Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BMT NU

SIDAREJA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Disusun Oleh:

Jihan Utari Septiastuti NIPD 19464

Khofifah Fikriyah NIPD 20476

KOMPETENSI KEAHLIAN PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DARUL ULUM SIDAREJA

CILACAP

2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BMT NU SIDAREJA

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Jihan Utari Septiastuti NIPD 19464

Khofifah Fikriyah NIPD 20476

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing

Untuk Dipertahankan Di Depan Penguji Laporan

Program Keahlian Perbankan Syariah

SMK Darul Ulum

Sidareja

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III

Jefry Yuliyanto Ismiati Solihah, S.E Yanda Yulianti, S.Pd

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BMT NU SIDAREJA

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Jihan Utai Septiastuti NIPD 19464

Khofifah Fikriyah NIPD 20476

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

pada tanggal

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan

mengikuti

KELULUSAN

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Penguji I Penguji II

Ismiati Solihah, S.E Purbajati Nur,S.E

Sidareja,

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Rizal Fauzi,S.Pd

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,

rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Boss Notebook. Karena tanpa nikmat-Nya,

mungkin kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai

akhir.

Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) ini, karena tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami

belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.

Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan

Laporan  Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Namun kami telah berusaha

semaksimal mungkin dalam melaksanakannya. Oleh karena itu, kami mohon

kritik dan saran yang membangun agar lebih baik untuk kedepannya.

Semoga dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat

meningkatkan kemampuan dan kualitas kami dalam dunia usaha.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR.............................................................................

DAFTAR TABEL..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................

C. Tujuan Kegiatan..........................................................................

D. Manfaat Penulisan......................................................................

BAB II   TINJAUAN PUSTAKA

A.  Sejarah Singkat Perusahaan.............................................................

B. Visi Misi Perusahaan.................................................................

C. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................

D. Landasan Teori..........................................................................

BAB III PEMBAHASAN

v
A. Kajian Teori.................................................................................

B. Temuan Studi...............................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................

B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sering kali

kita mendengar statement mengenai kesulitan siswa setelah lulus dari

sekolah dalam mendapatkan tempat kerja, belum lagi kabar besar mengenai

adanya regulasi baru mengenai perdagangan bebas di Asia Tenggara berupa

ASEAN Economy Community (AEC) pada tahun 2015 ini dimana terjadi

arus barang, jasa, dan investasi yang bebas, serta arus modal yang lebih

bebas diantara Negara ASEAN, salah satunya adalah arus tenaga kerja, juga

menambah kecemasan dari pernyataan tersebut. Namun terlepas dari

permasalahan di atas, kita sebagai siswa, tentu memiliki tujuan dalam

menempuh pendidikan sampai sejauh ini. Tujuan tersebut secara garis besar

saya paparkan yakni menjadi seorang ekonom yang professional dan

memiliki kredibilitas dalam menjalankan profesi dan dunia kerja selanjutnya.

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi dan kondisi dunia

kerja dibutuhkan suatu program yang disebut dengan Praktik Kerja

Lapangan (PKL). Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk

implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan yang

didapat dibangku sekolah dengan program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk

mencapai tingkat keahlian tertentu, dalam hal ini adalah bidang marketing .

vii
Dan juga

dapat mengaplikasikan teori tersebut secara benar. Selain sebagai salah satu

syarat lulus program studi yang diambil, Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga

memberikan manfaat lain, yaitu memperkenalkan siswa terkait dengan dunia

kerja, menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesionalitas yang

diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha, serta meningkatkan daya

kreasi dan produktifitas kepada mahasiswa sebagai persiapan dalam

menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya. Praktikan

melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BMT NU Sidareja. Praktik

Kerja Lapangan (PKL) dilatih kemampuan dalam pengetahuan dan

keterampilan sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya, Pratikan

berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan kerja

khususnya mengenai sistem marketing pada perusahaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara BMT NU Sidareja melayani nasabah?

2. Bagaimana cara menabung di BMT NU Sidareja?

C. Tujuan

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja

2. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional yang diperlukan siswa

untuk memasuki dunia kerja

3. Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap dunia kerja

4. Meningkatkan daya kreasi dan prudukvitas siswa sebagai persiapan dalam

menghadapi dunia kerja sesungguhnya.

viii
D. Manfaat

1.Bagi Siswa

a. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian

profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang

sesuai dengan tuntutan zaman.

b. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan

( SMK ).

c. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar

dunia usaha serta industri yang professional dan handal.

d. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta

memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.

e. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,

baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.

f. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri

dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan

yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.

2. Bagi Sekolah

a. .Menjalankan kewajiban undang undang

b. Meningkatkan citra sekolah

c. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

d. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat

e. .Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

ix
3. Bagi Perusahaan

a.

Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”

b. Mendukung program pendidikan pemerintah

c. Meningkatkan citra perusahaan.

x
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah BMT NU Cilacap

Usaha lembaga keuangan syariah/BMT yg di awali sejak Desember

2009,yang semula bernama BMT SM (SIRKAH MUAWANAH). Merupakan

embrio /modal awal berdirinya KSSU NU yg terbentuk pada hari Minggu

tanggal13 Februari 2011 BMT SM berubah nama menjadi BMT NU

(Baitulmaal watamwil Nahdlatul ulama) Cilacap yang saat ini telah mampu

mendekatkan pelayanan kepada anggota dengan membuka kantor pusat yang

beralamat jl. Raya kalisabuk KM.15 kesugihan Cilacap Baitul mal watamwil

Nahdlatul ulama (BMT NU) merupakan unit jasa keuangan syariah (UJKS)

bawah naungan koperasi syariah serba usaha Nahdlatul ulama (KSSUNU)

Cilacap, yang di dirikan oleh pengurus cabang Nahdlatul ulama (PCNU)

Kabupaten Cilacap, dengan beda hukum Nomer:

293/BH/XIV.7/207/20/2011.

BMT NU bergerak di bidang pengelolaan keuangan dan mengelola dana

masyarakat berdasarkan prinsip syariah,baik komersial maupun non-

komersial, menjunjung tinggi komitmen untuk membangun ekonomi umat

xi
melalui berbagai macam layanan simpanan dan pembiayaan dengan pola

syariah Islam.

Kantor cabang/kas pembantu:

1. BMT NU Lomanis

Berdiri: 7 November 2011

Alamat : Jl.MT Haryono Lomanis

2. BMT NU Patimuan

Berdiri: 11 Juni 2012

Alamat: Jl. Pakualam Cinyawang Patimuan

3. BMT NU Rajiman

Berdiri: 1 Januari 2013

Alamat : Jl. Dr Rajiman Gunungsimping

4. BMT NU Kenari

Berdiri: 1 Mei 2013

Alamat : Jl. Kenari Cilacap

5. BMT NU Karangtalun

Berdiri: 2 Mei 2014

xii
Alamat : Jl. Nusantara Karangtalun

6. BMT NU Kesugihan

Berdiri: 1 September 2014

Alamat: Jl. Raya Kesugihan Cilacap

7. BMT NU Jeruklegi

Berdiri : 9 Maret 2015

Alamat : Jl. Raya Jeruk Legi Cilacap

8. BMT NU Bantarsari

Berdiri: 1 Juni 2016

Alamat : Jl .S .Perman Rawajaga bantarsari

9. BMT NU Sidareja

Berdiri: 1 April 2017

Alamat: Jl. Ahmad Yani no 161 sidareja

B. Visi dan misi BMT NU Cilacap

a. Visi BMT NU Cilacap

 BMT NU menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang mandiri dan

tangguh serta profesional

xiii
b. Misi BMT NU Cilacap

 Menguasai pasar UMKM kabupaten atu kota Cilacap pada tahun 2020

 Pembukaan kantor cabang/kas pembantu di setiap kecamatan/kota

Cilacap yang potensial secara bertahap dan berkesinambungan

 Menjaga tingkat kesehatan MBT dengan penilaian sehat di setiap

tahunnya

 Meningkatkan SDM dan terus mengikut sertakan untuk memenuhi

sertifikasi profesi sesuai SKKNI minimal tercapai pada tahun 2018

 Terus menerus memperbaiki SOM/SOP yang di sesuaikan dengan

perkembangan teknologi

 Memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan

masyarakat sekitar

C. Struktur organisasi

Dalam organisasi BMT yang berlegalitas koperasi memiliki

komponen atau alat organisasi yang terdiri dari:

RAT (Rapat Tahunan Anggota)

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam BMT

sehingga seluruh anggota memiliki hak yang sama untuk meminta keterangan

xiv
dan pertanggung jawaban dari pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan

BMT. Pelaksanaan rapat anggota dilaksanakan paling sedikit 1 tahun sekali.

Rapat anggota akan membahas dan menetapkan antara lain:

a. Anggaran dasar

b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha BMT

c. Pemilihan dan pemberhentian pengurus dan pengawas

d. Rencana kerja dan anggaran pendapatan dan belanja BMT

e. Pengesahan laporan

f. Pengesahan, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas nya

g. Pembagian sisa hasil usaha

h. Penggabungan dan pembubaran BMT

Pada BMT, RAT di lakukan pada tingkat koperasi dan yang berhak

mengikuti adalah anggota biasa dan anggota luar biasa yang di undang Badan

Pengawas Syariah. Secara umum tugas dan tanggung jawab dari badan pengawas

Syariah adalah :

1. Mengawasi kegiatan usaha BMT agar tidak menyimpan dari ketentuan

dan prinsip prinsip syariah

2. Memberikan nasehat dan saran kepada pengurus, pengelola, dan

pengawas keuangan yang berkaitan dengan aspek syariah

xv
3. Menelaah aspek syariah terhadap produk dan pengembangan produk dan

jasa keuangan yang di tawarkan oleh BMT

Pada saat ini BMT belum memiliki badan pengawas Syariah akan tetapi

fungsinya menyatu kepada badan pengawas. Badan pengawas Secara umum tugas

dan tanggung jawab badan pemeriksa adalah :

a. Membuat kebijakan umum dan melakukan pengawasan pelaksanaan

kegiatan operasional sehingga sesuai dengan tujuan lembaga

b. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap pengelolaan BMT

c. Melakukan pengawasan kegiatan operasional

d. Membuat laporan hasil pengawasan Pengurus, Pada BMT ketentuan

pengurus adalah sebagai berikut:

e. Pengurus BMT dipilih dri dan oleh anggota BMT

f. Pengurus BMT merupakan pula pengurus dari koperasi. Pengurus BMT

terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara

g. Pengurus penanggung jawab atas perkembangan BMT dalam memeriksa

BMT, memberikan pengarahan, mengontrol pengelola, membantu

pengelola menyelesaikan masalah yang di hadapi serta memberikan

laporan kepada badan pendiri dan anggota BMT

xvi
h. Pada BMT masa kerja pengurus adalah 5 tahun sekali. Setiap tahun

pengurus BMT dan pengelola harus membuat laporan pertanggung

jawaban

E. LANDASAN TEORI

1.Pengertian BMT

BMT

merupakan singkatan dari “Baitul Maal Wat Tamwil”, yang diambil dari khasanah

muamalah sesuai dengan risalah Islam.Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil dalam

artian bahasa adalah “Rumah Harta (sosial) dan Niaga”. Dalam pengertian yang

lebih luas adalah lembaga yang melakukan kegiatanya untuk tujuan social dan

niaga dalam rangka mensejahterakan umat yang dilakukan baik dengan

menghimpunn dana dari umat atau masyarakat dan melakukan

penyaluran/pembiyayaan dalam sektor usaha riil (fungsi Baitul Tamwil) dan

penyaluaran dana/harta kepada yang berhak (fungsi Baitul Maal). Dengan

demikian BMT pada dasarnya merupakan gabungan antara Baitul Maal dan Baitul

Tamwil yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.

2.Baitul Maal

Pengertian

Baitul Maal menurut para ulama ialah pihak yang mengelola keuangan

Negara,mulai dari menghimpun, mengembangkan, memelihara hingga

menyalurkan. Definisi tersebut ditegaskan oleh Imam Mawardi dan kitab Ahkam

xvii
Sulthoniyyah dengan mendefinisikan sebabai tempat atau wadah untuk

memelihara dan menjaga keuangan Negara.

Istilah

Baitul Maal telah ada sejak jaman Rasulullah SAW, lebih-lebih pada masa

Khalifah Umar bin Khattab, Baitul Maal telah terbentuk sebagai lembaga ekonomi

atas usulan seorang ahli fiqih Walid bin Hisyam. Semenjak masa itu dan masa

selanjutnya ( Dinasti Abasiyah dan Umayyah) Baitul Maal telah menjadi lembaga

penting bagi Negara. Meskipun tidak semua sumber uang Negara milik Baitul

Maal,tetapi Baitul Maal meraba banyak urusan Negara,mulai dari penarikan zakat

(juga pajak),ghonimah sampai membangun jalan,menggaji tentara dan juga

pejabat Negara serta membangun sarana social.Dilihat dari konteks masa

sekarang, Baitul Maal dimasa itu menjalankan fungsi sebagai lembaga

Keuangan,lembaga Pajak,lembaga social dll.

Namun,

pengertian Baitul Maal tersebut di atas kini lebih menyempit maknanya dalam

konteks BMT. Baitul Maal dalam konteks BMT hanya menjalankan fungsi social

yang lepas dari kaitan politik Negara. Baitul Maal dalam kaitan BMT mempunyai

kegiatan menerima dan menyalurkan zakat,infaq,sodaqoh (ZIS) dalam umat islam

yang bersifat komersial. Penyaluran memang tidak boleh keluar dari jalur syari’at

yang ada,terutama untuk zakat yang ditentukan mustahiknya (delapan afnas).

Baitul Maal dalam kaitan BMT juga menyalurkan dana Qordhul Hasan yang

tidak komersial untuk keprluan kesejahteraan dan pengembangan umat.

xviii
3.Baitul Tamwil

Adalah

suatu institusi/lembaga keuangan islam yang usaha pokoknya menghimpun dana

dari pihak ketiga (anggota peyimpan) dan menyalurkan pembiyaan kepada usaha-

usaha yang produktif dan menguntungkan.Sumber dana Baitul Tamwil berasal

dari simpanan masyarakat ( dana pihak ke tiga) yang meliputi tabungan,simpanan

berjangka,modal dan simpanan lainnyayang dipersamakan dengan itu dan tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4.Aspek Legal Dan Peraturan Pendukung

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945, kedudukan koperasi sebagai model badan usaha

dianggap paling sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang dalam

pelaksanaanya telah di atur dan dikembangkan dalam berbagai peraturan. Sesuai

dengan pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, fungsi koperasi

adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam

rangka muwujudkan masyarakat adil dan makmur.

BMT secara umum mempunyai misi dan fungsi dalam penerapan prinsip-

prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha mikro, serta

membina kepedulian aghnia kepada Dhuafa/Mustad’afin secara terpola dan

berkesinambungan. BMT juga bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta meningkatkan kekuatan dan

xix
posisi tawar pengusaha kecil menengah dengan pelaku ekonomi yang lain. Pada

awalnya pendirian BMT didasari oleh legalitas hukum sebagai KSM (Kelompok

Swadaya Masyarakat) dan PINBUK diberikan wewenang oleh Lembaga

Keuangan Indonesia (BI) berdasarkan naskah kerjasama antara BI dengan

PINBUK. Sementara pada PRAKTIKnya kegiatan BMT menyerupai koperasi dan

terdapat beberapa kenyataan yang memberikan landasan yang kuat pada BMT

sebagai gerakan koperasi antara lain:

1. BMT didirikan dengan semangat koperasi, yaitu semangat kekeluargaan

untuk meningkatkan kualitas masyarakat

2. BMT lebih menyebar ke akar rumput dengan skala ekonomi yang kecil

3. BMT didirikan dengan semangat kemandirian untuk mrmperkuat

Lembaga Keuangan masyarakat di akar rumput

4. BMT didirikan dengan motivasi moral keagamaan ynag mendorong

adanya komitmen moral dari para pendirinya

5. BMT bekerjasama dengan lembaga-lembaga setempat

6. BMT memiliki potensi dana pendukung social yaitu dana zakat, infak dan

shodaqoh yang memiliki prospek untuk pengembangan ekonomi kecil.

Berdasarkan misi dan tujuan BMT secara umum maka badan ekonomi yang

menaungi aspek legal dari BMT yang sesuai adalah KOPERASI dengan dua

model aplikasinya, yaitu: Model Pertama berupa Koperasi Serba Usaha (KSU)

atau Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan Model Kedua, dalam bentuk Unit

xx
Simpan Pinjam (USP) yaitu dikelola dibawah pengawasan koperasi induk.

BAB III

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Bagian ini berisi kajian teori tentang Pengalaman Praktik Kerja Industri,

Prestasi Belajar dan Kesiapan Kerja Siswa.

xxi
1. Tinjauan tentang Kesiapan Kerja Siswa

a. Pengertian Kesiapan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 943)

“kata siap diartikan sudah sedia atau sudah bersedia”, jadi kesiapan berarti

kondisi sudah siap. Menurut kamus psikologi Chaplin, JP. dalam kamus

psikologi terjemahan Kartini Kartono (2002: 418) “kesiapan adalah tingkat

perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk

dipraktikkan sesuatu”. Pengertian ini mengacu pada pengetahuan,

keterampilan serta sikap yang dimiliki seseorang berkaitan dengan tujuan

yang akan dicapai.Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan untuk

memberikan respon atau bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri siswa

dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan sangat perlu

diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada kesiapan, maka

hasilnya akan memuaskan.

B. Temuan Study

1. Cara melayani nasabah

a. Sopan Santun, petugas BMT melayani nasabah dengan sangat baik

dengan kata kata yang lembut

b. Cepat, waktu pelayanan ke nasabah tidak terlalu lama.

c. Tepat, nasabah dilayani sesuai dengan keinginan dan keperluannya.

d. Cekatan, pelayanan yang diberikan BMT cepat tanggap dan tanggap

melayani nasabah.

xxii
e. Teliti, petugas BMT melaksanankan pekerjaannya dengan hati hati

2. Cara menabung diBMT NU

Untuk bisa menabung, nasabah harus menjadi anggota koperasi

terlebih dahulu diBMT NU dengan membayar Rp. 50.000 , untuk

membuka rekening membayar Rp. 10.000 dan untuk saldo awal

Rp. 5.000. Jadi keseluhannya Rp. 65.000.

di BMT NU Sidareja ada simpanan berguna(sigun), simpanan yang

bisa disetor dan bisa diambil sewaktu waktu. Nasabah menabung setiap

hari minimal Rp. 5.000 .

Simpanan umroh, setoran minimal Rp. 25.000/hari selama 36

bulan dan setoran Rp. 35.000/hari untuk 24 bulan.

Simpanan Qurban, penarikan hanya bisa dilakukan menjelang hari

raya, setoran pertama minimal Rp. 10.000.

Setiap akhir bulan, diBMT NU merapihkan data data nasabah, dan

merapihkan berkas berkas.

xxiii
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan PKL ini, saya mendapatkan banyak

pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di sekolah. Kita biasa

diajarkan teori di sekolah, dan di tempat PKL kita akan

mempraktikkannya.

Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan apa

yang sudah diajarkan di sekolah. PKL bisa dikatakan sebagai pelengkap

serta proses pematangan agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia

kerja.

B. Saran

Karena di tempat PKL kita akan berhubungan langsung dengan

pekerjaan, maka alangkah baiknya kita mempersiapkan secara matang

materi-materi yang diajarkan di sekolah. Hal ini bertujuan agar kita tidak

bingung kalau disuruh melakukan sesuatu.

xxiv
Untuk adik kelas yang akan melaksanakan PKL, usahakan tetap

menjaga nama baik sekolah. Karena jika nama sekolah sudah jelek, maka

akan susah untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut dalam

menerima siswa PKL.

xxv

Anda mungkin juga menyukai