Anda di halaman 1dari 2

Nama Mhs : ARDIANSYAH

NIM : 856735704
Mata Kuliah : Pendidikan Anak di SD
Kode Mata Kuliah : PDGK 4403
Nama Tutor : Yulistina, S.Pd., M.Si

1. Berprestasi adalah idaman setiap individu, baik itu prestasi dalam bidang pekerjaan,
pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain-lain. Dengan adanya prestasi yang
pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru untuk
menjalani aktifitas. Kenapa harus membicarakan atau memberikan motivasi
prestasi? Karna Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Dan Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk selalu
berjuang bekerja habis-habisan untuk mencapai kesuksesan.

2. Berikut Penjelasannya:
Sentuhan Ibu
Makanan
Trauma
Kegiatan fisik

3. 2 prinsip belajar :
Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap
kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.
Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia
lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

4. Guru adalah faktor utama dalam proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya sebuah
pembelajaran bergantung pada bagaimana cara seorang guru membelajarkan sebuah
materi terhadap siswa-siswanya. Ada dua jenis faktor, yakni :
Faktor Kondisi Fisik
Mengapa kondisi fisik?
Bayangkan saja, apabila ada seorang guru yang buta warna tetapi ia mengajarkan
materi mewarnai atau mengenal warna terhadap siswanya. Jelas tidak mungkin,
bukan? Jadi, sebaiknya seorang guru membelajarkan kepada siswanya mengenai
materi yang tidakk bertentangan dengan kondisi fisiknya. Jika ia buta warna,
mungkin sebaiknya ia engajarkan materi yang tidak berhubungan dengan warna
misalnya mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPS, dll.
Faktor Kondisi Psikis
Seorang guru yang sedang stres sebaiknya tidak mengajar terlebih dahulu. Karena
dikhawatirkan ia akan melampiaskan emosinya kepada siswa-siswanya. Hal ini
akan berdampak sangat tidak baik kepada guru maupun siswa-siswanya. Siswa
mungkin trauma terhadap guru yang telah atau bahkan sering melampiaskan
emosinya kepada mereka. Bahkan yang lebih dikhawatirkan apabila ia tidak
hanya trauma terhadap guru tersebut saja, akan tetapi kepada guru-guru lain juga.
5. Karena mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga
mempermudah bagi siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru,
dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai