Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

DIFTERI
Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Keperawatan Anak
Dosen pengampu : Eni Purwaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Aulia Safitri Rahmadani (20211318)
2. Fahma Nur Anisa (20211322)
3. Remina Ayu Aryani (20211336)
4. Tita Nur Anifi (20211343)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTUL
YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan anak
difteri.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah


keperawatan anak, serta bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan
penyakit difteri. Kami ucapkan terimakasih kepada semua orang yang terlibat
dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada :

1. Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini,

2. Orang tua kami, yang telah memfasilitasi kami dalam menyelesaikan


penyusunan makalah ini,

3. Ibu Eni Purwaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pengampu, yang telah


memberikan arahan kepada kami,

4. Teman-teman mahasiswa program studi D3 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Bantul tahun ajaran 2021/2022, yang telah memberikan dukungan
semangat selama proses penyusunan makalah ini.

Atas segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami penulis


menerima segala kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya kami dapat
mengerjakan tugas serupa dengan lebih baik.

Bantul, 01 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.....................................................................................................................
Latar Belakang............................................................................................
1.2.....................................................................................................................
Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3.....................................................................................................................
Tujuan Makalah..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi......................................................................................................
2.2. Etiologi......................................................................................................
2.3. Manifestasi Klinis......................................................................................
2.4. Patofisiologi...............................................................................................
2.5. Pemeriksaan Diagnostik............................................................................
2.6. Penatalaksanaan.........................................................................................
2.7. Komplikasi ................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan................................................................................................
3.2. Saran..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.3. Manifestasi Klinis
Walau bakteri difteri dapat menyerang jaringan apa saja pada tubuh,
tanda-tanda yang paling menonjol adalah pada tenggorokan dan mulut.
Tanda-tanda dan gejala umum dari difteri adalah:

 Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu


 Radang tenggorokan dan serak
 Pembengkakan kelenjar pada leher
 Masalah pernapasan dan saat menelan
 Cairan pada hidung, ngiler
 Demam dan menggigil
 Batuk yang keras
 Perasaan tidak nyaman
 Perubahan pada penglihatan
 Bicara yang melantur
 Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan
jantung berdebar cepat.

2.4. Patofisiologi

Bakteri Corynebacterium Diphtheriae akan tumbuh di membrane


mukosa atau kulit yang mengalami abrasi dan kemudian bakteri akan mulai
menghasilkan toksin. Toksin akan diserap ke dalam membran mukosa yang
akan mengakibatkan kerusakan epitelium dan juga respon inflamasi
superficial. Epitel yang cedera akan menempel pada fibrin, sel darah merah
dan putih sehingga membentuk "pseudomembran" berwarna kelabu yang
seringnya akan menutupi tonsil, faring, atau laring. Jika ingin mencoba
mengambil pseudo membran ini, malah akan membuka dan merusak kapiler
sehingga akan terjadi perdarahan. Di ikuti dengan kelenjar getah bening
regional di leher membesar lalu kemungkinan akan muncul edema pada
bagian leher yang mengakibatkan gangguan saluran napas yang dikenal
dengan "bull neck" (Carroll, 2017).

Bakteri ini akan terus aktif menghasilkan toksin dan akan terus di
absorbsi lalu dapat mengakibatkan kerusakan toksik di tempat yang jauh
salah satunya degenerasi parenkim, infiltrasi lemak, nekrosis pada jantung,
hati, ginjal, dan kelenjar adrenal. Terkadang akan disertai dengan
perdarahan hebat. Toksin ini juga mampu menyebabkan kerusakan saraf
yang berujung pada paralisis palatum mole, otot-otot mata, dan ekstrimitas
(Carroll, 2017).

2.7. Komplikasi

Jika tidak diobati dengan tepat, difteri dapat mengakibatkan


komplikasi yang berbahaya, dan bahkan bisa berujung dengan kematian.
Beberapa komplikasi tersebut adalah:

 Saluran napas yang tertutup


 Kerusakan otot jantung (miokarditis)
 Kerusakan saraf (polineuropati)
 Kehilangan kemampuan bergerak (lumpuh)
 Infeksi pary (gagal napas atau pneumonia)

Bagi beberapa orang, difteri bisa merenggut nyawa. Bahkan setelah


diobati pun, 1 dari 10 penderita difteri biasanya meninggal dunia. Namun,
jika tidak diobati, jumlah kematian bisa meningkat menjadi 1:2. Oleh karena
itu, lakukan tindak pencegahan dan segera periksakan ke dokter saat gejala
muncul.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://rsudpariaman.sumbarprov.go.id/read-post/Difteri.html#:~:text=Difteri
%20adalah%20infeksi%20menular%20yang,pasien%20juga%20mengalami
%20infeksi%20kulit
file:///C:/Users/hp/Downloads/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai