Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KONRASEPSI MANTAP

DAN
PROGRAM KONSELING KONTAP

dr. Eddy Moeljono, SpOG K

Subbagian Fertilitas Endoktinologi


Reproduksi Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN
Untuk mengatasi masalah kependudukan di
Indonesia → Tahun 1970 pemerintah
menyelenggarakan Program Keluarga Berencana
→ Gerakan Keluarga Berencana

Tujuan normatif
Menciptakan norma keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera

Pencapaian tujuan dengan pelayanan


Salah satu pelayanan : Pelayanan kontrasepsi

Tujuan Pelayanan kontrasepsi


Membantu setiap keluarga sehingga mereka
merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak
sesuai dengan norma keluarga kecil sebagaimana
dianjurkan oleh pemerintah.
♀ : tubektomi
Kontrasepsi mantap
♂ : vasektomi
Kelebihannya (MESRA) : - lebih murah
- lebih efektif
- lebih sederhana
- lebih ringan
- lebih aman
Sayang belum masuk dalam program
pelayanan Keluarga Berencana Nasional oleh
Karena hambatan :
- Sosial
- Budaya
- Agama
Kebijakan Pokok
1. Menghindari keresahan masyarakat
menghindari cara-cara protoaktif yang dapat
memancing keresahan dan pertentangan.
2. Mengutamakan azas sukarela (memantapkan
pelaksanaan Kontap)
3. Mengutamakan mutu pelayanan
(lebih memasyarakatkan pelayanan Kontap)
4. Mendukung kebijakan PTP / PTS
(Penduduk tanpa pertumbuhan/penduduk
tumbuh seimbang)
Strateginya
Untuk menghindari timbulnya keresahan
masyarakat dan belum masuk program BKKBN
yaitu dengan cara
Melalui penyediaan dokter dan para Medis
Pemerintah

Intervensi

Masyarakat penyediaan pelayanan


Menghindari
Sukarela
Keresahan

Kebijakan
Kontap

Mutu
Arti mutu dalam pelayanan Kontap

- Mengurangi terjadinya risiko


- Mencegah timbulnya penyesalan
- Mencegah timbulnya tantangan
- Meningkatkan penerimaan masyarakat
Konseling Kontap
Progam Kontap Azas sukarela

Progam Kontap

Azas sukarela
(tidak ada paksaan)
Pelaksanaan Calon peserta

- Medis Pelayanan konseling kontap


- Nonmedis
Peserta memilih atas :
Tidak menetapkan target - Kemauan
- Keinginan sendiri
Perbedaan Kontap dengan cara KB lain

1. Kontap → tindakan pembedahan (risiko perlu


diketahui calon peserta)

2. Kontap bersifat permanen → tidak akan ada


akan lagi → peserta harus tahu agar tidak ada
penyesalan

3. Belum masuk dalam program KB nasional →


sebagian anggota masyarakat belum
menerima cara Kontap
Tujuan yang ingin dicapai oleh pelayanan
konseling Kontap

1. Sebelum tindakan
1. Menjamin pilihan kontap benar-benar tanpa
paksaan
2. Menghilangkan keragu-raguan dan kesalapahaman
mengenai kontap
3. Memenuhi persyaratan hukum kontap dengan
menandatangani formulir permintaan dan
persetujuan kontap
4. Memberi pelayanan kontrasepsi lain sebelum
tindakan pembedahan
2. Selama tindakan
− meningkatkan keyakinan dan menenangkan
calon peserta untuk memudahkan
pembedahan
− menenangkan pasangan / anggota keluarga
lain
3. Sebelum tindakan
− menghilangkan kesalapahaman mengenai
kontap yang berkaitan dengan tindakan
pembedahan
− meningkatkan keyakinan dan penerimaan
peserta terhadap pelayanan kotap yang
diperolehnya
Garis besar persyaratan calon Kontap → 3 syarat
1. Syarat sukarela
2. Syarat bahagia
3. Syarat kesehatan

Syarat sukarela
− Mengetahui cara kontrasepsi
− Mengetahui Kontap adalah tindakan pembedahan
yang ada risiko
− Mengetahui cara Kontap permanen
− Telah diberikan kesempatan untuk berpikir
Syarat Bahagia
- Terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan
harmonis
- Punya anak hidup minimal 2
- Anak sehat jasmani dan rohani
- Bila anak 2, umur anak terkecil minimal 2 tahun
- Umur istri minimal 25 tahun

Syarat Kesehatan
- Indikasi dan kontraindikasi
(ditentukan oleh dokter)
Calon Akseptor Kontap

Tugas
Konselor Sukarela

Terpenuhi Tidak Terpenuhi

Bahagia

Terpenuhi Tidak Terpenuhi

Tunda, anjurkan
Kesehatan
dulu KB lain
Terpenuhi Tidak Terpenuhi

Cara Kontap Perbaiki dulu keadaan kesehatan


atau laksanakan difasilitas yang
Lebih baik atau kalau perlu anjurkan dulu

Anda mungkin juga menyukai