REVIEW SKRIPSI
OLEH:
Thaibah : 200101050200
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepemimpinan transformasional kepala sekolah di SMA Global Islamic
Boarding School (GIBS) Kabupaten Barito Kuala?
2. Apa saja faktor yang mendukung da menghambat kepemimpinan transformasional
kepala sekolah di SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) Kabupaten Barito
Kuala?
D. Analisis
1. Mendefinisikan Alat Ukur Perubahan
2
Salah satu perubahan yang dilakukan kepala sekolah adalah perubahan kepada
bawahan sehingga menghasilkan pemikiran dan pendapat yang sama terkait
perubahan yang terjadi.
2. Meyelaraskan Visi Misi Pribadi dengan Visi Misi Organisasi
Kepala sekolah melaksanakan beberapa pembaruan guna meningkatkan dan
mengembangkan sekolah dengan upaya untuk selalu memberikan ide-ide gagasan
baru yang inovatif dengan cara menyeleraskan visi misi pribadi yang bertumbuh
dan berkembang dengan visi misi organisasi kepada tim
3. Memfasilitasi Setiap Individu untuk Bertumbuh
Kepala sekolah juga memfasilitasi setiap individu yang ada di lingkungan
sekolah
4. Memberikan Keteladanan
Memberi teladan dimulai dari seorang kepala sekolah yang bisa menerapkan hal
baik bagi guru-guru dan stafnya.
5. Memonitor dan Mengevaluasi Perkembangan
Hal ini dilakukan kepala sekolah dengan terjun kelapangan secara langsung
bertujuan untuk melihat meninjau serta bertanya secara langsung terkait
permaslahan yang terjadi dan dihadapi.
E. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis data tentang
Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah di SMA Global Islamic Boarding
School (GIBS) Kabupaten Barito Kuala, menjawab dari fokus penelitian dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut, kebijakan kepala sekolah merupakan penerapan dari gaya
kepemimpinannya dalam memimpin sekolah. Maka kepala sekolah telah menerapkan
Kepemimpinan Transformasional yang mana hal tersebut berperan sebagai agen
perubahan dalam sekolah yang di pimpinnya lebih berkembang dan bertumbuh dari
sebelumnya.
Faktor pendukung adalah idealismenya visi dan misi disekolah adalah visi dan
misi suatu lembaga atau organisasi, maka orang-orang yang terlibat didalamnya
merasa dan sadar bahwa saat dia melakukan atau mewujudkan visi dan misi pribadi
maka seakan-akan pada saat yang bersamaan dia sedang melakukan atau sedang
mencapai visi dan misi organisasi sekolah.
3
Selanjutnya hal yang menghambat kepemimpinan transformasional kepala
sekolah yakni rasa malas yang bisa terjadi ada pada diri bawahan, maka hal itulah
yang menjadikan kepemimpinan transformasional tersebut terhambat.
4
MANAJEMEN KURIKULUM 2013 DAN DAMPAKNYATERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH
2 AL-FIRQAN BANJARMASIN
Oleh:
Anggun Puspitasari
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen kurikulum 2013 di MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan?
2. Bagaimana dampak manajemen kurikulum 2013 terhadap hasil belajar peserta
didik dan kinerja guru di MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan?
5
Jenis penelitian yang di pakai adalah jenis penelitian lapangan (feld reserch)
dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha
mengungkapkan gejala secara menyeluruh (holistik) sesuai dengan situasi lapangan
apa adanya (kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan peneliti sebagai instrument kunci.
D. Analisis
Hasil wawancara secara keseluruhan menunjukkan bahwa Manajemen
Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan mampu
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar peserta didik, tidak hanya pada
nilai, tetapi juga pada perkembangan sikap dan kreatifitas peserta didik.
E. Simpulan
1. Manajemen Kurikulum 2013 di MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan
Terdapat 4 proses manajemen yang telah dilaksanakan diantaranya adanya
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Dampak Manajemen Kurikulum 2013 di MA Muhammadiyah 2 Al-Furqan
a. Prestasi Belajar
Peserta didik mampu memenuhi dan melampaui KKM/SKM yang telah di
tetapkan adalah 75, dibuktikan dengan adanya hasil nilai akhir atau raport peserta
didik
b. Prestasi Keterampilan
Terdapat beberapa kegiatan yang mendorong prestasi keterampilan ini
diantaranya yaitu, hizbul wathan, muhadarah, dan Tahfidz.
6
PARTISIPASI GURU DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI
MTsN 4 TABALONG
Oleh
Muhammad Arsad
A. Rumusan Masalah
Fokus penelitian dalam penulisan ini adalah:
1. Partisipasi guru dalam manajemen berbasis sekolah di MTsN 4 Tabalong
2. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi guru dalam manajemen berbasis
sekolah di MTsN 4 Tabalong.
7
a. Mengetahui partisipasi guru dalam manajemen berbasis sekolah di MTsN 4
Tabalong
b. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi guru dalam manajemen
berbasis sekolah di MTsN 4 Tabalong.
D. Analisis
Dari hasil analisis berdasarkan teori dan temuan diatas bahwa MTsN 4
Tabalong menjadi sekolah yang mandiri dalam memberdayakan potensi guru yaitu
dengan memberikan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelatihan kepada
para guru dengan tujuan meningkatkan potensi para guru, kemudian guru juga
diberikan wewenang dan tanggung jawab dalam maupun dalam pengambilan
kebijakan dengan memanfaatkan potensi yang ada pada guru.
E. Simpulan
Faktor pendukung keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah dalam
pemberdayaan potensi guru di MTsN 4 Tabalong yaitu terpenuhinya sarana dan
prasarana yang ada di MTsN 4 Tabalong sudah bisa dikatakan baik dalam
memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan
Faktor penghambat manajemen berbasis sekolah dalam pemberdayaan potensi
guru di MTsN 4 Tabalong yaitu rendahnya pemahaman beberapa guru dalam
menggunakan media teknologi sehingga kesulitan berpartisipasi dalam kegiatan
sekolah.
8
STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI MTsN 1 BALANGAN
Oleh
Miliani
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja pendidik dan
tenaga kependidikan pada masa pandemi covid-19 di MTsN 1 Balangan?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi kepala sekolah madrasah
dalam meningkatkan kineja pendidik dan tenaga kependidikan pada masa pandemi
covid-19 di MTsN 1 Balangan?
9
b. Faktor pendukung dan penghambat strategi kepala madrasah dalam meningkatkan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan pada masa pandemi di MTsN 1 Balangan.
D. Analisis
Pada analisis ini akan dikemukakan data mengenai Strategi Kepala Madrasah
Dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Masa
Pandemi di MTsN 1 Balangan serta Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi
Kepala Madrasah dalam meningkatkan Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada masa pandemi covid-19.
E. Simpulan
Strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan pada masa pandemi di MTsN 1 Balangan dilihat dari berbagai strategi
atau langkah-langkah yang telah dilakukan diantaranya:
1. Peningakatan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yang pertama dengan
pembinaan dan pengembangan kinerja baik pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Pemberian motivasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Penerapan disiplin kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Faktor-faktor pendukung dan penghambat strategi kepala madrasah dalam
meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan pada masa pandemi covid-19
di MTsN 1 Balangan diantaranya:
1. Faktor pendukung nya adalah kemampuan kepala madrasah baik itu pendidikan
ataupun pengalaman serta juga tak kalah penting yaitu terpenuhinya sarana dan
prasarana yang ada di madrasah yang dapat dikatakan cukup lengkap
2. Faktor penghambat strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan adalah baik pendidik maupun kependidikan
10
kurang mengikuti perkembangan zaman sehingga minimnya pengetahuan akan
teknologi dan informasi pada saat pembelajaran daring maupun mengelola data-
data yang ada di madrasah.
11
A. Rumusan Masalah
Mengacu kepada identifikasi di atas maka fokus penelitian dapat dibatasi pada
peran kepemimpinan kepala sekolah. Disini penulis memfokuskan tinjauannya pada
faktor-faktor peran kepemimpinan kepala sekolah yang dapat mempengaruhi
implementasi MBS, yaitu dukungan kepemimpinan kepala sekolah.Dari identifikasi
masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana peran kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi MBS di SMA
Al-Masthuriyah Sukabumi?”
12
permasalahan pada saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa adanya. Penggunaan metode deskriptif
dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan pelaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengimplementasi manajemen berbasis sekolah
yang terlebih dahulu menganalisis proses pelaksanaannya.
D. Analisis
Data kualitatif adalah akan diolah dan dianalisa melalui proses-proses sebagai
berikut :- Klasifikasi, yaitu proses pengelompokan masalah berdasarkan
jawabanjawaban responden- Kategorisasi, yaitu proses pengelompokan jawaban
berdasarkan aspekaspek masalah yang menjadi variabel penelitian- Interpretasi, yaitu
proses penafsiran data dengan cara mencari perbedaan dan persamaan dari aspek-
aspek masalah yang diperoleh, kemudian ditarik kesimpulan dengan merujuk kepada
kerangka fakir.
E. Kesimpulan
Dari seluruh uraian skripsi ini, dapatlah penulis simpulkan sebagai berikut.
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMA AlMasthuriyah
Sukabumi mendapat dukungan yang cukup dari kepala sekolah, dan dibuktikan dalam
pelaksanaan MBS bersifat partisipatif. Manajemen ini memberikan kewenangan dari
yayasan ke sekolah, dan kemudian sekolah mendelegasikan ke setiap guru dan
karyawan. Semua guru dan karyawan merasa terlibat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah. Prinsip desentralisasi memandang bahwa
masalah yang muncul di sekolah akan disesuaikan dengan sebaik mungkin apabila
penyelesaiannya diserahkan kepada pihak yang paling dekat keberadaan masalah
tersebut. Dalam menyelesaikan masalah pendidikan di sekolah, yang paling tahu
tentang masalah itu adalah warga sekolah itu sendiri terutama guru, staf, kepala
sekolah dan orang tua siswa. Dukungan kepemimpinan kepala sekolah perlu
ditingkatkan sehingga dalam implementasi MBS, sekolah didukung oleh
kepalasekolah dan guru yang berkompetensi tinggi (termasuk kepemimpinan) serta
partisipasi masyarakat tinggi. Penerapan manajemen partisipatif meningkatkan mutu
dan pelayanan pendidikan sehingga SMA Al-Masthuriyah dapat bersaing dan
menghasilkan lulusan yang berkualitas baik secara akademis maupun non akademis.
MBS akan berhasil dengan baik apabila warga sekolah memiliki inisiatif dalam
13
menjalankan pekerjaannya dan inisiatif setiap individu dihargai. Yang terjadi di SMA
AlMasthuriyah adalah masih kurangnya inisiatif warga sekolah karena kurangnya rasa
memiliki terhadap sekolah tersebut.
14
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA
GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 3 BANJAR KECAMATAN
BERUNTUNG BARU KABUPATEN BANJAR
Oleh:
Kursani
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang sangat mendasar untuk dibahas dalam penulisan
adalah “Adakah pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja guru di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Banjar Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten
Banjar?
15
C. Metode dan Pendekatan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reserch)
yakni penelitian dilaksanakan secara langsung di lapangan guna mendapatkan data
dari para responden. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif.
D. Analisis
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan
pengembangan terhadap kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Banjar. Oleh
karena itu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 3 Banjar yang berjumlah 27 orang guru.
E. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap
kinerja guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Banjar Kecamatan Beruntung Baru
Kabupaten Banjar, hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung=51,512 > Ftabel = 4,24
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Adapun tingkat pengaruh pelatihan
dan pengembangan terhadap kinerja guru adalah sebesar 67,3 % dan termasuk
kategori baik, sedangkan 32,7 % lainnya di pengaruhi oleh variabel lain yang di teliti
oleh peneliti.
16
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
DENGAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GURU SMP AL-WASHILYAH
30 MEDAN
Oleh:
Desi Damayani Pohan
A. Rumusan Masalah
Berdasarkana pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat
diremuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana supervisi akademik kapala sekolah di SMP Al-Washliyah 30 Medan?
2. Bagaimana efektivitas pembelajaran guru di SMP Al-Washliyah 30 Medan?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik kepala
sekolah dengan efektivitas pembelajaran guru di SMP AlWashliyah 30 Medan?
17
c. Hubungan yang signifikan antara supervisi akademik kepala sekolah dengan
efektivitas pembelajaran guru di SMP Al-Washliyah 30 Medan
D. Analisis
Agar data penelitian diperoleh dapat dipakai dengan menggunakan rumus
statistika, pada uji hipotesis penelitian yang menerapkan rumus korelasi product.
moment, maka terlebih dahulu memenuhi pesyaratan analisis. Uji persyaratan analisis
yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah data penelitian sudah mempunyai
sebaran normal dan homongen serta untuk mengetahui apakah data variabel bebas (X)
linear terhadap data variabel terikat (Y). untuk itu dilakukan uji normalitas,
homogenitas, dan lineritas. Data hasil percobaan angket dianalisis secara deskriptif
dengan tujuan untuk mendeskripsikan hubungan persepsi guru tentang gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan semangat kerja guru. Untuk menentukan
kriteria hubungan gaya kepemimpinan dengan semangat kerja guru berpedoman pada
Sudijono dengan kriteria yaitu: ―Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang Sesuai, Tidak
18
Sesuai, Sangat Tidak Sesuai”. Adapun kriteria- kriteria pengujian hipotesis ini adalah
jika Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) maka Ho ditolak dan Ha
diterima atau tidak terdapat hubungan persepsi guru tentang supervisi akademik
kepala sekolah dengan efektivita spembelajaran guru, dan jika Fhitung lebih kecil dari
Ftabel (Fhitung < Ftabel) maka Ho diterima dan Ho diterima atau terdapat hubungan
persepsi guru tentang supervisi akademik kepala sekolah dengan efektivita
spembelajaran guru. Dengan taraf signifikan .
E. Kesimpulan
Setelah menguraikan hasil penelitian di atas, dapat dikemukakan kesimpulan
dari hasil penelitian ini sebagai berikut :1. Supervisi Akademik Kepala Sekolah di
SMP Al-Washliyah 30 Medan di atas rata-rata dengan sebaran skor supervisi
akademik kepala sekolah (X) sebanyak 11 orang (26,83%) berada di bawah rata-rata
kelas, 12 orang(29,27 %) berada pada rata-rata kelas dan sebanyak 18 orang (43,91%)
di atas rata-rata.2. Efektivitas Pembelajaran guru SMP Al-Washliyah 30 Medan di
bawah rata-rata dengan sebaran skor efektifitas pembelajaran (Y) sebanyak 10orang
(24,39%) berada di bawah rata-rata kelas interval, 13 orang (31.71%) berada pada
rata-rata kelas interval dan sebanyak 18 orang (51,22%) di atas rata-rata.. 3. Supervisi
akademik kepala sekolah berhubungan sedang dan secara signifikan dengan
Efektivitas Pembelajaran guru SMP Al-Washliyah 30 Medan dengan hasil analisis
hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat rendah dan signifikan
antara Supervisi akademik kepala sekolah (X) dengan Efektivitas Pembelajaran guru
(Y), hal ini ditandai dengan sumbangan efektifnya sebesar 0.5%. Sedangakan nilai
signifikansi hubungan keduanya (Supervisi akademik kepala sekolahterhadap
Efektivitas Pembelajaran guru) dapat dilihat melalui uji t yang telah dilakukan
ternyata diperoleh t hitung = 5,865 sedangkan nilai t tabel =2,021 . Oleh karena t
hitung (5,865) > t tabel (2,021), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
lemah dan signifikan antara variabel Supervisi Akademik Kepala Sekolah dengan
Efektivitas Pembelajaran Guru dengan bentuk hubungan linier dan prediktif melalui
garis korelasi Ŷ = 79,157 + 0,806X, persamaan garis korelasi ini menjelaskan bahwa
jika faktor Supervisi Akademik Kepala Sekolah meningkat sebesar satu unit maka
Produktivitas Kerja juga akan meningkat sebesar 0,806 + 79,157 = 79,963
satuan.Terujinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini secara empiris
memberikan simpulan umum bahwa Supervisi akademik kepala sekolahmemiliki
19
hubungan sangat lemah terhadap Efektivitas Pembelajaran guru SMP Al-Washliyah
30 Medan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan manajemen kesiswaankelas XI IPA di SMA Negeri 2 Model
Watampone Kabupaten Bone?
2. Bagaimanaprestasi belajar pesertadidikkelas XI IPA di SMA Negeri 2 Model
Watampone Kabupaten Bone?3.
3. Adakah pengaruh penerapan manajemen kesiswaan terhadap peningkatan prestasi
belajar pesertadidikkelas XI IPAdi SMA Negeri 2 Model Watampone Kabupaten
Bone?
B. Manfaat dan Tujuan
1. Manfaat
a. Secara teoritis, yakni menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan.
Khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang Manajemen kesiswaan,
serta dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
b. Secara praktis, yakni dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam memberikan informasi
mengenai proses penerapan Manajemen Kesiswaan.
c. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi para pengelola sekolah,
terkhusus pada kepala sekolah SMA Negeri 2 Model Watampone Kabupaten
Bone serta jajaran guru dalam mengelola sekolah untuk melaksanakan
Manajemen Strategisecara efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
d. Sebagai bahan masukan bagi tokoh-tokoh dan peneliti pendidikan lainnya yang
relevan dan terkait dengan pengembangan pendidikan.
20
e. Diharapkan penelitian ini menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
pengelolaan pendidikan lebih khusus Manajemen kesiswaan baik bagi pembaca
terlebih kepada penulis.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen kesiswaankelas XI IPA di
SMA Negeri 2 Model Watampone Kabupaten Bone.
b. Untuk Mengetahui Bagaimana prestasi belajarkelas XI IPA di SMA Negeri 2
Model Watampone Kabupaten Bone.
c. Untuk mengetahui apakah penerapan manajemen kesiswaan terhadap prestasi
belajarkelas XI IPA di SMA Negeri 2 Model Watampone Kabupaten Bone
D. Analisis
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis
datayang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptifdan analisis
inferensial. Untuk memudahkan analisis data, maka hasil penelitian ini
diolahmenggunakan program SPSS (Stastitical Package For the Social Sciences).1.
Analisis deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlakuuntuk umum. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
penelitian status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran ataulukisan secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.
E. Kesimpulan
21
Berdasarkan hasil analisis data dan pemabahasan yang telah di jelasakan
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut1. Berdasarkan
hasil analisis deskriptif manajemen kesiswaan pada tabel 4.7memberikan gambaran
bahwa kategori hasil angket tentang manajemen kesiswaan yaitu dalam ketegori
sedang. Nilai rata-rata manajemen kesiswaan sebesar 59,73 dan ini menunjukkan
variabel manajemen kesiswaan berada pada interval 60 - 65 pada tabel 4.8 sehingga
disimpulkan berkategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen
kesiswaan dengan indikator tersebut diatas masih sedang.2. Berdasarkan hasil analisis
deskriptif prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA pada tabel 4.10
memberikan gambaran bahwa kategori hasil rekapitulasi dari semua mata pelajaran
tentang prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA yaitu dalam ketegori
rendah. Nilai rata-rata manajemen kesiswaan sebesar 79,70 dan ini menunjukkan
variabel prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPAberada pada interval 77 -
82 pada tabel 4.11 sehingga disimpulkan berkategori rendah. Hal ini mengindikasikan
bahwa prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA dengan indikator tersebut
diatas masih rendah.3. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial tentang pengaruh
manajemen kesiswaan terhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA di
SMA Negeri 2 Model Watampone Kab. Bone dapat dilihat pada tabel 4.13 tentang uji
regresi sederhana pengaruh manajemen kesiswaan yang dilihat dari hasil penilaian
656637 responden terhadap prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA yang
mempunyai Thitung = -1,211 dengan nilai signifikansi 0,234 > 0,05 yang artinya
H0diterima dan H1 ditolak atau tidak ada pengaruh manajemen pendidikan terhadap
prestasi belajar peserta didik kelas XI jurusan IPA di Kab. Bone.
22
PENGARUH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI
GURU TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMP NEGERI
2 PARE KABUPATEN KEDIRI
Oleh:
Zenny Fauziah
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas muncul permasalahan, sehingga penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah terhadap PeningkatanMutu
Pendidikan di SMPN 2 Pare?
2. Adakah pengaruh Kompetensi Guru terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di
SMPN 2 Pare?
3. Adakah pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah dan Kompetensi Guruterhadap
Peningkatan Mutu Pendidikan di SMPN 2 Pare?
B. Manfaat dan Tujuan
1. Manfaat
Dari hasil penelitian ini di kemudian hari, peneliti berharap agar penelitian ini dapat
memberi manfaat yang baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:.
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan baru terhadap
pengembangan mutu di lembaga pendidikan. Khususnya dalam hal manajemen
pendidikan di lembaga sekolah atau madrasah, baik di bidang kompetensi kepala
sekolah maupun kompetensi guru.
b. Manfaat Praktisa.
1) Bagi Peneliti
Dengan diadakanya penelitian ini peneliti berharap untuk mengetahui pengaruh
kontribusi Pengaruh kompetensi kepala sekolah dan kompetensi guru. terhadap
Peningkatan Mutu Pendidikan di SMPN 2 Pare. Dengan demikian penelitian ini
dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi penulis untuk menjadi manajer
pendidikan yang mampu menghadapi tantangan zaman dan masalah-masalah
yang menghambat mutu pendidikanb.
2) Bagi Pihak Sekolah
23
Hasil penelitian ini di harap dapat berguna bagi sekolah atau madrasah dalam
mengembangkan visi dan misi sekolah serta berguna dalam memperbaiki mutu
pendidikan di lembaga tersebut 10khususnya terhadap kompetensi kepala
sekolah dan kompetensi guru.
2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari peneliti dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah terhadap Peningkatan
Mutu Pendidikan di SMPN 2 Pare
b. Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Guru terhadap Peningkatan Mutu
Pendidikan SMPN 2 Pare
c. Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah dan Kompetensi
Guru terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di SMPN 2 Pare di SMPN 2 Pare
D. Analisis
Dalam menganalisis data-data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik
yang berdasarkan dari data yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian dianalisis
secara kuantitatif untuk memudahkan bagi penulis dalam mengumpulkan data,
kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dalam analisis data ini diperoleh sebuah data
yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka akan sigunakan analisa statistik dan
diperhitungkan.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 66Regresi
Linear Berganda, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi antara
24
variabel independent dengan variabel dependent. Model dasar yang dipakai adalah
model persamaan regresi linear berganda
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kompetensi kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Pare. Artinya, semakin tinggi
kompetensi kepala sekolah, akan memberi pengaruh positif terhadap peningkatan
mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Pare.
2. Kompetensi guru mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan mutu
pendidikan di SMP Negeri 2 Pare. Kompetensi guru berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pendidikan jika dihitung dengan mengggunakan analisis regresi
linier sederhana. Artinya, Kompetensi guru akan berpengaruh jika mengabaikan
faktor yang lainnya.3. Terdapat pengaruh yang besar kompetensi kepala sekolah dan
terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Pare dan tidak pengaruh
yang signifikan kompetensi guru terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMP
Negeri 2 Pare jika penghitungan data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kepala sekolah lebih berperan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dari pada kompetensi guru.
25
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MUHAMMADIYAH 2
Oleh:
Nur Afifah
A. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?
2. Bagaimana kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru?
26
berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan
dihimpun dan disusun secara sistematis. Studi kolerasi berupaya mencari hubungan
antara variabel-variabel yang diteliti. Studi kolerasi ditujukan untuk meneliti sejauh
mana variabel satu faktor berkaitan dengan variabel faktor yang lain.
D. Analisis
Analisis Data KuantitatifTeknik analisis data yang peneliti gunakan untuk
menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah (X) dengan kinerja
guru(Y) menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
analisis regresi linear sederhana. Sebelum masuk ke rumus statistik, terlebih dahulu
data yang diperoleh untuk masing-masing alternatif jawaban dicari persentase
jawabannya pada item pernyataan masing-masing variabel
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa:1.
Kemimpinan kepala sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2
Pekanbaru berada pada angka atau skor 85% dan pada rentang 81%-100%. Maka
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinankepala sekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan Muhammdiyah 2Pekanbaru berada pada pada kategori “Sangat baik”.2.
Kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru berada
pada angka atau skor 84% dan pada rentang 81%-100%. Maka dapat disimpulkan
bahwa Tingkat kinerja guru di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2
Pekanbaru berada pada pada kategori “Sangat baik”.3. Terdapat korelasi positif yang
signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di Sekolah
Menengah Kejuruan Muhammdiyah 2 Pekanbaru. Tingkat pengaruh kedua variabel
berada pada kategori sedang yaitu 0.479 atau 48%, sedangkan koefisien determinasi R
(square) adalah 22%. Jadi kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru sebesar 22% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
27