Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Adipala


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/Gasal
Materi Pokok : Menganalisis struktur fisik dan struktur
batin teks puisi
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun,
percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menelaah unsur-unsur 3.8.1 Menganalisis struktur fisik
pembangun teks puisi (perjuangan, puisi (C4)
lingkungan hidup, kondisi sosial, dan 3.8.2 Menganalisis struktur batin
lain- lain) yang diperdengarkan atau puisi (C4)
dibaca

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi,
peserta didik diharapkan dapat:
3.8.1 Menganalisis struktur fisik puisi dengan tepat. (C4)
3.8.2 Menganalisis struktur batin puisi dengan tepat. (C4)

D. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


Adapun nilai karakter yang ingin dikembangkan adalah sebagai berikut.
1. Disiplin
2. Santun
3. Kerja sama
4. Tanggung jawab

E. Materi Pembelajaran
Faktual Video visualisasi puisi
Konseptual Materi unsur-unsur pembangun puisi
Prosedural Cara menganalisis puisi
Metakognitif Menganalisis unsur-unsur puisi
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, penugasan, Think Pair and Share (TPS)
Model Pembelajaran : problem based learning

G. Media Pembelajaran
Media :
• Video visualisasi puisi
• Power point

Alat/Bahan :
• Spidol dan papan tulis
• Buku BSE
• Laptop
• LCD Proyektor
• Speaker aktif
• Gawai

H. Sumber Belajar
Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia/Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Edisi Revisi. Jakarta: CV. Putra Nugraha.
Santoso, Apriyanto Dwi dan Meita Sandra Santhi. 2022. Buku
Interaktif Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs. Daerah Istimewa
Yogyakarta: PT. Intan Pariwara.
Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2012. Puisi Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Julianti, Dwi. 2021. Struktur Puisi, Unsur, Ciri dan Contohnya! –
Materi Bahasa Indonesia Kelas 10. Diunduh dari tautan
https://www.zenius.net pada Jumat, 23 September 2022.
Stekmensi Channel SMKN 1 Sukabumi. “Visualisasi Puisi - Menyesal
Karya Ali Hasjmi.” YouTube, diunggah oleh Stekmensi Channel,
2019, https://www.youtube.com/watch?v=e7AUep4xI5M

I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menjawab salam yang disampaikan guru, bersama-
sama memulai pembelajaran dengan berdoa, guru mengondisikan
kelas ke dalam situasi belajar, dan mempresensi peserta didik
sebagai sikap disiplin (Nilai PPK: Religius, disiplin).
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang unsur-unsur
pembangun teks puisi dan mengaitkannya dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan (Communication).
3. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran serta penilaian yang
disampaikan guru (menyimak).
4. Peserta didik mengerjakan pretes dan dikirimkan melalui Google
Formulir tautan berikut https://forms.gle/PL5hEpWLfMvKoj1WA
(TPACK)
Kegiatan Inti (60 menit)
Kegiatan Literasi Tahap 1 (Stimulus)
1. Peserta didik diberi pertanyaan pemantik
Apa saja unsur-unsur pembangun puisi?
2. Peserta didik diberi rangsangan untuk
memusatkan perhatian dengan menyimak
tayangan video visualisasi puisi
(mengamati, TPACK)
Berpikir kritis (critical Tahap 2 (Orientasi Peserta Didik terhadap
thinking) Masalah)
3. Peserta didik mengidentifikasi struktur fisik
dan struktur batin puisi berjudul “Ibu” karya
D. Zawawi Imron yang ditayangkan
4. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan dari tayangan power
poin terkait tentang menganalisis struktur
fisik dan struktur batin puisi (Think),
(menanya)
Collaboration Tahap 3 (Mengorganisasikan Peserta Didik)
5. Peserta didik membentuk kelompok yang
beranggotakan 4 orang
6. Peserta didik dibagikan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD)
7. Peserta didik bersama kelompok berdiskusi
mengenai tugas yang ada dalam LKPD untuk
bahan presentasi
(PPK: Kerja sama)
Tahap 4 (Membimbing Penyelidikan Individu
dan Kelompok
8. Peserta didik melakukan penyelidikan untuk
menganalisis struktur fisik dan struktur
batin puisi berjudul “Menyesal” di buku
Intan Pariwara menggunakan panduan
LKPD yang tersedia
(PPK: Kerja sama, Tahapan saintifik
mengumpulkan informasi)
9. Peserta didik menjawab pertanyaan dalam
LKPD secara individu kemudian jawaban
digabungkan dengan kelompoknya (Pair)
10. Guru membimbing penyelidikan baik
secara kelompok atau individu dengan
bertanya jawab
Communication Tahap 5 (Mengembangkan dan Menyajikan
Karya)
11. Peserta didik (perwakilan kelompok)
mempresentasikan hasil analisis struktur
fisik dan struktur batin puisi berjudul
“Menyesal” ke depan kelas (Share)
(PPK: Bertanggung jawab,
Tahapan: Saintifik mempresentasikan,
HOTS)
12. Peserta didik lain menanggapi dengan
bahasa yang santun
(Tahapan: Saintifik-komunikasi)
Creativity Tahap 6 (Menganalisis dan Mengevaluasi
Proses Pemecahan Masalah)
13. Peserta didik bersama guru membuat
simpulan mengenai hal-hal yang telah
dipelajari terkait dengan materi
menganalisis struktur fisik dan struktur
batin puisi (Creativity, HOTS).
Penutup (10 menit)
14. Peserta didik bersama guru membuat simpulan tentang poin-poin
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
15. Peserta didik dan kelompok yang aktif berdiskusi mendapatkan
reward (Communication)
16. Peserta didik dan guru mengagendakan proyek yang harus dipelajari
pada pertemuan berikutnya yaitu menentukan topik yang akan
dikembangkan menjadi sebuah teks puisi
17. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap materi yang
telah dipelajari.
a. Apa saja hal yang dipelajari hari ini?
b. Apa hal paling menarik yang ditemui dalam pembelajaran ini?
c. Hambatan apa yang ditemui dalam memahami pembelajaran?
18. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan doa (PPK: Religius).
19. Peserta didik mengerjakan postes dan dikirimkan melalui Google
Formulir tautan berikut https://forms.gle/PL5hEpWLfMvKoj1WA
(TPACK)

J. Penilaian Hasil Pembelajaran


No. Jenis Teknik Instrumen Penilaian
Penilaian Penilaian
1 Sikap (disiplin, Obervasi a. Lembar Observasi
santun, kerja b. Rubrik Penilaian
sama, tanggung
jawab)
2 Pengetahuan Tes Tertulis a. Pretes: Menganalisis (Google
Formulir)
b. Proses : Uraian (kelompok di
LKPD)
c. Postes: Menganalisis (Google
Formulir)
1. Penilaian Sikap
Format penilaian sikap
a. Lembar observasi
No. Nama Disiplin Santun
Kerja Tanggung Jml Nilai Kategori
sama Jawab Skor
5 4 3 2 5 4 3 2 5 4 3 2 5 4 3 2

b. Rubrik Penilaian
Kriteria Aspek yang Dinilai Nilai
5 4 3 2
Kedisiplinan Jika peserta didik mampu Jika Jika
Jika ada
1. Tidak terlambat ada 3 ada 2
1
mengikuti aspek aspek Jika
aspek
pembelajaran yang yang tidak ada
yang
2. Mendengarkan muncul muncul aspek
muncul
penjelasan guru pada pada yang
pada diri
3. Menyelesaikan tugas diri diri terpenuhi
peserta
tepat waktu peserta peserta
didik
didik didik
Santun Jika peserta didik mampu Jika Jika
Jika ada
1. Berpendapat dengan ada 3 ada 2
1
bahasa yang santun aspek aspek Jika
aspek
2. Menghargai pendapat yang yang tidak ada
yang
teman muncul muncul aspek
muncul
3. Tidak memaksakan pada pada yang
pada diri
pendapat diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik
Kerja sama Jika peserta didik mampu Jika Jika
Jika ada
1. Membantu teman ada 3 ada 2
yang merasa 1
aspek aspek Jika
kesulitan aspek
yang yang tidak ada
2. Mau mendengarkan yang
muncul muncul aspek
pendapat teman muncul
3. Berpartisipasi aktif pada pada yang
pada diri
dalam kelompok diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik
Tanggung Jika peserta didik mampu Jika Jika Jika ada Jika
jawab 1. Memperhatikan ada 3 ada 2 1 tidak ada
proses pembelajaran aspek aspek aspek aspek
2. Menyelesaikan tugas yang yang yang yang
dengan baik
muncul muncul muncul terpenuhi
3. Tidak menggangu pada pada pada diri
pembelajaran diri diri peserta
berlangsung peserta peserta didik
didik didik

Skor maksimal = 5 x 4 = 20

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai sikap = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Rentang nilai
Sangat baik = 92 – 100
Baik = 84 – 91
Cukup = 76 – 83
Perlu bimbingan = < 75

2. Penilaian Pretes – Postes Pengetahuan


Kisi-kisi soal
No. Indikator Teknik Bentuk Nomor Level
Penilaian Instrumen Soal Soal
1. Menganalisis Tes Menjodohkan 1, 3, C5
struktur fisik puisi tertulis
2. Menganalisis Tes Menjodohkan 2, 4 C5
struktur batin puisi tertulis
3. Menyusun langkah Ter Menjodohkan 5 C6
dalam menganalisis tertulis
Puisi
Rubrik penskoran
Skor masing-masing soal = 2 x 5 = 100

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
1. Penilaian LKPD Pengetahuan
Kisi-kisi soal
No. Indikator Teknik Bentuk Nomor Level
Penilaian Instrumen Soal Soal
1. Menganalisis Tes Uraian 1 C5
struktur fisik puisi tertulis
2. Menganalisis Tes Uraian 2 C5
struktur batin puisi tertulis
a. Rubrik Penilaian
Aspek yang Deskripsi Penskoran
dinilai
Struktur fisik Peserta didik menganalisis struktur fisik puisi dengan 5
tepat
Peserta didik kurang tepat menganalisis struktur fisik 3
puisi
Peserta didik tidak tepat menganlisis struktur fisik 1
pusi
Struktur batin Peserta didik menganalisis struktur batin puisi dengan 5
tepat
Peserta didik kurang tepat menganalisis struktur batin 3
puisi
Peserta didik tidak tepat menganlisis struktur batin 1
puisi

Rubrik penskoran
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
K. Tindak Lanjut
a. Remidial: Apabila peserta didik mendapatkan nilai di bawah KKM (75)
maka peserta didik tersebut diberikan remidi.
b. Pengayaan: apabila peserta didik mendapatkan nilai sama atau lebih
tinggi dari KKM (75) maka peserta didik diberikan pengayaan.

Adipala, September 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Aris Zubaidi, S.Pd. Hiqmah Apriliyani, S.Pd


NIP. 196906011997021003 NIP. 199404102022212018
HAND OUT
BAHAN AJAR

UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI


STRUKTUR FISIK DAN
STRUKTUR BATIN
UNTUK SMP KELAS VIII

DISUSUN OLEH
HIQMAH APRILIYANI
PPG UNNES 2022
KOMPETENSI INTI

KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI-4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

KOMPETENSI DASAR

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup,


kondisi sosial, dan lain- lain) yang diperdengarkan atau dibaca.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi, peserta


didik diharapkan dapat:
3.8.1 Menganalisis struktur fisik puisi dengan tepat. (C4)
3.8.2 Menganalisis struktur batin puisi dengan tepat. (C4)

URAIAN MATERI
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah karya seni tertulis yang berisi ungkapan perasaan dengan
menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan
ritme dalam penyusunan baris dan baitnya.
Kalau kita ingin memahami makna sebenarnya dalam sebuah puisi, maka kita perlu
memahami apa saja unsur-unsur pembangun puisi. Unsur pembangun puisi terbagi
menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
UNSUR PEMBANGUN PUISI
1. Unsur Intrinsik
a. Struktur Fisik
1) Tipografi
2) Diksi
3) Imaji
4) Kata Konkret
5) Bahasa Figuratif
6) Rima dan Irama
b. Struktur Batin
1) Tema
2) Rasa
3) Nada
4) Amanat
2. Unsur Ekstrinsik
a. Unsur Biografi
b. Unsur Sosial
c. Unsur Nilai
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam batang tubuh karya
sastra. Setiap karya sastra, entah puisi, prosa, atau drama, memiliki unsur intrinsik
yang berbeda-beda.
Unsur intrinsik pada puisi memiliki dua struktur, yaitu :
a. Struktur Fisik
b. Struktur Batin

Struktur Fisik
1. Tipografi
Tipografi (perwajahan puisi) yaitu bentuk tatanan penulisan puisi, seperti halaman
yang tidak dipenuhi kata-kata, rata kanan-kiri, bentuk tulisan yang kadang teratur,
kadang zig zag, dan kalimat yang tak selalu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan titik.
Seringkali seorang penyair kontemporer mengekspresikan gejolak perasaannya
dengan menonjolkan aspek visual puisi di samping melalui kata-kata. Seperti puisi
tipografi yang lebih mementingkan sisi visual pada puisi.
Tipografi adalah seni merancang, menyusun, dan mengatur tata letak huruf serta
jenisnya dengan pengaturan dan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk
menghasilkan kesan tertentu, sehingga akan membantu pembaca untuk
mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin, baik dari segi
keterbacaan maupun estetika.
Tentunya bidang studi ini sangat relevan dengan desain grafis, namun sebetulnya
tipografi juga banyak digunakan di bidang lain seperti sastra dan seni murni. Sastra
menggunakan tipografi puisi untuk memperindah tulisannya, sementara seni murni
dapat mengisolasi huruf dari fungsinya untuk diubah menjadi karya.

2. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang paling tepat untuk menyampaikan suatu
maksud. Pemilihan kata yang tepat bertujuan untuk memberikan kesan serta pesan
agar mudah diterima dengan lawan bicara. Diksi sangat berguna dalam penulisan
karya tulis seperti puisi, novel, laporan dan sebagainya.
Diksi adalah pemilihan kata. Setiap karya sastra, entah puisi, prosa, novel, perlu
memperhatikan pemilihan diksi yang tepat dengan cara memahami karakter diksi
pada setiap jenis karya sastra yang berbeda-beda.
Karena puisi cenderung bukan karya tulis naratif atau deskriptif, maka pilihan kata
pada puisi musti diperhatikan secermat dan setepat mungkin karena memiliki
kaitan erat pada makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
a. Diksi dan Gaya Bahasa
Dengan penggunaan diksi yang tepat dan sesuai dengan pengekspresian paragraf
atau wacana maka gaya bahasa menjadi efektif. Sehingga gaya bahasa membentuk
suasana kejujuran, kesopanan, kemenarikan, tingkat keresmian, atau gaya
percakapan. Gaya bahasa yang dihasilkan oleh pilihan kata terbagi tiga yaitu, gaya
sederhana, gaya menengah dan gaya mulia.
Syarat-syarat ketepatan pilihan kata
1. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, denotasi yaitu
kata yang bermakna lugasdan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi
dapat menimbulkan dapat menimbulkan makna yang bermacam-macam,
lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika, dan kesopanan.
2. Memebedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim misalnya:
adalah, ialah, yaitu, merupakan dalam pemakainnya berbeda-beda.
3. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya, misalnya:
infrensi (kesimpulan) dan iterferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh,
bunting), dan syarat (ketentuan).
4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat
sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus
menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya: modern sering
diartikan secara subjektive canggih menurut kamus modern berarti terbaru
atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, banyak
mengetahui, bergaya intelektual.
5. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya
secara tepat, misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir
seharusnya koordinasi.
6. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang
benar, misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
7. Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Menggunakan
kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (berasal dari bahasa
Inggris issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa
Indoenesia berarti kabar yang tidak jelas asal usulnya, kabar angin, desas-
desus).
8. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, misalnya: pria dan laki-laki,
saya dan aku, serta buku dan kitrab) ; berhomofoni; misalnya bang dan bank,
ke tahanan dan ketahanan); dan berhomografi (misalnya: apel buah, apel
upacara; buku ruas, buku kitab)
9. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat, kata abstrak
(konseptual), misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan
kata konkret atau kata khusus (misalnya: minggu, serapan, dan berenang).
3. Imaji
Imaji adalah gambaran, kesan, atau apa yang ada dalam pikiran kita ketika
kita membayangkan atau mengingat sesuatu. Imaji bisa berupa gambaran visual,
suara, bau, rasa, atau kombinasi dari semua indra tersebut.
Kalau didefinisikan, imaji (citraan) adalah kata-kata yang dapat mengungkapkan
sebuah pengalaman indrawi seperti penglihatan (visual), pendengaran (auditif), atau
perasaan (imaji taktil).
Termasuk puisi yang bagus, bagaimana seorang penulis puisi bisa memilih kata-
kata yang bisa membangkitkan imajinasi para pembaca. Tanpa imaji, puisi akan
terasa hambar dan mati.
Imaji bisa dimunculkan dengan menghadirkan benda-benda konkret dengan
memposisikannya dalam bentuk personifikasi atau metafora.

4. Kata Konkret
Dalam sastra, kita mengenal kata abstrak dan kata konkret dengan makna yang
berlawanan. Kata abstrak lebih memerlukan pendalaman pemahaman karena
sifatnya yang tidak nyata.
Berkebalikan dengan kata abstrak, kata konkret merupakan kata yang memiliki
rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Ciri-cirinya, kata
konkret memiliki makna yang bisa diraba, dirasa, didengar, dicium, atau dilihat.
Dalam struktur puisi, kata konkret diperlukan karena memungkinkan
membangkitkan imaji para pembaca. Seperti yang sudah disinggung pada poin
sebelumnya, imaji berguna untuk membuat sebuah puisi menjadi lebih hidup.

5. Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif sama dengan majas, yaitu kata-kata yang bersifat konotatif untuk
menimbulkan efek-efek tertentu. Pada puisi, majas banyak digunakan untuk
memperindah pada aspek pemilihan kata.
Selain itu, majas juga digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara
memancing imajinasi pembaca dengan menggunakan kiasan untuk mewakili pikiran
dan perasaan seorang penulis.
Ada banyak sekali jenis majas yang digunakan dalam karya sastra yang terdiri dari
majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Majas, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat
konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut
sebagai gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya
bahasanya sendiri, yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti
personifikasi, metafora, eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan
majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan
atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan
dikemukakan.
6. Rima dan Irama
Rima dan irama dalam puisi akan membentuk keselarasan bunyi yang
harmonis dan padu untuk membangun satu kesatuan makna yang utuh. Irama
timbul karena pengulangan bunyi (rima) yang berturut-turut dan bervariasi.
a. Rima
Rima (persajakan) yaitu pengulangan bunyi yang teletak dalam larik sajak
atau akhir sajak. Rima memiliki peran dalam menghadirkan keindahan puisi.
Ada banyak jenis pola rima seperti a-b-a-b, a-a-b-b, atau yang lainnya.
b. Irama
Irama adalah permainan bunyi pada akhir kata, frasa, atau kalimat. Nada-
nada pada puisi biasanya digunakan secara serentak dan berkesinambungan
untuk membangun suara yang harmonis.
c. Ada namanya metrum, yaitu irama yang sifatnya tetap. Dalam metrum,
pergantian irama sudah ditentukan antar baris atau alineanya. Tekanan nada
tinggi rendah sudah di tentukan.
d. Vokal dan konsonan pada setiap akhir baris puisi sudah ditentukan. Suku
kata pada akhir baris pun sudah ada polanya. Puisi yang menggunakan
metrum yang ketat seperti tembang-tembang jawa dan macapat.
e. Ada namanya ritme, yaitu irama yang disebabkan perubahan nada tinggi
rendah secara teratur. Berbeda dengan metrum yang sifatnya tetap, pola ritme
tak selalu sama.
f. Ritme merupakan hasil kombinasi semua jenis nada, intonasi, dan tekanan
sehingga menghasilkan suara yang harmonis.
Struktur Batin
Berkebalikan dengan struktur fisik, struktur batin merupakan unsur
pembangun puisi yang tidak nampak secara langsung pada penulisan puisi.

Struktur batin puisi terdiri dari :


1. Tema
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sarat akan pesan moral yang terbungkus
dalam tema tertentu. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair dalam
puisi. Gagasan ini merupakan landasan pemikiran penyair dalam menciptakan
karya puisi.

2. Rasa
Ketika menulis puisi, seorang penyair akan mengangkat satu tema dan pokok
permasalahan. Rasa (feel) adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan pada
puisi yang dibuat.
Pengungkapan suatu pokok permasalahan dan sikap terhadap permasalahan
tersebut tidak bergantung pada kemampuan teknis dalam membuat puisi saja,
tetapi lebih banyak bergantung pada pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian
yang terbentuk oleh latar belakang sosial dan psikologisnya.
3. Nada
Nada (tone) adalah sikap penyair kepada pembaca. Nada juga berkaitan dengan tema
dan rasa, penyair bisa menyampaikan tema yang diangkat dengan nada menggurui,
mendikte, mengajak, atau dengan nada sombong dan merendahkan pembaca.

4. Amanat
Amanat adalah pesan inti dari penyair yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui puisi. Amanat menjadi dasar dan tujuan yang mendorong penyair
menciptakan puisi tersebut.

Unsur Ekstrinsik
Berkebalikan dengan unsur intrinsik puisi, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
pembangun puisi yang berada di luar naskah puisi yang memberikan pengaruh
keberadaan karya sastra sebagai karya seni.
1. Unsur Biografi
Unsur biografi adalah latar belakang penyair atau penulis puisi. Latar belakang
penulis sangat berpengaruh pada karakter sebuah puisi, entah si penulis dari
keluarga miskin, kaya, rakyat pinggiran, atau bangsawan.
2. Unsur Sosial
Unsur sosial sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat. Ketika seorang
penulis berada dalam masyarakat yang berbuat kerusakan, ada kemungkinan ia
akan membuat puisi yang berisi kritikan atau nasihat kepada masyarakat.
3. Unsur Nilai
Unsur nilai mencakup pada nilai-nilai pendidikan, seni, politik, sosial, budaya,
dan lain-lain. Unsur nilai yang terkandung dalam puisi sangat mempengaruhi
baik tidaknya puisi karena menjadi daya tarik tersendiri.

Contoh Puisi
Alamku Indonesia
Karya: Bambang Lukito

Alamku Indonesia
Alam yang penuh bahagia
Saawah dan ladang luas menghampar
Bagaikan permadani tergelar

Bermacam-macam bunga bermekaran


Hawanya sejuk menyehatkan
Hatiku ingin menari
Bagaikan burung yang terbang tinggi
Gunung-gunung menjulang tinggi
Gelombang laut memecah pantai
Itulah anugerah Tuhan kepada kita
Seluruh bangsa Indonesia
MEDIA

UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI


STRUKTUR FISIK DAN
STRUKTUR BATIN
UNTUK SMP KELAS VIII

DISUSUN OLEH
HIQMAH APRILIYANI
PPG UNNES 2022
KOMPETENSI INTI
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

KOMPETENSI DASAR

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup,


kondisi sosial, dan lain- lain) yang diperdengarkan atau dibaca.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi, peserta


didik diharapkan dapat:
3.8.1 Menganalisis struktur fisik puisi dengan tepat. (C4)
3.8.2 Menganalisis struktur batin puisi dengan tepat. (C4)

MEDIA

1. Media yang digunakan melalui video tayangan YouTube dengan tautan


https://www.youtube.com/watch?v=e7AUep4xI5M
2. Media power poin materi tentang unsur-unsur pembangun puisi
LKPD

UNSUR-UNSUR PEMBANGUN PUISI


STRUKTUR FISIK DAN
STRUKTUR BATIN
UNTUK SMP KELAS VIII

DISUSUN OLEH
HIQMAH APRILIYANI
PPG UNNES 2022
KOMPETENSI INTI
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI-4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

KOMPETENSI DASAR

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup,


kondisi sosial, dan lain- lain) yang diperdengarkan atau dibaca.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran tentang unsur-unsur pembangun puisi, peserta


didik diharapkan dapat:
3.8.1 Menganalisis struktur fisik puisi dengan tepat. (C4)
3.8.2 Menganalisis struktur batin puisi dengan tepat. (C4)
KISI-KISI, INSTRUMEN, DAN
RUBRIK PENILAIAN

MENGANALISIS STRUKTUR FISIK


DAN STRUKTUR BATIN PUISI
UNTUK SMP KELAS VIII

DISUSUN OLEH
HIQMAH APRILIYANI
PPG UNNES 2022
KOMPETENSI INTI
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.

KI-4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara


kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
KOMPETENSI DASAR

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup,


kondisi sosial, dan lain- lain) yang diperdengarkan atau dibaca

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

3.8.1 Menganalisis struktur fisik puisi dengan tepat. (C4)

3.8.2 Menganalisis struktur batin puisi dengan tepat. (C4)

KISI-KISI
1. Penilaian
No. Jenis Penilaian Teknik Instrumen Penilaian
Penilaian
1 Sikap (disiplin, santun, Obervasi a. Lembar Observasi
kerja sama, tanggung b. Rubrik Penilaian
jawab)
2 Pengetahuan Tes a. Pretes: Menganalisis (Google
Tertulis Formulir)
b. Proses : Uraian (kelompok di LKPD)
c. Postes: Menganalisis (Google
Formulir)

2. Penilaian Sikap
Format penilaian sikap
a. Lembar observasi
No. Nama Disiplin Santun Kerja Tanggung Jml Nilai Kategori
sama Jawab Skor
5 4 3 2 5 4 3 2 5 4 3 2 5 4 3 2
b. Rubrik Penilaian
Kriteria Aspek yang Dinilai Nilai
5 4 3 2
Kedisiplinan Jika peserta didik mampu Jika Jika
1. Tidak terlambat
Jika ada
ada 3 ada 2
mengikuti pembelajaran 1
aspek aspek Jika
2. Mendengarkan aspek
yang yang tidak ada
penjelasan guru yang
muncul muncul aspek
3. Menyelesaikan tugas muncul
pada pada yang
tepat waktu pada diri
diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik
Santun Jika peserta didik mampu Jika Jika
1. Berpendapat dengan
Jika ada
ada 3 ada 2
bahasa yang santun 1
aspek aspek Jika
2. Menghargai pendapat aspek
yang yang tidak ada
teman yang
muncul muncul aspek
3. Tidak memaksakan muncul
pada pada yang
pendapat pada diri
diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik
Kerja sama Jika peserta didik mampu Jika Jika
Jika ada
1. Membantu teman ada 3 ada 2
yang merasa 1
aspek aspek Jika
kesulitan aspek
yang yang tidak ada
2. Mau mendengarkan yang
muncul muncul aspek
pendapat teman muncul
3. Berpartisipasi aktif pada pada yang
pada diri
dalam kelompok diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik
Tanggung Jika peserta didik mampu Jika Jika
Jika ada
jawab 1. Memperhatikan ada 3 ada 2
proses pembelajaran 1
aspek aspek Jika
2. Menyelesaikan tugas aspek
yang yang tidak ada
dengan baik yang
muncul muncul aspek
3. Tidak menggangu muncul
pembelajaran pada pada yang
pada diri
berlangsung diri diri terpenuhi
peserta
peserta peserta
didik
didik didik

Skor maksimal = 5 x 4 = 20

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai sikap = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Rentang nilai
Sangat baik = 92 – 100
Baik = 84 – 91
Cukup = 76 – 83
Perlu bimbingan = < 75
3. Penilaian Pretes – Postes Pengetahuan
Kisi-kisi soal

No. Indikator Teknik Bentuk Nomor Level Soal


Penilaian Instrumen Soal
1. Menganalisi unsur- Tes tertulis Menjodohkan 1, 3, C5
unsur pembangun
puisi
2. Menganalisis unusr- Tes tertulis Menjodohkan 2, 4 C5
unsur pembangun
puisi
3. Menyusun langkah Ter tertulis Menjodohkan 5 C6
dalam menganalisis
puisi
Rubrik penskoran

Skor masing-masing soal = 2 x 5 = 100


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

4. Penilaian LKPD Pengetahuan


Kisi-kisi soal
No. Indikator Teknik Bentuk Nomor Level Soal
Penilaian Instrumen Soal
1. Menganalisis Tes tertulis Uraian 1, 2, 3, 4, C5
struktur fisik puisi
2. Menganalisis Tes tertulis Uraian 5, 6, 7 C5
struktur batin puisi

a. Rubrik Penilaian
Aspek yang Deskripsi Penskoran
dinilai
Struktur fisik Peserta didik menganalisis struktur fisik puisi dengan 5
tepat
Peserta didik kurang tepat menganalisis struktur fisik 3
puisi
Peserta didik tidak tepat menganlisis struktur fisik 1
pusi
Struktur batin Peserta didik menganalisis struktur batin puisi dengan 5
tepat
Peserta didik kurang tepat menganalisis struktur batin 3
puisi
Peserta didik tidak tepat menganlisis struktur batin 1
puisi

Rubrik penskoran
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai