ELEMEN MESIN
Disusun Oleh
(181000221201059)
FAKULTAS TEKNIK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman gambir Uncaria gambir Roxb (W. Hunter.) adalah sejenis getah
yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tanaman gambir
(Saiful :2011). Gambir merupakan komoditas tradisional Indonesia yang telah
diusahakan sebelum Perang Dunia I terutama di luar Jawa seperti Sumatera Barat,
Riau, Sumatera Selatan, Aceh, Kalimantan Barat dan Maluku.
Gambir mengandung flavonoid yang merupakan bahan baku untuk pembuatan
obat-obatan anti-hepatitis B, anti-diare, penghambat pembentukan plak gigi,
antimikroba, antinematoda dan manfaat lainnya dalam mendukung berbagai industri
farmasi, kosmetik, dan pertanian (Nazir, 2000).
Menurut Nazir (2000), Indonesia merupakan satu-satunya eksportir gambir
utama dunia dimana hampir 80% gambir yang dihasilkan Indonesia diekspor ke luar
negeri, terutama India. Walaupun gambir sudah lama diperdagangkan, akan tetapi
teknologi pengolahannya masih sederhana, gambir masih dijual dalam bentuk
"gambir mentah".
Gambir di Indonesia banyak dibudidayakan di Sumatra Barat (Sumbar).
Bahkan, 90 persen pasar gambir dunia dihasilkan dari provinsi ini. Saat ini, di
Sumbar, setidaknya masih terdapat 450.000 hektare lahan yang potensial untuk
perluasan tanaman perkebunan gambir terutama di pegunungan dengan kondisi tanah
miring.
Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat-alat
teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian. Hal ini disebabkan oleh
meningkatkan hasil tani sehingga timbul pemikiran untuk mengolah hasil tani
tersebut sebelum dipasarkan. Tujuannya tidak lain untuk meringankan dalam
pengerjaan.
1.4 Tujuan
1. Membuat alat pengempa daun Gambir kerja maksimal.
2. Merancang alat sesederhana mungkin agar alat gampang di gunakan oleh
siapa saja dan menghasilkan getah yang baik.
1.5 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai suatu penerepan teori dan kerja praktek yang diperoleh saat di
bangku perkuliahan.
b. Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan keahlian mahasiswa.
c. Menambah pengetahuan tentang cara merancang dan menciptakan karya
teknologi yang bermanfaat.
2. Bagi Dunia Pendidikan
a. Inovasi terbaru dalam pengolahan daun gambir yang sudah ada
sebelumnya.
b. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sesuai tridharma
perguruan tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang berguna
bagi masyarakat dan bisa dijadikan sebagai sarana untuk lebih
memajukan dunia pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambir merupakan tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat,
percabangan simpodial, warna cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan, bentuk
lonjong, tepi bergerigi, pangkal bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7
cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk lonceng, di ketiak daun, panjang lebih
kurang 5 cm, mahkota 5 helai berbentuk lonjong, warna ungu, buah berbentuk bulat
telur, panjang lebih kurang 1,5 cm, warna hitam.
Gambir tumbuh diketinggian 700-900 m dari permukaan laut dengan suhu 24-
30 Celcius, gambir ditanam dalam bentuk bibit proses menanamnya 1 m x 1 m dari
kiri kekanan dan 1 m x 1 m bagian atas ke bagian bawah, 1 hektar gambir bisa
ditanam 1000 bibit gambir, gambir ditunggu selama 8-9 bulan baru gambir tersebut
bisa panen. 1 hektar luas gambir menghasilkan 2-4 ton gambir pertahun harga gambir
Rp 18.000- perkilonya.
2.4 Manufaktur
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan,
mesin dan tenaga kerja dalam suatu medium proses ntuk mengolah bahan baku, suku
cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki
nilai jual. Kegiatan industri manufaktur sering menggunakan mesin, robot, komputer,
dan tenaga manusia untuk menghasilkan barang atau jasa dan perakitan, untuk
menghasilkan suatu produk
2.4.1 Pemesinan
Proses permesinan atau machining (Diktat Lab Sistem Manufaktur, 2005)
adalah terminologi umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah proses
penghilangan material. Proses permesinan dibagi menjadi dua yakni :
1. Traditional Machining : turning, milling, drilling, grinding, dll.
2. Non-traditional machining: chemical machining, ECM, EDM, EBM,
LBM, machining dari material non-metallic.
Proses machining merupakan proses yang banyak digunakan untuk proses
pembentukan produk, hal ini dikarenakan proses permesinan memiliki keunggulan-
keunggulan dibanding proses pembentukan lainnya (casting, powder metallurgy,bulk
deformation) yaitu:
1. Keragaman material kerja yang dapat diproses
* Hampir semua logam dapat dipotong
* Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
* Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
2. Keragaman geometri potong
* Fitur standar: lubang, slot, step dll
* Fitur non-standar: tap hole, T slot
Jenis- Jenis Proses Permesinan beserta prinsip kerjanya
Proses permesinan (Diktat Lab Sistem Manufaktur, 2005) merupakan proses
manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan
sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses permesinan ialah
untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses-proses yang lain seperti proses
pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari
suatu objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan yang banyak dilakukan
adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planing), proses
pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses menggerinda
(grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang (boring).
1. Proses Bubut (Turning)
Proses bubut (turning) merupakan proses produksi yang melibatkan
bermacam-macam mesin yang pada prinsipnya adalah pengurangan diameter dari
benda kerja. Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut secara umum
dikelompokkan menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar dan pemotongan halus
atau semi halus. Jenis mesin ini bermacam-macam dan merupakan mesin perkakas
yang paling banyak digunakan di dunia serta paling banyak menghasilkan berbagai
bentuk komponen-komponen sesuai peralatan.Pada mesin ini, gerakan potong
dilakukan oleh benda kerja dimana benda ini dijepit dan
Diputar oleh spindel sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat dengan gerakan
lurus.Pahat hanya bergerak pada sumbu XY.
6. Gergaji (Sawing)
Mesin gergaji adalah suatu mesin yang sangat sederhana dan banyak
digunakan untuk memotong logam atau non logam.
7. Mesin pembesar lubang (Broaching)
Proses Broaching pada dasarnya hampir sama dengan proses gergaji, hanya
berbeda pada bentuk pahat potongnya. Jika pada mesin gergaji pemakan atau
pemotong benda kerja oleh satu sisi pahat, tetapi pada mesin broaching pada
keseluruhan dari sisi pahat potong
2.4.2 Pengelasan
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang
didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian
bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat
menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis.
Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro
bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan
yang dilas.
Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat
manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu pengethuan
di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai
kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus
bagaimanakah menyambungnya.
Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua
buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut
dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan
prinsip tersebut.
Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat
popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama
pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi
campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas
lain.
Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas
adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui
kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Ketika arus listrik dialirkan, elektroda
disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik
tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus
yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam.
Terkadang dua logam yang disambung dapat menyatu secara langsung,
namun terkadang masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan
terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal). Filler
metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding rod
(Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan logam
yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding pool dan secara
bersama-sama membentuk deposit logam lasan, cara seperti ini dinamakan Las
Listrik
3.1 Flow chart perancangan dan pembuatan alat pengempa daun gambir
Mulai
Study Literatur
Perumusan masalah
Perancangan alat
Proses pembuatan
hasil pembuatan
kesimpulan
Selesai
3.3 Perancangan Pengempa daun Gambir
Alat pengempa daun Gambir ini terdiri dari beberapa komponen penting.
proses kerja alat ini yaitu dengan cara memanas kan air hingga mendidih, dan uap
dialirkan pada daun yang sudah di masukan dalam tong pengempa. Setelah daun layu
dengan waktu yang telah ditentukan maka proses berikutnya dapat dilakukan, yaitu
pengempaan daun gambir.
Semua perancangan ini menggunakan aplikasi AutoDesk Inventor Profesional
2015.
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil proses perancangan dan pembuatan alat Pengempa Daun Gambir
dapat disimpulkan :
1. Sistem kerja mekanik pada Pengempa Daun Gambir ini bekerja dengan baik .
2. Pada saat pengupan maupun pengempaan tidak terjadi kebocoran.
3. Dengan inovasi pada alat pengempaan ini dapat meringan kan pekerjaan para
petani gambir.
5.2 SARAN
Dalam penulisan proyek akhir ini, penulis mempunyai beberapa saran yang
berhubungan dengan proyek akhir ini, alat pengempa daun Gambir ini diharapkan
para mahasiswa dapat mengembangkan alat ini karena alat ini masih ada terdapat
kekurangan :
1. Penyaluran uap yang kurang baik, dikarenakan hanya ada 1 titik uap
masuk.
2. Tong pengempaan yang sekarang memiliki kapasitas yang terlalu sedikit,
maka sebaik nya di buat dengan diameter yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA