Disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara
sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
sehingga oleh karenanya penulis dapat menyelesaikan tugas sekolah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Ibu Dra. Eka Swasta Budayati selaku Dosen
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski
begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan
pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi pembaca lain.
Penyusun,
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...
1.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………
1.2 SARAN…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan modal awal dan paling penting bagi semua orang untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun seringkali gaya hidup kita menjadi
antiklimaks bagi kesehatan itu sendiri, pola tidur yang tidak teratur, mengkonsumsi makanan yang tidak menyehatkan bagi tubuh dan masih banyak lagi hal-hal yang
kita lakukan yang malah membuat tubuh kita mendapatkan masalah kesehatan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengeruhi kesehatan masyarakat yaitu kesehatan
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan
karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.
Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah
masyarakat pekerjaan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik,
mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit-
penyakit atatu gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.
Olahraga merupakan kegiatan fisik yang semua orang bisa melakukan dan tidak perlu biaya mahal untuk melakukannya. Dengan melakukan olahraga yang teratur kita
bisa mendapatkan tubuh yang sehat dan badan yang bugar. Kegiatan fisik secara tidak langsung dapat melatih organ tubuh untuk berfungsi secara optimal. Tubuh
seseorang yang sering berolahraga akan terlatih dengan kegiatan fisik yang akan membuat kekuatan dan stamina seseorang menjadi lebih baik. Selain itu, kegiatan
olahraga yang baik juga akan membuat organ tubuh manusia menjalani kinerja yang optimal. Ketika menjalani kegiatan olahraga, maka jantung akan terpacu untuk
mengalirkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Melatih kekuatan jantung dapat menjadi faktor penting guna mendukung seluruh fungsi
organ tubuh yang lainnya.
● Makalah ini hanya membahas tentang Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja
1.4 TUJUAN
PEMBAHASAN
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi tidak
hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata mata, tetapi juga terhadap semua sifat sifat dan kelakuan-kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap
ketenangan, kesehatan dan keselamatan organisme umat manusia. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup,
lingkungan didefinisikan sebagai suatu kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Secara sederhana, lingkungan manusia didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan yaitu
kajian yang mempelajari hubungan interaktif antara sekelompok manusia dan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Kesehatan lingkungan juga dapat disebut dengan suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif
Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), kesehatan lingkungan adalah terciptanya keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.Kondisi lingkungan yang dapat didukung. Kesehatan lingkungan
merupakan bagian dari upaya pencegahan primer yang ditujukan untuk mengurangi faktor risiko reproduksi, penularan, dan penyakit. Lingkup kesehatan lingkungan
meliputi perumahan, pengolahan kotoran manusia (feses), penyediaan air bersih, pembuangan limbah, sanitasi dan sanitasi tempat umum sasaran kesehatan lingkungan
5) Lingkungan lain :Misalnya,lingkungan dalam keadaan darurat, khusus bencana migrasi alam besar, reaktor nuklir / Tempat, itu sesuatu yang istimewa.
Kesehatan dan keselamatan kerja secara umum diartikan sebagai bidang yang mengatur tentang kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan kerja di
lapangan dan tempat kerja agar karyawan merasa aman dan tidak perlu khawatir akan keadaan yang tidak terduga selama bekerja. Jika sebuah perusahaan tidak
memiliki kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja, karyawannya merasa tidak nyaman dan aman karena kesehatan dan keselamatan mereka tidak terjamin dan
keuntungan perusahaan tidak meningkat. Banyak pekerja yang sakit atau menjadi korban kecelakaan kerja yang tidak ditanggung. Menurut para ahli, Widodo (2015)
merupakan kepedulian untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja atau setiap saat dalam kondisi aman dan sehat sehingga mereka dapat digunakan secara
efisien dan efisien. Menurut Ramli (2013:62), kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada kesehatan dan keselamatan pekerja dan pekerja lain (termasuk pekerja
sementara dan kontraktor), pengunjung, atau semua orang di tempat kerja, kondisi atau faktor. Memastikan seluruh aspek perusahaan aman, sesuai dengan peraturan
dan hukum yang berlaku, sehingga kinerja karyawan dapat maksimal dan perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Keselamatan dan kesehatan kerja berfilsafat sebagai suatu gagasan dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan kerja fisik dan mental. Pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya, pekerjaan dan budayanya menuju masyarakat yang sejahtera dan sejahtera. Pengertian ilmiah adalah ilmu pengetahuan
dan penerapannya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (O3) tidak terlepas dari proses
1. Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat terbang, alat kerja, bahan dan proses kerja, pondasi tempat kerja dan
b. Bersifat teknis.
Istilah keselamatan dan kesehatan kerja berbeda-beda, ada yang menyebutnya dengan higiene dan kesehatan kerja (Hyperkes), dan ada pula yang hanya
disingkat K3 dan di luar negeri dikenal dengan istilah keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Kesehatan kerja
Kesehatan selalu digambarkan sebagai kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak hanya bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan, tetapi
juga menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaan. Paradigma baru perspektif kesehatan mengupayakan agar kesehatan tetap
sehat dan tidak hanya tentang pengobatan, pengobatan atau pengobatan penyakit atau penyakit. Oleh karena itu, fokus utama bidang kesehatan adalah mencegah
Menurut Blum (1981), empat faktor menentukan status kesehatan seseorang sebagai berikut.
a. Lingkungan ,berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat, debu), biologi (virus, bakteri, mikroorganisme) dan sosial
Pengertian kesehatan kerja adalah disiplin ilmu/kedokteran kesehatan dan praktiknya yang bertujuan untuk menjamin pekerja/masyarakat pekerja dan
mencapai kesehatan yang sebaik-baiknya melalui tindakan preventif dan kuratif dan fisik, mental dan sosial terhadap penyakit yang disebabkan oleh profesional dan
para karyawan. faktor lingkungan kerja dan penyakit umum. Saat ini konsep kesehatan kerja berubah, tidak hanya "kesehatan di industri", tetapi juga kesehatan semua
Keamanan kerjasama dengan kebersihan perusahaan. Kesehatan kerja memiliki karakteristik sebagai berikut.
Situasi dan kondisi kerja, baik penataan tempat kerja maupun bahan yang digunakan, memiliki risiko tersendiri bagi kesehatan pekerja. Ridley (2008)
menyatakan bahwa kita harus memahami karakteristik bahan yang digunakan dan kemungkinan reaksi tubuh terhadap bahan tersebut untuk meminimalkan risiko
kesehatan dari bahan tersebut. Informasi tentang zat yang digunakan di tempat kerja dan bagaimana zat ini masuk ke dalam tubuh adalah informasi penting bagi
karyawan. Pengetahuan ini memungkinkan pekerja untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap bahan kimia sehingga terjadinya penyakit dapat diminimalkan.
Ridley (2008) menjelaskan beberapa cara masuknya zat berbahaya ke dalam tubuh sebagai berikut.
Berdasarkan jalur masuknya zat, Ridley (2008) memberikan contoh tindakan pencegahan sederhana untuk mencegah zat berbahaya masuk tubuh pekerja:
a. Konsumsi makanan
b. Penghirupan
c. Penyerapan
d. Masuk langsung
Masing-masing organ ini memiliki fungsinya masing-masing dan semua fungsi ini sangat rentan ketika suatu bahan kimia tertentu menyerang organ tersebut.
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang esensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan
dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
Menurut WHO:
4. Pengendalian Vektor
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain :
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
Bekerja bisa mengakibatkan gangguan kesehatan atau penyakit, dan kebalikannya kesehatan dapat menghambat pekerjaan. Kesehatan kerja adalah bidang
yang terkait dalam kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di institusi, pabrik, lokasi proyek, dan sebagainya.
2. Melindungi pekerja dari efek buruk lingkungan, pekerjaan dan pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan kerja yang komprehensif, promotif, dan preventif, kuratif, dan rehabilitatif :
1. Penempatan pekerja pada pekerjaan/jabatan yang sesuai menggunakan kapasitas kerja dan status kesehatannya.
2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum penempatan (pre-placement test), buat pekerja baru dan pekerja lama yang akan dipindah tugasnya, perbaikan
beban kerja, status kepegawaian, sistem pengupahan, gaya manajemen, komunikasi antar pekerja maupun antara pekerja dan pimpinan.
1. Mengumpulkan data faktor risiko kesehatan pada kantor yang bersumber dari lingkungan kerja, pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja;
data kesehatan (berasal yang akan terjadi investigasi kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus dan data kunjungan pengobatan/perawatan) serta kemangkiran
pekerja
2. Melakukan analisis dan interpretasi data berdasarkan kaidah epidemiologi untuk melihat frekuensi, distribusi serta musim perkembangan faktor risiko
serta gangguan kesehatan, menilai hubungan faktor risiko dan gangguan kesehatan pekerja.
3. Komunikasi data dan hasil analisis untuk digunakan dalam rencana perbaikan. Pencatatan serta laporan upaya pelayanan kesehatan kerja serta kasus
KAK/PAK (secara agregat), dilaporkan kepada manajemen, serikat pekerja serta Dinas Kesehatan, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi. KAK/PAK secara individu
(by name) hanya dilaporkan menggunakan cara yang menjunjung tinggi kode etik buat kepentingan kompensasi. Dokumentasi termasuk rekam medik dijaga
kerahasiaannya serta dipertahankan minimal 30 tahun, bahkan ada yg menganjurkan dipertahankan seumur hidup.
4. Pelayanan klinik, merupakan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan klinik mencakup diagnosis, terapi, rehabilitasi dan bila diperlukan perhitungan
cacat serta rujukan bagi pekerja yang sakit/cedera, serta pelayanan P3K (cedera/penyakit akut), bahkan Medical Emergency Plan yang merupakan upaya preventif.
Pekerja memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan dan sebagai agent of change mengutamakan kehidupan yang sehat dalam keluarga, dan pekerja juga
memiliki resiko bahaya ditempat kerja yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan dan produktivitas kerja.
Standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran tertuang pada pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia angka 48 Tahun 2016. Dalam rangka
menghindari atau mencegah resiko dalam dunia kerja, agar terciptanya tempat kerja yang nyaman, aman, sehat, dan produktif. Maka setiap kantor atau proyek
hendaknya memiliki sarana untuk para pegawai di kantor atau proyek tersebut. Tujuan dari adanya sarana kesehatan dalam lingkungan kerja :
1. Mencegah atau mengurangi resiko penyakit dan kecelakaan ditempat kerja pada pegawai atau karyawan kerja.
2. Menerapkan atau mewujudkan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat, produktif. Agar para pegawai dan karyawan betah dan sehat selama bekerja.
4. Aktivitas fisik.
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut
-Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
-Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin jamban harus bebas dari bau atau kondisi
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut
-Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
-Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
-Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindunginya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
-Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah
penduduk dan kepadatannya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi:
-Penimbunan Sampah
-Penyimpanan Sampah
-Pengangkutan
-Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
Serangga sebagai reservoir (habitat dan survival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar,
Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proof (rapat tikus),
Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air
untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi
perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulkan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel)
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi 8 cara
Pedoman kesehatan kerja adalah “penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah”, maka upaya-upaya pokok kesehatan kerja adalah pencegahan
kecelakaan kecelakaan akibat kerja. Kegiatan kesehatan kerja terfokus pada preventif dan promotif, tetapi tidak berarti meninggalkan upaya-upaya kuratif, begitu juga
dalam batas-batas pelayanan dasar. Tujuan akhir dari kesehatan kerja ialah untuk meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin. Dapat dirumuskan bahwa, kesehatan
kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan. Hakikat kesehatan
2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningkatnya efisiensi dan produktivitas (Suma'mur,1991)
Ditinjau dari berbagai aspek kesehatan kerja dan kesehatan masyarakat memiliki perbedaan yang cukup spesifik, antara lain :
Kesehatan Kerja
Kesehatan Masyarakat
a. Beban Kerja
Kesehatan kerja berusaha mengurangi atau mengatur baban kerja para karyawan atau pekerja dengan cara merencanakan atau mendesain suatu alat yang dapat
Disamping beban kerja para karyawan sering memikul beban tambahan yang berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pekerjaan.
Beban tambahan ini dapat dikelompokkan menjadi 5 faktor, yaitu faktor fisik, kimia, biologi, fisiologis, sosial-psikologis. Agar faktor-faktor tersebut tidak menjadi
beban tambahan kerja atau setidak-tidaknya mengurangi beban tambahan tersebut, maka lingkungan kerja harus ditata secara sehat.
c. Kemampuan kerja
Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan seseorang yang lain, meskipun pendidikan dan pekerjaannya sama. Perbedaan ini disebabkan
karena kapasitas setiap orang berbeda-beda. Peningkatan kemampuan tenaga kerja akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja. Program perbaikan gizi
a. Kebisingan
Kebisingan terutama dari alat-alat bantu kerja atau mesin. Dengan suasana yang bising memaksa pekerja berteriak saat berkomunikasi dengan yang lainnya. Kebisingan
b. Pencahayaan
Pencahayaan yang kurang dan berlebih berdampak negatif terhadap kesehatan mata dan mengurangi efektifitas kerja.
Pekerja yang terbiasa mencium bau tertentu terutama ditempat kerja akan mengalami penurunan kepekaan hidung untuk mencium bau tersebut. Ketajaman penciuman
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis sewaktu-waktu, misalnya emosi, tegangan, ingatan, dan sebagainya.
Aspek manusia merupakan faktor penting dalam mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor penting dari aspek manusia dalam hubungannya dengan hal ini
adalah:
a.Ergonomi
Secara harfiah ergonomi diartikan sebagai peraturan tentang bagaimana melakukan kerja, termasuk menggunakan peralatan kerja. Batasan ergonomi adalah ilmu
penyesuaian peralatan dan perlengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mencapai kesehatan tenaga kerja dan produktifitas kerja yang
optimal.
Ergonomi terdiri dari 2 subsistem yaitu, subsistem peralatan kerja dan subsistem manusia. Tujuan dari ergonomi adalah untuk menciptakan suatu kombinasi yang
paling serasi antara subsistem peralatan kerja dengan manusia sebagai tenaga kerja.
Tujuan utama dari ergonomi ialah mencegah kecelakaan kerja, mencegah ketidakefisienan kerja dan mengurangi beban kerja.
b. Psikologi kerja
Pekerjaan akan menimbulkan reaksi psikologi bagi pekerja, reaksi ini dapat bersifat positif dan negatif. Reaksi positif misalnya, senang, bergairah, dan merasa sejahtera
sedangkan reaksi negatif misalnya, bosan, acuh, tidak serius, dsb. Banyak faktor yang menyebabkan reaksi negatif antara lain, ketidakcocokan terhadap pekerjaan,
ketidaktahuan prosedur melakukan pekerjaan yang baik, kurang insentif, lingkungan kerja yang kurang menyenangkan, dll. Melakukan pekerjaan secara efisien tidak
hanya tergantung pada kemampuan atau keterampilan kerja saja, tetapi juga dipengaruhi oleh cara kerja yang ergonomis.
● Memberikan pengarahan dan pelatihan tugas kepada pekerja sebelum melaksanakan tugasnya.
7. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja. Batasan kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang
berkaitan dengan hubungan kerja dan perusahaan (Sumakmur, 1989). Hubungan kerja disini bahwa kecelakaan terjadi karena pekerjaan itu sendiri atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi tidak
hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-mata, tetapi juga terhadap semua sifat-sifat dan kelakuan-kelakuan lingkungan yang dapat membawa pengaruh
terhadap ketenangan, kesehatan, keselamatan organisme umat manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan yaitu kajian yang mempelajari
hubungan interaktif antara sekelompok manusia dan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Kesehatan dan keselamatan kerja secara umum diartikan sebagai bidang yang mengatur tentang kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan kerja di lapangan dan tempat
kerja agar karyawan merasa aman dan tidak perlu khawatir akan keadaan yang tidak terduga selama bekerja. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki kebijakan
kesehatan dan keselamatan kerja, karyawannya merasa tidak nyaman dan aman karena kesehatan dan keselamatan mereka tidak terjamin dan keuntungan perusahaan
tidak meningkat. Menurut Ramli , kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada kesehatan dan keselamatan pekerja dan pekerja lain , pengunjung, atau semua orang
di tempat kerja, kondisi atau faktor. Keselamatan dan kesehatan kerja berfilsafat sebagai suatu gagasan dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak terlepas dari proses produksi, jasa dan industri.
1.2 SARAN
Kontribusi Lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang esensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan.Besar harapan dalam konteks kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja lebih diperhatikan dikarenakan aspek ini sangat penting dalam ruang lingkup
profesi.Kesehatan kerja tidak jauh berbeda dengan keselamatan kerja maka dari itu upaya-upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan
kerja.Mengimplementasikan upaya untuk mendapatkan tempat kerja yang nyaman untuk mendukung pencapaian produktivitas yang setinggi-tingginya.Berusaha untuk
menerapkan protokol yang sudah dibentuk baik di kantor maupun di lapangan . Untuk menghindari kecelakaan kerja maka upaya yang sudah dibentuk mutlak
dilaksanakan di semua jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali,baik instansi swasta maupun instansi pemerintah.Budaya hidup sehat dan juga melakukan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat dengan memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku yang kurang sehat. Aksi hidup sehat harus diikuti
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tersedianya fasilitas dan sarana
DAFTAR PUSTAKA
Athiyyah Al-Abrasyi. 1999. Muhammad, Pemberdayaan Lingkungan Asr., Bandung: CV Pustaka Setia.
Prosiding Hasil-Hasil Penelitian tahun 2020 Dosen-Dosen Universitas Islam Kalimantan ISBN: 978-623-7583-55-4
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (JK3L) Volume 01 No. 01 Tahun 2020
http://jk3l.fkm.unand.ac.id/
https://doi.org/10.1080/09638288.2020.1711536
https://doi.org/10.1080/1059924X.2022.2058139
https://doi.org/10.33096/jmb.v7i1.353
https://doi.org/10.1080/1059924X.2020.1795031
https://doi.org/10.1080/1059924X.2020.1837316
https://doi.org/10.1080/01621424.2021.1921650
http://journals.synthesispublication.org/index.php/ilman
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PPDU/article/viewFile/3750/2416
https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/JSM/article/viewFile/2471/1791
https://journals.synthesispublication.org/index.php/Ilman/article/viewFile/124/115
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ/article/download/9142/5395
http://jk3l.fkm.unand.ac.id/index.php/jk3l/article/download/3/2/13
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/csj/article/download/3772/2575
https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/download/9202/6671
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/viewFile/1460/pdf
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jsep/article/download/380/319
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ/article/download/9142/5395
https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-kesehatan-banyuwangi/fokus-kesehatan/makalah-kesehatan-lingkungan-ikm-kelompok-
4/30105998
https://sanitariankit.id/ruang-lingkup-dari-kesehatan-lingkungan/
https://sanitariankit.id/asalah-masalah-kesehatan-lingkungan-di-indonesia/
https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/206/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-perkantoran/