Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan


manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat melakukan sesuatu dengan mudah.
Ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin terus berkembang karena
pendidikan. Dengan adanya pendidikan , kehidupan manusia khususnya didalam
berbangsa dan bernegara semakin berjalan kondusif. Bahkan suatu negara akan
hancur jika tidak mempunyai sistem pendidikan yang baik, tidak memandang
banyaknya kuantitas SDM-nya maupun SDA-nya.

Pendidikan tidak masuk begitu saja ke Indonesia, melainkan masuk


melalui serangkaian proses. Proses masuknya sistem pendidikan berlangsung
lama. Aliran pendidikan dibawa oleh tokoh-tokoh pendidikan dunia, mulai dari
aliran klasik, modern serta aliran-aliran baru lainnya yang terus berkembang.
Aliran-aliran pendidikan melalui berbagai media akhirnya masuk menyebar
keseluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai salah satu aliran dalam pendidikan yakni aliran Konvergensi.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah


sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan aliran Konvergensi?


2. Bagaimana Konsep aliran Konvergensi?
3. Apa Kelebihan dan Kekurangan aliran Konvergensi?
4. Bagaimana pengaruh Aliran Konvergensi Terhadap Sistem Pendidikan di
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dikemukakan tujuan


penulisan, sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian aliran Konvergensi.


2. Memahami konsep aliran Konvergensi.
3. Mempelajari kelebihan dan kekurangan aliran Konvergensi.
4. Memahami pengaruh Aliran Konvergensi Terhadap Sistem Pendidikan di
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Konvergensi

Tokoh aliran Konvergensi adalah william Stern. Ia seorang tokoh


pendidikan Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Aliran Konvergensi merupakan
kompromi atau kombinasi dari aliran Nativisme dan Empirisme. Aliran ini
berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah memiliki bakat baik dan buruk,
sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan dipengaruhi oleh lingkungan.
Jadim, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.

Anak yang mempunyai pembawaan baik dan didukung oleh lingkunag


pendidikan yang baik akan menjadi semakin baik. Sedangkan bakat yang dibawa
sejak lahir tidak berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan yang sesuai
bagi perkembangan bakat itu sendiri. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak
dapat menghasilkan perkembangan anak secara optimal jika tidak didukung oleh
bakat baik yang dibawa anak.

Dengan demikian, aliran konvergensi menganggap bahwa pendidikan


sangat bergantung pada faktor pembawaan atau bakat dan lingkungan. Hanya saja,
William Stern tidak menerangkan seberapa besar perbandingan pengaruh kedua
faktor tersebut. Sampai sekarang pengaruh dari kedua faktor tersebut belum bisa
ditetapkan.1

B. Konsep aliran Konvergensi

Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak,


baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai
peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk
perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan anak optimal kalau memang pada diri anak tidak
1
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2017), hlm. 54.
terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu. Sebagai contoh,
hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata, adalah juga hasil
konvergensi. Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi
lingkungannya, anak belajar berbicara dalam bahasa tertentu. Lingkungan pun
mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena
itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya
bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Inggris, dan sebagainya. Kemampuan dua
orang anak (yang tinggal dalam satu lingkungan yang sama) untuk mempelajari
bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan kuantitas
pembawaan dan perbedaan situasi lingkungan, biar pun lingkungan kedua orang
anak tersebut menggunakan bahasa yang sama. William Stern berpendapat bahwa
hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua
garis yang menuju ke satu titik pertemuan sebagai berikut:

a a. Pembawaan
c b. Lingkungan
b
c. Hasil pendidikan atau
perkembangan.2

Karena itu teori William Stern disebut teori konvergensi (konvergensi artinya
memusat ke satu titik). Jadi menurut teori konvergensi

1) Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan.


2) Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan
kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan
mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik.
3) Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.

C. Kelebihan dan Kekurangan dari aliran Konvergensi

2
Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Rineka
Cipta, 2005), hlm. 198
1. Kelebihan Aliran Konvergensi

Aliran konvergensi mempunyai asas bahwa pendidikan tidak hanya


berasal dari pembawaan sejak lahir saja tetapi juga memperhitungkan keadaan
lingkungan sekitar. Maka dari itu, aliran ini selalu bisa di terima oleh sistem
pendidikan di berbagai negara termasuk Indonesia. Karena pada aliran ini setiap
manusia di bebaskan untuk memilih apa yang dia inginkan sesuai dengan bakat
yang ia miliki dan juga di beri kebebasan untuk meniru keadaan lingkungan
sekitar. Karena di Indonesia mayoritas adalah muslim, maka aliran konvergensi
ini cocok diterapkan sebagai salah satu sistem pendidikan. Aliran ini sering di
lakukan oleh anak yang baru mengenal dunia luar, dengan begitu ia jadi lebih
cepat meniru sesuatu yang ada di lingkungannya.

Sebagai contoh, apabila seorang anak yang tidak memiliki bakat dari lahir,
ia dapat belajar mengasah bakatnya dari lingkungan sekitar. Jadi, aliran
Konvergensi ini juga menginspirasi munculnya aliran-aliran baru dalam dunia
pendidikan.

2. Kekurangan Aliran Konvergensi

Dalam aliran ini, tidak ada diberikannya solusi apabila anak tersebut
memiliki bakat yang luar biasa tetapi lingkungannya tidak mendukung hal
tersebut. Karena aliran ini selalu mengedepankan faktor lingkungan sekitar,
apabila ada anak atau seseorang yang tinggal di dalam lingkungan yang negatif,
maka anak tersebut akan dengan mudah terkontaminasi oleh keadaan lingkungan
tersebut. Contohnya adalah anak kecil yang baru mengenal dunia luar, ia akan
lebih cepat meniru sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya, baik yang positif
maupun yang negatif.

D. Pengaruh Aliran Konvergensi Terhadap Sistem Pendidikan di


Indonesia

Di Indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan,


penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni
diterima sesuai kebutuhan.
Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi
lainnya dari anak, namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan itu diusahakan pula secara optimal. Dengan kata lain,
meskipun peranan pandangan aliran pendidikan yang lain tidak sepenuhnya
ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eksistis fungsional
yakni diterima sesuai dengan kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar
pandangan yang konvergensi seperti telah dikemukakan, tumbuh-kembang,
manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni hereditas, dan anugerah. Faktor
terakhir itu merupakan pencerminan pengakuan atas adanya kekuasaan yang ikut
menentukan.

Dari paparan diatas jelas bahwa Indonesia yang mayoritas agama Islam
lebih condong pada aliran konvergensi yakni faktor yang mempengaruhi
perkembangan adalah pembawaan dan lingkungan. Pembawaan merupakan
potensi-potensi yang ada pada diri manusia sejak lahir yang perlu dikembangkan
dengan adanya pendidikan atau lingkungan. Maka dari itu, di zaman sekarang
sistem pendidikan lebih condong kepada aliran konvergensi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aliran Konvergensi berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini telah
memiliki bakat baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya
akan dipengaruhi oleh lingkungan.
2. Penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak,
baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai
peranan yang sangat penting.
3. Kelebihan aliran Konvergensi yakni mempunyai asas bahwa pendidikan
tidak hanya berasal dari pembawaan sejak lahir saja tetapi juga
memperhitungkan keadaan lingkungan sekitar. Maka dari itu, aliran ini
selalu bisa di terima oleh sistem pendidikan di berbagai negara termasuk
Indonesia. Kekurangannya yakni tidak ada diberikannya solusi apabila
anak tersebut memiliki bakat yang luar biasa tetapi lingkungannya tidak
mendukung hal tersebut.
4. Masyarakat Indonesia yang mayoritas agama Islam lebih condong pada
aliran konvergensi yakni faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah
pembawaan dan lingkungan.
B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Suwarno, Wiji. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
http://artikelkomputermenarik.blogspot.com/2016/12/makalah-aliran-
konvergensi.html, diakses pada 6 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai