Untuk mendapatkan peta Unit Lahan pada daerah Sub DAS Asahan (DTA Danau
Toba) ditempuh beberapa tahapan:
a. Penyiapan Peta Topografi (Rupa Bumi) skala 1 : 50.000 dan 1 : 100.000 (yang
tersedia) dan dilengkapi dengan pengecekkan di lapangan.
b. Penyiapan Peta Geologi skala 1: 100.000 (yang tersedia) dan dilengkapi dengan
pengecekkan di lapangan.
c. Penyiapan Peta Penggunaan Lahan dari interpretasi Peta Rupa Bumi skala 1: 50.000.
d. Setelah ketiga peta masukan tersebut diatas diperoleh maka dengan metode tumpang
tindih (“overlay”) dibuatlah batas-batas unit/satuan lahannya. Berdasarkan
kesamaan fisiografi, bahan induk tanah, bentuk wilayah, kemiringan lahan
(lereng), dan tingkat torehan ditarik batas (deliniasi) satuan unit lahan. Setiap
unit lahan ditandai dengan simbol berupa huruf dan angka. Pada pembuatan unit
lahan telah diperlakukan prinsip-prinsip generalisasi, yakni ditekankan pada
informasi yang dominan yang mengisi daerah ini, untuk mewakili informasi dari
unit lahan yang bersangkutan.
e. Sistem pelegendaan peta, berhubung banyaknya unit lahan yang ada, legenda
disampaikan dalam bentuk tabel tersendiri, yang berisikan ; simbol unit lahan,
satuan fisiografi, bahan induk tanah, bentuk wilayah, kemiringan lereng, dan
tingkat torehan yang terjadi di masing-masing unit lahan.
f. Dalam review ini Peta Unit Lahan yang pernah dibuat pada waktu penyusunan Pola
(1986) dan Peta Cakupan Pemanfaatan Lahan (CPL) yang pernah dibuat pada waktu
penyusunan RTL-RLKT (1987) juga dijadikan bahan pertimbangan.
Setelah langkah tersebut di atas ditempuh, maka diperoleh peta unit lahan Sub
DAS Asahan (DTA Danau Toba), yang secara keseluruhan, jumlah unit lahan hasil
analisa adalah ….. Adanya variasi luas unit lahan (kecil dan besar) adalah dikarenakan
dari sebaran unsur-unsur unit lahan yang bervariasi pula. Berdasarkan hasil analisis Peta
Unit Lahan tersebut dan dilengkapi dengan hasil pengamatan selama di lapangan, maka
diperoleh gambaran sebagai berikut :
A. Fisiografi
…………
B. Bahan Induk
………….
C. Tanah
Berdasarkan analisis Peta Tanah dan Unit (Satuan) Lahan yang dipublikasikan
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor, dan ditunjang oleh pengamatan
langsung di lapangan, maka telah teridentifikasi beberapa jenis tanah (kategori
Greatgroup dalam sistem USDA) di daerah studi. Jenis-jenis tanah tersebut adalah
sebagai berikut :
D. Troporthents (USDA)/Aluvial (PPT)
E.
F. Bentuk Wilayah
…………..
G. Lereng (Kemiringan Lahan)
……………
H. Torehan
…………….
Selanjutnya dapat disampaikan sebaran dari unit lahan beserta unsur-unsurnya yang
mengisi daerah Sub DAS Asahan (DTA Danau Toba) sebagai berikut :
Tabel …… Unit (Satuan) Lahan di Sub DAS Asahan (DTA Danau Toba)
A. GROUP ALUVIAL
a Afq 3.4.; Dataran danau; Endapan Datar - Agak 0-3 Fluvaquents
Au. 3.2. Lembah tertutup/ halus, kasar, datar Eutropepts
cekungan dan Tropohemists
campuran Andaquepts
b Aq. 2..2.1.; Kipas aluvial dan Endapan Datar - 0 - 8 agak Tropaquepts
Ad. 2.2.1.; kolivial; dan Teras halus dan berombak tertoreh - Tropopsamments
Afq. 2.2.1.; danau berombak kasar, dan cukup Fluvaquents
Af. 6.2.2. Tuf masan tertoreh Dystropepts
Humitropepts
Eutropepts
c Af. 6.3.3. Teras danau Endapan Bergelombang 8 - 15 sangat Eutropepts
bergelombang halus tertoreh Dystropepts
Tropaquepts