6.2.2 - Hasil Kegiatan Ilmiah
6.2.2 - Hasil Kegiatan Ilmiah
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN
Disusun oleh :
NIP. 197807132008011005
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat kasih dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah berjudul “Membuat Resapan Air Hujan di Lingkungan
Sekolah”. Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis
menyusun porposal karya ilmiah ini. Mulai dari guru, pembina ekstrakurikuler kepenulisan, serta teman-
teman yang senantiasa menemani di kala sedih dan senang. Penulis berharap proposal karya ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang. Terlebih, dapat mengharumkan nama SMP NEGERI 1 PAJAR
BULAN, serta membantu lingkungan sekitar kekurangan air di musim kemarau mendatang. Akhir kata,
terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.900 desa di 79
kabupaten dan tujuh provinsi terdampak kekeringan. Tujuh provinsi tersebut yakni Sumatera Selatan,
Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali. Sumatera Selatan
menjadi salah satu provinsi yang rentan mengalami kekeringan di musim kemarau. Termasuk di
lingkungan sekolah SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN. Padahal air merupakan kebutuhan mendasar setiap
mahluk hidup, terlebih manusia. Membuat resapan air hujan menjadi salah satu cara menghadapi musim
kemarau yang akan datang. Resapan air dapat dibuang dengan bahan dan alat sederhana. Penerapannya
pun tidak terlalu rumit sehingga dapat dilakukan oleh semua orang.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menentukan perumusan masalah dalam proposal karya ilmiah
ini, yaitu:
2. Bagaimana cara membuat resapan air hujan di SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis menentukan tujuan dalam proposal karya ilmiah ini,
yaitu: 1. Menjelaskan kiat mengatasi kekeringan di musim kemarau yang datang setiap tahun. 2.
Menjelaskan cara membuat resapan air hujan di SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN.
Proposal karya ilmiah ini menggunakan buku, sumber internet, dan diskusi dengan pembina dalam
penyusunannya. Dari berbagai sumber tersebut, metode pelaksanaan penelitian ditetapkan sebagai
berikut:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah yang
dilakukan secara mendalam. Penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas, dan berakhir dengan sebuah kesimpulan.
Penelitian eksperimental biasa digunakan untuk menguji dampak suatu variabel terhadap munculnya
variabel yang lain.
BAB II PEMBAHASAN
Tahun Setiap tahun, warga Nusa Tenggara Selatan harus memutar otak agar kebutuhan air di musim
kemarau tetap terpenuhi. Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan biasa menampung air hujan di
dalam tangki setiap musim hujan. Hal itu dilakukan agar ada cadangan air saat musim kemarau datang.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, medio 2019 Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.900 desa di 79 kabupaten dan tujuh provinsi terdampak
kekeringan. Tujuh provinsi tersebut yakni Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali.
Salah satu cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau adalah dengan
memasang resapan air biopori. Alat resapan air dapat menyerap air hujan dan mencegah banjir. Air yang
masuk ke dalam tanah dapat membuat tanah menjadi lebih subur. Bila menggunakan tangki untuk
menampung air hujan, sumber air hanya mengandung H2O tanpa tambahan mineral yang berarti dalam
kandungannya. Namun setelah diresapkan ke dalam tanah lewat resapan air yang mengandung lumpur
dan bakteri, air akan melarutkan dan kemudian mengandung mineral-mineral yang diperlukan oleh
manusia dan mahluk hidup lainnya. Air hujan yang meresap ke dalam tanah secara sempurna dapat
menjaga keseimbangan alam. Air hujan yang terserap ke dalam resapan air juga menambah jumlah
cadangan air tanah di wilayah tersebut. Alat resapan air tanah dapat dibuat oleh siapa saja karena bahan
dan alatnya sederhana. Penulis ingin memulai inovasi ini dimulai dari SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN
terlebih dahulu. Cara ini kiranya dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kekeringan di lingkungan
sekolah SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN. Lebih lagi, penulis berharap cara ini dapat diterapkan di
seluruh wilayah Sumatera Selatan.
2.2 Cara Membuat Resapan Air Hujan di SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN
Pipa PVC dengan panjang 1 meter dan tutupnya dengan diameter 10 cm,Bor tangan atau bor tembok, Bor
tanah (diamater bor tanah 10 cm dan dengan kedalaman 100 cm), Linggis, Palu, Ember, Sampah organik
(sampah sisa sayur, buah ikan, daun kering dan lain-lain), Air.
Langkah-langkah: Lubangi pipa kecil-kecil dan banyak. Lubangi dengan bor tangan atau bor tembok
agar lebih mudah. Jarak antar lubang sekitar satu sampai dua sentimeter. Isilah pipa PVC yang telah
dilubangi dengan sampah organik sampai penuh. Kemudian tutup dengan penutup pipa yang juga telah
dilubangi. Cari daerah di SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN yang tanahnya tidak berbatu. Bila berbatu
atau keras, gunakan palu dan linggis untuk sedikit mencari celah agar dapat menanam serapan pipa
serapan air. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah yang diputar searah jarum jam. Ukur
kedalaman tanah sampai satu meter, mengikuti ukuran pipa. Bila terdapat akar atau tanah yang keras,
siram dengan air yang sebelumnya ditampung dalam ember. Tunggu sampai tanah melunak. Tanam pipa
resapan air lalu rapatkan tanah sekitarnya. Hati-hati, jangan sampai menutupi tutup pipanya. Tutup pipa
tetap terlihat di permukaan tanah agar kita tahu posisi resapan air.
3.1 Kesimpulan
Penempatan resapan air hujan di SMP NEGERI 1 PAJAR BULAN hanya sebagai langkah awal.
Peningkatan kadar nutrisi tanah dan intensitas tanah menyerap air hujan tidak dapat dinilai dalam sekejap
mata. Proses ini butuh perkembangan bertahap dan waktu cukup lama. Namun pembuatan resapan air
hujan sangat mudah dan sederhana. Kita juga dapat menjadikan sampah organik menjadi nutrisi yang
berguna bagi tanah. Tanah yang sehat, dapat menyediakan air lebih banyak bagi kehidupan di sekitarnya.