( TB PARU )
DISUSUN OLEH
Ns,MAISARAH,Skep,MKM
UPTD PUSKESMAS
SYAMTALIRA BAYU
KATA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paru namun dapat juga mempengaruhi organ lain selain paru-paru. Penyakit ini
dapat menular melalui udara dari orang yang terinfeksi ke orang lain, salah
baru pada tahun 2014, terdapat 58% berada di daerah Asia Tenggara dan Pasifi
k Barat. Lebih dari separuh kasus tuberculosis di dunia (54%) terjadi di China,
India, Indonesia, Nigeria dan Pakistan. Di antara kasus baru, diperkirakan 3,3%
paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama
N,R,2015)
menyebar secara luas dan cepat. MDGs memberikan komitmen secara global pada
besar kuman tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain.
Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis paru BTA (+) yang dapat
kemungkinan seseorang menjadi tuberkulosis paru adalah daya tahan tubuh yang
dengan penderita tuberculosis paru, gizi yang buruk (malnutrisi), bahan kimia
masih cukup baik karena sudah di atas target minimal nasional yang
ditetapkan sebesar 65%. Sedangkan pada tahun 2016 capaian rata-rata dari
dalam dua tahun terakhir, secara umum hasil tersebut masih cukup baik karena
masih berada di atas target minimal nasional yang ditetapkan sebesar 65%.
Sedangkan pada tahun 2017 hasil cakupan penemuan kasus capaian rata-rata
dari keterlibatan keluarga sebagai orang yang terdekat dengan pasien terutama
Fungsi keluarga dalam upaya kesehatan terdiri dari dua aspek yaitu
R, 2016).
tugas dan fungsi yaitu mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang sakit. Jadi peran keluarga sangat diperlukan karena dalam
dari keterlibatan keluarga sebagai orang yang terdekat dengan pasien terutama
memiliki risiko 6,43 kali lebih besar terkena tuberculosis paru dibandingkan
dengan orang yang tinggal di rumah dengan ventilasi yang memenuhi syarat
Buton Utara pada tahun 2015 jumlah suspek sebanyak 44 orang, BTA positif
tahun 2016 jumlah suspek sebanyak 65 orang, BTA positif sebanyak 9 orang
dan terus meningkat pada tahun 2017 jumlah suspek sebanyak 75 orang, BTA
Kulisusu, 2017).
penyakit tuberculosis paru baik dengan cara pendidikan kesehatan kepada klien
3. Anatomi fisiologi
oleh struktur tulang selangka.Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu
dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh besar serta
sendiri. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga
pu-paru kembang kempis, dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri
atas tiga geambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir
paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus
mempunyai 10 segmen yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan
medial, dan 3 buah segmen pada lobus inverior. Tiap-tiap segmen terbagi
satu dan lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah
bening dan syaraf dalam pada tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus.
gelombang ini lah terjadi pertukaran udara dalam darah O2 masuk kedalam
darah dan Co2 dikeluarkan dalam darah. Gelembung alveoli terdiri ini terdiri
dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya kurang
lebih 90 m2. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700 juta
Ada 2 tipe sel alveolus Tipe satu berukuran besar, datar berbentuk skuamosa,
pneumosit glanular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara.sel-sel tipe 2 ini
kolaps alveolus.
4. Patofisiologi
ketika pasien batuk, bersin, tertawa. droplet nuclei ini mengandung basil
jaringan jaringan fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa ini disebut
penyakit aktif karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon
system imun. Penyakit dapat juga aktif dengan infeksi ulang dan aktivasi
lebih lanjut.
5. Manifestasi klinik
0
1. Demam 40-41 c, serta ada batuk/batuk darah
3. Malaise,keringat malam
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
penyembuhan
b. Pemeriksaan radiologi
4) Adanya kalsifikasi
d. Uji tuberkulin Sangat penting bagi diagnosis tersebut pada anak. Hal
7. Komplikasi
jalan nafas.
paru.
8. Penatalaksanaan
finding).
yang berumur kurang dari 15 tahun sampai 80%, akan tetapi dapat
yakni:
1) Pada etnis kulit putih dan bangsa Asia dengan tes Heaf positif dan
kemungkinan terkena.
4) Bila tes tuberkulin negatif maka harus dilakukan tes ulang setelah 8
utama ialah bayi yang menyusu pada ibu dengan BTA positif,
berikut:
1) Bayi dibawah lima tahun dengan hasil tes tuberkulin positif
tuberculosis,
yang menular,
(OAT)
1) Aktivitas bakterisidal, untuk bakteri yang membelah cepat.
Isoniazid (INH).
dan Isoniazid.
Pirazinamid (Z).
paru.
tersebut.
1. Pengkajian
1) Nama
2) Jenis kelamin
3) Umur
5) Alamat
6) Pekerjaan
b. Riwayat Kesehatan
1) Kesehatan sekarang
b) Nyeri dada
c) Batuk dan
d) Sputum
2) Kesehatan dahulu:
3) pembedahan
4) Kesehatan keluarga
TB
a) Demam
b) Menggigil
c) Lemah
TB
kehamilan cukup
a) Tentang pekerjaan
keluarganya, serta
a) Gejala :
b) Tanda :
a) Gejala :
b) Tanda :
7) Makanan / cairan
a) Gejala :
3) Penurunan BB
b) tanda :
a) Gejala :
b) Tanda :
9) Pernapasan
a) Gejala :
2) Napas pendek
a) Tanda :
pusttussic)
bercak darah
10) Keamanan
1) Gejala :
a) Gejala :
a) Gejala :
1) Riwayat keluarga TB
13) Pertimbangan
a) Rontgen dada
c) Kultur sputum
curah jantung
H,2015)
3. Intervensi
suction nasotrakeal
mencegah faktor yang dapat
f) Gunakan alat
menghambat jalan nafas. yang
steril setiap
melakukan
tindakan
g) Anjurkan pasien
untuk
istrahat dan
napas
dalam setelah
kateter
dikeluarkan
dari
nasotrakeal.
h) Monitor status
oksigen
i) Ajarkan
keluarga
bagaian
cara
melakukan suksion.
j) Hentikan suction
dan
berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan
mbradikardi,
peningkatan
saturasi
02, dll.
2 Gangguan pertukan respiratory status : gas exchange Airway managent
h. Lakukan suction
pada
mayo
i. Berikan
bronkodilator
3 Hipertermia b.d Thermoregulasi a. Monitor suhu
sesering
u 36 – 37C d. Monitor
penurunan
i dan RR dalam rentang normal tingkat kesadaran
output
h. Berikan
cairan
intravena
i. Kompres pasien
pada
lipat paha dan aksila
j. Tingkatkan
sirkulasi
udara
k. Tingkatkan
intake
cairan dan nutrisi
Monitor TD,
nadi,
suhu, dan RR
Catat
adanya
fluktuasi
tekanan
darah
Monitor
hidrasi
seperti turgor
kulit,
kelembaban
membran
mukosa)
BAB III LAPORAN
KASUS
A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
a. Nama KK : Tn. H
b. Umur : 55 tahun
c. Pekerjaan KK : Petani
d. Pendidikan KK : SMA
e. Agama : Islam
f. Alamat :bayu
Anggota Keluarga :
h. Genogram
B. ANALISA DATA
benar
- Keluarga mengatakan
proses pengobatan
DO :
DO:
–Keluarga beserta Tn.H
nampak bertanya-tanya
tentang penyakitnya
C. Rencana tindakan keperawatan
No Diagnosa Rencana
keperawatan
Keperawatan Tujuan NOC NIC
5.Keluarga
5.Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas
Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Fasilitas pelayanan a.keluaga memanfaatkan
kesehatan. fasilitas
kesehatan untuk konsultasi
b.keluarga menggunakan
fasilitas
kesehatan untuk memperoleh
obat
TB paru untuk Tn.H agar
putus minum obat.
Bab ini membahas tentang kesenjangan teori dan tindakan proses asuhan
penyakit yang di derita sehingga hanya membeli obat di apotik terdekat, dan
ketika penyakitnya belum kunjung sembuh Tn.H dan keluarga baru berinisiatif
dapatkan 2 diagnosa
a. tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada keluarga Ny. J khususnya Tn.H
maka dari itu Tn.H diajarkan cara batuk efektif untuk penderita tuberculosis
paru :
pada punggung)
perut
melakukan tarik nafas, tahan nafas dan terakhir batukkan dengan kuat
2. Batuk : terjadi karena adanya iritasi pada bronchus, batuk ini terjadi
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
1) Batuk darah.
dalam rumah.
bau.
D. Gambaran implementasi
fasilitas kesehatan.
a. tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada keluarga Ny.J khususnya Tn.H.
yaitu dapat memahani cara yang tepat untuk mengatasi batuk untuk
penderita tb paru.