Dibuat Oleh :
NAMA NIM
Zuhainah Siregar 2206020025
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Feminisme Sasta, untuk memenuhi tugas mata Teori Sasta.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Syahputra Harahap, M.Pd.
yang telah memberikan tugas sehingga menambah pemahaman penulis terhadap
makalah yang penulis buat. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak yang membantu mengerjakan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besar nya apabila ada kekurangan atau kesalahan penulisan pada makalah ini.
Penulis meminta kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini.
Medan, 30 November
2022
Zuhainah Siregar
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ……………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................7
3.2 Saran.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumbangan terpenting postrukturalisme terhadap kebudayaan adalah pergeseran
paradigma dari pusat ke pinggiran. Studi kultural kemudian diarahkan pada kompetensi
masyarakat tertentu, masyarakat yang terlupakan, masyarakat yang terpinggirkan,
masyarakat marjinal. Teori sastra feminis, yaitu teori yang berhubungan dengan gerakan
perempuan,adalah salah satu aliran yang banyak memberikan sumbangan dalam
perkembangan studi kultural. Sastra feminis berakar dari pemahaman mengenai inferioritas
perempuan. Konsep kunci feminis adalah kesetaraan antara martabat perempuan dan laki-
laki. Teori feminis muncul seiring dengan bangkitnya kesadaran bahwa sebagai manusia,
perempuan juga selayaknya memiliki hak-hak yang sama dengan laki laki.
Feminisme Menurut Goefe (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2002: 18) adalah teori
tentang permasalahan hak antara laki-laki dan perempuan disegala bidang.Identitas
diperlukan sebagai dasar memperjuangkan kesamaan hak dan membongkar akar dari segala
ketertindasan perempuan. Tujuan feminis adalah mengakhiri dominasi laki-laki dengan cara
menghancurkan struktur budaya, segala hukum dan aturan-aturan yang menempatkan
perempuan sebagai korban yang tidak tampak dan tidak berharga. Hal ini diterima
perempuan sebagai marginilisasi, subordinasi, stereotip, dan kekerasan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah yang diangkat
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah Pengertian Teori Feminisme ?
2. Apa saja Aliran-Aliran Feminisme ?
3. Apa yang di Maksud dengan Kritik Feminisme dan Ragamnya?
1.3 Manfaat Pembuatan Makalah:
1. Memberikan Pengetahun Kepada Pembaca Mengenai Teori Feminisme.
2. Memberikan Pengetahuan Dan Gambaran Tentang Aliran-Aliran Feminisme.
3. Memberikan Pengetahuan Dan Pandangan Maksud dengan Kritik Feminisme dan
Apa saja Ragamnya
4. Bagi Penulis Digunakan Sebagai Penyelesaian Tugas Teori Feminisme Dalam Mata
Kuliah Teori Sastra.
1
BAB II PEMBAHASAN
2
Feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan dan eksploitasi terhadap
perempuan yang terjadi baik dalam keluarga, di tempat kerja, maupun di masyarakat
serta adanya tindakan sadar akan laki-laki maupun perempuan untuk mengubah
keadaan tersebut secara leksikal. Feminisme adalah gerakan kaum perempuan yang
menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki “.
3
Inti tujuan Feminisme adalah meningkatkan kedudukan dan derajat perempuan agar
sama atau sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-laki.
Tokoh-tokoh Feminisme yang berpengaruh dalam wacana feminisme diantaranya
adalah:
1. Simone de Beauvoir
Simone de Beauvior dalam The Second Sex, menetapkan dengan sangat jelas
masalah dasar feminis modern. Bila seorang wanita mencoba membatasi dirinya
sendiri, ia mulai dengan berkata “saya seorang perempuan” . Tidak ada laki-laki
yang berbuat begitu. Kenyataan ini mengungkapkan ketaksimetrisan dasar antara
istilah “maskulin” dan “feminis”.
2. Betty Friedan
Betty Ftiedan, menetengahkan dalam bukunya The Feminine Mytique versi
pragmatic dari bentuk kepastian perempuan. Menurutnya, perempuan merupakan
kaum yang pasif atas bentuk kebudayaan yang tetap sebagaimana anggapan
feminitas oleh kaum patriakhat.
3. Germaine Greer
Gagasan Germaine Geer dad keasamaan dengan Friedan yang tertuang dalam The
Fermale Eunuch. Keduanya menolak untuk membedakan gambaran, tetapi
menyatukannya dalam pendekatan yang tidak berkelas. Greer memperkirakan
bahwa ada bentrokan dalam paham feminis, ramalan emansipasi perempuan akan
selalu menjadi teoritis, mudah dibaca dan pragmatis.
4
mengenai pandangan tentang manusia dalam tokoh-tokohnya. Beberapa aliran yang penting
untuk diketahui para penggiat dan pemerhati gender untuk mengoptimalkan kajian dan
pemikiran mereka diantara adalah :
1. Feminisme Liberal
Gerakan ini muncul awal abad 18 bersamaan dengan lahirnya zaman pencerahan,
tuntutannya adalah kebebasan dan kesamaan terhadap akses pendidikan, pembaharuan
hukum yang bersifat diskriminatif.
2. Feminisme Marxis Tradisional
Gerakan ini mendasarkan pada teori Marxis, dimana para penganutnya
memperjuangkan perlawanan terhadap sistem sosial ekonomi yang eksploitatif terhadap
perempuan dan penindasan terhadap perempuan adalah bagian dari
penindasan kelas dalam sistem produksi.
3. Feminisme Radikal
Gerakan ini mengacu pada konsep biological essentialism ( perbedaan esensi
biologis ), suatu pendekatan bahwa apa saja yang berhubungan dengan makhluk laki laki
adalah negatif dan menindas.
4. Feminisme Sosialis
Gerakan ini merupakan sintesis dari gerakan feminis Radikal dan Marxis, gerakan
ini beranggapan bahwa perempuan terekploitasi oleh 2 hal yaitu sistem patriarkhi dan
kapitalis.
5. Ekofeminis
Gerakan ini lebih menfokuskan pandangannya pada analisis kualitas feminin dan
mengkritik dengan tajam pada aliran feminisme modern lain ( liberal, radikal, marxist dan
sosialis ) dengan mengatakan bahwa ketidakadilan gender bukan semata mata disebabkan
oleh konstruksi sosial budaya akan tetapi juga oleh faktor intrinsik.
6. Gerakan Perempuan Dunia Ketiga
Gerakan perempuan yang berasal dari dunia ketiga ( bangsa yang pernah
dijajah ).Kondisi perempuan pasca penjajahan yang multi kompleks menjadikan gerakan ini
mempunyai prioritas atas apa yang dilakukan misalnya imperialisme, penindasan bangsa,
kelas, ras dan etnis. Strateginya adalah afiliasi untuk membangun kekuatan perlawanan
bersama untuk satu persatu melawan penindas.
Beberapa aspek yang mempengaruhi munculnya gerakan feminisme :
1. Aspek politik merupakan aspek yang ketika rakyat amerika memproklamasikan
kemerdekaan pada tahun 1776, deklarasi kemerdekaan amerika menyantumkan
5
bahwa “all men are created aquel” (semua laki-laki diciptakan sama), tanpa
menyebut-nyebut perempuan
2. Aspek agama menggap bahwa gereja mendudukan wanita inferior,karena baik
agana protestan maupun agama katolik menempatkan perempuan pada posisi yang
lebih rendah daripada kedudukan laki-laki.
3. Aspek konsep sosialisme dan marxis. Aspek ini beranjak dari pikiran Fedderick
Engels yang mengemukakan bahwa ‘Dalam keluarga, dia (suami) adalah borjuis dan
istri mewakili kaum prolentar.
6
e. Kritik Feminis Lesbian.
Kritik ini bertujuan untuk mengembangkan definisi yang cermat tentang makna lesbian,
kemudian akan ditentukan apakah definisi ini dapat diterapkan pada definisi penulis atau
pada teks karyanya.
f. Kritik Feminis Ras atau Etnik
Sebagaimana halnya dengan pengkritik sastra ideologi dan pengkritik sastra lesbian,
pengkritik sastra etnik ingin membuktikan keberadaan sekelompok penulis feminis etnik
beserta karya-karyanya, baik dalam kajian perempuan maupun dalam kajian kanon sastra
7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Teori feminisme menfokuskan diri pada pentingnya kesadaran mengenai
persamaan hak antara perempuan dan laki-laki dalam semua bidang. Teori ini
berkembang sebagai reaksi dari fakta yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya
konflik kelas, konflik ras, dan, terutama, karena adanya konflik gender. Feminisme
mencoba untuk mendekonstruksi sistem yang menimbulkan kelompok yang
mendominasi dan didominasi, serta sistem hegemoni di mana kelompok subordinat
terpaksa harus menerima nilai-nilai yang ditetapkan oleh kelompok yang berkuasa.
Feminisme mencoba untuk menghilangkan pertentangan antara kelompok yang
lemah dengan kelompok yang dianggap lebih kuat.
Penggunaan teori ini dalam kritik sastra adalah untuk mengupas lebih
mendalam sebuah karya sastra dari segi feminisme, yang berarti sebuah kedudukan
yang akan diberikan oleh pengarang kepada kaum wanita dalam karya sastranya.
Berbagai ragam kritik feminisme yang dapat digunakan untuk membedah sebuah
karya sastra diantaranya adalah kritik ideologis, genokritik, sastra feminis sosialis,
psikoanalitik, lesbian dan etnik.
3.2 Saran
Feminisme harus berani melihat permasalahan secara konseptual. Jika
perempuan banyak diteliti menggunakan teori yang tidak relevan bagi generasi
mendatang, maka feminisme tidak akan banyak membantu kemajuan perempuan.
Jika feminisme berpolitik dan bergulat dengan praksis tetapi masih mengadopsi
konseptual feminisme yang hegemonik maka feminisme akan mengalami jalan
buntu. Karena itu penulis menyarankan agar perjuangan feminisme tidak saja
direalisasikan di dalam politik praksis tetapi juga bergulat dengan konseptualisasi
teori feminisme sehingga dapat memperbaiki serta menambah kekurangan yang
terjadi dalam ranah praksis.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10