Oleh :
ARINA PRAMUDITA
NIM. 220170100011012
1
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Identitas Klien
Nama : Tn. C No. RM : 10402058
Usia : 44 tahun Tgl. Masuk : 19/03/2023
Jenis kelamin : Laki - laki Tgl. Pengkajian : 20/03/2023…
Alamat : Jln. Kyai Parseh Jaya Sumber informasi : Klien
RT.5/RW.3 Bumiayu, Malang
No. telepon : 0823171822892 Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:
Status pernikahan : Kawin . Ny. E
Agama : Islam Status : Istri
Suku : Jawa Alamat : Malang
Pendidikan : Diploma III No. telepon :0823171822892
Pekerjaan : Perawat Pendidikan : SMA
Lama berkerja : 14 thn Pekerjaan : Karyawan swasta
2
teman kerjanya untuk dilakukan EKG dan didapatkan perubahan pada hasil EKG. Saat itu, klien langsung
dikonsulkan ke dokter jaga dan diteruskan ke spesialis untuk selanjutnya dilakukan PPCI pada saat itu juga.
PPCI dilakukan pada tanggal 19 Maret 2023 pukul 09.00, selanjutnya klien dipindahkan ke ruang Musi
hingga saat ini.
…
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami : Tidak ada
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis & waktu) : Tidak pernah
c. Penyakit:
Kronis : Tidak ada
Akut : Tidak ada
d. Terakhir masuk RS : Tidak pernah masuk RS
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll) : Tidak ada
3. Imunisasi:
( ) BCG ( ) Hepatitis
( ) Polio ( ) Campak
( ) DPT ( ) T i d a k t e r k a j i
4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok adlib 2 pak / hari > 20 tahun...
Kopi 2x sehari 1-2 gelas > 20 tahun
Alkohol .tidak pernah .
5. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
E. Riwayat Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa ibu dari klien mempunyai penyakit jantung.
3
GENOGRAM
HT
F. Riwayat Lingkungan
4
membedakan siang dan malam dari
dalam rumah.
G. Pola Aktifitas-Latihan
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 2
Berpakaian/berdandan 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas ditempat tidur 0 0
Berpindah 0 0
Berjalan 0 0
Naik tangga 0 0
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu 2 orang
lain, 4 = tidak mampu
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
Frekuensi/pola 1x/hari sekali Belum BAB
Konsistensi Padat Belum BAB
5
Warna dan bau Warna kuning, bau khas Belum BAB
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
BAK
Frekuensi/pola 4-5x/hari Terpasang kondom kateter
Konsistensi Cair 1000-1500 cc
Warna dan bau Kekuningan, bau khas Kuning jernih, bau khas
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Rumah Rumah Sakit
Tidur siang
Lamanya Tidak tidur 1 jam
Jam .... s/d .... Tidak tidur 13.00 – 14.00
Kenyamanan setelah tidur Tidak tidur Nyaman
Tidur malam
Lamanya 5 jam 5 jam
Jam .... s/d .... 23.00 – 04.00 23.00 – 04.00
Kenyamanan setelah tidur Nyaman Nyaman
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
6
L. Pola Toleransi-Koping Stres
M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien merasa tidak ada perubahan pada gambaran dirinya
2. Ideal diri : Klien mengatakan jika sudah tidak bisa merokok lagi dan jadi minum obat terus
menerus
3. Harga diri : Klien merasa beruntung karena penyakitnya sudah ditangani
4. Peran : Klien tetap bisa menjalankan perannya sebagai orangtua dan perawat
5. Identitas diri : Klien merasa tidak ada perubahan pada identitas dirinya
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: (√) Normal ( )Bahasa utama:...............................
( ) Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: .............................
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian:........................
( ) tidak bisa komunikasi karena on sedasi
2. Tempat tinggal:
( ) Sendiri ( ) Kos/asrama ( √ ) Bersama orang lain, yaitu: istri dan
anak...........................................
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: ..suku jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: islam..
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta (√) > 2 juta
7
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: tidak terkaji
2. Upaya yang dilakukan pasangan: tidak terkaji
( ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti,
........................................................
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: klien tampak berbaring di tempat tidur, menggunakan bantuan nafas oksigen
nasal canul 4 liter/menit, SpO2 99%. Terpasang infus NS 0,9% 75cc/jam, Akral hangat, UOP di
Cateter 1300 cc/9 jam
a. Kesadaran: compos mentis, GCS 456
b. Tanda-tanda vital:
- TD: 119/69 mmHg (MAP: 107 mmHg)
- Nadi : 91 x/menit reguler, - RR: 20 x/ menit, Suhu: 36,5 0C
- TB : 168 cm, BB : 69 kg, IMT : 24,4 (Normal)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Inspeksi : tidak terdapat luka, rambut warna hitam, masih terlihat bersih, tidak ada
edema, terlihat simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
b. Mata:
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik, reflek cahaya baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
c. Hidung:
Inspeksi : tidak ada perdarahan, tidak ada abrasi, simetris,
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada tanda-tanda fraktur
d. Mulut & tenggorokan:
8
Inspeksi : mulut bersih, tidak ada lesi, tidak ada candidiasis
Palpasi : tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada tanda fraktur.
e. Telinga:
Inspeksi : tidak ada luka, daun telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
f. Leher:
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada memar, terpasang IV line
Palpasi : tidak teraba massa, tidak terdapat deviasi trachea, tidak teraba distensi vena
Auskultasi:
- - - -
Ronkhi Wheezing
- - - -
- -
9
Tidak ada perubahan bentuk tulang belakang, seperti lordosis, kifosis, dan scoliosis. Tidak ada
luka tusuk, tidak ada trauma, dan tidak ada jejas.
6. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka, tidak ada memar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada region abdomen
Perkusi : suara thymphani
Auskultasi : bising usus (+) 10x/menit
KIMIA KLINIK.
Analisa Gas Darah
- pH 7,43 7,35-7,45 normal
- PCO2 31,5 mmHg 35-45
- PO2 182,1 mmHg 80-100
- Bikarbonat (HCO3) 21,0 mmol/L 21-28
- Kelebihan asam basa (BE) -3,6 mmol/L (-3) – (3)
- Saturasi O2 99,4 % >95
- Hb 15,5 g/dL
- Suhu 37,0 0
C
ELEKTROLIT.
ELEKTROLIT UMUM
- Natrium 139 mmol/L 136-145
- Kalium (K) 3,38 mmol/L 3,5-5,0
- Klorida (Cl) 108 mmol/L 98-106
FAAL HATI
- AST/SGOT 35 U/L 0-40
- ALT/SGPT 25 U/L 0-41
- ALBUMIN 4,44 g/dl 3,5-5,5
Glukosa 192F mg/dL
FAAL GINJAL
Ureum 21,3 mg/dL 16,6-48,5
Kreatinen 1,21 mg/dL <1,2
METABOLISME KARBOHIDRAT
Hb A1c 6,00 % < 5,7
Setara dengan gula darah 125,5 mg/dl
LEMAK DARAH
Kolesterol Total 191 mg/dL < 200
Trigliserida 171 mg/dL < 150
Kolesterol HDL 33 mg/dL >50
11
Jenis Pemeriksaan (Tanggal 19 Maret 2023)
Hasil Satuan Nilai Rujukan Dewasa Normal Keterangan
Kolesterol LDL 142 mg/dL < 100
FAAL HEMOSTASIS
PPT
Pasien 10,20 Detik 9,4 – 11,3
Kontrol 10,6 Detik
INR 0,98 < 1,5
APTT
Pasien 67,00 Detik 24,6 – 30,6
Kontrol 25,4 detik
T. Terapi
1. IVFD :
- Infus NaCl 0,9% 75 cc/jam target balance cairan seimbang /24 jam
Heparin merupakan salah satu obat antikoagulan atau yang sering disebut dengan
pengencer darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas beberapa protein
yang berperan dalam proses pembekuan darah.
2. Peroral
- Aspilet 0 – 0 - 80 mg
- Atorvastatin 0 – 0 - 40 mg
ATORVASTATIN adalah obat generik penurun kadar kolesterol dalam darah. Atorvastatin
merupakan jenis obat golongan penghambat HMG-CoA reduktase atau disebut statin. HMG-
COA merupakan enzim yang dapat memetabolisme dan memproduksi kolesterol
- Bisoprolol 1,25 mg 0 – 0
12
- Brilinta 2 x 90 mg
Brilinta (Ticagrelor) adalah obat pengencer darah yang digunakan bersama aspirin saat
serangan jantung, untuk mencegah kondisi yang bisa mengancam nyawa. Obat ini juga
digunakan untuk mencegah penyumbatan kembali di pembuluh darah jantung yang telah
dipasang ring, akibat penyakit jantung coroner
- Ramipril 0 – 0 – 5 mg
Ramipril adalah obat yang umum digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan gagal jantung. Ramipril berfungsi memperbesar pembuluh darah agar
jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh. Sebagai obat yang termasuk
golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau penghambat ACE, ramipril
bekerja dengan menghambat zat tertentu yang memicu penyempitan pembuluh darah.
- Diazepam 0 – 0 – 2 mg
Diazepam adalah obat generik golongan benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan cara
memengaruhi neurotransmitter, yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Selain untuk
mengatasi gangguan kecemasan, obat Diazepam juga digunakan untuk gangguan insomnia,
kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta obat bius sebelum operasi.
- Laxadyn 0 – 0 – CI
Laxadine adalah obat yang mengandung phenolphthalein, liquid paraffin, dan glycerin. Obat
ini berfungsi untuk menangani masalah sembelit. Komposisi pada Laxadine bekerja dengan
cara mengalirkan cairan ke usus, sehingga membuat tinja lebih mudah untuk dikeluarkan.
3. EKG
13
Interpretasi ECG
֊ Ritme : regular (interval konsisten)
֊ Irama : sinus
֊ Frekuensi : 100 x/ menit
֊ Gelombang P / QRS : gelombang p selalu diikuti QRS (normal)
֊ PR interval : 0,12 mm/ sec
֊ Kompleks QRS : Lead I : 0,20 mm/sec ; aVF : 0,16 mm/sec ; Lead II : 0,20 mm/ sec (tidak
normal)
֊ Segmen ST : elevasi >1 kotak kecil pada lead II, III dan aVF : elevasi >2 kotak kecil pada
V2, V3, V4
֊ Q patologis : tidak ada Q patologis
֊ Axis : Normal
4. Foto Thorax
Tanggal 19/03/2023
Foto thorax AP
Cor : Bentuk, ukuran dan posisi normal
Aorta : Tidak tampak elongasi, dilatasi, kalsifikasi
14
Trakea : Ditengah
Pulmo : corakan vascular normal. Hilus dekstra/sinistra normal. Tidak tampak infiltrate/cavitas/nodul
Sudut costophrenicus D/S : Lancip
Hemidiaphragma D/S : Dome shaped
Skeleton : Intak, tidak tampak lesi osteolitik/osteoblastic/garis fraktur
Soft tissue : Normal
Kesimpulan :
Cor dan pulmo dalam batas normal
V. Kesimpulan
Klien telah dikaukan PCI dengan pemasangan 1 ring jantung pada tanggal 19/03/2023. Dari hasil
pengkajian didapatkan masalah keperawatan yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif, penurunan
curah jantung dan kerusakan integritas kulit.
W.Perencanaan Pulang
Tujuan pulang:
֊ Klien sudah tidak sesak, tidak nyeri dada, tidak ada perdarahan dan kondisi stabil
Transportasi pulang:
֊ Mobil pribadi
Dukungan keluarga:
֊ Dukungan dari istri dan anak klien
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang:
֊ Biaya pengobatan menggunakan JKN kesehatan
Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang:
֊ Perawatan diri/personal hygiene nutrisi sesuai anjuran, melakukan aktivitas sesuai anjuran,
mengkonsumsi obat secara teratur, dan menjaga manajemen dalam kesehatan.
Pengobatan:
֊ Mendapat terapi dari dokter spesialis jantung
Rawat jalan ke:
֊ Poli Spesialis Jantung di RSSA Malang
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah:
֊ Aktiftas dan nutrisi klien
֊ Untuk berhenti merokok
15
Keterangan lain:
֊ Rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan
16
X. Status fungsional
Bartel Index
No Kriteria Dengan mandiri Keterangan
bantuan
1 Makan 5 10 (v) Diit cair via NGT
Dibantu petugas
2 Minum 5 10 (v) Diit cair via NGT
Dibantu petugas
3 Berpindah dari kursi roda ke 10 15 (v) Bedrest on sedasi
tempat tidur dan
sebaliknya
4 Personal toileting 0 (v) 5 Bedrest on sedasi
5 Keluar masuk toilet 5 (v) 10 Bedrest on sedasi
6 Mandi 5 (v) 15 Bedrest on sedasi
7 Jalan di permukaan datar 0 5 (v) Bedrest on sedasi
8 Naik turun tangga 5 5 (v) Bedrest on sedasi
9 Mengenakan pakaian 5 10 (v) Bedrest on sedasi
10 Kontrol bowel ( BAB ) 5 10 (v) Bedrest on sedasi
11 Kontrol bladder ( BAK ) 5 10 (v) Via cateter
12 Olahraga/latihan 5 10 (v) Bedrest on sedasi
13 Rekreasi/ pemanfaatan 5 10 (v) Bedrest on sedasi
waktu luang
17
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
Nama : Tn. C
Usia : 44 thn
18
ANALISIS DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1. S: Aterosklerosis Penurunan curah
Klien mengatakan, “sudah tidak jantung
sesak nafas”
Penyempitan lumen pembuluh
O:
darah koroner secara progresif
Klien tampak lelah
Post PPCI (Primary
Percutaneus Coronary Tidak ada perfusi darah, o2 dan
Intervension) implantasi 1 DES nutrisi ke miokardium
di distal RCA pada CAD
(Coronary Artery Disease)
2VD Infark miokardium
TTV:
TD: 119/69 mmHg, HR: 91
Terjadi nekrosis miokardium
x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu:
36.5 oC, Sat. O2 : 99%
Terpasang O2 nasal 4 lpm Disfungsi otot jantung akibat
EKG tanggal 10/01/2013: nekrosis
Sinus ritmis, rate 10ox/m, axis
normal, P wave normal, PR
interval 0,12 detik, QRS durasi Kompensasi peningkatan
0,10 detik. Q patologis 1,5 mV kinerja miokardium
di lead II, III, aVF. ST elevasi 2
mV di lead II, III, aVF,
Terjadi penebalan dan
kekakuan otot jantung
(Hipertrofi miokardium)
19
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
Penurunan curah
jantung
DO:
Post operatif
Klien post PPCI tanggal
19/03/2023 pukul 09.00 WIB di Penggunaan antiplatelet
ruang kateterisasi.
Pada tangan kanan Terlihat
luka bekas penusukan di Risiko perdarahan
radialis kanan, kemerahan (+),
hematom (-), tanda-tanda
infeksi (-).
Selama proses PCI klien
mendapatkan heparin 7500 ui
IV
TD: 119/89 mmHg, HR: 91
x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu:
36.5 oC, Sat: 99 %
- Tidak ditemukan tanda-
tanda perdarahan: hematuri
(-), epitaksis (-).
3 DS: Intervensi PPCI Risiko Infeksi
• Tidak tersedia
DO: Luka punctur
Klien post PPCI tanggal
19/03/2023 pukul 09.00 WIB di
Terputusnya
ruang kateterisasi.
Pada tangan kanan Terlihat kontinuitas jaringan
luka bekas penusukan di
radialis kanan, kemerahan (+), Kerusakan jaringan
hematom (-), tanda-tanda
infeksi (-)
TD: 119/89 mmHg, HR: 91 Proteksi/barrier kulit
x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu:
36.5 oC, Sat: 99 %
Pajanan terhadap
mikrooganisme
20
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
Risiko Infeksi
21
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)
Ruang : Musi
Nama Pasien : Tn. C
Terapeutik:
Edukasi:
Kolaborasi:
Resiko perdarahan
2 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Perdarahan
berhubungan dengan Efek
keperawatan selama 1x24
Observasi:
agen farmakologis
jam, perdarahan tidak terjadi
1. Monitor dengan ketat risiko
dengan kriteria hasil :
terjadinya perdarahan pada
Keparahan Kehilangan
pasien
Darah
2. Monitor tanda dan gelaja
Tidak ada kehilangan pendarahan menetap
darah yang terlihat (contoh; cek semua sekresi
Tidak ada perdarahan darah yang terlihat jelas
pasca pembedahan maupun yang tersembunyi
Terapeutik:
3. Berikan produk-produk
penggantian darah
(misalnya., trombosit dan
Plasma Beku Segar (FFP)
dengan cara yang tepat
6. Berikan obat-obatan
(misalnya., Antasida) jika
diperlukan
Edukasi:
3 Resiko infeksi berhubungan SLKI: Tingkat Infeksi SIKI: Pencegahan Infeksi (I.
dengan Efek prosedur Menurun (L.14137) 14539)
invasif
Setelah dilakukan tindakan Observasi:
keperawatan 3x24 jam
Monitor tanda dan gejala
diharapkan tingkat infeksi
infeksi lokal dan sistemik
menurun dengan kriteria hasil:
Terapeutik
1. Demam menurun
Batasi jumlah pengunjung
2. Kadar sel darah putih
Berikan perawatan kulit pada
membaik
area edema
Edukasi
Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
IMPLEMENTASI
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan evauasi Nama
Kep
Terang
1 14.10 S:
1. Mengidentifikasi tanda/gejala
Klien mengatakan, “sudah
Penurunan
primer penurunan curah tidak sesak nafas”
curah
jantung (meliputi dispnue,
jantung O:
kelelahan, edema, ortopnue,
berhubunga Klien tampak lelah
PND, peningkatan CVP) Post PPCI (Primary
n dengan Percutaneus
2. Mengidentifikasi tanda/gejala
perubahan Coronary
sekunder penurunan curah Intervension)
preload
jantung (meliputi distensi vena implantasi 1 DES di
distal RCA pada CAD
jugularispalpitasi, , ronkhi (Coronary Artery
basah, oliguria, batuk, kulit, Disease) 2VD
TTV:
pucat, hepatomegali)
TD: 119/69 mmHg,
HR: 91 x/menit, RR:
3. Memonitor tekanan darah
20 x/menit, Suhu:
4. Memonitor intake dan output 36.5 oC, Sat. O2 :
99%
5. Memonitor saturasi oksigen Terpasang O2 nasal 4
lpm
6. Memonitor keluhan nyeri dada EKG tanggal
(misalnya intensitas, lokasi, 10/01/2013: Sinus
ritmis, rate 10ox/m,
radiasi, durasi dan previtasi axis normal, P wave
yang mengurangi nyeri normal, PR interval
0,12 detik, QRS
7. Memonitor EKG 12 sadapan durasi 0,10 detik. Q
patologis 1,5 mV di
8. Memonitor nilai laboratorium
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan evauasi Nama
Kep
Terang
3. Memberikan obat PO
17.00
1. Menganjurkan pasien
beraktivitas sesuai toleransi
dan secara bertahap
infeksi
A:
3. Mengajarkan cara mencuci
Masalah belum teratasi
tangan dengan benar
17.00 P:
1. Mengajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi Lanjutkan intervensi
2. Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3. Menganjurkan meningkatkan
asupan cairan
IMPLEMENTASI
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep
Terang
1 14.2 S:
1. Mengidentifikasi
Klien mengatakan, “sudah
Penurunan 0
tanda/gejala primer tidak sesak nafas”
curah jantung
penurunan curah
berhubungan O:
jantung (meliputi
dengan Klien tampak lelah
dispnue, kelelahan, Post PPCI (Primary
perubahan Percutaneus Coronary
edema, ortopnue,
preload Intervension) implantasi
PND, peningkatan
1 DES di distal RCA
CVP) pada CAD (Coronary
Artery Disease) 2VD
2. Mengidentifikasi TTV:
tanda/gejala sekunder TD: 119/69 mmHg, HR:
91 x/menit, RR: 20
penurunan curah
x/menit, Suhu: 36.5 oC,
jantung (meliputi Sat. O2 : 99%
Terpasang O2 nasal 4
distensi vena
lpm
jugularispalpitasi, , EKG tanggal 10/01/2013:
ronkhi basah, oliguria, Sinus ritmis, rate
10ox/m, axis normal, P
batuk, kulit, pucat, wave normal, PR interval
hepatomegali) 0,12 detik, QRS durasi
0,10 detik. Q patologis
3. Memonitor tekanan 1,5 mV di lead II, III,
darah aVF. ST elevasi 2 mV di
lead II, III, aVF,
4. Memonitor intake dan
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep
Terang
A:
output
Masalah teratasi teratasi
5. Memonitor saturasi
oksigen
P:
6. Memonitor keluhan Pertahankan intervensi
nyeri dada (misalnya
intensitas, lokasi,
radiasi, durasi dan
previtasi yang
mengurangi nyeri
7. Memonitor EKG 12
sadapan
8. Memonitor nilai
laboratorium jantung
(misalnya elektrolit,
enzim jantung, BNP,
NT pro-BNP)
16.3
1. Memposisikan
0
semifowler atau fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
2. Memberikan diet
jantung II 1800kal
3. Memberikan obat PO
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep
Terang
17.3
1. Menganjurkan pasien
0
beraktivitas sesuai
toleransi dan secara
bertahap
2. Mengajarkan pasien
dan keluarga
mengukur intake dan
output cairan harian
2 14.1 S: -
1. Memonitor dengan
Resiko 0
ketat risiko terjadinya O:
perdarahan
perdarahan pada Klien post PPCI tanggal
berhubungan 19/03/2023 pukul 09.00
pasien
dengan Efek WIB di ruang
2. Memonitor tanda dan kateterisasi.
agen Pada tangan kanan
gelaja pendarahan
farmakologis Terlihat luka bekas
menetap (contoh; cek
penusukan di radialis
semua sekresi darah kanan, kemerahan (+),
. hematom (-), tanda-
yang terlihat jelas
tanda infeksi (-).
maupun yang Selama proses PCI klien
tersembunyi mendapatkan heparin
7500 ui IV
3. Memonitor komponen
TD: 119/89 mmHg, HR:
koagulasi darah 91 x/menit, RR: 20
x/menit, Suhu: 36.5 oC,
(temasuk Protrombin
Sat: 99 %
time (PT), Partial - Tidak ditemukan tanda-
Thromboplastin Time tanda perdarahan:
(PTT), fibrinogen, hematuri (-), epitaksis (-).
degradasi fibrin/split
products, dan A:
2. Menganjurkan pasien
untuk meningkatkan
makanan yang kaya
vitamin K
18.3
1. Menganjurkan pasien
0
dan keluarga untuk
memonitor tanda-
tanda perdarahan dan
mengambil tindakan
yang tepat
3 16.3 S:
1. Memonitor tanda dan
Resiko infeksi 0 • Tidak tersedia
gejala infeksi lokal
berhubungan O:
dan sistemik
dengan Efek
2. Membatasi jumlah Klien post PPCI tanggal
prosedur invasif 19/03/2023 pukul 09.00
pengunjung
WIB di ruang
3. Memberikan kateterisasi.
perawatan kulit pada Pada tangan kanan
Terlihat luka bekas
area edema penusukan di radialis
4. Mencuci tangan kanan, kemerahan (+),
hematom (-), tanda-
sebelum dan
tanda infeksi (-)
sesudah kontak TD: 119/89 mmHg, HR: 91
dengan pasien dan x/menit, RR: 20 x/menit,
lingkungan pasien Suhu: 36.5 oC, Sat: 99 %
17.0
1. Mempertahankan
0 A:
teknik aseptic pada
Masalah belum teratasi
pasien berisiko tinggi
2. Menjelaskan tanda
P:
dan gejala infeksi
Lanjutkan intervensi
3. Mengajarkan cara
mencuci tangan
TTD &
No. Dx.
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep
Terang
dengan benar