MATEMATIKA EKONOMI
BAB II
RINGKASAN JURNAL
Identitas Jurnal
Jurnal: E- Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara
Judul: Pengaruh Pajak dan Subsidi pada Kesemimbangan Pajak
Volume dan Vo.16 No.1
Nomor:
Halaman: 32-37
Tahun: 2016
ISSN: 1693-7600
Penulis: Sendari Felida Nababan
Penyajian
Ringkasan
Jurnal
Pendahuluan Pajak merupakan pungutan yang ditarik pemerintah (negara)
terhadap wajib pajak tan mendapatkan balas jasa langsung. Atau
dengan kata lain pajak adalah sumbangan wajib yang harus
dibayar oleh para wajib pajak kepada negara berdasarkan UU
tanpa ada balas jasa yang secara langsung diterima oleh pembayar
pajak. Yang dimana pajak ada yang secara langsung dikenakan
kepada masyarakat, ada juga pajak yang tidak dikenakan secara
langsung kepada masyarakat.
Subsidi sering disebut sebagai pajak negatif. Hal ini berbanding
terbalik dengan pajak. Karena pajak merupakan uraian wajib
masyarakat (produsen konsumen) kepada pemerintah, maka
subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat. Sehingga pengaruhnya terhadap
keseimbangan pasar berlawanan atau kebalikan dari pengaruh
pajak terhadap keseimbangan pasar. Jika pemerintah memberikan
subsidi atas suatu produk tertentu, menyebabkan harga jual barang
tersebut menjadi rendah.
Dengan adanya subsidi maka produsen merasa ongkosnya
produksinya menjadi lebih rendah sehingga produsen bersedia
menjual lebih murah barang yang diproduksinya. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah dari pada harga
keseimbangan sebelum adanya subsidi dan jumlah
keseimbangannnya menjadi lebih baik.
Kajian Teori Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-
Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Jenis-jenis pajak:
1. Pajak penghasilan (PPH).
2. Pajak bumi dan bangunan (PBB)
3. Pajak pertambahan nilai (PPN).
Menurut Dani Iskandar, dkk pajak persentase atau pajak
proporsional adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang
yang diperhitungkan sebesar persentase (%) yang tetap dari hasil
penerimaannya. Pajak persentase dituliskan sebesar t% maka
harga penawarannya akan bertambah sebesar t% dari harga
penawaran sebelumnya.
per unit setelah kena pajak sebesar t%(P) =
i penawaran sebelum pajak. P = F (Q)
i penawaran setelah pajak. P = F (Q) + t
Menurut Dani Iskandar dkk, subsidi adalah bantuan yang
diberikan pemerintah kepada produsen sehingga harga yang
ditawakan sesuai dengan keinginan pemerintah dengan harga
lebih murah daripada harga semula.
i penawaran sebelum subsidi P = F (Q)
i penawaran setelah subsidi P = F (Q) – S
nya subsidi yang diberikan pemerintah S = s (Q)
Harga keseimbangan (Price Equilibrium) akan terjadi pada saat
demand (permintaan) bertemu dengan penawaran (supply).
Disebut harga keseimbangan karena harga tersebut telah menjadi
keseimbangan jumlah barang yang dibeli dengan jumlah barang
yang dijual. Secara matematis harga keseimbangan dapat
ditunjukkan dengan persamaan Qd = Qs
Metode Penelitian ini termasuk penelitian menjelaskan (explanatory
Penelitian research) karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan
pengaruh pajak dan subsidi pada keseimbangan pasar melalui
pengujian hipotesis. Model analisis data dalam studi ini
menggunakan teknik analisis SEM (Structural Equation
Modeling) dengan bantuan pengolahan komputer.
Pembahasan a.Pengaruh pajak terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga
barang yang ditawarkan.
Sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran. Sedangkan
pada fungsi permintaan tidak
mengalami perubahan sama sekali. Keseimbangan pasar adalah
memecahakan fungsi
persamaan penawaran sebelum dan setelah kena pajak.
Contoh:
Jika fungsi permintaan akan beras dan fungsi penawaran akan
beras adalah Pd = 12 –Q dan
Ps = 2+ Q, sedangkan pemerintah mengenakan pajak sebesar 4
setiap unit beras yang
diproduksi. Tentukan:
a. Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
c. Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
d. Besarnya pajak yang ditanggung produsen
e. Besarnya pajak yang ditanggung konsumen
Jawab:
a.Nilai keseimbangan sebelum pajak
Pd = Ps
12 – Q = 2 + Q
12-2 = Q + Q
10 = 2Q
Q=5
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum pajak adalah (5,7)
Contoh:
Jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12 – 2P
sedangkan besarnya fungsi
penawaran Qs = -4 + 2P. Dan subsidi yang diberikan pemerintah
sebesar Rp 2 setiap unit
barang yang diproduksi, tentukan:
a. Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar
sebelum subsidi.
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah
subsidi.
c. Berapakah bagian dari subsidi untuk konsumen.
d. Berapakah bagian subsidi untuk produsen.
e. Berapakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Jawab:
a. Jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi.
Qd = Qs
12 – 2P = -4 + 2P
12 + 4 = 2P + 2P
16 = 4P
P=4
Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah (4,4)
Saran
Banyak hal-hal yang perlu dipelajari untuk memahami “Pengaruh Pajak dan Subsidi Pada
Keseimbangan Pasar”.Sebaiknya kita harus memahami masalah ini dengan baik dan harus
diteliti agar mudah dipahami pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ekawan/article/view/1016