FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Nama Mahasiswa : Mohamad Irwan Aviludin Tempat Praktik : R.PP RS Panti Waluya
NIM : 210070300111048 Tgl. Praktik : 20 s/d 23 Desember 2021
A. Identitas Klien
Nama : Sdr.N No. RM : 228241
Usia : 21 Tahun Tgl. Masuk : 19/12/2021
Jam Masuk RS : 21.15 WIB
Jenis kelamin : Perempuan Tgl. Pengkajian : 20/12/2021
Alamat : Ketapang Jam Pengkajian : 15.00 WIB
: Lampung Selatan Sumber informasi : Klien
No. telepon : 08xxxxxxx......................................Nama Keluarga dekat yg bisa dihubungi
:Nn K
Status pernikahan : Belum Menikah
Agama : Hindu Status : Belum Menikah
Suku : Jawa Alamat : Malang
Pendidikan : Sarjana No. telepon : 08xxxxx
Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan : Sarjana
Lama berkerja : Pekerjaan : Mahasiswa
d. T : Nyeri hilang timbul terutama saat – saat mau beralih posisi dan bergerak
.
1
2. Lama keluhan : 15 – 30 menit
3. Kualitas keluhan : Keluhan nyeri yang dirasakan seperti menekan,
perih :
dan tajam
4. Faktor pencetus : Saat bergerak dan berpindah posisi
5. Faktor Pemberat : tidak ada faktor pemberat
6. Diagnosa medis :
- Appendicitis Acut 19 Desember 2021
- Post Op Appendiktomy 20 Desember 2021
Klien mengatakan pada hari minggu siang (19 Desember 2021), klien
mengeluh nyeri pada perutnya terutama pada bagian kanan bawah. Nyeri menjalar
ke punggung bagian belakang sebelah kanan. Nyeri semakin bertambah jika klien
bergerak. Klien juga mengeluh badan panas dan meriang kedinginan. Klien juga
merasa mual dan sempat muntah 1 kali. Kemudian pada malam harinya klien dibawa
menuju IGD RS Panti Waluya Sawahan untuk dilakukan pemeriksaan. Saat di IGD
klien mendapat tindakan pemasangan infus RL, injeksi Antrain 1 gr, injeksi ranitidin 1
amp.`Setelah dlakukan pemeriksaan fisik dan penunjang klien didiagnosis menderita
appendicitis acute dan direncanakan dilakukan operasi appendictomy pada hari
senin tanggal 20 Desember 2021 pukul 11.00. Kemudian pada pukul 21.00 klien
dipindah ke ruang Placida Pavilyun untuk mendapat perawatan lebih
lanjut..Kemudian pada hari senin (20 Desember 2021) klien menjalani tindakan
operasi appendictomy pada pukul 11.00 dan selesai pada pukul 13.30 WIB
2
Merokok tidak merokok - -
Kopi 1x sehari 1 sachet Sejak 4 th
Alkohol Tidak pernah - -
5. Obat - obatan
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat tertentu.
E. Riwayat Keluarga
Klien mengatakan orang tuanya dulu tidak ada yang mengalami sakit seperti klien saat ini.
GENOGRAM
21th
Appendicits
Akut
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Rumah Sakit
Kebersihan Disapu 2x/hari Disapu 2x/hari
Bahaya Minimal, rumah bersih, lantai tidak Tidak ada barang pecah belah
kecelakaan licin, perabotan ditata rapi disekitar tempat istirahat pasien
Polusi Tidak ada, rumah bebas dari bau Tidak ada, bebas dari bau yang
yang tidak sedap, dan sumber tidak sedap, dan sumber suara
suara yang ramai yang ramai
Ventilasi Baik, jendela dibuka setiap hari. Baik, jendela dibuka setiap hari.
Pencahayaan Baik, cahaya dapat masuk ke Baik, cahaya dapat masuk ke
rumah. Klien bisa membedakan ruangan. Klien bisa
siang dan malam dari dalam membedakan siang dan
rumah. Pencahayaan baik malam dari dalam ruangan.
3
G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 0
Mandi 0 2
Berpakaian/berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 2
Berpindah 0 2
Berjalan 0 2
Naik tangga 0 tidak terkaji
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain (1
orang) , 3 = dibantu orang lain (> 1 orang), 4 = tidak mampu
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 3 hari sekali Selama MRS belum BAB
Konsistensi Padat Tidak terkaji
Warna dan bau Tidak terkaji Tidak terkaji
4
Kesulitan Tidak ada Tidak terkaji
Upaya mengatasi Tidak ada
BAK
Frekuensi/pola 2-3x/hari 2-3x/hari
J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Rumah Rumah Sakit
Tidur siang
Lamanya 1 jam 1 jam
Jam .... s/d .... 14.00-15.00 WIB 12.00-13.00
Kenyamanan setelah tidur Nyaman Nyaman
Tidur malam
Lamanya 7 jam 7 jam
Jam .... s/d .... 21.00 – 04.00 23-00 – 05.00
Kenyamanan setelah tidur Nyaman Cukup Nyaman
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien mengatakan menerima dengan kondisinya
2. Ideal diri: Menjadi mahasiswa yang baik
3. Harga diri: Klien mengatakan tidak rendah diri, keluarganya selalu memberikan
dukungan
4. Peran: Sebagai anak perempuan di keluarga
5. Identitas diri: Sdr.N berusia 21 tahun yang berperilaku dan berpakaian sesuai
dengan jenis kelaminnya.
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: (√ ) Normal ( ) Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian: datar ( )
Mampu mengerti pembicaraan orang lain(√) Afek: memberi feedback
2. Tempat tinggal :
( ) Sendiri (√) Kos/asrama ( ) Bersama orang lain, yaitu :
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada
g. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( )Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta (√ ) > 2 juta
6
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan: tidak ada
( ) perhatian ( )sentuhan ( )lain-lain,
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : kondisi umum lemah, terbaring ditempat tidur dengan posisi lurus,
terpasang infuse RL 20tpm IV line di tangan kiri. Klien tampak meringis menahan
sakit. Klien mendapat petunjuk untuk bedrest di TT selama 24 jam setelah post op.
a. Kesadaran: kompos mentis, GCS 456
b. Tanda-tanda vital: Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x/menit
TB : 155 cm, BB : 55 kg IMT : 22,9 (Kategori normal)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Inspeksi: tidak ada massa atau edema, rambut pendek, warna hitam
dan terdapat uban serta tersebar merata dan tidak ada luka bekas
operasi, rambut tidak berketombe. Wajah tampak grimace (meringis).
Palpasi: Tidak teraba adanya massa dan oedema
b. Mata:
Inspeksi: Konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik, penglihatan kurang
jelas, reflek cahaya normal, klien tidak memakai kacamata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Hidung :
Inspeksi: tidak ada perdarahan, fungsi penciuman baik, tidak ada
abrasi, tidak ada memar, pernapasan cuping hidung (-).
Palpasi : tidak ada nyeri tekan/benjolan
f. Leher:
Inspeksi: Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kekakuan, tidak
terdapat benjolan di leher
Palpasi: tidak teraba massa di leher dan tidak ada nyeri tekan, tidak
terdapat deviasi trakhea
3. Thorak & Dada:
Jantung
- Inspeksi: normal, dada simetris, tidak tampak memar, ictus cordis tidak
tampak (<1cm ICS 2 clavicula sinistra)
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nadi teraba kuat, reguler
- Perkusi : Dullness/ pekak dari ICS 2 – ICS IV parasternal
Batasatas : Pekak pada ICS 2 parasternalis dextra dan ICS 2 parasternalis sinistra
Batas bawah : pekak pada ICS 4 linea parasternalis dextra dan ICS 4 linea medio
clavicularis sinistra
Batas atas
Pekak
Batas kanan Batas kiri
Batas Bawah
Perkusi pekak pada area lapang jantung.
- Auskultasi : S1 dan S2 tunggal terdengar di landmark jantung :
1. Titik aorta : ICS 2 parasternal dextra
2. Titik pulmonal : ICS 2 parasternal sinistra
3. Titik erps : ICS 3 parasternal sinistra
4. Titik gastric
5. Titik Trikuspid : ICS 4-5 parasternal sinistra
6. Titik Mitral : Apeks jantung (ICS 5 mid clavicula sinistra)
7. Tidak ada bunyi gallop dan murmur
Paru
- Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, pergerakan dinding dada normal,
pernafasan otot bantu dada (-), bentuk dada normal
8
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada area sekitar dada, traktir vermitus (+)
- Perkusi : terdengar bunyi sonor
- Auskultasi : tidak ditemukan bunyi ronkhi dan wheezing
- -
-
- -
Ronkhi Wheezing
6. Abdomen
Inspeksi : tidak tampak membesar / distensi, terdapat luka Post Opp Appendiktomy di
perut sebelah kanan bagian bawah, kondisi perban bersih, kering, tidak ada rembesan
cairan. Perban terfiksasi dengan baik.
Perban luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kekakuan pada abdomen
Perkusi : thimpani
Auskultasi : bising usus (+) 10x/menit
8. Ekstermitas
Ekstermitas Atas:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan
normal,kekuatan otot 5, warna kulit cokelat dan akral hangat.
b. Kiri
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan
normal, kekuatan otot 5, warna kulit cokelat dan akral hangat, terpasang
9
infus RL 20 tpm.
Ekstermitas Bawah:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema di kaki kanan, tidak ada
luka, pergerakan normal, kekuatan otot 4, warna kulit cokelat dan akral
hangat
b. Kiri
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema di kaki kiri, tidak ada luka,
pergerakan normal, kekuatan otot 4, warna kulit cokelat dan akrat
hangat.
Kekuatan otot : 5 5
4 4
9. Sistem Neorologi :
Kesadaran pasien composmentis GCS 4-5-6
Reflek fisiologis : refleks patela normal, reflek otot bisep trisep normal
Reflek patologis : refleks babinski (-), kaku kuduk (-)
Pemeriksaan 12 saraf kranial:
a. N. I ( Nervus Olfactory ) : Klien mampu bereaksi menjauh dari sumber bau, ketika
didekatkan dengan aroma minyak kayu putih yang keras di dekat hidungnya.
b. N. II ( Nervus Optik/vision ) Pada inspeksi, tidak nampak tanda – tanda adanya
katarak, inflamasiataupun tanda konjungtivitis. Test ketajaman penglihatan dan test
lapang pandang tidak ditemukan penurunan penglihatan.
c. N. III ( Nervus Oculomotor ) : Ketika di beri rangsangan cahaya, kedua pupil nampak
kontriksi. Ukuran kedua pupil sama ( 3 mm/ 3 mm).
d. N. IV ( Nervus Trochlear ) : klien mampu menggerakan bola mata ke bawah dan ke
arah dalam
e. N. V ( Nervus Trigeminal ) ; Untuk pemeriksaan fungsi sensorik dilakukan dengan
menyentuhkan kapas lembut yang steril ke kornea atau sentuhan agak keras ke
kelopak mata, nampak reaksi mata klien berkedip. Nampak klien bereaksi, ketika
wajahnya di beri sentuhan dengan ujung sisir.
f. N. VI ( Nervus Abducens ) : klien mampu menggerakan bola mata sesuai dengan
arahan pemeriksa
g. N. VII ( Nervus Facial ) : klien mampu tersenyum, bersiul, mengangkat alis mata
(simetris), menjulurkan lidah, mentup mata dengan tahanan serta dapat membedakan
gula dan garam dengan tepat
10
h. N. VIII ( Nervus Vestibulocochlear/Acoustic ) : Klien merespon ketika di panggil. Tidak
terdapat penunrunan pendengaran
i. N. IX ( Nervus Glossopharyngeal ) : klien mampu membedakan rasa asam dan manis
j. N. X ( Nervus Vagus ) : terdapat reflex gag ketika menyentuh bagian pharynx dengan
spatel lidah. Respon menelan baik
k. N. XI ( Nervus spinal accessory ) : kemampuan untuk menggerakan bahu baik ketika
diberi tahanan klien mampu melawan
l. N. XII ( Nervus Hypoglossal ) : klien mampu menggerakan lidah sesuai arahan
pemeriksa.
U. Terapi
- IVFD : RL 20 tpm
- Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
11
- Injeksi Antrain 3x1amp
- Injeksi Ranitidin 2x50mg
- Bedrest di tempat tidur s.d 24 jam pasca operasi (20/12/2021 pukul 13.30)
W.Kesimpulan
Klien dirawat di ruang Placida Pavilyun dengan diagnosa Appendicitis Acut (Post
Op Appendiktomy). Klien mengalami masalah nyeri akut saat pengkajian dan
terdapat gangguan integritas jaringan serta masalah gangguan mobilitas fisik.
X. Perencanaan Pulang
Belum ada perencanaan pulang pada tanggal 20 Desember 2021 untuk Sdr.N
Hal tersebut didasarkan pada masalah utama yang belum teratasi, diantaranya :
Nyeri akut, gangguan integritas jaringan dan gangguan mobilitas fisik.
Tujuan pulang : ke tempat tkos klien di Dieng Malang
Transportasi pulang: mobil sewaan
Dukungan keluarga : dukungan orang tua, keluarga dan teman
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : biaya pengobatan ditanggung
keluarga
Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang :perawatan diri/personal
hygiene, nutrisi sesuai anjuran, aktivitas sesuai anjuran, mengkonsumsi obat
secara teratur.
Pengobatan :
rencana kontrol ke Poli bedah RKZ Malang
Rawat jalan ke : Poli bedah RKZ Malang
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : Klien patut waspada jika terjadi pada
pasien antara lain kondisi luka operasi bengkak, nyeri bertambah hebat, selain itu
juga yang harus diperhatikan adalah tanda – tanda infeksi, cara mencegah untuk
terjadinya infeksi ketika sudah di rumah.
Keterangan lain : Rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan.
12
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
13
2. DS: Gangguan
Appendiks
Klien mengatakan telah Integritas
menjalani operasi tadi ↓
Ulserasi dan invasi bakteri Jaringan
siang selesei operasi pukul
13.00 pada dinding apendiks
DO: ↓
Appendicitis
Hasil pemerikasan inspeksi ↓
abdomen : Terdapat luka Dilakukan tindakan
Post Opp Appendiktomy di pembedahan
perut sebelah kanan bagian (Appendiktomy)
bawah, kondisi perban ↓
bersih, kering, tidak ada
rembesan cairan. Luka Post Op
Perban terfiksasi dengan ↓
baik.
Adanya kerusakan pada
TTV
sel
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 82 x/menit ↓
o Suhu : 36,5oC Gangguan Integritas
o RR : 20x/menit Jaringan
3. DS: Gangguan
Appendiks
Klien juga mengatakan Mobilitas
masih belum bebas ↓
Ulserasi dan invasi bakteri Fisik
bergerak karena luka
operasi di perut. pada dinding apendiks
DO: ↓
Hasil pemerikasan inspeksi Appendicitis
abdomen : Terdapat luka ↓
Post Opp Appendiktomy di Dilakukan tindakan
perut sebelah kanan bagian pembedahan
bawah, kondisi perban (Appendiktomy)
bersih, kering, tidak ada ↓
rembesan cairan.
Perban terfiksasi baik Luka Post Op
Bedrest di tempat tidur s.d ↓
24 jam pasca operasi
Diskontraktivitas jaringan
(20/12/2020 pukul 13.00)
Kekuatan otot : 5 5 ↓
Program immobilisasi
4 4
TTV ↓
o TD : 120/80 mmHg Gangguan mobilitas fisik
o Nadi : 82 x/menit
o Suhu : 36,5oC
o RR : 20x/menit
14
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarakan prioritas)
15
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan TTD
keperawatan
Appendiktomy ) Terpeutik
ditandai dengan Berikan teknik non fakmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
klien tampak (nafas dalam)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu
meringis.
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
16
2. Gangguan Setelah setelah dilakukan intervensi Perawatan Luka (1.14564)
integritas jaringan keperawatan 3x24 jam, tingkat jatuh Observasi
menurun dengan kriteria hasil : Monitor karakteristik luka
berhubungan
Kerusakan jaringan : menurun Monitor tanda tanda infeksi
dengan faktor Nyeri : menurun Terapeutik
mekanis Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
(prosedur operasi kondisi pasien
Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Appendiktomy)
Edukasi
ditandai dengan Jelaskan tanda dan gejala infeksi
kerusakan Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
jaringan dan/atau Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik
lapisan kulit.
17
Duduk di tempat tidur )
18
CATATAN PERKEMBANGAN
1 1 20/12/2021 Implementasi :
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Mengajarlkan teknik non fakmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (nafas dalam)
6. Kolaborasi pemberian analgetik (inj .Antrain 30mg)
Evaluasi:
O:
KU: lemah
GCS: 4 5 6
Kesadaran: compos mentis
Klien tampak meringis menahan sakit.
Pengkajian Nyeri
o P : Nyeri bertambah apabila klien bergerak dan
berpindah posisi
o Q : Nyeri hilang timbul
o R : di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
o S : VAS 4/10, Wong Baker Scale
o T : nyeri hilang timbul terutama saat – saat mau
beralih posisi dan bergerak
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 78 x/menit
o Suhu : 36oC
o RR : 20x/menit
2 2 20/12/2021 Implementasi :
1. Memonitor karakteristik luka
2. Memonitor tanda tanda infeksi
3. Menjadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
4. Mempertahankan teknik steril saat melakukan
19
perawatan luka
5. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
6. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
7. Kolaborasi pemberian antibiotik (Injeksi Ceftriaxone
2x1 gr)
Evaluasi:
O:
Hasil pemerikasan inspeksi abdomen : Terdapat luka
Post Opp Appendiktomy di perut sebelah kanan
bagian bawah, kondisi perban bersih, kering, tidak
ada rembesan cairan.
Perban terfiksasi dengan baik.
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 78 x/menit
o Suhu : 36,5oC
o RR : 20x/menit
3. 3 20/12/2021 Implementasi :
1. Mengidentifikasi adanya nyeri dan keluhan fisik
lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
4. Melibatkan keluarga dalam membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisas
6. Menganjurkan mobilisasi dini
7. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan ( mis. Duduk di tempat tidur )
Evaluasi:
O:
KU: lemah
GCS: 4 5 6
Kesadaran: compos mentis
Klien tampak meringis menahan sakit
Hasil pemerikasan inspeksi abdomen : Terdapat luka
20
Post Opp Appendiktomy di perut sebelah kanan
bagian bawah, kondisi perban bersih, kering, tidak
ada rembesan cairan.
Perban terfiksasi dengan baik.
Pergerakan terbatas,
Kekuatan otot : 5 5
4 4
Klien mendapatkan terapi untuk bedrest di tempat
tidur s.d 24 jam pasca operasi (20/12/2020 pukul
13.00)
4 1 21/12/2021 Implementasi :
1. Mengidentifikasi skala nyeri
2. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
4. Mengajarlkan teknik non fakmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (nafas dalam)
5. Kolaborasi pemberian analgetik (inj .Antrain 30mg)
Evaluasi:
O:
KU: cukup
GCS: 4 5 6
Kesadaran: compos mentis
Klien tidak tampak meringis menahan sakit.
Pengkajian Nyeri
o P : Nyeri bertambah apabila klien bergerak dan
berpindah posisi
o Q : Nyeri hilang timbul
o R : di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
o S : VAS 3/10, Wong Baker Scale
o T : nyeri hilang timbul terutama saat – saat mau
beralih posisi dan bergerak
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36oC
o RR : 20x/menit
P : Intervensi dihentikan
21
5 2 21/12/2021 Implementasi :
1. Memonitor tanda tanda infeksi
2. Mempertahankan teknik steril saat melakukan
perawatan luka
3. Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan protein
4. Kolaborasi pemberian antibiotik (Injeksi Ceftriaxone
2x1 gr)
Evaluasi:
O:
Hasil pemerikasan inspeksi abdomen : Terdapat luka
Post Opp Appendiktomy di perut sebelah kanan
bagian bawah, kondisi perban bersih, kering, tidak
ada rembesan cairan.
Perban terfiksasi dengan baik.
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36,5oC
o RR : 20x/menit
P : Intervensi dihentikan
6 3 21/12/2021 Implementasi :
1. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
2. Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(pagar tempat tidur)
3. Melibatkan keluarga dalam membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
4. Menganjurkan mobilisasi dini
5. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan ( mis. Duduk di tempat tidur )
Evaluasi:
O:
KU: cukup
GCS: 4 5 6
22
Kesadaran: compos mentis
Klien tidak tampak meringis menahan sakit
P : Hentikan intervensi
23
EVALUASI
No
Hari/Tanggal/ Tanda
Dx Evaluasi
Jam tangan
Kep
21/12/2021 1 S:
Klien mengatakan nyeri di luka oprasi sudah berkurang
O:
KU: lemah
GCS: 4 5 6 / Kesadaran: compos mentis
Klien sudah tidak tampak meringis
Pengkajian Nyeri
o P : Nyeri bertambah apabila klien bergerak dan
berpindah posisi
o Q : Nyeri hilang timbul
o R : di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
o S : VAS 3/10, Wong Baker Scale
o T : nyeri hilang timbul terutama saat – saat mau
beralih posisi dan bergerak
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36oC
o RR : 20x/menit
P : Intervensi dihentikan
24
21/12/2021 2 S : Klien mengatakan akan rutin kontrol sesuai petunjuk dari
rumah sakit
O:
Hasil pemerikasan inspeksi abdomen :
Terdapat luka Post Opp Appendiktomy di
perut sebelah kanan bagian bawah, kondisi perban
bersih, kering, tidak ada rembesan cairan.
Perban terfiksasi dengan baik.
TTV
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36,5oC
o RR : 20x/menit
P : Intervensi dihentikan
O:
KU: cukup
GCS: 4 5 6
Kesadaran: compos mentis
Klien tidak tampak meringis menahan sakit
Hasil pemerikasan inspeksi abdomen : Terdapat
luka Post Opp Appendiktomy di perut sebelah
kanan bagian bawah, kondisi perban bersih, kering,
tidak ada rembesan cairan.
Perban terfiksasi dengan baik.
Pergerakan terbatas,
Kekuatan otot : 5 5
5 5
P : Intervensi dihentikan
25
26