TINJAUAN PUSTAKA
A. TATALAKSANA
Ada berbagai pilihan farmakologis untuk pengobatan osteoporosis yang
bertujuan untuk mengurangi risiko patah tulang. Ini termasuk:
1. Kalsium dan vitamin D
Kekurangan vitamin D pada orang tua adalah umum, tidak hanya
akibat perubahan fisiologis pada kemampuan kulit untuk mensintesis
vitamin D tetapi terutama pada mereka yang kurang gizi, memiliki
penyakit ginjal kronis, dilembagakan atau tinggal di rumah. Pedoman
nasional merekomendasikan 1000 mg kalsium dalam kombinasi dengan
400 Unit Internasional (IU) vitamin D per hari. Orang tua yang tinggal di
rumah atau mereka yang tinggal di panti jompo disarankan untuk
mengonsumsi 800 IU vitamin D per hari. Sebuah meta-analisis
menemukan bahwa suplementasi kalsium dan vitamin D mengurangi
risiko patah tulang pinggul sebesar 30% dan risiko patah tulang total
sebesar 15%. Hal ini didukung oleh penelitian yang menemukan
pengurangan 12% pada semua patah tulang dan penurunan tingkat
kehilangan BMD di pinggul dan tulang belakang pada pasien yang
memakai dosis minimal 1200 mg kalsium dan 800 IU vitamin D (Weaver
et al., 2016).
Bukti yang menentang penggunaan suplemen kalsium menunjukkan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard
(Harvey et al., 2017). Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan
antara suplementasi kalsium dan risiko penyakit kardiovaskular. Secara
keseluruhan, tidak ada bukti yang cukup untuk melebihi manfaat dari
suplementasi dan pedoman saat ini merekomendasikan suplementasi
harus diberikan kepada mereka dengan peningkatan risiko insufisiensi dan
individu yang menerima pengobatan untuk osteoporosis. Suplementasi
kalsium dan vitamin D juga terbukti memiliki efek menguntungkan pada
kesehatan otot dan pengurangan risiko jatuh (Chung et al., 2016).