Anda di halaman 1dari 2

Tugas resume psikologi

Az-zahra elsafara firnanda rachman

220101110057

TEORI BELAJAR KOGNITIVISM: PIAGET THEORY DAN

VIGOTSKY THEORY

Teori Kognitivisme Menurut Jean Pieget

Menurut Piaget, proses berpikir orang dewasa dan anak memiliki perbedaan. Piaget memiliki
serangkaian anggapan baru tentang IQ anak-anak: Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak
memiliki cara berpikir dan melihat dunia yang berbeda. Anak-anak secara aktif meningkatkan
pengetahuan mereka tentang lingkungan mereka. Untuk mengukur kecerdasan anak, Piaget tidak
ingin menilai seberapa baik mereka bisa mengeja, menghitung, atau memecahkan masalah. Dia
lebih tertarik mempelajari bagaimana ide-ide penting seperti waktu, angka, keadilan, kuantitas, dan
gagasan lainnya muncul pertama kali (Greenfield, 2019). Jadi tidak salah jika Pieget berminat dalam
penelitian pendidikan, ilmu sosial, logika, matematika, bahasa, dan perkembangan anak. Piaget
melakukan wawancara klinis dengan anak-anak yang lebih besar sehingga dapat melakukan diskusi
dan memahami pertanyaan serta melakukan pengamatan terhadap mereka. Selain itu, ia melakukan
pengamatan terkontrol, menggunakan teknik pengamatan naturalistik pada ketiga anaknya sendiri,
dan membuat deskripsi jurnal dengan bagan yang menguraikan pertumbuhan anak-anak. Adapun
buku debutnya "Genetic Epistemology" membuat Dia akhirnya menjadi terkenal sebagai psikolog di
generasinya sebagai akibat dari ini. Karya tersebut berperan penting karena menjelaskan bagaimana
pikiran anak-anak berkembang. Ini membantu pendidik dalam menentukan apa dan kapan harus
diajarkan. Piaget memahami dampak pada psikologi perkembangan, karena ia menunjukkan bahwa
belajar terjadi secara bertahap daripada sekaligus. Oleh sebab itu, Pieget adalah salah satu pelopor
dalam studi perkembangan anak dan berteori tentang tahapan perkembangan anak.

Teori Kognitivisme Menurut Vygotsky

Menurut Lev Semenovich Vygotsky (1896-1934), budaya memiliki dampak besar pada
perkembangan kognitif anak. Gesell dan Piaget, dua psikolog terkemuka, percaya bahwa anak adalah
sumber langsung dari pertumbuhan kognitif dan proses psikologis. Lev Vygotsky menerima fungsi
aktif perkembangan intrinsik, tetapi dia berpikir bahwa gagasan, tulisan, dan bahasa vokal yang
dihasilkan dari perkembangan budaya memunculkan kemampuan mental dan fungsi psikologis
tingkat tertinggi. Dia menyarankan bahwa interaksi sosial seorang anak dengan orang dewasa dan
teman sekelas yang memiliki pendidikan lebih dapat membantu dalam pengembangan prospektif
kemampuan mental mereka. Dia berpendapat bahwa fungsi psikologis anak mungkin tidak
berkembang secara signifikan tanpa adanya pendidikan interpersonal karena proses berpikir mereka
akan sepenuhnya bergantung pada penemuan mereka.

Teori kognitivisme adalah upaya untuk menyimpulkan cara berpikir logis guna untuk
mempresentasikan sesuatu yang berlandaskan kenyataan. Teori kognitivisme menjelaskan tentang
persepsi seseorang terhadap lingkungannya melalui suatu tahapan dalam perkembangan, terlebih
lagi saat seseorang mempunyai cara baru untuk mempresentasikan suatu informasi. Pieget dan
Vygotsky merupakan dua orang yang mampu menjelaskan teori belajar kognitivisme berdasarkan
versi mereka. Pieget lebih menfokuskan teorinya pada komponen biologis yang dapat
mempengaruhi. Sedangkan Vygotsky lebih menfokuskan teorinya pada zona perkembangan
proksimal, pada zona ini perkembangan pemikiran individu sangat dipengaruhi oleh orang yang lebih
dewasa untuk memecahkan informasi. Meskipun Pieget dan Vygotsky memiliki pemikiran masing-
masing tentang teorinya, mereka juga memiliki persamaan tentang memaknai arti teori belajar
kognitivisme. Adapun persamaan tersebut ialah mengenai keadaan lingkungan yang dapat
mempengaruhi teori belajar kognitivisme.

Anda mungkin juga menyukai