Bab 4
Bab 4
Pada bab ini akan memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan
dari hasil meliputi gambaran lokasi pengambilan data, pengkajian analisa data,
evaluasi keperawatan.
4.1 Hasil
Sudiro Husodo No. 1-4, penelitian studi kasus ini dilakukan di Ruang
tidur.
4.1.2 Pengkajian
61
62
1) Identitas klien
Tabel 4.1 Identitas Klien
No. Identitas Klien Klien 1 Klien 2
1. Nama Tn. S Ny. M
2. Umur 31 tahun 67 tahun
3. Agama Islam Islam
4. Pendidikan SLTA SD
5. Pekerjaan Wiraswasta Ibu rumah tangga
6. Status perkawinan Kawin Kawin
7. Alamat Jarangan Kraton
8. No. RM 249148** 248760**
9. Dx. Medis Combustio grade II superficial Combustio grade II superficial
10. Tanggal MRS 13 April 2018 18 April 2018
11. Tanggal pengkajian 15 April 2018 18 April 2018
Sumber : data primer pengkajian 2018
2) Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit
No. Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
1. Keluhan utama saat Klien mengatakan terdapat Klien mengatakan terdapat
masuk rumah sakit luka bakar pada tangan kanan luka bakar pada kedua kaki
karena sengatan listrik karena ledakan elpigi
4) Data Psikososial
Tabel 4.4 data psikososial
Data psikosoial Klien 1 Klien 2
Pola komunikasi Klien dapat berkomunikasi Klien dapat berkomunikasi
dengan baik dan lancar dengan baik dan lancar
menggunakan bahasa menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa jawa, Indonesia dan bahasa jawa,
serta dapat menjawab serta dapat menjawab
pertanyaan dari perawat pertanyaan dari perawat
dengan baik, jawaban sesuai dengan baik, jawaban sesuai
dengan pertanyaan yang dengan pertanyaan yang
diajukan diajukan
Dampak dirawat di RS Klien mengatakan tidak bisa Klien mengatakan tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya beraktivitas seperti biasanya
karena klien harus beristirahat karena klien harus beristirahat
Hubungan dengan orang lain/ Klien mampu berinteraksi Klien mampu berinteraksi
interaksi sosial dengan orang lain dengan orang lain disekitarnya
disekitarnya dengan baik dengan baik
5) Data Spiritual
65
Keyakinan terhadap Klien dan keluarga yakin akan Klien dan keluarga yakin akan
penyembuhan sembuh seperti dulu sembuh seperti dulu
6) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.6 pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Klien 1 Klien 2
BB 55kg 68kg
TB 175 cm 165 cm
RR 21x/menit 24x/menit
b. Kekuatan otot
5 5 b. Kekuatan otot
5 5
5 5
5 5
7) Pemeriksaan penunjang
Tabel 4.7 pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Klien 1 Klien 2
penunjang / Nilai normal Satuan
13-04-2018 18-04-2018
diagnostic
LABORATORIUM
DL
1. Hemoglobin 15,6 15,3 11,7 - 15,5 gr/dl
2. Leukosit 7,80 8,9 3,6 - 11 103/L
3. Hematokrit 47,5 47,5 35 - 47 %
4. Trombosit 244 314 150 - 440 103/L
5. Eosinofil 4,9 5,1 2-4 %
6. Basofil 0,4 0,5 0 -1 %
7. Neutrofil 46,5 48,5 50 -70 %
8. Limfosit 41,4 42,0 25 - 40 %
9. Monosit 0,53 0,76 2-8 %
10. Laju endap darah - - 0 - 15 mm/jam
11. Ureum 38 35 15 - 38 mg/dl
12. Creatinin 1,01 0,7 0,7 -1,4 mg/dl
PARAMETERS
HGB 15,2 14,2 L 14,6 – 17,5 [g/dl]
70
EKG Normal -
Penatalaksanaan
Klien 1 Klien 2
dan terapi
DO : Escar/keropeng
a. k/u lemah
b. kesadaran Composmentis
c. GCS 4,5,6
d. Kulit pada tangan kanan Kerusakan lingkungan kulit
tampak terkelupas
e. Luka berwarna kemerah-
merahan
a. Tidak terdapat rambut pada
kulit daerah luka Kerusakan Integritas Kulit
f. Luka bakar derajat 2
dangkal
g. Luka terdapat bula
h. Luas luka bakar 9%
i. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 82x / menit
S : 36,5°C
RR : 21x/menit
Nyeri akut
DO :
a. k/u lemah Kerusakan lingkungan kulit
b. kesadaran Composmentis
c. GCS 4,5,6
d. Kulit pada kaki kanan dan
kiri tampak terkelupas Kerusakan Integritas Kulit
e. Luka berwarna kemerah-
merahan
f. Tidak terdapat rambut pada
kulit daerah luka
g. Luka bakar derajat 2
dangkal
h. Luka terdapat bula
i. Luas luka bakar 12%
j. TTV :
TD : 150/90 mmHg
N : 96x / menit
S : 37,4°C
RR : 24x/menit
Nyeri akut
74
1. Kerusakan integritas kulit Integritas Jaringan : kulit & membran mukosa Perawatan Luka
a. Suhu kulit dari sangat terganggu sampai tidak 1) Angkat balutan dan plester perekat
terganggu 2) Berikan perawatan insisi pada luka, yang diperlukan
b. Sensasi dari sangat terganggu sampai tidak 3) Berikan perawatan ulkus pada kulit, yang diperlukan
terganggu 4) Oleskan salep yang sesuai dengan kulit
c. Pertumbuhan rambut pada kulit dari sangat 5) Berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka
terganggu sampai tidak terganggu 6) Periksa luka setiap kali perubahan balutan
d. Integritas kulit dari sangat terganggu sampai tidak 7) Bandingkan dan catat setiap perubahan luka
terganggu 8) Dorong cairan, yang sesuai
e. Pigmentasi abnormal dari berat sampai tidak ada 9) Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenal tanda dan
f. Lesi pada kulit dari berat sampai tidak ada gejala infeksi
g. Pengelupasan kulit dari berat sampai tidak ada 10) Dokumentasikan lokasi luka, ukuran, dan tampilan
Perawatan Luka: Luka Bakar
Penyembuhan Luka Bakar 1) Lakukan pemeriksaan EKG pada semua kasus luka bakar
a. Presentasi kesembuhan area luka bakar dari berat yang disebabkan oleh sengatan listrik
sampai tidak ada 2) Evaluasi luka, kaji kedalaman, pelebaran, lokalisasi, nyeri,
b. Pergerakan sendi yang terkena ( luka bakar) dari agen penyebab, eksudat, jaringan granulasi atau nekrosis,
berat sampai tidak ada epitelisasi dan tanda-tanda infeksi
c. Nyeri dari sangat besar sampai tidak ada 3) Persiapkan lingkungan yang steril dan pertahankan
d. Kulit melepuh dari sangat besar sampai tidak ada maksimum aseptik selama keseluruhan proses
4) Lepaskan balutan/perban bagian luar dengan cara
menggunting dan membasahi dengan cairan saline atau air
5) Lakukan debridemen luka, sesuai kondisi
6) Berikan balutan oklusif tanpa tekanan
7) Bantu pasien menerima perubahan fisik yang terjadi dan
beradaptasi terhadap gaya hidupnya (misalnya seksual,
keluarga, pekerjaan, dan hubungan sosial)
74
75
75
76
76
77
Nyeri akut 07.00 1) Memberikan analgesik 07.00 1) Memberikan analgesik 07.00 1) Memberikan analgesik
a. Santagesik 1000 mg a. Santagesik 1000 mg a. Santagesik 1000 mg
b. Injeksi Ranitidine 50 mg b. Injeksi Ranitidine 50 mg b. Injeksi Ranitidine 50 mg
09.00 2) Melakukan pengkajian nyeri 09.00 2) Mengganti cairan infus Ns 21 09.00 2) Melakukan pengkajian nyeri
P : Nyeri bertambah saat tpm P : Nyeri bertambah saat tertekan /
tertekan / tersentuh 09.30 3) Melakukan pengkajian nyeri tersentuh
Q : Nyeri cekot-cekot P : Nyeri bertambah saat tertekan / Q : Nyeri cekot-cekot
R : Tangan kanan tersentuh R : Tangan kanan
S:6 Q : Nyeri cekot-cekot S:3
T : Nyeri dirasakan hilang R : Tangan kanan T : Nyeri dirasakan hilang timbul
timbul S:5
12.00 3) Memberikan analgesik T : Nyeri dirasakan hilang timbul 10.00 3) Mengajarkan prinsip-prinsip
Santagesik 1000 mg 12.00 4) Memberikan analgesik manajemen nyeri
15.00 4) Mengajarkan prinsip-prinsip a. Santagesik 1000 mg 11.00 4) Mengajarkan pasien untuk
manajemen nyeri 15.00 5) Mengajarkan prinsip-prinsip melakukan teknik relaksasi nafas
18.00 5) Mengajarkan pasien untuk manajemen nyeri dalam
melakukan teknik relaksasi 18.00 6) Mengajarkan pasien untuk 12.00 5) Memberikan analgesik
nafas dalam melakukan teknik relaksasi Santagesik 1000 mg
19.00 6) Menganjurkan pasien nafas dalam 15.00 6) Menganjurkan pasien istirahat
istirahat untuk mengurangi 19.00 7) Menganjurkan pasien istirahat untuk mengurangi intensitas
77
78
78
79
07.40 6) Menyedot bula pada luka Lomatuel-H, kemudian dioleskan Lomatuel-H, kemudian
menggunakan spuit 5cc salep Silver Sulfadiazine secara dioleskan salep Silver
07.45 7) Pada daerah luka diberi obat merata Sulfadiazine secara merata
Lomatuel-H, kemudian 07.45 7) Menutup luka dengan kassa, 07.45 7) Menutup luka dengan kassa,
dioleskan salep Silver kemudian di balut menggunakan kemudian di balut menggunakan
Sulfadiazine secara merata perban perban
07.50 8) Menutup luka dengan kassa, 08.00 8) Mencatat lokasi luka dan ukuran 07.50 8) Mencatat lokasi luka dan ukuran
kemudian di balut luka, luka terdapat pada kedua luka, luka terdapat pada kedua
menggunakan perban kaki dengan lebar ±8cm dan kaki dengan lebar ±7cm dan
12.00 9) Melakukan pemberian terapi panjang ±30cm. panjang ±28cm.
Injeksi Ceftazidine 1 gram 12.00 9) Melakukan pemberian terapi 12.00 18) Melakukan injeksi ceftazidine 1
15.00 10) Mengganti cairan infus Ns 21 Injeksi Ceftazidine 1 gram gram
tpm 16.00 10) Memberikan penyuluhan pada 16.00 11) Memberikan penyuluhan pada
21.00 11) Melakukan pemberian terapi pasien dan keluarga mengenai pasien dan keluarga mengenai
Injeksi Ceftazidine 1 gram tanda dan gejala infeksi tanda dan gejala infeksi
21.00 11) Melakukan pemberian terapi 20.00 19) Mengganti cairan infus Ns 21
Injeksi Ceftazidine 1 gram tpm
22.00 12) Mengganti cairan infus Ns 21 21.00 20) Melakukan injeksi ceftazidine 1
tpm gram
Nyeri akut 07.00 1) Memberikan analgesik 07.00 1) Memberikan analgesik 07.00 1) Memberikan analgesik
a. Santagesik 1000 mg a. Santagesik 1000 mg a. Santagesik 1000 mg
b. Injeksi Ranitidine 50 mg b. Injeksi Ranitidine 50 mg b. Injeksi Ranitidine 50 mg
09.00 2) Melakukan pengkajian nyeri 09.00 2) Mengganti cairan infus Ns 21 tpm 09.00 2) Melakukan pengkajian nyeri
09.30 3) Melakukan pengkajian nyeri
P : Nyeri bertambah saat P : Nyeri bertambah saat tertekan /
tertekan / tersentuh P : Nyeri bertambah saat tertekan / tersentuh
Q : Nyeri cekot-cekot tersentuh Q : Nyeri cekot-cekot
R : Kaki kanan dan kiri Q : Nyeri cekot-cekot R : Kaki kanan dan kiri
S:7 R : Kaki kanan dan kiri S:4
T : Nyeri dirasakan hilang timbul S:5 T : Nyeri dirasakan hilang timbul
12.00 3) Memberikan analgesik T : Nyeri dirasakan hilang timbul 12.00 3) Memberikan analgesik
Santagesik 1000 mg 12.00 4) Memberikan analgesik Santagesik 1000 mg
15.00 4) Mengajarkan prinsip-prinsip Santagesik 1000 mg
manajemen nyeri 15.00 5) Mengajarkan prinsip-prinsip 15.00 10) Mengajarkan pasien untuk
18.00 5) Mengajarkan pasien untuk manajemen nyeri melakukan teknik relaksasi nafas
79
80
80
81
4.1.7 EVALUASI
Tabel 4.15 Implementasi Keperawatan
EVALUASI
1 Klien 1 15-04-2018 16-04-2018 17-04-2018
DX. 1 S: S: S:
a. klien mengatakan terdapat luka a. klien mengatakan kulit masih terasa a. klien mengatakan kulit pada daerah luka
bakar pada tangannya panas sudah tidak terasa panas
b. klien mengatakan kulit terasa b. klien mengatakan luas luka bakar b. klien mengatakan luas luka bakar sudah
panas sudah mulai berkurang mulai berkurang
O: O: O:
a. k/u lemah a. k/u cukup a. k/u cukup
b. kesadaran Composmentis b. kesadaran Composmentis b. kesadaran Composmentis
c. GCS 4,5,6 c. GCS 4,5,6 c. GCS 4,5,6
d. Nyeri dengan skala 5 d. Nyeri sudah berkurang, skala nyeri 5 d. Nyeri sudah berkurang, skala 3
e. Terdapat lesi pada kulit e. Terdapat lesi pada kulit e. Pertumbuhan rambut pada kulit sudah
f. Kulit pada tangan kanan f. Luka berwarna kemerah-merahan tampak
tampak terkelupas g. Pigmentasi kulit coklat kehitaman f. Sudah bisa merasakan sensasi secara
g. Belum ada pertumbuhan kulit h. Belum ada pertumbuhan kulit pada normal
pada daerah luka bakar daerah luka bakar g. Bagian tepi luka sudah mulai membentuk
h. Luka berwarna kemerah- i. Tidak terdapat bula jaringan baru
merahan j. Kulit mengelupas h. Sebagian luka sudah tertutupi oleh
i. Pigmentasi kulit coklat o. Pergerakan sendi pada area luka jaringan kulit baru
kehitaman berkurang i. Pergerakan sendi yang terkena luka bakar
j. Pergerakan sendi pada area k. Bagian tepi luka sudah mulai sudah dapat digerakkan secara perlahan
luka berkurang membentuk jaringan baru j. Tidak terdapat bula
k. Luka sudah tidak terdapat bula l. Luka bakar derajat 2 dangkal k. Luas luka mulai berkurang
l. Luka bakar derajat 2 dangkal m. Luas luka mulai berkurang p. Luas luka bakar 7%
m. Luas luka bakar 9% n. Luas luka bakar 7% l. TTV : TD : 110/80 mmHg
n. TTV : TD : 110/80 mmHg o. TTV : TD : 110/70 mmHg N : 85x / menit ; S : 36,5°C
N : 82x / menit ; S : 36,5°C N : 80x / menit ; S : 36,5°C RR : 22x/menit
RR : 21x/menit RR : 22x/menit
A: Masalah belum teratasi A: Masalah teratasi sebagian A: Masalah teratasi sebagian
81
82
82
83
b. kesadaran Composmentis
c. GCS 4,5,6
O: O:
a. Luka berwarna kemerah-merahan
a. k/u lemah a. k/u cukup
b. Tidak terdapat rambut pada kulit
b. kesadaran Composmentis b. kesadaran Composmentis
daerah luka
c. GCS 4,5,6 c. GCS 4,5,6
c. Nyeri sudah berkurang, skala nyeri 5
d. Nyeri dengan skala 7 d. Nyeri sudah berkurang, skala 4
d. Terdapat lesi pada kulit
e. Terdapat lesi pada kulit e. Luas luka sudah mulai berkurang
e. Pergerakan sendi pada area luka
f. Kulit pada kedua kaki melepuh f. Bagian tepi luka sudah mulai membentuk
berkurang
dan banyak terdapat bula jaringan baru
f. Belum ada pertumbuhan kulit pada
g. Luka berwarna kemerah- g. Sebagian luka sudah tertutupi oleh
daerah luka bakar
merahan jaringan kulit baru
g. Tidak terdapat bula
h. Tidak terdapat rambut pada h. Belum ada pertumbuhan kulit pada daerah
h. Kulit mengelupas
kulit daerah luka luka bakar
i. Pigmentasi kulit putih kecoklatan
i. Pergerakan sendi pada area i. Pergerakan sendi yang terkena luka bakar
j. Luka bakar derajat 2dangkal
luka berkurang sudah dapat digerakkan secara perlahan
k. Luas luka bakar 12%
j. Pigmentasi kulit putih Tidak terdapat bula
l. TTV : TD : 150/100 mmHg
k. Luka bakar derajat 2 dangkal j. Luka bakar derajat 2dangkal
N : 100x / menit ; S : 37,0°C
l. Luas luka bakar 12% k. Luas luka bakar 10%
RR : 24x/menit
m. TTV : TD : 150/90 mmHg l. TTV : TD : 140/90 mmHg
N : 96x / menit ; S : 37,4°C N : 87x / menit ; S : 37,0°C
A: Masalah teratasi sebagian RR : 22x/menit
RR : 24x/menit
P: Lanjutkan intervensi
A: Masalah belum teratasi A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan intervensi
DX. 2 S: S: S:
klien mengatakan tangan terasa klien mengatakan tangan terasa nyeri klien mengatakan tangan terasa nyeri
nyeri P : Nyeri bertambah saat tertekan / P : Nyeri bertambah saat tertekan / tersentuh
P : Nyeri bertambah saat tertekan / tersentuh Q : Nyeri cekot-cekot
tersentuh Q : Nyeri cekot-cekot R : Kaki kanan dan kiri
Q : Nyeri cekot-cekot R : Kaki kanan dan kiri T : Nyeri dirasakan hilang timbul
R : Kaki kanan dan kiri T : Nyeri dirasakan hilang timbul
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
83
84
O: O:
a. k/u lemah a. k/u lemah O:
b. kesadaran Composmentis b. kesadaran Composmentis
c. GCS 4,5,6 c. GCS 4,5,6 a. k/u cukup
d. Wajah tampak grimace d. Wajah tampak grimace b. kesadaran Composmentis
e. Skala nyeri 7 e. Skala nyeri 5 c. GCS 4,5,6
f. Klien dapat mengenali kapan f. Klien dapat mengenali kapan terjadi d. Skala nyeri 4
terjadi nyeri nyeri e. Klien dapat mengenali kapan terjadi nyeri
g. Mengonsumsi obat analgetik g. Klien dapat melakukan teknik f. Klien dapat melakukan teknik relaksasi
untuk mengurangi nyeri relaksasi dalam dalam
h. TTV : h. Mengonsumsi obat analgetik untuk g. Mengonsumsi obat analgetik untuk
TD : 150/90 mmHg mengurangi nyeri mengurangi nyeri
N : 96x / menit i. TTV : TD : 150/100 mmHg h. TTV : TD : 140/90 mmHg
S : 37,4°C N : 100x / menit ; S : 37,0°C N : 87x / menit ; S : 37,0°C
RR : 24x/menit RR : 24x/menit RR : 22x/menit
84
85
4.2 Pembahasan
keperawatan pada pasien 1 dan Ny. M yang mengalami kerusakan integritas kulit
manusia di dalam asuhan keperawatan. Prinsip dari pembahasan ini adalah dengan
wawancara langsung dengan pasien dan observasi terhadap pasien selama 24 jam.
4.2.1 Pengkajian
keluarga dan lingkungan (Nursalam, 2014). Data dasar ini digunakan untuk
potensial, serta sebagai acuan dalam memberikan edukasi pada klien (Debora,
2011). Pengkajian pada asuhan keperawatan dengan combustio pada Tn. S dan
Ny. M dilakukan dengan wawancara dengan klien dan observasi mulai dari
2018, didapatkan hasil pengkajian klien bernama Tn.S usia 31 tahun, tidak sedang
tidak pernah mengalami combustio, luka bakar terdapat di bagian tangan sebelah
kanan dengan luas luka bakar 9%. Keadaan umum klien tampak lemah, tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 26,5ºC, respirasi 21 x/menit. Luka
85
86
menderita combustio derajat 2 dangkal dengan bula, luka bakar pada tangan klien
terasa panas dan nyeri, skala nyeri 5. Pengkajian Ny. M dilaksanakan pada 18
tidak pernah mengalami combustio, luka bakar terdapat di bagian kaki kanan dan
kiri dengan luas luka bakar 12%. Keadaan umum klien tampak lemah, tekanan
darah tinggi 150/90 mmHg, nadi 96 x/menit, suhu 37,4ºC, respirasi 24 x/menit.
Luka berwarna kemerah-merahan, tidak terdapat rambut di bagian luka bakar. Ny.
M menderita combustio derajat 2 dangkal dengan bula, luka bakar pada tangan
dari benda asing menusuk permukaan kulit dan kerusakan integritas kulit.
Menurut penulis, pada Tn. S dan Ny. M tidak terkena benda asing
menusuk permukaan kulit karena kedua klien mengalami luka bakar dan saat
kejadian klien sempat jatuh tetapi tidak sampai terkena benda-benda yang dapat
melukai klien. Pada Tn. S dan Ny. M mengalami kerusakan integritas kulit
karena luka bakar yang dialami kedua klien, kulit yang rusak tidak dapat berfungsi
mudah terinfeksi. Pada analisa data penulis mencamtukan nyeri karena klien
merasakan nyeri, bagian yang terbakar mencapai lapisan kulit dermis bagian atas,
jika kulit terbakar pada bagian dermis bawah hingga subdermis kemungkinan
klien tidak akan merasakan nyeri sebab seluruh lapisan kulit terbakar dan ujung
86
87
batasan karakteristik tidak ada. Hilangnya kulit pada pasien combustio juga
klien luka bakar dapat memperlihatkan suhu tubuh yang rendah dalam beberapa
jam pertama pasca luka bakar, tetapi kemudian setelah keadaan hipermetabolisme
menyetel kembali suhu inti tubuh, klien luka bakar akan mengalami hipertermi
selama sebagian besar periode pasca luka bakar kendati tidak terdapat infeksi.
objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnosa
data yang dikumpulkan dari pasien, keluarga, rekam medik, dan pemberi
didapatkan dari proses pengkajian baik data subjektif atau objektif terdapat data
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Tn. S dan Ny. M
diagnosa yang muncul yaitu kerusakan integritas kulit dan nyeri akut. Pada Tn. S
terdapat luka bakar derajat dua dangkal dengan luas luka bakar 9% pada tangan
kanan, kulit tampak terkelupas, tidak terdapat rambut pada kulit daerah luka, klien
bertambah saat tertekan, nyeri dirasakan hilang timbul pada daerah sekitar tangan
kanan, skala nyeri 5. Pada Ny. M terdapat luka bakar derajat dua dangkal dengan
luas luka bakar 12% pada kaki kanan dan kiri, kulit tampak terkelupas, tidak
87
88
terdapat rambut pada kulit daerah luka, klien mengalami nyeri, wajah tampak
grimace, nyeri terasa cekot-cekot, nyeri bertambah saat tertekan, nyeri dirasakan
hilang timbul pada daerah sekitar kaki kanan dan kiri, skala nyeri 7.
oleh kontak langsung dengan suhu tinggi seperti api, air panas, bahan kimia, arus
listrik, radiasi, dan juga disebabkan oleh kontak dengan suhu rendah. Kulit
kerusakan; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
integritas kulit, nyeri akut, resiko infeksi, ketidakefektifan bersihan jalan nafas,
tubuh, hambatan mobilitas fisik. Pada Tn. S dan Ny. M didapat masing-masing
dua diagnosa keperawatan, diantaranya yaitu kerusakan integritas kulit dan nyeri
akut. Kelima diagnosa lainnya tidak sesuai dengan kondisi Tn. S dan 2.
Dari hasil intervensi yang sudah direncanakan pada Tn. S dan Ny. M
diharapkan presentasi kesembuhan area luka bakar, pergerakan sendi yang terkena
( luka bakar), nyeri, kulit melepuh, suhu kulit, sensasi, pertumbuhan rambut pada
88
89
kerusakan integritas kulit diantaranya angkat balutan dan plester perekat; monitor
karakteristik luka, , warna, ukuran, dan bau; berikan perawatan insisi pada luka,
yang diperlukan; berikan perawatan ulkus pada kulit, yang diperlukan; oleskan
salep yang sesuai dengan kulit; berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka;
periksa luka setiap kali perubahan balutan, bandingkan dan catat setiap perubahan
luka; dorong cairan, yang sesuai; anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenal
tanda dan gejala infeksi; dokumentasikan lokasi luka, ukuran, dan tampilan.
balutan dan plester perekat; cukur rambut di sekitar daerah yang terkena, sesuai
bauukur luas luka, yang sesuai; tempakan area yang terkena pada air yang
mengalir, dengan tepat; bersihkan dengan normalsaline atau pembersih yang tidak
beracun dengan cepat; berikan perawatan insisi pada luka, yang diperlukan;
berikan perawatan ulkus pada kulit, yang diperlukan; buka selang dan tempat
inseri kateter dan, tempatkan sistem drainase dibantalan penyerap; cuci luka bakar
karena zat kimia secara terus menerus selama 30 menit atau lebih untuk
napas terbuka untuk memastikan ventilasi; oleskan salep yang sesuai dengan kulit;
berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka; ganti balutan sesuai dengan jumlah
drainase dan eksudat; periksa luka setiap kali perubahan balutan; bandingkan dan
catat setiap perubahan luka; dorong cairan, yang sesuai anjurkan pasien dan
keluarga untuk mengenal tanda dan gejala infeksi; dokumentasikan lokasi luka,
89
90
yang terkena sesuai kebutuhan; Dinginkan luka bakar dengan air hangat (20°C)
atau cairan normalsaline pada saat cedera terjadi, jika memungkinkan; Cuci luka
bakar karena zat kimia secara terus menerus selama 30 menit atau lebih untuk
napas terbuka untuk memastikan ventilasi; Monitor tingkat kesadaran pada pasien
yang mengalami luka bakar luas ; Evaluasi rongga mulut dan hidung pasien untuk
jika diperlukan; Tingkatkan suhu tubuh pasien luka bakar karena kedinginan tidak
Tn. S hari pertama memonitor vital sign TD: 110/80 mmHg, N: 82x/menit, S:
kassa; pada daerah luka diberi obat lomatuel-h, kemudian dioleskan salep silver
90
91
menggunakan cairan ns, setelah itu dikeringkang dengan kassa; pada daerah luka
kassa; pada daerah luka diberi obat lomatuel-h, kemudian dioleskan salep silver
dikeringkang dengan kassa; menyedot bula pada luka menggunakan spuit 5cc;
pada daerah luka diberi obat lomatuel-h, kemudian dioleskan salep silver
kassa; pada daerah luka diberi obat lomatuel-h, kemudian dioleskan salep silver
kassa; pada daerah luka diberi obat lomatuel-h, kemudian dioleskan salep silver
menggunakan perban
91
92
perawatan luka setiap harinya, pertama-tama luka diolesi dengan salep antibiotik,
kemudian dibalut dengan perban katun dan dibalut lagi dengan perban elastik.
Perawatan tergantung pada karakteristik dan ukuran dari luka. Tujuan dari semua
perawatan luka bakar agar luka segera sembuh rasa sakit yang minimal. Setelah
luka dibersihkan dan di debridement, luka ditutup. Penutupan luka ini memiliki
beberapa fungsi: pertama dengan penutupan luka akan melindungi luka dari
kerusakan epitel dan meminimalkan timbulnya koloni bakteri atau jamur. Kedua,
luka harus benar-benar tertutup untuk mencegah evaporasi pasien tidak hipotermi.
menyedot bula karena terdapay bula pada luka. Pada Tn. S dilakukan pemeriksaan
EKG karena luka bakar disebabkan oleh sengatan listrik sedangkan pada Ny. M
4.2.5 Evaluasi
terdapat lesi pada kulit, kulit pada tangan kanan tampak terkelupas, belum
ada pertumbuhan kulit pada daerah luka bakar, luka berwarna kemerah-
luka berkurang, luka sudah tidak terdapat bula, luka bakar derajat dua
dangkal, luas luka bakar 9%. Pada hari kedua terdapat lesi pada kulit, luka
92
93
pertumbuhan kulit pada daerah luka bakar, tidak terdapat bula, kulit
mengelupas, pergerakan sendi pada area luka berkurang, bagian tepi luka
sudah mulai membentuk jaringan baru, luka bakar derajat dua dangkal,
luas luka mulai berkurang, luas luka bakar 7%. Pada hari ketiga
sensasi secara normal, bagian tepi luka sudah mulai membentuk jaringan
baru, sebagian luka sudah tertutupi oleh jaringan kulit baru, pergerakan
sendi yang terkena luka bakar sudah dapat digerakkan secara perlahan,
tidak terdapat bula, luas luka mulai berkurang, luas luka bakar 7%.
Sedangkan pada Ny. M di hari pertama terdapat lesi pada kulit, kulit pada
kedua kaki melepuh dan banyak terdapat bula, luka berwarna kemerah-
merahan, tidak terdapat rambut pada kulit daerah luka, pergerakan sendi
pada area luka berkurang, pigmentasi kulit putih, luka bakar derajat dua
dangkal, luas luka bakar 12%. Pada hari kedua luka berwarna kemerah-
merahan, tidak terdapat rambut pada kulit daerah luka, terdapat lesi pada
kulit, pergerakan sendi pada area luka berkurang, belum ada pertumbuhan
kulit pada daerah luka bakar, tidak terdapat bula, kulit mengelupas,
pigmentasi kulit putih kecoklatan, luka bakar derajat dua dangkal, luas
luka bakar 12%. Pada hari ketiga luas luka sudah mulai berkurang, bagian
tepi luka sudah mulai membentuk jaringan baru, sebagian luka sudah
tertutupi oleh jaringan kulit baru, belum ada pertumbuhan kulit pada
daerah luka bakar, pergerakan sendi yang terkena luka bakar sudah dapat
digerakkan secara perlahan, tidak terdapat bula, luka bakar derajat dua
93
94
luka bakar, pergerakan sendi yang terkena ( luka bakar) kembali normal,
nyeri dapat berkurang, kulit tidak melepuh, suhu kulit dapat normal
integritas kulit tidak terganggu, pigmentasi normal, lesi pada kulit dapat
hilang, tidak ada jaringan parut pengelupasan kulit tidak ada, penebalan
tiga hari, pada saat pengkajian keluarga kurang pengetahuan tentang penyakit
94