OLEH;
PROGRAM STUDI
INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang Dasar-Dasar Ilmu Politik khususnya Politik
Global.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
tentang TB?
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disusun adalah:
1. Bagaimana perkembangan politik dunia?
2. Bagaimana bentuk politik antar bangsa?
3. Bagaimana kebijakan politik luar negeri di Indonesia?
1.3. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah yang telah disusun, maka makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perkembangan politik dunia
2. Mengetahui bentuk-bentuk politik antar bangsa
3. Mengetahui apa saja kebijakan politik luar negeri Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tuberkulosis
menyebar kebagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe
ginjal(6).
mampu bertahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor
fisik(6). Mikroorganisme ini bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak
oksigen(6). Oleh karena itu, M.Tuberkulosis senang tinggal di daerah apeks paru-
paru yang kandungan oksigennya tinggi(6). Daerah tersebut menjadi tempat yang
menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih(1). Gejala lain yang sering
dijumpai adalah :
2. Batuk darah
4. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang
Gejala tersebut di atas dijumpai pula pada penyakit paru selain TB(1).
Oleh sebab itu setiap orang yang datang ke Unit Pelayanan Kesehatan (UPK)
dengan gejala tersebut harus dianggap sebagai seorang ”suspek tuberkulosis” atau
mikroskopis langsung(1).
Menurut saferi dan Mariza (2017) Individu yang beresiko tinggi untuk
tertular TB adalah(6):
aktif
5. Petugas kesehatan.
2.1.3 Pengobatan
sangat dianjurkan.
lanjutan.
secara tepat maka penderita yang awalnya menular menjadi tidak menular
dalam kurun waktu dua minggu(7). Pengobatan pada tahap ini biasanya
Pada tahap ini penderita bisa sembuh membutuhkan waktu yang lama
namun jenis obat yang lebih sedikit(7). Agar tidak terjadi kekambuhan,
tahap lanjutan sangat penting karena untuk membunuh kuman persistent
a. Isoniazid (H)
Obat ini juga disebut asam isonikotin hydrazide (INH) dan bersifat
bakterisid, obat jenis ini dalam beberapa hari pertama pengobatan bisa
b. Rifampisin (R)
3 kali seminggu.
c. Pirazinamid (Z)
Obat ini bersifat bakterisid, yaitu bisa membunuh kuman yang ada di
d. Streptomisin (S)
e. Etambutol (E)
a. Kategori I (2HRZE/4H3R3)
paru berat.
b. Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Pada tahap intensif diberikan selama 3 bulan yaitu terdiri dari 2 bulan
untuk penderita TB baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan
Bila pada akhir tahap intensif pengobatan penderita baru BTA positif
seseorang/kelompok orang kepada orang lain, yang mana stigma tersebut dapat
berkaitan dengan adanya suatu penyakit kronis maupun menular(7). Stigma yang
tersebut maupun kelompok(7). Stigma juga adalah segala bentuk atribut fisik dan
dinamakan stigma adalah ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang
mempunyai atribut yang mana atribut tersebut membuatnya berbeda dari orang-
orang yang berada dalam kategori yang sama dengan dia atau orang lain (seperti
menjadi lebih buruk, berbahaya atau lemah), maka dari itu dia akan diasumsikan
sebagai orang yang ternodai(7). Atribut yang sangat memperburuk citra seseorang
inilah yang disebut dengan stigma(7). Stigma adalah segala bentuk atribut fisik
Salah satu penyebab jika seseorang distigma oleh seseorang adalah karena
orang tersebut memiliki penyakit kronik dan menular contohnya TB(7). Penderita
TB yang dilabeli dengan stigma tersebut takut, malu, putus asa dengan penyakit
yang dimilikinya, dijauhi oleh lingkungan sekitar atau orang terdekat, saat
dimiliki, tidak bisa memecahkan masalah dan sulit mengambil keputusan, serta
merasa rendah diri dengan kondisinya yang sekarang(7). Selain itu dampak atau
penyebab dari stigma ini adalah keterlambatan dalam melakukan diagnosis dan
menderita TB biasanya ditandai dengan berat badan yang turun serta kondisi
lemah yang membuat penderita memiliki rasa takut jika penyakit yang dideritanya
diketahui oleh orang lain(7). Hal tersebut berdampak pada pembatasan interaksi
a. Takut
Takut adalah penyebab umum bila seseorang distigma. Takut muncul akan
b. Tidak menarik
seperti yang terjadi dalam kasus lanjutan dari TB akan dihindari oleh
c. Kegelisahan
Penderita merasa tidak nyaman dan mereka tidak tahu harus bagaimana
d. Asosiasi
khusus dari rumah sakit tersebut, contohnya klinik tuberkulosis paru dan
f. Kurangnya kerahasiaan
Cara penanganan hasil tes yang dilakukan oleh petugas kesehatan sengaja
diketahui oleh orang lain. Selain itu pengiriman sesuatu dari puskesmas
yang dikaitkan dengan adanya infeksi HIV, sebuah tindakan yang tidak bermoral
dilakukan oleh penderita, penyakit dapat ditularkan lewat alat makanan, berasal
Apabila orang sekitar mengetahui penderita menderita penyakit TB, maka akan
mendapatkan stigma yang buruk seperti dicemooh, tidak ingin berinteraksi dengan
masyarakat(9). Hal ini karena masyarakat merasa takut tertular penyakit tersebut
(9). Pasien menilai apakah orang lain akan menghindar terhadap dirinya atau
berpengaruh. Namun, pasien TB dapat minder dan merasa tidak punya teman(9).
2.3 Kerangka Konseptual
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keberhasilan
Terapi TB
Pengetahuan
Masyarakat
Keterangan
: Dilakukan pengamatan
: Tidak dilakukan pengamatan
METODE PENELITIAN
secara prospektif.
Provinsi Jawa Timur dan dimulai pada bulan Januari sampai bulan April 2023.
3.3.1 Sampel
Januari sampai dengan April 2023. Dalam penentuan sampel ini, peneliti
Contoh:
Z a
1−
d2
n= 2
ρ(1−p)
d
2
1,645 . 0,5 .(1−0,5)
n= 2
0,1
Keterangan:
N = Sampel
P = Proporsi (0,5)
penyakit TB.
3.5 Kerangka Operasional
Inklusi :
Inform Consent :
a. Individu berusia 19-55tahun yang
berkunjung ke Apotek Mukti Husada
Pengetahuan
Kesediaan pengunjung mengisi Tentang TB
kuisioner melalui link Google Form
Stigma
Terhadap TB
Kesimpulan
Keterangan
: Dilakukan pengamatan
: Tidak dilakukan pengamatan
kuesioner sebagai alat bantu untuk pengumpulan data. Selain itu, disertakan
penjelasan sebelum persetujuan dan informed consent melalui lembar terpisah dari
responden dengan tujuan agar subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti.
dengan skala pengisian kuesioner menggunakan checklist ya, tidak, dan tidak
tahu. Untuk pernyataan stigma terhadap TB yaitu 8 butir pernyataan dengan skala
Husada Surabaya.
penyakit TB dengan opsi “Ya”, “Tidak”, dan “Tidak Tahu”. Dan 8 pernyataan
4 Kuesioner yang telah di isi oleh responden dikumpulkan untuk diolah dan
dianalisis datanya.
Pada penelitian ini, data jawaban responden dari Google Form di olah
kedalam tabel.
Untuk stigma responden dinilai dengan poin = 1 untuk jawaban Tidak Setuju
menjadi
dan stigma terhadap TB dengan data sebagai berikut, dapat dilihat pada Tabel 3.1,
Cukup
Kurang
Persentase
Stigma Jumlah
(%)
Positif
Negatif
Tidak Tahu
No Tahu (%)
(%)
TB merupakan penyakit yang disebabkan
1
infeksi bakteri
2 TB merupakan penyakit keturunan
TB merupakan penyakit yang berkaitan
3
dengan perilaku sosial
4 TB sering menyerang paru-paru
TB dapat menyerang organ lain selain
5
paru-paru
Batuk, batuk berdarah, nyeri dada
6
merupakan gejala TB paru
TB dapat ditularkan melalui kontak udara
7
ketika penderita batuk atau bersin
8 Semua orang bisa terinfeksi TB
9 TB dapat dicegah
Menutup mulut dan hidung saat bersin dan
10
batuk dapat mengurangi penularan TB
11 TB dapat disembuhkan
Pasien TB harus diobati rutin di
12 puskesmas, rumah sakit atau fasilitas
kesehatan yang ditunjuk
Pengobatan TB menggunakan antibiotik
13
khusus yang tidak boleh dibeli tanpa resep
14 Pengobatan TB tidak dipungut biaya
2. Diantara LB, Hasyim H, Septeria IP, Sari DT, Wahyuni GT, Anliyanita R.
Tuberkulosis Masalah Kesehatan Dunia: Tinjauan Literatur. J Aisyiyah Med
[Internet]. 16 Agustus 2022 [dikutip 5 Oktober 2022];7(2). Tersedia pada:
https://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/JAM/article/view/855