PEDOMAN
PENULISAN
TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
PEDOMAN PENULISAN TESIS
TAHUN 2022
TIM PENYUSUN:
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 018/SK.Dir.PPs/UNR/IV/22
Tentang
DIREKTUR PASCASARJANA
MENETAPKAN :
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 7April 2022
Direktur Pascasarjana,
BAB Hal
BAB I ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Pengertian Tesis .................................................................................... 1
1.2. Bobot Tesis ........................................................................................... 1
1.3. Pembimbing .......................................................................................... 1
1.3.1. Tugas Pembimbing.......................................................................... 2
1.3.2. Hak Pembimbing ............................................................................. 2
1.3.3. Pergantian Pembimbing ................................................................... 2
1.4. Penguji ................................................................................................. 3
1.4.1. Tugas Penguji ................................................................................. 3
1.4.2. Hak Penguji .................................................................................... 3
1.4.3. Kriteria Penguji ............................................................................... 3
1.4.4. Pelaksanaan ................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................... 4
TATA CARA PENYUSUNAN TESIS ......................................................................... 4
2.1. Mekanisme Bimbingan ........................................................................... 4
2.1.1. Pengecekan Plagiarisme ..................................................................... 4
2.1.2. Pelaksanaan Seminar Proposal ........................................................... 4
2.1.3. Kaji Etik Penelitian.............................................................................. 5
2.1.4. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 5
2.1.5. Pelaksanaan Seminar Hasil.................................................................. 5
2.2. Sidang Tesis............................................................................................ 6
2.2.1. Syarat Sidang Tesis ........................................................................... 6
2.2.2. Permohonan Sidang Tesis ................................................................... 6
2.2.3. Pelaksanaan Sidang............................................................................ 6
2.3. Penilaian Hasil Sidang Tesis ....................................................................... 7
2.3.1. Penyajian Lisan .................................................................................. 8
Lampiran Hal
Lampiran 1 Contoh Lay-out Halaman Naskah Tesis ............................................ 37
Lampiran 2 Contoh penomoran halaman judul BAB............................................ 38
Lampiran 3 Contoh Sampul Luar ...................................................................... 39
Lampiran 4 Contoh Halaman Judul ................................................................... 40
Lampiran 5 Pernyataan Orisinalitas .................................................................. 41
Lampiran 6 Abstrak Bahasa Indonesia .............................................................. 42
Lampiran 7 Abstrak Bahasa Inggris .................................................................. 43
Lampiran 8 Hak Cipta...................................................................................... 44
Lampiran 9 Lembar Pengesahan ...................................................................... 45
Lampiran 10 Riwayat Hidup ............................................................................... 46
Lampiran 11 Contoh Tabel dan Figur/Bagan ........................................................ 47
Lampiran 12 Contoh Daftar Pustaka ................................................................... 48
Lampiran 13 Contoh Format Penulisan Manuskrip ( Template Jurnal JBIK URINDO) 49
Lampiran 14 Contoh Surat Permohonan Pergantian Pembimbing........................... 51
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program magister pada akhir masa studinya.
Pada Program Pascasarjana Universitas Respati Indonesia, tesis merupakan salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar magister. Karya ilmiah tersebut merepresentasikan kemampuan
mahasiswa dalam penguasaan metodologi dan substansi atas permasalahan yang dikaji di
bidang kesehatan, perumahsakitan, manajemen, dan bisnis.
Karya ilmiah yang ditulis merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan dengan berbagai
tujuan. Gagasan penulis untuk mengatasi suatu masalah tercermin dari pemahamannya
tentang substansi yang dipilih untuk dikaji dan langkah-langkah pemecahan masalah yang
akan dilakukan, berdasarkan hasil analisis dan sintesis yang dikemukakan dengan penalaran
yang sistematis. Model pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, kualitatif maupun keduanya secara bersama-sama.
Tesis merupakan hasil penelitian mahasiswa yang bersangkutan, bukan hasil penelitian orang
lain yang dijiplak (plagiat). Apabila hal ini terjadi maka mahasiswa yang telah lulus gelarnya
akan dianulir.
1.3. Pembimbing
Tesis disusun dibawah bimbingan dosen pembimbing tesis. Setiap mahasiswa akan dibimbing
oleh dua orang pembimbing yaitu pembimbing I dan pembimbing II. Persyaratan untuk
pembimbing tesis :
a. Dosen tetap atau tidak tetap URINDO yang mempunyai pengalaman mengajar di
Pascasarjana minimum 2 tahun.
b. Berpendidikan formal minimal jenjang strata 3 (S3) atau level 9 KKNI.
c. Dosen pembimbing utama berpendidikan strata 3 (S3) dengan jabatan fungsional
minimal Lektor.
d. Dosen pembimbing pendamping berpendidikan strata 3 (S3) dengan jabatan
fungsional minimal Asisten Ahli.
e. Dosen dengan jenjang pendidikan strata 2 (S2) dapat menjadi pembimbing tesis,
apabila yang bersangkutan telah memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala.
f. Telah melakukan penelitian sebagai peneliti utama (Principal Investigator) di luar
penelitian untuk pendidikan (Tesis atau Disertasi)
1
g. Telah mengikuti berbagai pertemuan ilmiah (penyaji, narasumber, kontributor,
moderator) sesuai bidang ilmunya.
h. Diutamakan dosen tetap URINDO
Secara umum tugas dosen pembimbing tesis adalah memberikan arahan dan bimbingan atas
masalah penelitian yang diajukan oleh mahasiswa, metode yang digunakan, instrumen
penelitian yang dikonstruksi (jika penelitian kuantitatif), teknik pengumpulan data, analisis
data, penyajian data, melakukan pembahasan hasil penelitian, membuat kesimpulan, dan
memberikan arahan dalam penyusunan artikel untuk jurnal ilmiah (sesuai dengan Surat Edaran
Dirjen Dikti No.152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012). Secara spesifik tugas pembimbing
dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) penetapan pembimbing dan penguji tesis oleh Dekan
Program Pascasarjana. Pembimbing tesis juga sekaligus bertanggungjawab sebagai penguji
tesis. Sedangkan penguji lapangan dapat diajukan oleh mahasiswa dan disetujui oleh
Pembimbing, berasal dari lapangan (tempat mahasiswa melakukan penelitian) dengan
pertimbangan kepakaran/penguasaan yang bersangkutan dalam bidang yang diteliti
mahasiswa.
2
1.4. Penguji
1.4.4. Pelaksanaan
a. Tim penguji terdiri dari komisi pembimbing dan penguji dari luar komisi pembimbing
yang bidangnya sesuai dengan topik tesis.
b. Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit.
c. Pada saat menjelang ujian tesis, mahasiswa dipersyaratkan memenuhi sejumlah
ketentuan sebagai berikut:
1) Persyaratan akademik, yakni lulus semua mata kuliah dengan IPK minimal 3,01.
2) Persyaratan penguasaan bahasa Inggris yang ditujukan dengan sertifikat TOEFL
minimal 475
3) Menyelesaikan administrasi keuangan.
3
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN TESIS
Mekanisme bimbingan tesis merupakan alur kegiatan penyusunan tesis oleh mahasiswa
dibawah bimbingan dosen sejak perencanaan penelitian, pelaksanaan, pelaporan hasil, dan
penulisan artikel untuk jurnal ilmiah. Hal ini juga merupakan strategi komunikasi antara
mahasiswa dan pembimbing, disamping sebagai alat monitoring bagi manajemen Program
Studi dalam memantau kemajuan proses penulisan tesis mahasiswa. Diharapkan pada akhir
semester 3 setiap mahasiswa telah bertemu dan melaksanakan bimbingan dengan
pembimbing minimal empat kali, sebelum proposal diseminarkan. Proposal diuji oleh
pembimbing I dan II dan atau penguji lain yang terkait. Sedangkan sebagai penyanggah
adalah dua atau lebih orang mahasiswa lainnya (sebagai oponen). Bobot kerja sejak
mahasiswa mengembangkan proposal sampai dengan seminar proposal adalah sebesar 5 SKS.
Pada semester 4 proses bimbingan diharapkan lebih intensif, pada saat rencana penelitian
(proposal) sudah dilaksanakan (diimplementasikan). Pada tahap ini kegiatan pengumpulan
data di lapangan dilaksanakan, kemudian dilakukan análisis. Hasil analisis disajikan di dalam
seminar hasil yang diuji oleh pembimbing I dan II serta disanggah oleh dua orang atau lebih
mahasiswa lainnya. Bobot kerja sejak mahasiswa mengumpulkan data sampai dengan
penyajian hasil análisis data dalam seminar hasil adalah 6 SKS.
Bila sampai akhir semester 4 mahasiswa belum melaksanakan seminar proposal, maka akan
dilakukan evaluasi oleh program studi terhadap mahasiswa dan proses bimbingan yang telah
terjadi.
Sebelum proposal diseminarkan, harus dilakukan pengecekan naskah proposal tesis melalui
program studi masing-masing dengan menggunakan turnitin. Batas toleransi maksimal
similarity yaitu 30% saat sebelum ujian proposal dan 25% sebelum ujian akhir tesis.
Seminar proposal dapat dilaksanakan pada akhir semester III dengan syarat :
4
berjalan/batal). Pembimbing II yang tidak hadir menguji tidak perlu memberikan nilai.
f. Mahasiswa harus mendaftarkan diri ke Sekretariat Program Studi untuk melaksanakan
seminar proposal setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing.
Mahasiswa harus menyerahkan proposal hard copy selambat- lambatnya 3 hari
sebelum hari/tanggal pelaksanaan seminar proposal kepada dosen pembimbing.
g. Jika terdapat perbedaan nilai seminar proposal >0,6 diantara penguji maka akan
dikonfirmasi kembali oleh pembimbing I mengenai hal tersebut.
Saran dan masukan dari pembimbing maupun oponen pada saat seminar proposal digunakan
untuk menyempurnakan rencana penelitian sehingga layak untuk dilaksanakan.
1. Penelitian tesis hanya dapat dilaksanakan setelah ada persetujuan dari dosen
pembimbing dan diketahui oleh pengelola program studi dan sudah mendapatkan
surat kalayakan etik penelitian serta surat persetujuan ijin penelitian di instansi
bersangkutan.
2. Penelitian dapat dilakukan di laboratorium atau institusi di dalam maupun di luar
Universitas Respati Indonesia
3. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dalam jangka
waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mahasiswa diwajibkan membuat buku bimbingan dan menulis setiap kegiatan
penelitian yang dilakukan dalam buku bimbingan.
5. Mahasiswa diwajibkan melaporkan setiap kemajuan pelaksanaan penelitian kepada
dosen pembimbing.
Setelah proses pengumpulan data di lapangan selesai dan analisis data dilakukan, maka
tahapan berikutnya adalah penyajian hasil penelitian dalam seminar hasil. Pada pelaksanaan
seminar hasil, terbuka bagi staf pengajar dan mahasiswa program studi lainnya yang berminat
untuk mengikuti seminar.
Seminar hasil dapat dilaksanakan paling cepat 7 (tujuh) minggu setelah seminar proposal
dilakukan. Adapun syarat untuk melaksanakan seminar hasil adalah :
a. Menyerahkan surat keterangan kaji etik penelitian
b. Mahasiswa harus mendaftarkan diri ke Sekretariat Program Studi untuk melaksanakan
seminar hasil setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing. Mahasiswa
harus menyerahkan hasil penelitian hard copy selambat- lambatnya 3 hari sebelum
hari/tanggal pelaksanaan seminar hasil kepada dosen pembimbing.
5
c. Mahasiswa menyerahkan naskah dan bahan presentasi ujian hasil dari Bab I-VII.
d. Seminar hasil harus dihadiri oleh pembimbing I dan pembimbing II (apabila
pembimbing II tidak dapat hadir karena suatu hal yang mendesak maka seminar dapat
berjalan akan tetapi apabila pembimbing I yang tidak dapat hadir maka seminar hasil
tidak dapat berjalan/batal). Pembimbing yang tidak hadir tidak perlu memberikan nilai.
Masukan yang diberikan dalam seminar hasil dipakai untuk perbaikan dan penyempurnaan
tesis sehingga tesis layak uji.
Mahasiswa dapat mendaftarkan diri untuk ujian/sidang tesis setelah mendapat persetujuan
dari dosen pembimbing. Dengan persetujuan pembimbing secara tertulis mahasiswa
mengajukan usulan tanggal ujian tesis dengan mengisi formulir di sekretariat program studi.
Usulan ini harus diajukan dan telah diterima Ketua Program Studi selambat-lambatnya 7 hari
sebelum tanggal yang diusulkan.
Jarak waktu antara seminar hasil dan ujian tesis sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu. Ujian
dianggap sah bila terdapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang penguji dalam ujian dengan
komposisi sebagai berikut :
a. pembimbing I
b. pembimbing II
c. 1 (satu) orang penguji dari Program Pascasarjana URINDO atau
d. 1 (satu) orang penguji dari Luar Program Pascasarjana URINDO
Sidang tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing I. Namun dalam keadaan-
keadaan tertentu, khususnya yang mendesak, tugas pembimbing I dapat dilimpahkan kepada
pembimbing II dengan persetujuan Ketua Program Studi. Dosen tamu dan dosen luar biasa
yang mengajar di suatu program studi di luar Program Pascasarjana, dianggap sebagai penguji
dari luar Program Pascasarjana URINDO, kecuali kalau dosen tamu/dosen luar biasa tersebut
menjadi pembimbing II.
Sebelum ujian berlangsung para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk
merundingkan apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing I menanyakan
kepada masing-masing penguji apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji saat itu. Dalam
kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai tesis tersebut
atau hal-hal lainnya yang dialami mahasiswa dalam melakukan penelitian dan penulisan tesis
atau selama pendidikan secara umum.
6
Apabila menurut sidang “tesis tidak layak uji” maka kepada mahasiswa diberikan waktu paling
lambat 1 (satu) bulan memperbaiki tesisnya untuk dilakukan ujian kembali dan dana
penyelenggaraan ujian ini menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan
Apabila pembatalan ujian disebabkan oleh kelalaian mahasiswa (misalnya hadir terlambat lebih
dari 30 menit dari waktu yang telah ditentukan) maka ujian dapat dibatalkan dengan resiko
dana penyelenggaraan ujian selanjutnya akan dibebankan kepada mahasiswa.
Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit dengan pembagian kira-kira sebagai berikut
:
a. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : ± 5 menit
b. Penyajian oleh peserta : ± 20 menit
c. Tanya jawab : ± 60-90 menit
d. Penutup : ± 5 menit
Nilai sidang tesis diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Nilai dinyatakan
dalam angka (antara 0-4), bobot nilai (1 s/d 4), dan mutu sebagai hasil perkalian antara nilai
dan bobot.
Tabel : 1
Contoh nilai mahasiswa sidang dengan memperhatikan materi penilaian
Seorang penguji memberi nilai kepada mahasiswa seperti yang terlihat dalam tabel:1 di atas.
Nilai akhir dari penguji adalah 30/10 = 3. Setelah nilai dari masing-masing penguji terkumpul,
pemimpin sidang (ketua tim penguji) menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata dituliskan
dengan dua desimal dibelakang koma. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke
Sekretariat Program Studi melalui form yang sudah disediakan didalam map
pembimbing/moderator.
7
Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut
:
Segera setelah pemimpin sidang menyatakan sidang selesai, mahasiswa dipersilahkan untuk
keluar ruang sidang sejenak, hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji
untuk menentukan apakah mahasiswa lulus atau tidak. Nilai lulus adalah gabungan dari nilai
yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 3.00. Pemimpin sidang akan
membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan
nilai yang sangat besar kira-kira 0.6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai-nilai
tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama.
Hasil sidang akan diberitahukan kepada mahasiswa setelah penguji selesai bersidang dengan
cara memanggil kembali mahasiswa ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan
hasil sidang tersebut dan selanjutnya langsung menutup sidang. Pelaksanaan sidang tesis
didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pemimpin sidang.
8
Terdapat dua kategori hasil sidang tesis yaitu, lulus dan tidak lulus :
2.4.1. Lulus
Bila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi
untuk mengulang sidang tesis, yang selambat-lambatnya dilaksanakan 4 (empat) minggu
setelah sidang pertama dengan biaya ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Tesis yang sudah diperbaiki harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing.
Laporan tesis yang diserahkan terdiri dari:
9
2.6. Bahan-bahan untuk Kelengkapan Penyelesaian Program Studi
2.7. Yudisium
2.8. Sanksi
Mahasiswa yang telah mengikuti sidang tesis, namun belum memenuhi persyaratan seperti
yang tertulis pada 2.4 dan 2.5, tidak akan diikut sertakan dalam sidang yudisium.
10
BAB III
PEDOMAN UMUM
3.1. Topik
Pemilihan topik merupakan bagian penting dalam penulisan tesis, karena merupakan dasar
dari langkah-langkah selanjutnya. Topik yang dipilh harus sesuai dengan bidang keilmuan yang
dipilih, misalnya mahasiswa yang memilih Program Studi Kesehatan Masyarakat dengan
peminatan Kesehatan Reproduksi, maka topik untuk tesis yang dipilih hendaknya selaras
dengan peminatan tersebut. Demikian juga dengan mahasiswa Program Studi Administrasi
Rumah Sakit Program Magister, topik yang dipilih harus sesuai dengan bidang Perumahsakitan.
Hal yang sama berlaku untuk mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Program Magister.
Topik sebaiknya tidak mengandung arti yang terlalu luas, karena selain memerlukan penelitian
yang komprehensif juga membutuhkan waktu penulisan yang lama. Namun, topik juga tidak
boleh terlalu sempit sehingga kurang berbobot, atau mirip dengan suatu makalah. Hindari
pemilihan topik yang tidak ilmiah dan mengandung sensasi. Pilihlah topik yang memiliki banyak
referensi.
3.2. Materi
Materi penulisan tesis harus didasarkan pada data primer, data sekunder, atau gabungan
dari keduanya. Carilah materi yang dibutuhkan selengkap mungkin, gunakan fasilitas yang ada
di perpustakaan, Iinstitusi pemerintah dan Swasta, perusahaan, dan sumber lainnya yang
memiliki materi dimaksud. Selain itu, gunakan buku teks/e-books, jurnal ilmiah, ataupun
makalah pada majalah ilmiah untuk melengkapi informasi yang diperoleh. Informasi juga
dapat diperoleh melalui internet. Materi yang digunakan dalam penulisan tesis harus memiliki
relevansi dengan topik yang dikaji/masalah yang diteliti.
Tesis harus ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia. Untuk memperoleh bahasa yang
baik dan benar gunakan acuan buku “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)”, Pedoman
Umum Pembentukan Istilah”, dan “Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Penggunaan istilah asing
dimungkinkan apabila tidak ada bahasa Indonesianya atau untuk memperjelas maksud dari
suatu pengertian. Dalam hal ini, usahakan penulisan dilakukan dengan menulis kata bahasa
Indonesia yang diikuti kata asingnya dalam kurung, atau sebaliknya. Penulisan ganda tersebut
cukup dilakukan sekali pada kata yang pertama pada setiap bab.
11
3.4.1. Bagian Awal Tesis
Bagian awal tesis yang terdiri atas :
1) Sampul
2) Halaman judul
3) Lembar pengesahan
4) Pernyataan tidak Plagiat
5) Pernyataan orisinalitas
6) Pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah
7) Hak Cipta
8) Riwayat hidup
9) Kata pengantar
10) Abstrak bahasa Indonesia
11) Abstrak bahasa Inggris
12) Daftar Isi
13) Daftar tabel
14) Daftar gambar/skema
15) Daftar simbol/singkatan
16) Daftar lampiran
Bagian utama tesis, yang terdiri dari bab-bab secara berurutan sebagai berikut :
1) Pendahuluan
2) Kajian Pustaka (Termasuk Kerangka Teori)
3) Kerangka Konsep
4) Metode penelitian
5) Hasil penelitian
6) Pembahasan
7) Kesimpulan dan saran
Bagian utama tesis disyaratkan tidak kurang dari 75 halaman, dan secara keseluruhan
termasuk bagian awal dan bagian akhir tesis tidak lebih dari 300 halaman. Tesis yang terlalu
tebal tidak berarti isinya selalu baik, sebaliknya tesis yang tipis seringkali memiliki kekurangan
dalam pendalaman materi yang disampaikan. Oleh karenanya, tesis harus dibuat sedemikian
rupa, singkat, padat dan mencakup semua unsur yang diisyaratkan. Bagian yang memuat
teori, hasil penelitian, dan pembahasan harus mempunyai porsi yang lebih besar dari bagian
lainnya.
12
BAB IV
PEDOMAN TEKNIS
1. Kertas yang digunakan untuk pembuatan tesis adalah kertas HVS berwarna putih
berukuran A4 ( 297 mm x 210 mm) dengan berat 80 gram. Untuk hal-hal tertentu,
seperti pembatas antar bab, dapat menggunakan kertas berwarna kuning.
2. Naskah asli tesis dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy pada kertas HVS
berukuran dan berat yang sama.
4.2. Pengetikan
Pengetikan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Penempatan Teks :
Jenis huruf : Times New Roman
Font size : 12 poin
Posisi teks dari tepi kertas :
Margin atas : 3,5 cm
Margin bawah : 3 cm
Margin kiri : 3,5 cm
Margin kanan : 3 cm
(Lihat lampiran 1)
2. Naskah diketik dengan format halaman bolak balik. (lihat lampiran 2)
3. Pengetikan dilakukan dengan format 1,5 spasi, kecuali judul tabel, keterangan
gambar, daftar pustaka, dan kutipan sesuai aslinya yang melebihi tiga baris, diketik
dengan spasi tunggal ( satu spasi).
4. Awal suatu paragraf dan catatan kaki, yaitu catatan di bagian bawah suatuhalaman,
dimulai dengan tabulasi 1.27 cm ke dalam.
5. Kutipan yang melebihi tiga baris diketik dengan tabulasi 1.27 cm ke dalam dari batas
margin kiri dan kanan.
6. Kalimat lanjutan setelah koma, titik ganda, titik koma diketik satu ketukan setelah
tanda-tanda tersebut.
7. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified), kecuali judul bab,
judul tabel, dan judul gambar yang diketik dengan alignment tengah.
8. Huruf yang tercetak harus berwarna warna huruf hitam pekat dan seragam.
1. Halaman-halaman bagian awal tesis diberi nomor yang terpisah dari nomor halaman
bagian utama tesis. Halaman-halaman bagian awal tesis diberi nomor dengan angka
Romawi kecil i, ii, iii, …., dstnya. Nomor halaman ditulis ditepi kanan atas kertas.
2. Halaman bagian utama tesis diberi angka Arab 1, 2, 3, …., dstrnya. Nomor halaman
ditulis di tepi kanan kertas kecuali halaman pertama tidak dicantumkan.
13
b) Bagian Utama Tesis
Teks pada bagian utama tesis diketik dengan format halaman bolak balik
dengan mengikuti ketentuan:
1) Posisi nomor halaman sebelah kiri :
Terletak pada sudut kiri bagian atas kertas dengan batas 1,5 cm dari
batas tepi atas kertas dan 3,5 cm dari batas tepi kiri kertas.
2) Posisi nomor halaman sebelah kanan:
Terletak pada sudut kanan bagian atas kertas dengan batas 1,5 cm
dari batas tepi atas kertas dan 3 cm dari batas tepi kanan kertas.
3) Khusus penomoran halaman setiap awal bab:
Terletak di bagian tengah bawah halaman dengan batas 1,5 cm dari
batas tepi bawah kertas.
(Lihat lampiran 2)
4. Nomor halaman pada bagian akhir tesis (daftar pustaka dan lampiran) adalah
kelanjutan dari nomor halaman bagian utama tesis. Cara menuliskan nomor halaman
pada bagian akhir tesis sama dengan cara menuliskan nomor halaman bagian utama
tesis.
c. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya enam orang),
tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah mangga).
d. Besaran tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besaran secara
umum ditulis dengan kata-kata (contoh : sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh
tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter)
e. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angkatersebut
misalnya : 1 600 000 menjadi 1.6 juta atau tambahan kata-kata lainnya seperti mega,
mikro dan mili pada satuan ukuran.
f. Untuk menyatakan suatu desimal digunakan tanda titik. Ribuan atau kelipatannya
ditulis sebagai berikut : 1 000; 100 000 dstnya, yaitu dengan melowongkan satu
ketukan sebagai tanda ribuan.
g. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat
memerlukan bilangan atau angka, tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata, atau
ubahlah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak
pada awal kalimat.
14
4.5. Penulisan Satuan
2. Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal yang menyatakan µ (miu), m (mili), c
(senti), d (desi), h (hekto), k (kilo), atau M (mega).
3. Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap, demikian juga satuan yang terdapat pada
awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah ditulis dibelakang
bilangan dan ditulis dengan singkatannya.
2. Simbol dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Simbol dapat diberi subskrip atau
superskrip atau keduanya. Subskrip dapat berupa huruf atau angka atau keduanya,
demikian juga superskrip. Beberapa simbol ditulis dengan cetak miring. Sebagai
petunjuk umum, pilihlah simbol yang sudah lazim digunakan pada bidang anda.
3. Simbol satuan untk derajat ( o ), menit ( ‘ ), dan detik ( ‘’ ) untuk ukuran sudut
mengikuti angkanya tanpa spasi. Contoh 50, 10’, 20’’. Simbol satuan lainnya didahului
dengan satu spasi, misalnya 4 kg, 5 cm, 6%.
4. Awal kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan simbol variabel. Jadi susunlah kalimat
sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan sebuah simbol variabel.
4.7. Tabel
1. Judul tabel dibuat satu spasi (line spacing = 1 line) dengan posisi di tengah atas
tabel dengan font 12 times new roman.
3. Format tabel menggunakan garis semu (lihat lampiran 11). Tabel diletakkan pada
halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas
kertas yang boleh diketik dan tabel terletak simetrik di dalamnya.
4. Apabila tebel bersambung pada halaman berikutnya, maka bagian kepala tabel harus
tetap disertakan.
15
5. Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan panjang kertas, atau sejajar dengan
lebar kertas. Dalam hal terakhir ini sebaiknya seluruh halaman diisi dengan tabel
tanpa teks naskah.
6. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks bagian
utama tesis. Dalam hal ini maka garis batas bawah tabel harus terletak dua spasi di
atas kalimat teratas di bawah tabel.
7. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika tabel terdiri dari dua
baris atau lebih, maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
8. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah garis terakhir teks,
sedang baris terakhir judul harus terletak dua spasi di atas garis batas tabel.
9. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat diterima.
Tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran
halaman naskah saja yang dimasukkan dalam teks bagian utama. Tabel yang lebih
besar diletakkan pada lampiran teks.
10. Pada tabel data sekunder yang berasal dari satu sumber dicantumkan nama penulis
atau nama majalah beserta nomor urutnya dalam daftar pustaka di belakang atau di
bawah tabel.
11. Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan data
dari satu sumber diberi superskrip, dan superskrip tersebut dijelaskan pada catatan
kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada satu kolom khusus
pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan superskrip.
12. Ukuran font size bisa saja dibuat lebih kecil misalnya 10 atau 11 jika font 12
mempengaruhi ukuran tabel, namun font yang lebih kecil harus tetap bisa terbaca
dengan baik.
4.8. Gambar
Istilah gambar pada buku pedoman ini mencakup gambar, ilustrasi, grafik, denah, peta,
bagan, monogram, diagram alir termasuk potret.
1. Gambar sebaiknya digunakan untuk menyajikan informasi dengan cara yang lebih
mudah dan luas.
2. Judul gambar dibuat satu spasi (line spacing = 1 line) dengan posisi di tengah bawah
gambar dengan font 12 times new roman.
3. Penomoran gambar tabel menggunakan angka. Misalnya Gambar 5.1 (angka 5
menunjukkan no bab dan angka 1 menunjukkan urutan no gambar)
4. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah tesis. Huruf, angka, dan
tanda baca lain yang dipakai pada gambar harus jelas.
5. Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas kertas yang boleh
diketik. Gambar diletakkan di tengah simetrik terhadap batas kertas yang bolehdiketik.
16
6. Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar kertas ( potrait)
atau sejajar panjang kertas (landscape). Untuk posisi landscape, gambar sebaiknya
dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk memudahkan pembacaan.
7. Gambar dengan posisi potrait boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris
kalimat teks. Dalam hal ini maka garis batas atas gambar harus terletak dua spasi di
bawah garis batas bawah.
8. Kalimat pertama pada gambar adalah nomor dan judul gambar. Judul gambar harus
sama dengan judul gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.
9. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah dapat
diterima. Gambar yang memerlukan satu lipatan untuk mencapai ukuran halaman
naskah dapat dimasukkan kedalam teks bagian utama tesis. Gambar yang lebih besar
dari itu sebaiknya dimasukkan kedalam lampiran tesis.
10. Setiap gambar harus diberi nomor dengan angka Arab diakhiri dengan tanda titik,
dimulai dengan nomor 1, sampai nomor gambar terakhir pada tesis. Penomoran ini
harus bebas dari penomoran bab dan tabel.
11. Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama
yang ditulis dengan huruf besar. Untuk judul gambar yang lebih dari satu baris
menggunakan jarak satu spasi.
12. Potret hitam putih dan potret warna yang dicetak dengan komputer langsung pada
kertas yang digunakan untuk tesis dapat diterima, potret ditempatkan pada kertas
naskah. Potret dianggap gambar, karena itu diberi nomor dan judul seperti halnya
gambar.
13. Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencamtumkan namapenulis
atau nama majalah beserta nomor urutnya di daftar pustaka di belakang dan di abwah
gambar itu sendiri.
1. Huruf yang dipakai untuk cetak miring (italic) sama besar dengan huruf untuk
naskah.
2. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan untuk nama majalah ilmiah. Lihat
contoh daftar pustaka pada lampiran buku pedoman ini.
3. Pada umunya cetak miring digunakan pada kata atau istilah untuk memberi
penekanan khusus, menarik perhatian. Dalam hal ini, maka cetak miring pada suatu
istilah hanya dipakai pada waktu istilah itu muncul untuk pertama kali dalam naskah.
Perlu ditambahkan, bahwa penggunaan cetak miring seperti ini jangan terlalu sering
dipakai sebab akan menghilangkan arti penekanan khusus tadi. Istilah atau bahasa
asing dalam teks, dituliskan dengan cetak miring.
17
4.10. Penulisan Rumus dan Perhitungan Numerik
1. Sebuah rumus diletakkan simetrik dalam batas kertas yang boleh diketik. Rumus
yang panjang ditulis dalam dua baris atau lebih dengan menggunakan jarak satu
spasi atau yang disesuaikan. Pemotongan rumus panjang dilakukan pada tanda
operasi aritmatik, yaitu tanda tambah, kurung, kali atau bagi (bukan garis miring).
Tanda operasi aritmatik tersebut didahului dan diikuti oleh sedikitnya satu spasi ketik.
2. Pangkat ditulis setengah spasi di atas lambing variabel. Hindarkan pemakaian tanda
akar () dan sebagainya. Sebagai gantinya pakailah pangkat pevahan. Penulisan
bilangan pecahan sebaiknya tidak dilakukan dengan menggunakan garis miring,
pakailah tanda kurung dalam pasangan-pasangan secukupnya untuk menunjukkan
hirarki operasi aritmatik dengan jelas. Hirarki tanda kurung dalam buku pedoman
ini ditentukan sebagai berikut :
……………….
3. Setiap rumus diberi nomor yang dituliskan diantara dua tanda kurung. Nomor rumus
berurutan dari 1,2, ……… N. Nomor rumus dituliskan dengan angka Arab.
4. Subsitusi variabel dengan harganya untuk operasi aritmatik dituliskan seperti pada
penulisan rumus. Dalam hal ini, hindarilah pemakaian titik sebagai tanda kali.
Sebagian dari cara penulisan judul bab dan judul sub bab sudah diterangkan di muka.
1. Judul bab didahului oleh bab yang ditulis dengan huruf besar diikuti oleh nomor
bab yang ditulis dengan angka Romawi Besar dan diberi warna hitam tebal (bold),
contoh :
BAB I
1,5 spasi
PENDAHULUAN
2. Bab dan nomornya tersebut diketik tanpa diakhiri titik di belakang angka dan
diletakkan secara simetrik dalam batas kertas yang boleh diketik. Setiap bab baru
harus ditulis pada halaman baru (sebelah kanan) dari halaman bolak balik.
3. Judul bab diketik 1,5 spasi di bawah nomor bab. Judul bab ditulis dengan huruf besar
tanpa titik di belakang huruf terakhir. Jika judul bab terdiri dari dua baris maka baris
kedua dimulai dengan baris baru dengan jarak satu spasi. Judul bab diletakkan secara
simetrik dalam batas kertas boleh diketik.
3. Judul sub bab diketik tiga spasi di bawah garis terakhir judul bab atau baris terakhir
dari sub bab yang mendahului. Judul sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama dari tiap kata yang ditulis dengan huruf besar, nomor sub bab diketik pada
batas tepi kiri. Seluruh judul sub bab dicetak tebal ( bold) tanpa diakhiridengan titik.
18
4.12. Penulisan Referensi dalam Teks/Kutipan
Rumus, kalimat, paragraph atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu makalah atau buku
dalam daftar pustaka cukup ditunjukkan dengan menuliskan nama pengarang dan tahun
penulisan sebagaimana dapat dilihat dalam daftar pustaka. Penulisan nama hanyalah nama
akhir pengarang/keluarga, atau nama penulis pertama, atau nama kecil penulis bila penulis
adalah orang Indonesia. Penulisan tahun terletak diantara dua tanda kurung ( .. ), nomor
halaman atau nomor bab dalam buku pustaka, jika belum tercantum dalam daftar pustaka
sebaiknya disertakan dan ditulis dibelakang tanda kurung tahun. Apabila rujukan dilakukan
dari lebih satu buku, penulisan dilakukan dengan menulis nama pengarang pertama dan
tahun, kemudian tanda titik koma dan dilanjutkan dengan nama pengarang kedua dan tahun.
Antara nama tahun dipisahkan dengan tanda koma. Apabila mengutip suatu kutipan dari
sumber kedua, sebaiknya sumber pertama juga disebutkan.
Perlu diperhatikan agar tidak menulis pendapat atau tulisan yang sama seperti aslinya tanpa
menyebut nama sumbernya. Tindakan menggunakan kalimat atau pendapat pihak lainmenjadi
bagian tulisan dalam tesis tanpa menyebut sumber tergolong perbuatan jiplak (plagiat).
Apabila anda mempunyai pendapat yang serupa dengan pendapat orang lain, lakukan
perubahan komposisi kalimat dan penggunaan kata-kata (paraphrasing).
1) Pengarang Tunggal
Format referensi dalam teks berlaku untuk publikasi cetak dan elektronik ( online). Pada
publikasi elektronik yang tidak mempunyai nomor halaman, maka cukup menyebutkantanggal
publikasinya saja dengan batasan tahun 5 (lima) tahun terakhir.
Atau
Pada contoh pertama, referensi yang digunakan menekankan kepada informasi, sedangkan
pada contoh kedua, referensi lebih memfokuskan kepada pengarang.
Apabila didapati jumlah pengarang dua sampai tiga orang, maka sertakan seluruh nama
keluarga atau nama akhir pengarang, seperti contoh berikut:
Kesuksesan sebuah wawancara akan dipengaruhi oleh tingkat keahlian seseorang dalam
bertanya, mendengar, dan merangkum (Ludlow & Panton, 1992, h. 32).
Penggunaan proses ini akan mengarahkan ke tingkat akurasi yang lebih tinggi (Cooper, Krever,
& Vann, 2002, h. 20).
19
Untuk penggunaan referensi yang menekankan kepada pengarangnya, tanda ‘&’ dirubah
dengan kata ‘dan’.
Contoh:
Menurut Cooper, Krever, dan Vann (2002, h. 20) penggunaan proses ini akan mengarahkan
ke tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Untuk publikasi dengan jumlah pengarang empat atau lebih, gunakan et al. (berasal dari kata
latin yang berarti yang lainnya) setelah nama pengarang pertama disebutkan. Juga untuk
publikasi dengan empat editor atau lebih, ditulis eds. et al.
Contoh:
Apabila nama pengarang tidak ditemui, maka gunakan judul tulisan dalam italic dan sertakan
tanggal publikasi.
Contoh:
Sebuah lembaran pendidikan pasien mengatakan bahwa penyakit ini lebih sering muncul pada
pria ( Fakta-fakta penyakit jantung coroner, 1998).
Penulisan referensi seperti ini juga berlaku untuk brosur atau biasanya tidak mencantumkan
nama pengarang.
Jika referensi berasal dari pengarang yang sama dengan tahun yang sama, maka penulisan
dilakukan dengan menambahkan huruf alphabet (a,b,c) setelah tahun.
Penulisan dilakukan dengan cara seperti biasa, tetapi diberi tanda titik koma (;) diantara
referensi.
Contoh: (Mitchell, 2017, p.189; Smith, 2000; Andrew, 1989, pp. 165-176)
Penulisan dilakukan dengan menuliskan satu kali nama pengarang diikuti dengan tahun
dipisahkan dengan tanda titik koma (;)
Contoh : Mitchell (2010; 2017) menyatakan …… atau (Mitchell, 2010; 2017).
20
8) Mengutip Referensi Tanpa Tahun
Penulisan dilakukan dengan menuliskan referensi pertama yang digunakan diikuti dengan
‘dikutip dalam’ atau ‘cited in’ dan pegarang asli.
Contoh penulisan:
Gambaran umum tentang kanker paru dijelaskan dalam Lung Cancer (2004) dan….
Contoh penulisan:
Dalam diskusi mengenai MP3, MP3-mac.com (2003) mengemukakan…..
Catatan kaki (footnote) adalah catatan pada bagian bawah halaman yang menjelaskan
tentang suatu hal yang ingin dikemukakan dalam tesis. Nomor catatan pada masalah yang
ingin dijelaskan, ditulis langsung mengikuti huruf terakhir dari kalimat yang berisi masalah
tersebut, tanpa spasi, dalam bentuk superscript. Catatan kaki bukan menjelaskan rujukan
pustaka.
Catatan kaki diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dari bab 1 sampai bab terakhir,
secara berkesinambungan. Catatan kaki dituliskan pada bagian bawah halaman yang sama
dengan halaman dimana nomor catatan dicantumkan, menggunakan huruf yang sama tetapi
dengan ukuran huruf (font) 11 point.
21
BAB V
BAGIAN AWAL TESIS
5.1. Sampul
Semua kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata “oleh”. (lihat lampiran 3)
Pada punggung sampul dituliskan nama penulis, NPM, judul tesis, dan tahun pengesahan tesis.
Halaman judul tesis diketik pada halaman baru. Isi halaman tesis sama seperti pada sampul
tesis, kecuali di bawah kata tesis ditambahkan kalimat : “Tesis ini diajukan sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat (M.K.M) / Magister
Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S) / Magister Administrasi Bisnis (M.AB)”
Halaman depan tesis merupakan halaman pertama tesis dengan nomor halaman 1, tetapi
nomor halaman tidak dicantumkan.
Lembar pengesahan tesis diketik pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul
tesis, nama penulis, NPM, tahun pengesahan tesis, serta tanda tangan pembimbing I, II dan
penguji dan paling akhir adalah ketua program studi.
Lembar pernyataan tidak plagiat terdiri dari Nama, NPM, judul penelitian dan
pernyataan tidak plagiat, diakhiri dengan tanggal pernyataan, materai 10000, nama
lengkap (tanpa NPM)
22
5.5. Lembar Pernyataan Orisinalitas
Lembar pernyataan orisinalitas terdiri dari: nama mahasiswa, NPM, nama program
studi, peminatan (jika ada), judul tesis, pernyataan orisinalitas, tempat pernyataan,
tanggal disertai dengan nama lengkap (tanpa NPM)
Lembar pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah terdiri dari: nama, NPM, nama
prodi, peminatan (jika ada), jenis karya, pernyataan persetujuan publikasi, diakhiri
dengan tempat, tanggal pernyataan disertai nama lengkap (tanpa NPM)
Lembar hak cipta berisi tentang larangan bagi pembaca/penulis/peneliti lain mengutip
sebagian atau seluruh isi tesis tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya
Halaman riwayat hidup memuat daftar riwayat hidup penulis tesis secara singkat. Daftar
disarankan memuat nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan,
pernah diikuti. Halaman riwayat hidup tidak boleh lebih dari satu halaman
Penulis dapat menggunakan halaman kata pengantar untuk menjelaskan segala sesuatu
yang berkaitan dengan penyusunan tesis tersebut. Halaman kata pengantar juga dapat
digunakan penulis untuk mencantumkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang
berperan dalam proses penyusunan tesisnya.
Abstrak tesis adalah suatu intisari mulai latar belakang, tujuan, metodologi, hasil penelitian,
serta kesimpulan dan saran secara singkat dan berbentuk narasi dengan 200 – 300 buah
kata saja. Ukuran huruf yang dipakai sama dengan ukuran huruf dalam bagian utama tesis
tetapi dengan jarak satu spasi. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Halaman ini memuat nomor, judul, dan halaman dari bab maupun sub bab yang ada dalam
tesis tersebut, dan disusun pada tiga kolom secara berurutan. Bab dan turunannya (sub bab)
yang dicantumkan dalam daftar isi, disarankan tidak lebih dari tiga tingkat. Nomor bab dan
turunannya ditulis dengan angka Arab. Nomor sub bab ditulis dengan dua angka Arab yang
dipisahkan oleh sebuah titik, angka Arab pertama menunjukkan nomor urut bab, sedangkan
angka Arab yang kedua menunjukkan nomor urut sub bab, dan tidak diakhiri dengan tanda
titik.
Judul bab ditulis dengan huruf besar, sedangkan judul sub bab ditulis huruf besar. Judul bab
dan sub bab tidak diakhiri dengan titik, sebab judul bukanlah sebuah kalimat. Halaman daftar
isi dapat terdiri dari satu halaman atau lebih, contoh daftar isi, format susunan dan cara
penulisan halaman dapat dilihat pada lampiran 6.
23
5.12. Halaman Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran diketik pada halaman baru, halaman ini memuat nomor, judul, dan
nomor halaman dari setiap lampiran. Nomor lampiran ditulis dengan satu angka yang diakhiri
oleh sebuah titik.
Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Halaman ini memuat nomor tabel, judul atau
nama tabel, dan nomor halaman tempat tabel dimuat. Nomor tabel ditulis dengan satu angka
yang diakhiri oleh sebuah titik. Judul atau nama tabel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama yang ditulis dengan huruf besar. Baris-baris dari judul gambar dipisahkan dengan
satu spasi.
Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru, halaman ini memuat nomor dan judul
gambar atau ilustrasi, serta nomor halaman tempat gambar atau ilustrasi dimuat. Nomor
gambar/ilustrasi ditulis dengan satu angka yang diakhiri oleh sebuah titik. Judul atau nama
gambar/ilustrasi ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama ditulis dengan huruf besar.
Baris-baris dari judul gambar dipisahkan dengan satu spasi.
Halaman daftar simbol dan singkatan ditulis pada halaman baru, halaman ini memuat simbol
variabel/besaran dan singkatan istilah/satuan (ditulis di kolom pertama), nama variabel dan
nama istilah lengkap yang ditulis di belakang simbol dan singkatannya (ditulis di kolom kedua),
dan nomor persamaan (disingkat pers) atau turunan dari bab tempat simbol dan singkatan
muncul untuk pertama kali (ditulis di kolom ketiga)
Simbol dan singkatan di kolom pertama diurut menurut abjad latin, huruf besar dahulu
kemudian langsung disusul oleh huruf kecilnya, kemudian disusul dengan simbol yang ditulis
dengan huruf Yunani yang juga diurut sesuai dengan abjad Yunani.
Nama variabel / besaran atau nama istilah yang disingkat di kolom kedua ditulis dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama yang ditulis dengan huruf besar. Nomor pengesahan di kolom
ketiga dituliskan dengan dua angka yang dipisahkan oleh sebuah titik yang terdapat diantara
dua tanda kurung yang didahului oleh kata “pers”.
24
BAB VI
BAGIAN UTAMA TESIS
(Untuk Penelitian Kuantitatif)
3. Tujuan dan manfaat, tujuan menjelaskan maksud penelitian yang tidak terlepas
dari masalah yang akan diteliti, sedangkan manfaat menjelaskan implikasi hasil
penelitian dari aspek praktis maupun pengembangan ilmu.
Kajian pustaka harus tercantum dalam tesis, yang memuat pustaka terbaru, relevan, dan asli.
Pada hakekatnya, isi yang terkandung dalam kajian pustaka beserta semua ilmu pengetahuan
yang mendukungnya adalah cabang ilmu pengetahuan dimana masalah yang akan dipecahkan
penulis diletakkan. Sumbangan baru penulis bukanlah suatu penemuan baru yang berdiri
sendiri, tetapi sesuatu yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Utamakan Pustaka mutakhir untuk artikel jurnal 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir.
Dalam bab kajian pustaka dapat dimasukkan undang-undang, peraturan- peraturan, dalil dan
sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Rambu rambu pustaka harus ada matriks berupa nama, tahun, judul, variable, definisi
operasional, desain penelitian, besar sample, cara pengambilan sample, metode, hasil
peneltian deskriptif, hasil penelitian analitik, simpulan dan saran penelitan yang relevan
sebagai pembanding.
Kajian pustaka atau landasan teori hendaklah disusun sesuai dengan urutan perkembangan
cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Akhir dari kajian pustaka dapat disusun
kerangka teori berupa bagan. Semua rujukan yang ditinjau harus ada dalam daftar pustaka.
Banyaknya pustaka disesuaikan dengan masing masing bidang ilmu, topik ataupun materi dan
pembimbing. Penulis sebaiknya tidak hanya mengetengahkan kutipan-kutipan, tetapi juga
mengulasnya.
25
6.3. Bab III. Kerangka Konsep, Definisi Operasional dan Hipotesis
Kerangka konsep adalah gambaran hubungan variabel berdasarkan latar belakang fenomena,
dan kerangka teori, kerangka konsep dapat ditulis dalam narasi maupun bagan. Berdasarkan
kerangka konsep, masing – masing variabel didefinisikan sesuai dengan pelaksanaan
penelitian, kemudian dirumuskan hipotesis yang merupakan jawaban sementara permasalahan
yang akan diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian mempunyai hipotesis.
Metode Penelitian atau Metodologi, bukan Metodologi Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang
jenis penelitian, metode penelitian, desain atau rancangan penelitian, waktu dan tempat
pelaksanaan penelitian, penentuan populasi dan sampel sesuai dengan design penelitian, uji
validitas dan reliabilitas instrument, teknik pengambilan data dan analisis data.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, dan
ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti
uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat
dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif,
kuantitatif, atau secara statistis. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan
dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis dan upaya upaya yang telah dilakukan
pemerintah dan swasta atau yang lainnya. Apabila hasil penelitian cukup banyak, pembahasan
dapat ditulis dalam bab tersendiri.
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis,
ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan, saran tidak merupakan suatu keharusan.
Saran disesuaikan dengan hasil penelitian yang ditemukan.
26
BAB VII
BAGIAN UTAMA TESIS
(Untuk Penelitian Kualitatif)
3. Tujuan dan manfaat, tujuan menjelaskan maksud penelitian yang tidak terlepas dari
masalah yang akan diteliti, sedangkan manfaat menjelaskan implikasi hasil penelitian dari
aspek praktis maupun pengembangan ilmu.
Kajian pustaka harus tercantum dalam tesis, yang memuat pustaka terbaru, relevan, dan asli.
Pada hakekatnya, isi yang terkandung dalam kajian pustaka beserta semua ilmu pengetahuan
yang mendukungnya adalah cabang ilmu pengetahuan dimana masalah yang akan dipecahkan
penulis diletakkan. Sumbangan baru penulis bukanlah suatu penemuan baru yang berdiri
sendiri, tetapi sesuatu yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Utamakan Pustaka mutakhir untuk artikel jurnal 5 tahun terakhir dan buku 10 tahun terakhir.
Dalam bab kajian pustaka dapat dimasukkan undang-undang, peraturan- peraturan, dalil dan
sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta menuliskan penelitian yang
relevan sebagai pembanding.
Kajian pustaka atau landasan teori hendaklah disusun sesuai dengan urutan perkembangan
cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Akhir dari kajian pustaka dapat disusun
Kerangka Teori berupa bagan. Semua rujukan yang ditinjau harus ada dalam Daftar Pustaka.
Penulis sebaiknya tidak hanya mengetengahkan kutipan-kutipan, tetapi juga mengulasnya.
Kerangka konsep adalah gambaran hubungan variabel berdasarkan latar belakang fenomena,
dan kerangka teori, kerangka konsep dapat ditulis dalam narasi maupun bagan. Berdasarkan
kerangka konsep, kemudian membuat Definisi Istilah Penelitian.
27
7.4. Bab IV. Metode Penelitian
Dituliskan salah satu. Metode Penelitian atau Metodologi, bukan Metodologi Penelitian. Bab
ini menjelaskan tentang desain penelitian, fokus penelitian, subyek Penelitian, waktu dan
tempat pelaksanaan penelitian, teknik pengambilan data dan analisis data.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, agar
pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan
bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Selain itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu yang sejenis dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan
swasta atau yang lainnya.
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan. Saran dibuat
berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para peneliti dalam
bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah
diselesaikan, saran tidak merupakan suatu keharusan. Saran disesuaikan dengan hasil
penelitian yang telah ditemukan.
28
BAB VIII
BAGIAN AKHIR TESIS
Daftar pustaka merupakan bab tersendiri, meskipun tidak diberi nomor bab. Daftar pustaka
ditulis di halaman baru dan posisi judul ‘DAFTAR PUSTAKA’ berada di tengah ( center) diketik
empat spasi di bawah nomor halaman, dengan huruf besar tanpa titik di belakang huruf
terakhir. Sebagaimana cara penulisan kutipan (sitasi) yang menggunakan Harvard style,
maka cara menuliskan daftar pustaka juga mengacu pada system Harvard. Sangat
disarankan mahasiswa menggunakan software/tool seperti Mendeley, Endnote, Zotero, atau
yang lainnya.
1. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam daftar pustaka,
dan sebaliknya.
2. Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan nama akhir
pengarang atau organisasi yang bertanggung jawab
3. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama pengarang.
4. Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan
untuk mengurutkan referensi tersebut.
5. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu,
kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan
penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
6. Jika terdapat nama penulis yang sama, maka ditulis berdasarkan urutan tahun terbit,
dimulai dari yang terlama.
7. Jika literatur memiliki tahun yang sama dengan penulis yang sama, maka ditulis dengan
cara menambahkan huruf a, b, c dan seterusnya di belakang tahun ( contoh: 2015a,
2015b, 2015c).
8. Cara yang sama (no 7) juga berlaku pada kutipan (sitasi) dalam naskah.
9. Judul referensi ditulis miring (italic).
10. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/
pustaka yang menjadi referensi.
11. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 12.
Penulis harus menuliskan darimana sumber pustaka yang digunakan sebagai referensi,
misalnya dari buku, majalah, koran atau internet.
8.1.1. Buku
Cara penulisan:
Nama Belakang Pengarang, Inisial. (Tahun Terbit). Judul buku. Edisi (jika edisinya lebih dari
satu), Tempat diterbitkan: Penerbit.
29
Contoh penulisan satu pengarang:
Mitchell, J.A. and Thomson, M. (2017) A guide to citation.3rd edn. London: London
Publishings.
Bradbury, I., Boyle, J. and Morse, A. (2002) Scientific Principles for Physical Geographers.
Harlow: Prentice Hall.
Buku yang diedit adalah kumpulan bab yang ditulis oleh penulis yang berbeda. Format
referensi mereka sangat mirip dengan referensi buku kecuali nama penulis, nama editor
digunakan diikuti oleh (eds.) Untuk membedakan mereka sebagai editor.
William, S.T. (eds.) (2015) Referencing: a guide to citation rules. New York: My Publisher
Atau
Troy, B.N. (2015) Harvard citation rules in Williams, S.T. (ed.) A guide to citation rules. New
York: NY Publishers, pp. 34-89.
Syarifuddin, D. & Domino, C. (2001) Subsidi silang dalam pertanian, dalam Amir, L. & Yamin,
K. (eds.) Pemberdayaan sumber daya manusia di Indonesia. Yogyakarta: Mentari Press.
Besanko, D., Dranove, D., Shanley, M. (2003) Economic of strategy. 3rd Ed. New York : J.
Willey
Soros, G. (1966b) Beyond the road to serfdom. Chicago: University of Chicago Press.
30
8.1.1.4. Buku yang Diterjemahkan
Apabila mereferensi dari karya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa lain, cantumkan
trans. – translated, diikuti dengan nama penterjemah. Inisial penterjemah dicantumkan
sebelum nama.
Contoh :
Taka, Y. (1997) Nursing in the 21st century (I. Muttaqien & I. Suhada, trans.). Solo: Solo
Press (Original work published 1995).
Mitchell, J.A., Thomson, M. and Coyne, R.P. (2017) A guide to citation. E-book library [online].
Available at: https://www.mendeley.com/reference-management/reference- manager
(Accessed: 10 September 2016)
1) Jurnal tercetak
Cara penulisan :
Nama belakang pengarang, Inisial. (Tahun publikasi dalam kurung) Judul artikel. Judul jurnal
- dicetak miring atau bergaris bawah. Nomor volume (Nomor bagian / bulan dalam kurung).
hal. diikuti oleh nomor halaman artikel.
Contoh :
Trefts, K. & Blacksee, S. (2000) Did you hear the one about Boolean Operators? Incorporating
comedy into the library induction. Reference Services Review. 28 (4). p.369- 378.
Jika tulisan mereferensikan jurnal dari layanan basis data online yang hanya dapat diakses
dengan kata sandi, mis. EBSCO, maka penulisan dapat mempersingkat URL ke lamanberanda
layanan basis data. Jika mengakses artikel jurnal secara langsung dan gratis dari internet,
maka penulisan memerlukan seluruh URL.
Cara penulisan : Nama belakang penulis, Inisial. (Tahun publikasi dalam kurung) Judulartikel.
Judul jurnal - dicetak miring atau bergaris bawah. [Online dalam kurung siku] Nama Basis Data
dari artikel ini jika sesuai. Nomor volume (Nomor bagian / bulan dalam kurung). hal. diikuti
oleh nomor halaman artikel. Tersedia dari: URL. [Diakses: diikuti oleh tanggal yang dilihat
dalam tanda kurung siku
31
Contoh:
Wilson, J. (1995) Enter the Cyberpunk librarian: future directions in cyberspace. Library
Review. [Online] Emerald Database 44 (8). p.63-72. Available from:
http://www.emeraldinsight.com. [Accessed: 30th January 2012].
Untuk artikel surat kabar, metode yang digunakan sama dengan ketika mereferensi jurnal,
namun sertakan tanggal dan bulan di mana artikel tersebut dicetak, menggantikan nomor
volume dan nomor publikasi.
Contoh :
Penulis artikel KELUARGA / SURNAME, Inisial. (Tahun publikasi dalam kurung) Judul artikel.
Judul Surat Kabar - dicetak miring atau bergaris bawah. [Online dalam kurung siku] tanggal
dan bulan artikel. Nomor halaman artikel jika tersedi. Tersedia dari: URL. [Diakses: diikuti oleh
tanggal yang dilihat dalam kurung siku]
Contoh :
Randerson, J. (2008) Researchers find fish that can count up to four. The Guardian. [Online]
26th February. p.14. Available from: http://theguardian.co.uk. [Accessed: 22nd May 2012].
Untuk surat kabar bahasa Inggris hilangkan kata ‘the’ pada nama surat kabar. Misalnyanama
surat kabar The Washington Post, maka cukup tulis Washington Post. Artikel surat kabar tanpa
pengarang tidak perlu dicantumkan dalam daftar referensi
Contoh penulisan:
Great Britain. Department Of Energy. (1977) Tidal Power Barrages in the Severn Trent
Estuary: Recent Evidence on their Feasibility. London: H. M.S. O. (Energy Papers 23)
Badan Pusat Statistik (BPS). (2011) Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) Tahun 2011.
Jakarta.
32
8.1.5. Sumber Internet
1) Situs Internet
Contoh penulisan:
BBC NEWS. (2008) Factory gloom worst since 1980. [Online] Available from:
http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/7681569.st m. [Accessed: 19th June 2012].
Contoh penulisan:
Mitchell, J.A. (2017) How and when to reference [Online]. Available at:
https://www.howandwhentoreference.com/ (Accessed: 27 May 2017)
8.1.6. Skripsi/Tesis/Disertasi
Cara penulisan sumber referensi yang mengutip dari laporan penelitian seperti skripsi, tesis
atau disertasi :
Contoh :
Anbar, A.F. (2018) Determinan Kepuasan Pasien di RSUD Bogor. Tesis. Program Pascasarjana.
Universitas Respati Indonesia. Jakarta.
Cara Penulisan : Judul lengkap DVD dalam italic atau underline. (Tahun publikasi dalam
kurung). Jenis materi. Disutradarai oleh-nama sutradara. [Format sumber dalam tanda
kurung] Tempat distribusi: Perusahaan distribusi.
Contoh:
Chicken Run. (2000) Animated Film. Directed by Peter Lord and Nick Park. [VHS] UK: Pathe
Distribution.
Requiem for a Dream. (2000) Film. Directed by Darren Aronofsky. [DVD] UK: Momentum
Pictures.
8.2. Lampiran
Lampiran dapat terdiri dari beberapa lembar. Lampiran, memuat keterangan tambahan,
surat izin penelitian, surat kaji etik, penurunan rumus, contoh perhitungan, cara penelitian dan
sebagainya, yang kalau dirumuskan ke dalam bagian utama tesis akan mengganggu
kelancaran pengutaraan tesis. Setiap lampiran diberi nomor yang berupa angka 1, 2, 3.
33
Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata LAMPIRAN di tengah
halaman. Halaman ini tidak diberi nomor.
Lampiran dapat pula berupa tabel, gambar dan sebagainya yang dianggap tidak merupakan
bagian dari bagian utama tesis.
34
BAB IX
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
35
REFERENSI:
Imperial College London. (2017) Citing & Referncing: Harvard Style. London, pp. 1–24. doi:
10.4018/978-1-4666-9691-4.ch001.
36
LAMPIRAN
3,5 cm
3,5 cm
3 cm
T T
e e
p p
i i
K K
i a
r n
i a
n
K
e K
r e
t r
a t
s a
s
3 cm
37
Lampiran 2 Contoh penomoran halaman judul BAB
BAB I
Pendahuluan 1,5 spasi
3 spasi
1.1 Latar Belakang
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxx.
2,5 cm
2,5 cm
2 3
No hal No hal
3,5 cm 3 cm
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxx
38
Lampiran 3 Contoh Sampul Luar
4 cm
4 cm
TESIS
Oleh
Nama Mahasiswa :
NPM :
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font. 14)
39
Lampiran 4 Contoh Halaman Judul
4 cm
4 cm
Oleh
Nama Mahasiswa :
NPM :
(Huruf Times New Roman, bold /tebal, font. 14)
40
Lampiran 5 Pernyataan Orisinalitas
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Universitas Respati
Indonesia.
Jakarta, ……………
(Nama Mahasiswa)
NPM………………..
41
Lampiran 6 Abstrak Bahasa Indonesia
JUDUL TESIS
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font. 12)
Xvi +… hal + … tabel, ,,,, gambar, … lampiran (jumlah)
2 spasi
ABSTRAK
42
Lampiran 7 Abstrak Bahasa Inggris
JUDUL TESIS
(Huruf Times New Roman, bold/tebal, font. 12)
ABSTRACT
43
Lampiran 8. Hak Cipta
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh tesis ini dalam bentuk apa
pun tanpa izin Universitas Respati Indonesia
44
Lampiran 9 Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tesis ProgramStudi
....................................... Program Magister Program Pascasarjana Universitas Respati
Indonesia.
Jakarta, ……………….
(tanggal pengesahan oleh Ketua Program Studi)
Komisi Pembimbing
Penguji
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
................................
45
Lampiran 10 Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
(Tanpa Foto)
Nama Lengkap :
NPM :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat
Nomor Handphone
Email
Riwayat Pendidikan
Diploma (D3) :
Sarjana (S1/D4) :
S2 :
Pekerjaan :
46
Lampiran 11 Contoh Tabel dan Figur/Bagan
47
Lampiran 12 Contoh Daftar Pustaka
(Sangat disarankan menggunakan aplikasi tool seperti Mendeley, Endnote, Zotero atau lainnya)
DAFTAR PUSTAKA
(Times New Roman font 12 pt, spasi 1)
Conley, D. (2002) The daily miracle: an introduction to journalism. New York: Oxford
University Press
Mitchell, J.A. and Thomson, M. (2017) A guide to citation.3rd edn. London: London
Publishings.
Bradbury, I., Boyle, J. and Morse, A. (2002) Scientific principles for physical geographers.
Harlow: Prentice Hall.
Mitchell, J.A., Thomson, M. and Coyne, R.P. (2017) A guide to citation. E-book library
[online]. Available at: https://www.mendeley.com/reference-management/reference-
manager (Accessed: 10 September 2016)
Trefts, K. & Blacksee, S. (2000) Did you hear the one about boolean operators? incorporating
comedy into the library induction. Reference Services Review. 28 (4). p.369-378.
Wilson, J. (1995) Enter the Cyberpunk librarian: future directions in cyberspace. Library
Review. [Online] Emerald Database 44 (8). p.63-72. Available from:
http://www.emeraldinsight.com. [Accessed: 30th January 2012].
Badan Pusat Statistik (BPS). (2011) Riset Fasilitas Kesehatan (RIFASKES) Tahun 2011.
Jakarta.
BBC NEWS. (2008) Factory gloom worst since 1980. [Online] Available from:
http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/7681569.st m. [Accessed: 19th June 2012].
Anbar, A.F. (2018) Determinan kepuasan pasien di RSUD Bogor. Tesis. Program Pascasarjana.
Universitas Respati Indonesia. Jakarta.
Soros, G. (1966b) Beyond the road to serfdom. Chicago: University of Chicago Press.
BBC NEWS. (2008) Factory gloom worst since 1980. [Online] Available from:
http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/7681569.st m. [Accessed: 19th June 2012].
48
Lampiran 13 Contoh Format Penulisan Manuskrip (Template Jurnal JBIK
URINDO)
JUDUL ARTIKEL (tidak lebih dari 20 kata, menggunakan huruf Capital Each Word, 14 pt, bold, center),
ditulis dalam bahasa Indonesia
Penulis Utama1, Penulis Pendamping 1, dan Penulis Pendamping 2(11pt)
1posisi penulis pada institusi pendukung pertama (11pt)
2posisi penulis pada institusi pendukung kedua, jika ada (11pt)
alamat email penulis utama (11pt)
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Abstract
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Keywords : 3-9 keywords in English (11 pt, italics)
Kepatuhan Pengobatan.
50
sebagai berikut : Jarak spasi yang digunakan 1
51
Lampiran 14 Contoh Surat Permohonan Pergantian Pembimbing
Kepada Yth :
Ketua Program Studi ……………….
Program Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
Di Tempat
Nama :
NPM :
Program Studi :
Peminatan/Jurusan : Judul Tesis
:
Dengan ini mengajukan permohonan pergantian Dosen Pembimbing I/II**). Adapun alasan
dari permohonan pergantian dosen pembimbing adalah :
Demikian surat permohonan ini saya buat dengan sebenarnya, atas perhatian dan
persetujuannya, saya menyampaikan terima kasih.
Jakarta,
Hormat Saya,
51