Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PNS DAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS


PADA SISWA KELAS 7 SMPN 2 KEPUNG KABUPATEN KEDIRI
MELALUI MEDIA PENGGARIS BATIK.

Disusun Oleh:

NAMA : DWI RATNAWATIi, S.Pd.


ANGKATAN :5
KELOMPOK : 35

PNS DAY PANJI CORPU ANGKATAN 5 TAHUN 2022


PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
TUGAS DAN FUNGSI JABATAN SERTA DESKRIPSI ISU

1. Tugas dan Fungsi Jabatan


1.1 Uraian Tugas
Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu
jenjang pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut.
1) Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis,
sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2) Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
3) Menumbuh kembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
4) Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SMP tersebut
berhubungan erat dengan tugas perkembangan pada tingkat
sekolah menengah, yaitu tugas-tugas perkembangan anak usia
SekolahMenengah Pertama (SMP).
1) Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan yang Maha Esa.
2) Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku.
3) Mencapai kemandirian emosional.
4) Mengembangkan keterampilan intelektual.
5) Berperilaku sosial yang bertanggung.
6) Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita.
(dst)
1.2 Uraian Tugas Peserta
Jabatan Peserta : Guru Seni Budaya (Ahli Pertama)

Uraian Tugas Secara Umum :


Secara umum tugas guru adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Pengajar
Sebagai pengajar (intruksional), guru bertugas
merencanakan progam pengajaran, melaksanakan progam
yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah
progam itu dilaksanakan.
2. Sebagai Pendidik
Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta didik
pada tingkat kedewasaan dan berkepribadian kamil seiring
tujuan Allah Swt. menciptakanya.
3. Sebagai Pemimpin
Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan
mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat
yang terkait, menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas progam
yang dilakukan.

Uraian Tugas Sebagai Seni Budaya :


1. Menyiapkan perangkat pembelajaran : Silabus, Program
Tahunan (PROTA), Program Semester (PROMES), Rencana
PelaksanaanPembelajaran (RPP), Evaluasi Pembelajaran.
2. Melaksanakan KBM, pengawasan, proses dan penilaian hasil.
3. Bertanggung mendidik anak didiknya agar menjadi orang yang
berkepribadian mulia.
4. membina seluruh kemampuan-kemampuan dan sikap yang baik
dari murid sesuai dengan ajaran Islam.
I. Deskripsi Isu Terpilih

Berikut ini merupakan isu atau permasalahan yang


ditemukan di SMP Negeri 2 Kepung, antara lain:
1) Rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran Seni Budaya
Motivasi belajar siswa khususnya kelas 7 pada
pelajaran Seni Budaya masih rendah, hal ini terlihat dari
prosentase kehadiran siswa dan pengumpulan tugas pada
saat pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka masih
dibawah 50%.
Kondisi yang diharapkan apabila isu ini dibahas adalah
meningkatnya motivasi belajar siswa pada pelajaran Seni
Budaya. Untuk memecahkan isu tersebut, gagasan ide yang
direncanakan penulis adalah melaksanakan inovasi
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik sehingga
motivasi belajar siswa meningkat dan agar dapat diwujudkan
generasi muda yang mampu berseni budaya krama dengan
baik dan mengerti motif ragam hias.
2) Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran Seni Budaya (
Hasil belajar siswa khususnya kelas 7 pada pelajaran
Seni Budaya materi motif ragam hias masih rendah, hal ini
terlihat dari hasil Penilaian Harian siswa. Di SMP Negeri 2
kepung kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata
pelajaran Seni Budaya adalah 72, namun hasil belajar
menunjukkan bahwa tidak sampai 70% siswa yang mencapai
nilai KKM. Adapun beberapa penyebab terkait rendahnya hasil
belajar siswa kelas 7 adalah kurangnya motivasi siswa dalam
belajar dan rendahnya pemahaman siswa pada pelajaran Seni
Budaya.
Kondisi yang diharapkan apabila isu ini dibahas adalah
meningkatnya hasil belajar siswa pada pelajaran Seni Budaya.
Untuk memecahkan isu di atas, gagasan ide yang ingin
direncanakan penulis adalah melaksanakan inovasi
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan mudah
dipahami sehingga motivasi dan pemahaman siswa kelas 7
terhadap pelajaran Seni Budayameningkat.
3) Sikap dan kebiasaan siswa dalam menggambar ragam
hias
Pada hakikatnya semua peserta didikmemiliki bakat
dalam berkarya seni rupa terutama dalam menggambar. Oleh
karena itu sebagai seorang pendidik kita harus memfasilitasi
kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajarannya,
terutama dalam hal berekspresi dan berkarya..

4) Kurang optimalnya Pembelajaran di Sekolah


Selain faktor dari siswa, pembelajaran di sekolah pun
menjadi salah satu faktor kendala berbicara sesuai motif ragam
hias. Pembelajaran di sekolah kurang mengoptimalkan
pembelajaran berbicara menggunakan motif ragam hias yang
benar. Selain itu, guru menggunakan model pembelajaran
yang konvensional dengan metode ceramah. Padahal strategi
model pembelajaran berpengaruh terhadap efektivitas
pembelajaran, karena strategi yang digunakan oleh guru
berkaitan erat dengan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran konvensional tergolong suatu pendekatan
klasikal, karena model pembelajaran ini telah ada sejak dulu,
bahkan masih digunakan dalam pembelajaran seni budaya di
SMPN 2 Kepung
Beberapa isu di atas selanjutnya dianalisis sehingga
diperoleh isu yang menjadi prioritas utama untuk dicarikan
solusinya. Dalam menyeleksi isu-isu tersebut menggunakan
metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan)
dan USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Langkah pertama yaitu dengan menganalisis isu
menggunakan AKPL dengan kriteria:
1. Aktual, artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan.
2. Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak.
3. Problematik, artinya sebuah isu memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga harus segera dicarikan
solusipermasalahannya.
4. Kelayakan, artinya isu yang diangkat masuk akal dan
realistis untukdipecahkan masalahnya.

Bobot penilaian penetapan kriteria kualitas isu


menggunakan AKPL dan USG adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Bobot Penilaian Penetapan Kriteria
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat Kurang pengaruhnya

Dengan menggunakan metode AKPL,diperoleh hasil


analisisisu seperti pada Tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL

No Isu A K P L Total Rangking


1 Rendahnya motivasi belajar 5 5 4 4 18 1
siswa pada pelajaran Seni
Budaya (-)

2 Rendahnya hasil belajar 4 5 3 4 16 3


siswa pada pelajaran Seni
Budaya (-)
3 Sikap dan kebiasaan 4 5 3 5 17 2
siswa dalam
menggambar motif
ragam hias
4 Kurang optimalnya 3 5 3 4 15 4
Pembelajaran di
Sekolah
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan
metode AKPL, dipilih tiga isu dengan skor tertinggi untuk
kemudian dianalisis menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth)dengan kriteria:
1. Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk
segeradibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.
Dengan menggunakan metode USG diperoleh hasil
analisis isu seperti pada Tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG

No Isu U S G Total Rangking


1 Kebiasaan kurangnya 5 5 4 14 1
inspirasi dan kreativitas
siswa
2 Rendahnya hasil belajar 4 5 4 13 2
siswa pada pelajaran Seni
Budaya (-)
3 Rendahnya motivasi 4 4 4 12 3
belajar siswa pada
pelajaran Seni Budaya
(-)

Berdasarkan daftar isu yang diseleksi menggunakan


metode USG dapat disimpulkan bahwa “Kurangnya motivasi
dalam menggambar motif ragam hias” mendapatkan total
nilai terbesar, sehingga menjadi core issue yang akan
dipecahkan permasalahannya. Apabila isu tersebut tidak
segera dicarikan solusinya maka akan mengakibatkan sikap
dan pribadi siswa yang sulit dikondisikan sehingga
berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.
Berikutnya penulis menganalisis penyebab-penyebab
yang berakibat rendahnya disiplin ibadah siswa dengan
menggunakan teknik analisis isu Diagram Fishbone seperti
pada Tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4 Analisis Isu Menggunakan Diagram Fishbone

Sebab Akibat

Pembiasaan
tidak Materi pelajaran Metode belajar
dilaksanakan sulit kurang menarik

Siswa kurang
motivasi dalam
menggambar motif
ragam hias
Kuragnya motivasi Metode Kurang ada
belajar pembelajaran konektifitas antara
kurang menarik lingkungan
sekolah dan
rumah
Berdasarkan teknik analisis isu melalui Diagram
Fishbone, penyebab masalah yang dominan adalah :
a. pembiasaan
b. peraturan / tata tertib
c. perintah
d. sangsi
e. lingkungan

II. GAGASAN KREATIF / PEMECAHAN MASALAH


3.1 Penetapan Isu
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan
pendekatan teknik APKL dan USG, maka diperoleh isu prioritas
yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA SISWA
KELAS 7 SMPN 2 KEPUNG KABUPATEN KEDIRI MELALUI
MEDIA PENGGARIS BATIK.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu dan Rencana Aksi


Untuk memecahkan isu di atas, gagasan atau ide yang diberikan
oleh penulis adalah “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA SISWA KELAS 7 SMPN
2 KEPUNG KABUPATEN KEDIRI MELALUI MEDIA
PENGGARIS BATIK”
Pembiasaan merupakan sebuah cara yang dipakai
pendidik untuk membiasakan siswa secara berulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan dan
akan terus terbawa di hari tua. Jadi, pembiasaan berseni
budaya sesuai motif ragam hias adalah suatu proses dalam
bentuk perbuatan untuk bertutur kata yang sopan.
Ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh
penulis dalam melakukan kegiatan Rencana aksi, sebagai
berikut :
1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor atau
kepala sekolah terkait kegiatan rencana aksi yang akan
dilaksanakan.
2. Menyusun angket siswa prapembelajaran dan
pascapembelajaran.
3. Melakukan pengambilan data angket siswa
prapembelajaran..
4. Melakukan pengambilan data angket siswa pasca
pembelajaran.
5. Menganalisis hasil angket disiplin ibadah siswa.
6. Menyusun laporan rencana aksi.

Anda mungkin juga menyukai