Rekam
Analisa Masalah Kesimpulan Rencana tindak lanjut
Medis
Man Kompetensi dan Terdapat nomor rekam Kurangnya tingkat Diklat tentang Pedoman
kepatuhan petugas medis ganda, kesalahan kepatuhan petugas Penyelenggaraan Rekam
kurang data statistik dan kesulitan terhadap SPO dapat Medis terhadap semua
pengambilan berkas RM mengganggu kinerja petugas Rekam Medis.
akibat petugas yang RM. WASKAT, Pembuatan TOR waskat
kurang teliti. Masukan TELUSUR supervisor dan
angka. ORANGNYA melaksanakannya secara
berkesinambungan.
Terdapat keluhan pasien Petugas tidak Diklat terkait service
terkait informasi yang memberikan informasi excellent .
diberikan petugas. dengan lengkap dan Waskat supervisor terkait
jelas. pelaksanaan pencatatan
buku operan saat
pergantian shift.
Methode Belum adanya Pengisian data identitas Masih ditemukan data Pengadaan alat fotokopi
metode kerja yang pasien baru tidak sesuai pasien yang sama untuk memudahkan
baik dalam kartu identitas pasien. dengan identitas yang proses pendataan pasien
pendaftaran pasien BUAT SK DR KA.RSBDT berbeda. baru.
baru dan BAHWA SETIAP PASIEN
pengelolaan berkas YG INGIN MENDAFTAR
rekam medis. WAJIB MELAMPIRKAN
FOTOCOPY KTP.
BRP KASUS YG
DISEBABKAN O/ PASIEN
YG “KRG JUJUR”
Masih terdapat 4.899 Penyusutan dan Pengaturan metode kerja
(32,3%) berkas yang pemusnahan berkas untuk proses penyusutan.
belum disusutkan dan rekam medis perlu
950(27%) berkas yang dilakukan dengan lebih
belum dimusnahkan. optimal.
Material Tempat Lemari penyimpanan Ruang kerja RM Melakukan perbaikan
penyimpanan berkas berkas RM tidak mampu terlihat kurang rapi lemari dan melanjutkan
RM yang kurang menampung berkas RM akibat penumpukan proses retensi berkas RM.
memadai. yang aktif dan adanya berkas rekam medis.
lemari yang agak macet.
Gudang penyimpanan
berkas RM tidak mampu
menampung berkas in
aktif.
Berikut ini adalah resume kinerja bagian rekam medis periode Januari-Oktober 2013
tahun 2013 dan diprognosakan hingga bulan Desember Tahun 2013.
Kesimpulan :
a. Kurangnya ketelitian petugas dalam melakukan pendaftaran, pengambilan berkas
rekam medis, pengambilan data dapat menimbulkan kesalahan.
b. Kurangnya pemberian informasi kepada pasien dapat menimbulkan keluhan
pasien. Tidak adanya waskat supervisor terkait pelaksanaan pencatatan buku
operan jaga.
c. Masih ditemukan berkas rekam medis ganda akibat adanya data pasien yang
sama dengan identitas yang berbeda.
d. Bertambahnya berkas rekam medis pasien baru tidak sebanding dengan jumlah
berkas RM yang disusutkan mengakibatkan semakin menumpuknya berkas RM di
ruang kerja.
e. Terdapat penurunan jumlah pasien baik rawat jalan (2,3%), rawat inap (7,8%),
rujukan bidan (13,4%), dan jumlah tindakan di OK/VK (8,6%).
f. Terdapat peningkatan jumlah pasien perawatan anak sebesar 16 pasien (114%).
2. Unit Laboratorium
Unit laboratorium adalah sebuah unit penunjang pelayanan yang selama ini belum
dikelola sendiri oleh manajemen RS Bersalin Duren Tiga. Sejak 1 Januari 2011
pengelolaan dilakukan oleh staf keuangan/akunting-pelayanan medis dan para dokter
sebagai penyandang dananya. Sesuai dengan perjanjian antara manajemen RS
Bersalin Duren Tiga dengan para dokter pengelola laboratorium, maka pengelolaan
laboratorium akan diserahkan ke manajemen RS pada tanggal 1 Januari 2014.
Berikut ini adalah hasil evaluasi kinerja laboratorium tahun 2013.
Tabel 3.5. Evaluasi Kinerja Unit Laboratorium
Periode Januari-Oktober Tahun 2013
RENCANA DAN TINDAK
ANALISA MASALAH KESIMPULAN
LANJUT
Man Pengadaan SDM 1. Karyawan 1. Peng 1. Pembuatan kontrak
laboratorium adaan karyawan kerja karyawan.
menyatakan masih dalam proses 2. Mencari dokter
persetujuannya rekrutmen. Spesialis Patologi
menjadi karyawan 2. Pena Klinik sebagai
RS. nggungjawab penanggungjawab.
2. Dokter laboratorium masih
Penanggungjawab harus dicari.
belum ada.
Metode Pengalihan Pengelolaan oleh staf Perlunya Penyerahan tugas kepada
penggelolaan laboratorium. penanggungjawab Kasie penunjang medis.
pengelolaan.
Material Pengalihan asset Pengelolaan oleh staf Perlunya Penyerahan asset kepada
dan Akutansi/keu laboratorium. penanggungjawab asset kasubag umum dan
keuangan kpd kasubag
keuangan & Akt.
Berikut ini adalah evaluasi kinerja Unit Laboratorium RS Bersalin Duren Tiga periode
Januari-Oktober 2013 dan diprognosakan hingga bulan Desember Tahun 2013.
Keterangan :
Jumlah pasien laboratorium bulan November dan Desember tahun 2013 diprognosakan berdasarkan dari
data jumlah pasien laboratorium selama periode Januari – Oktober 2013
Diagram 3.1. Perbandingan Jumlah Pasien Laboratorium
RS Bersalin Duren Tiga Periode Januari-Desember
Tahun 2012 dan 2013
Berdasarkan tabel dan diagram di atas diketahui bahwa perbandingan jumlah pasien
laboratorium tahun 2013 dengan tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak 720
pasien. Penurunan jumlah pasien tersebut seiring dengan adanya penurunan jumlah
pasien RS Bersalin Duren Tiga pada tahun ini.
Kesimpulan :
a. Pengadaan karyawan dalam proses rekrutmen.
b. Belum adanya penanggungjawab laboratorium.
c. Perlu dilakukan penyerahan seluruh asset dan Akutansi/keuangan serta tugas
pengelolaan laboratorium kepada manajemen RS.
3. Unit Fisioterapi
Klinik Fisioterapi di Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga mulai dibuka bulan Februari
tahun 2012 dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga.
Berikut ini adalah tabel perbandingan jumlah pasien fisioterapi dengan penggunaan
nebulizer di Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga periode Januari-Oktober 2013 dan
diprognosakan hingga bulan Desember Tahun 2013.
Tabel 3.7. Perbandingan Jumlah Pasien Fisioterapi dan Penggunaan
Nebulizer RS Bersalin Duren Tiga Periode Januari-Desember
Tahun 2012 dan 2013
Fisioterapi Nebulizer
Bulan
Fisio 2012 Fisio 2013 Nebu 2012 Nebu 2013
Januari 0 4 0 4
Februari 56 23 17 3
Maret 32 19 16 9
April 21 17 10 4
Mei 10 12 0 9
Juni 51 8 2 14
Juli 34 39 0 17
Agustus 18 7 0 18
September 23 41 1 13
Oktober 22 8 0 7
Nopember 24 18 2 10
Desember 5 18 6 10
Total 296 214 54 118
Selisih -82 64
Prosentase -27,7% 118,5%
Keterangan :
Jumlah pasien Fisioterapi dan Nebulizer bulan November dan Desember tahun 2013 diprognosakan
berdasarkan dari data jumlah pasien Fisioterapi dan Nebulizer selama periode Januari – Oktober 2013.
Berikut ini adalah grafik perbandingan pemberi surat pengantar ke klinik fisioterapi
RS Bersalin Duren Tiga periode Januari-Oktober tahun 2012 dan tahun 2013.
Diagram 3.2. Perbandingan Pemberi Surat Pengantar Ke Klinik Fisioterapi
RS Bersalin Duren Tiga Periode Januari-Oktober Tahun 2012 dan 2013
Diagram 3.2. Perbandingan pemberi surat pengantar ke klinik fisioterapi RS Bersalin
Duren Tiga periode Januari-Oktober tahun 2012 dan tahun 2013.
Berikut ini adalah grafik perbandingan dokter spesialis obsgyn dan dokter spesialis
anak yang memberikan surat pengantar ke klinik fisioterapi RS Bersalin Duren Tiga
periode Januari-Oktober tahun 2012 dan tahun 2013.
Diagram 3.3. Perbandingan dokter spesialis obsgyn dan dokter spesialis anak yang
memberikan surat pengantar ke klinik fisioterapi RS Bersalin Duren Tiga periode
Januari-Oktober tahun 2012 dan tahun 2013.
Dari grafik tersebut di atas, tampak bahwa dokter spesialis obsgyn memberikan andil
terbesar dalam memberikan rujukan pasien ke klinik fioterapi pada tahun 2012
sebesar 64% dan pada tahun 2013 sebesar 79%. Hanya ada 4 dari 9 orang dokter
obsgyn yang memberikan pengantar yaitu dr.Chandra, dr.Fachruddin, dr.Frizar dan
dr.Laksmi. Dokter anak yang memberikan pengantar hanya dr.Melina, dr.Budiyanto,
dr.Srie Enggar, dr.Hesti(resign) dan dr.Dyah. Selain dokter obsgyn dan anak yang
sudah disebutkan di atas, dokter UGD juga memberikan pengantar pasien ke klinik
fisioterapi.
Berikut ini adalah tabel perbandingan jenis diagnose pasien fisioterapi periode
Januari-Oktober 2012 dan tahun 2013.
Tabel 3.8. Perbandingan jenis Diagnosa Pasien Fisioterapi
RS Bersalin Duren Tiga Periode Januari-Oktober Tahun 2012 dan 2013
Kesimpulan :
a. Penurunan jumlah pasien RS mempengaruhi penurunan jumlah pasien klinik
fisioterapi.
b. Masih rendahnya peran serta dokter praktik dalam mengembangkan klinik
fisioterapi.
c. Jenis kasus kebidanan dan gangguan saluran pernapasan lebih banyak
dibandingkan dengan kasus lainnya.
4. Unit Farmasi
Berikut ini adalah evaluasi kinerja Unit Farmasi RS Bersalin Duren Tiga periode
Januari-Oktober 2013.
MATERIAL - - - -
K
Kesimpulan :
a. Masih kurang ketelitian pekerjaan petugas farmasi dan kurang mentaati SPO
yang ada dalam mengerjakan pekerjaan.
b. Menurunnya pelayanan resep di rawat jalan dan meningkatnya pemakaian obat
diluar formularium di pelayanan resep rawat jalan.
c. Meningkatnya nilai persediaan farmasi karena belum dilaksanakannya evaluasi
kembali buffer stock dan ROP (Re Order Point) persediaan farmasi.
Rencana dan Tindak Lanjut :
a. Untuk meningkatkan ketelitian dan meningkatkan ketaatan terhadap SPO akan
dilakukan pengawasan melekat oleh PJ farmasi dengan menambahkan di uraian
tugas PJ pelayanan farmasi untuk melakukan pengawasan secara
berkesinambungan dan menambahkan di perjanjian kerjasama dengan karyawan
bahwa akan mengurangi penilaian kinerja apabila terjadi kesalahan.
b. Untuk pelayanan farmasi akan dilakukan pengawasan oleh PJ farmasi dan masuk
dalam kinerja harian PJ farmasi untuk memberikan informasi obat kosong
sebelum dokter praktek dan memberikan informasi obat pengganti. Mengajukan
formulir untuk formularium obat tepat waktu agar dokter lebih maksimal untuk
mengisi formulir tersebut.
c. Evaluasi buffer stock dan ROP persediaan farmasi dua kali dalam setahun pada
bulan Januari dan Juli dan evaluasinya akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed
untuk kemudian ditetapkan jumlah atau cara pengadaan stock bila memang hasil
evaluasi mengatakan demikian.