BERMANFAAT konsumen.
Kebetulan, orderan yang masuk
BAGI SESAMA
Oleh : Jesselyn Manuela/XI IPS 2/15
Pada liburan kali ini, saya memperoleh
sebuah pengalaman baru yang sangat
berkesan dan unik. Biasanya saat liburan,saya
hanya berdiam diri dirumah, menonton film
dan tidak melakukan apapun yang berat, tapi
kali ini saya mendapat kesempatan untuk
menjalankan program CSP (Community
Social Project) yang diadakan oleh sekolah
SMAK PENABUR KT. Kegiatan ini
berlangsung selama 5 hari dimulai dari
tanggal 11 April 2022 - 15 April 2022, siswa
diwajibkan untuk melakukan kegiatan sosial
berdurasi 3 jam selama 5 hari berturut-turut.
Untuk CSP kali ini saya memutuskan untuk
membantu teman mama saya yang memiliki
usaha di bidang kuliner. Mama saya memiliki
hubungan yang baik dengan teman semasa
kuliah, saya memanggilnya Tante Amel dan
Om Anto. Mereka memiliki usaha di bidang
fnb, sejak tahun 2016 mereka sudah
menggeluti bidang tersebut. Produk yang
dijual adalah nasi bakar, kebetulan saat itu
Tante Amel dan Om Anto sedang ada banyak
pesanan dan membutuhkan orang untuk
membantu mereka menyiapkan pesanan. Jadi
saya menawarkan diri untuk membantu
mereka menyiapkan orderan. Sebelum
memulai pekerjaan, tentunya saya membawa
botol minum milik saya sendiri,
menggunakan masker, dan membawa hand
sanitizer. Meskipun berpergian, saya juga
tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Saya memulai CSP hari pertama pada jam
09.00 sampai pukul 11.15, kedatangan saya
disambut dengan baik oleh mereka, kegiatan
pertama yang saya lakukan adalah
memisahkan daun kemangi dengan batang
nya. Daun kemangi akan digunakan sebagai
topping nasi bakar. Saya memisahkan daun
kemangi dan merapikan serta menaruhnya ke
tempat terpisah. Selanjutnya, saya ditugaskan
untuk menempelkan sticker ke 100 kotak nasi
bakar yang nantinya akan dikirim ke rumah
pada hari itu membludak karena persiapan
buka puasa bersama. Meskipun begitu kami
mengerjakan nya dengan santai dan tetap
rileks. Setelah itu, saya membantu
mempersiapkan orderan nasi bakar. Disini
saya diajarkan banyak hal, salah satunya
bagaimana cara membungkus nasi bakar yang
tepat dan cara mengemas nasi bakar dengan
aman. Pertama-tama saya menggulung nasi
bakar dengan daun pisang, lalu saya rapatkan
dengan menggunakan tusuk gigi. Setelah itu
saya menyalakan panggangan, dan bersiap
untuk memanggang nasi yang telah di gulung.
Tante Amel mengajari saya untuk melihat
tanda-tanda nasi bakar yang sudah matang
dan bagaimana cara memanggang nasi bakar.
Percobaan pertama saya memanggang nasi
bakar kurang berhasil, dua sisi nya gosong
sehingga kami harus menggantinya dengan
daun pisang yang baru. Awalnya saya merasa
sangat bersalah kepada Tante Amel juga Om
Anto. Tetapi mereka malah menyemangati
saya dan menyuruh saya untuk terus mencoba
sampai berhasil, pada percobaan kedua dan
seterusnya, hasil panggangan saya semakin
bagus. Kini saya sudah bisa memanggang nasi
bakar dengan baik.
Setelah nasi bakar sudah selesai dipanggang,
saya mulai bersiap-siap untuk mengemas nasi
bakar yang nantinya akan di pick-up oleh ojek
online. Akhirnya semua orderan telah selesai,
saya diajak untuk makan siang bersama dan
kami berbincang-bincang hangat perihal
sekolah, karir, dan kehidupan. Tante Amel
juga meminta saya untuk menjadi hand model
untuk @nasibakar58. Disini saya bertugas
untuk men-unboxing paket hampers yang
nantinya akan diunggah ke instagram reels
@nasibakar58. Pada hari pertama CSP, saya
merasa sangat senang karena dapat membantu
Tante Amel dan Om anto untuk menyiapkan
orderan.
Pada hari ke dua CSP, saya mengajari anak
teman mama saya yang bernama Cinta. Disini
saya mengajarinya bagaimana cara memasak
makanan mulai dari cemilan hingga ke menu
utama, saya juga mengajarkan pelajaran sekolah
seperti matematika,dll. Kami memutuskan untuk
memasak hidangan asal Jepang yaitu Omurice.
Omurice merupakan nasi putih yang digoreng
bersama saus tomat dan dibungkus oleh telur
goreng omelet. Namanya berasal dari kata omelet
dan rice, di atas omurice biasanya disiram sedikit
saus tomat. Pertama kami menyiapkan bahan-
bahan, seperti sosis, nasi, daging ayam, garam,
MSG, kecap asin, susu UHT, bawang putih,
bawang merah, lada, dan merica. Setelah itu kami
mengiris bawang dan menumisnya sampai
berwarna kecoklatan, jika sudah berwarna
kecoklatan masukan nasi dan daging ayam lalu
aduk rata, lalu kami menambahkan garam, kecap
asin, lada, merica dan MSG, setelah semua bumbu
tercampur rata di nasi goreng, kami menyiapkan
piring tempat menaruh nasi goreng. Selanjutnya
kami membuat telur omelet, disinilah bagian yang
paling menegangkan. Untuk membuat telur
omelet, kita harus ekstra hati-hati supaya adonan
telur tidak mudah pecah. Pertama-tama saya
menginstruksikan Cinta untuk memecahkan 2
telur kedalam piring serta menambahkan 150 ml
susu UHT cair, lalu kocok secara perlahan agar
tidak keluar busa dari adonan telur. Masukkan
minyak kelapa sebanyak satu sendok makan,
dengan menggunakan api sedang, tuang adonan
telur hingga merata ke seluruh permukaan wajan.
Setelah telur sudah mulai berwarna kecoklatan,
angkat dan sajikan diatas piring, lalu tambahkan
saus tomat dan hias sesuai selera, omurice telah
siap dihidangkan. Walaupun menggunakan media
Zoom, kegiatan tutor memasak kami sangat
menyenangkan karena banyak sekali ilmu-ilmu
baru yang bisa didapat, Contohnya : peran susu
dalam pembuatan telur di Omurice sangat penting
karena dapat membuat telurnya menjadi tidak
lengket di wajan. Setelah itu kami memutuskan
untuk belajar pelajaran matematika, kami
membahas materi turunan (Sin, Cos, Tan). Saya
mengajarkan Cinta dasar-dasar trigonometri,
aturan Sin, Cos, Tan, berikut dengan contoh
soalnya. Tutor matematika kali ini berjalan
dengan lancar, Cinta dapat mengerti materi yang
sedang dibahas, ia juga bisa mengerjakan soal-
soal latihan dengan baik.
Pada hari ketiga, kami bertemu lewat zoom
meeting. Menu hari kedua adalah sosis mie dan
brownies coklat keju. Pertama, Saya dan Cinta
membuat sosis mie terlebih dahulu. Kami
menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti
1 bungkus mie instan, 4 sosis ayam, 8 buah tusuk
sate, 250 mil minyak, 1 telur, garam, dan MSG.
Setelah itu kami merebus mie instan selama 2
menit dan ditiriskan. Lalu kami memotong 4 sosis
menjadi 2 bagian, potong ujung sosis untuk
mengaitkan mie yang sudah direbus, lilit sosis
dengan mie, campurkan telur dengan bumbu mie
instan dan celupkan sosis yang sudah kita lilit
dengan mie. Selanjutnya, masukan minyak ke
wajan dan panaskan dengan api sedang. Celupkan
sosis gulung kedalam wajan yang berisi minyak,
dan goreng hingga berwarna kecoklatan. Tiriskan,
dan sosis mie siap dihidangkan bersama dengan
mayones dan saos sambal. Selanjutnya kami
memutuskan untuk membuat brownies coklat keju
sebagai cemilan siang hari. Seperti biasa kami
menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu seperti
dua butir telur, keju, pemarut keju, chocochip,
mentega 300 gram yang telah dilelehkan,
blueband, loyang berukuran 15 × 10, satu blok
coklat batangan sejumput garam, coklat bubuk,
ekstrak vanilla, susu UHT 200 ml, tepung terigu,
dan wisman. Setelah itu kami mulai membuat
browniesnya, pertama kami mengoleskan
margarin di seluruh permukaan loyang dengan
merata, lalu masukan 1 sendok makan tepung
terigu ke dalam loyang dan ayak sampai seluruh
permukaan loyang terselimuti dengan tepung.
Kami memasukan coklat blok ke dalam panci
yang berisi margarin yang telah dilelehkan,
tambahkan sejumput garam lalu aduk sampai
merata dan dinginkan. Masukkan tepung terigu
dan satu telur ke dalam adonan, aduk hingga
merata. Setelah itu kami memasukan adonan
kedalam loyang yang sudah diolesi margarin,
kami menambahkan topping chocochip dan keju
parut diatasnya. Panggang dalam oven pada suhu
180 derajat selama 45 menit, sembari menunggu
brownies nya matang, kami bercerita tentang
banyak hal, seperti perbedaan sistem pendidikan
di daerah desa dan kota. Saya dan Cinta juga
bertukar resep masakan rumahan seperti oseng
balado dan tumis kangkung. Tak terasa 45 menit
pun berlalu, dengan hati-hati kami mengeluarkan
brownies dari dalam oven dan didiamkan selama
10 menit. Setelah 10 menit kami berusaha untuk
memindahkan brownies ke piring. Secara
perlahan kami berhasil mengeluarkan brownies
dari loyang ke piring, Setelah itu kami potong
brownies nya menjadi beberapa bagian dan
mencicipinya. Saat mencicipi nya, kami berdua
sangat terkejut dengan hasilnya, ternyata rasa
brownies yang kami buat sangatlah enak, apalagi
ketika dicampur dengan susu hangat. Saya dan
Cinta sangat senang akan hasil brownies buatan
kami, dan semakin bersemangat untuk mencoba
resep-resep baru.
Foto hasil brownis yang dibuat oleh Jesselyn dan
Cinta
Pada hari ke empat, berbeda dengan hari
sebelumnya. Saya memutuskan untuk membantu
tante saya dalam urusan kantor. Jarak antara
rumah saya dengan rumah tante saya sekitar 3 km.
Dengan menggunakan sepeda, saya berangkat dari
rumah saya ke rumah tante saya. Sesampainya
disana saya langsung diajak ke ruang kerja tante
saya, disini tante saya menjelaskan tentang jadwal
kantornya hari itu. tante saya harus mengadiri
pertemuan online pada jam 10.00, saya ditugaskan
untuk membuat notulen rapat. Selama 1 jam 30
menit saya mengikuti rapat kantor, banyak istilah-
istilah bisnis yang saya awalnya tidak mengerti.
Saya memutuskan untuk mencatat istilah tersebut
di kertas yang sudah saya bawa, setelah selesai
rapat saya berencana untuk menanyakan istilah
tersebut kepada tante saya. Sembari mengikuti
rapat, saya juga mencatat poin-poin penting dan
membuat notulen rapat. Setelah selesai rapat saya
bergegas menyerahkan catatan yang sudah saya
buat ke tante saya, juga menanyakan beberapa
istilah bisnis yang saya tidak mengerti. Contohnya
seperti LCS, tante saya dengan sabar menjelaskan
kepada saya apa itu LCS. Beliau juga memberikan
contoh simple agar saya lebih mudah memahami
apa itu LCS.
Selanjutnya saya diajarkan untuk menginput data
dalam Microsoft Excel, membuat undangan bisnis
formal, dan presentasi bisnis. Awalnya saya
merasa gugup sekaligus senang karena ini
merupakan hal baru bagi saya. Saya menyimak
penjelasan tante saya dan menerapkan nya
langsung. Saya diminta untuk membuat undangan
bisnis formal, saya kaget karena saya langsung
diminta untuk membuat undangan bisnis yang
nantinya akan diperiksa oleh tante saya. Setelah
membuat undangan bisnis, saya memberikan
undangan tersebut kepada tante saya untuk di cek.
Ternyata beberapa kalimat dari undangan tersebut
kurang pas, sehingga harus direvisi kembali. Saya
pun merevisi undangan bisnis tersebut, setelah
merasa cukup puas dengan hasilnya, tante saya
membagikan tips-tips penting untuk membuat
undangan bisnis formal. Saya juga diajari
bagaimana cara membuat presentasi bisnis, disini
saya menyadari bahwa presentasi bisnis berbeda
dengan presentasi pada umumnya. Saya juga
diedukasi mengenai tujuan dan perbedaan
presentasi bisnis dengan presentasi biasa. Saya
pulang dengan membawa ilmu baru.
Pada hari ke lima saya bersama dengan teman-
teman saya melakukan CSP di sekolah. Kebetulan
pada tanggal 19 April 2022, beberapa dari kami
ditugaskan untuk pergi ke yayasan KDM, disana
kami berencana untuk memberikan memberikan
penghiburan dengan mengadakan kunjungan,
memberi bingkisan, makanan, dan
menyumbangkan apa yang kami punya kepada
teman-teman yang membutuhkan. Maka dari itu,
kami diajak untuk menyumbangkan beberapa
mainan maupun buku yang masih layak pakai
kepada teman-teman di KDM. Saya bersama
dengan teman-teman membantu untuk
menyiapkan dan membungkus bingkisan serta
barang-barang yang sudah terkumpul untuk
diserahkan kepada pihak KDM. Kami juga
membungkus hadiah yang akan diberikan saat
acara games nanti. Sungguh hari yang
menyenangkan!
Tak terasa lima hari berlalu begitu cepat, saya
mendapat banyak sekali pelajaran baru yang
belum pernah saya dapat sebelumnya, mulai dari
belajar untuk sabar, pantang menyerah, tekun, dan
disiplin untuk mempelajari hal baru. Memang
secara fisik cukup menguras tenaga namun
pengalaman dan rasa puas yang saya dapatkan
sebanding dengan rasa lelah nya. Saya juga
berterima kasih karena lewat program CSP ini,
saya bisa menambah ilmu perihal dunia kerja. Ini
adalah salah satu pengalaman yang mengubah
pandangan saya tentang dunia kerja, tentunya
kearah yang lebih baik. Oleh karena itu, saya
berharap jika ada kesempatan lagi, saya ingin
sekali membantu orang-orang yang membutuhkan
bantuan dan menjadi berkat bagi mereka.