Oleh:
2021
Pengertian
Penyebab
Secara fisiologis, jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk
mempertahankan kesehatan tubuh dapat terjadi efek-efek seperti pelupa, konfusi
dan disorientasi (Asmadi, 2008).
Ada beberapa faktor yang membuat lansia susah untuk tidur di antaranya
Pada orang yang sudah lanjut usia, terjadi perubahan pada kinerja organ
tersebut. Otak bertugas untuk mengirim sinyal rasa lelah dan mengantuk
pada tubuh.
Hal itu yang bisa membuat seseorang bisa tidur dengan nyenyak di malam
hari. Pada lansia, kinerja neuron otak mulai melemah, dan menyebabkan
sinyal tersebut tidak bekerja dengan baik.
3. Psikologi
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 50x/menit
RR : 26x/menit
Suhu : 37,50 C
d. Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak ada nyeri tekan,
ukuran kepala normal
e. Rambut : Rambut bersih, tidak ada ketombe, sudah beruban
sebagian, kebersihan rambut bersih, tekstur halus
f. Muka : Wajah simetris, warna alis hitam, distribusi
merata, tidak ada lesi, kelopak mata normal, tidak ada edema,
struktur wajah normal tidak ada pembengkakan
g. Mata : Ketajaman penglihatan menurun, kelopak mata
menurun, kantong mata kelihatan bengkak , gerakan alis simetris,
penyebaran bulu mata merata, bulu mata merata, tidak ada lesi,
konjungtiva ananemis, sklera normal tidak ada jaundice dan tidak
ada kemerahan
h. Telinga : Ukuran telinga normal, bentuk normal, tidak ada
edema, warna kulit muka sama dengan kulit wajah, kebersihan
telinga bersuh tidak ada serumen dan tidak ada pengeluaran cairan,
tidak ada nyeri saat di palpasi
i. Hidung : Hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada edema,
struktur dalam lembab, membran mukosa merah muda, septum
berada ditengah, tidak ada exudate, tidak ada edema, penciuman
normal, tidak ada nyeri tekan saat dilakukan sinus maxsilari,
etmoidalis, frontalis.
j. Bibir : Warna bibir merah muda, mukosa bibir merah
muda, lembab, tidak ada lesi, bersih, kondisi gigi banyak daerah
gigi yang bolong, warna lidah merah muda, lembab, ada fisura,
terdapat papila, gerakan lidah normal, terdapat saliva
k. Tenggorokan : Warna merah muda, ukuran tonsil +2, refleks
muntah (+), refleks menelan (+)
l. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada keterbatasan gerak dan tidak ada rasa sakit,
tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
m. Dada : Bentuk dada simetris, gerakan dada normal, tidak
ada benjolan, tidak ada pembengkakan, ukuran payudara normal,
tidak ada lesi
n. Paru : Pengembangan paru simetris, diameter normal,
tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
suara napas tambahan
o. Jantung : Tidak ada distensi pada vena jugularis, tidak ada
pembesan jantung, tidak ada bunyi tambahan, CRT <3 detik
p. Payudara : Tidak ada benjolan, klien mengatakan bra diganti
setiap hari, tidak ada lesi
q. Abdomen : Abdomen simetris, tidak ada pembesaran organ,
tidak ada massa, terdengar suara bising usus 11x/menit, terdengar
suara timpani dan redup pada area yang ada organ, tidak ada nyeri
tekan
r. Ekstermitas atas dan bawah : Klien tidak mengalami kekakuan
pada sendi ekstermitas bawah sebelah , tidak terdapat masalah saat
berjalan , terdapat otot normal, tidak ada pembengkakan, tidak
polidaktili atau sindaktili
s. Integumen : warna kulit pucat, struktur kulit keriput, turgor kulit
menurun, temperatur normal.
t. Kuku : Bentuk kuku normal, tidak ada clubbing finger, tidak
terdapat permukaan kuku yang tifak rata, tidak terdapat tanda
sianosis dan pucat, CRT <3 detik.
u. Sistem Genitoreproduksi (pria/wanita) : normal dan tidak memiliki
kelainan
6. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik pada masyarakat sekitar dan
mempunyai harapan ingin cepat sembuh hingga bisa
menyelesaikan aktifitsa dengan waktu yang di tentukan
b. Identifikasi Masalah Emosional
PERTANYAAN TAHAP 1
Apakah klien mengalami sukar tidur ? Ya
Apakah klien sering merasa gelisah ? Ya
Apakah klien sering mengurung atau menangis sendiri ?
Tidak
Apakah klien sering was – was atau kuatir ? Ya
PERTANYAAN TAHAP 2
c. Spiritual :
Klien beragama Islam. Klien suka menjalankan sholat 5 waktu dan
dzikir. Klien juga percaya kalau semua makhluk hidup akan
meninggal.
7. Pengkajian Fungsional Klien
7.1. KATZ Indeks :
Klien termasuk dalam kategori KATZ Indeks normal
Modifikasi dari Barthel Indeks
DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
1. Makan Frekuensi :
2-3x/hari
5 10 Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi dan lauk
pauk
2. Minum Frekuensi : 5-6
gelas/hari
5 10
Jumlah :
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke
5 – 10 15
tempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, Frekuensi : 2x/hari
0 5
menyisir rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet (mencuci
pakaian, menyeka tubuh, 5 10
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi : 2x/hari
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowel (BAB) Frekuensi : 1x/hari
5 10 Konsistensi :
lembek
11. Kontrol bladder (BAK) Frekuensi :
3-5x/hari
5 10
Warna : kuning
jernih
12. Olahraga/latihan Frekuensi : 1x
5 10 sehari
Jenis : jalan pagi
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu Jenis : jalan ke
luang rumah anak dan
5 10 menantu
Frekuensi : 1x
dalam seminggu
SCORE 5 120
Keterangan :
a. 130 : mandiri
b. 65 – 125 : ketergantungan sebagian
c. 60 : ketergantungan total
8. Pengkajian Status Mental Gerontik
8.1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan
menggunakan Short Portable Mental Status Questioner
(SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
NO
BENAR SALAH PERTANYAAN
.
01 Tanggal berapa hari ini ?
02 Hari apa sekarangg ini ?
03 Apa nama tempat ini ?
04 Dimana alamat anda ?
05 Berapa umur anda ?
Kapan anda lahir ? (minimal tahun
06
lahir)
07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa Presiden Indonesia
08
sebelumnya?
09 Siapa nama Ibu anda ?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap
10 pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
⅀=6 ⅀=3
Score total = 6
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : kerusakan intelektual berat
8.2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan
menggunakan MMSE ( Mini Mental Status Exam) :
Orientasi
Registrasi
Perhatian
Kalkulasi
Mengingat kembali
Bahasa
ASPEK
NILAI NILAI
NO KOGNITI KRITERIA
MAKS KLIEN
F
1. Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan
benar :
□ Tahun
□ Musim
□ Tanggal
□ Hari
□ Bulan
Dimana kita sekarang
berada ?
□ Negara Indonesia
□ Provinsi Jawa Barat
Orientasi 5 5
□ Kabupaten Subang
□ Kecamatan
Pagaden Barat
□ Desa Cidahu
3. Sebutkan nama 3 obyek
(oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing
– masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien
Registrasi 3 3
ketiga obyek tadi. (untuk
disebutkan)
□ Obyek buku
□ Obyek gunting
□ Obyek handpone
4. Minta klien untuk memulai
dari angka 100 dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
Perhatian
□ 93
dan 5 2
□ 86
kalkulasi
□ 79
□ 72
□ 65
5. Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada No. 2 (registrasi).
Bila benar, 1 point untuk
masing – masing obyek.
6. Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu
benda dan tanyakan
namanya pada klien.
□ Gelas
□ Jam dinding
Interpretasi hasil :
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda?
2. Apakah anda mengurangi banyak aktivitas dan
hobi anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda terasa hampa
?
4. Apakah anda senantiasa bosan?
5. Apakah anda memiliki harapan pada masa depan ?
6. Apakah anda terganggu dengan pikiran yang tidak
dapat diungkapkan/keluarkan?
7. Apakah anda bersemangat setiap waktu?
8. Apakah anda takut tentang sesuatu yang buruk
menimpa anda?
9. Apakah anda merasakan bahagia pada sebagian
besar waktu anda?
10. Apakah anda merasa tidak berdaya?
11. Apakah anda merasa resah dan gelisah ?
12. Apakah anda lebih memilih di dalam rumah dari
pada berjalan-jalan ke luar dan melakukan sesuatu
yang baru?
13. Apakah anda sering khawatir akan masa depan
anda?
14. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyak
orang?
15. Apakah anda berfikir bahwa luar biasa anda
diberikan kehidupan sampai sekarang?
16. Apakah anda merasa murung dan sedih ?
17. Apakah anda merasa tidak berharga seperti
perasaan anda saat ini ?
18. Apakah anda mengkhawatirkan masa lalu
(kejadian-kejadian masa lalu) anda ?
19. Apakah anda merasakan bahwa kehidupan ini
sangat menyenangkan/menarik ?
20. Apakah anda memiliki kesulitan atau merasa berat
untuk memulai hal yang baru ?
21. Apakah anda memiliki energi maksimal (penuh
semangat) ?
22. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak
ada harapan?
23. Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya dari pada anda?
24. Apakah anda seringkali kesal pada hal – hal sepele
?
25. Apakah anda seringkali merasa ingin menangis ?
26. Apakah anda memiliki kesulitan dalam
berkonsentrasi?
27. Apakah anda senang bangun di pagi hari?
28. Apakah anda lebih memilih menghindari
perkumpulan sosial?
29. Apakah anda mudah untuk membuat keputusan ?
30. Apakah pikiran anda jernih seperti biasanya ?
Interpretasi 12 18
Interpretasi :
a. Skor 0 – 9 : Normal
b. Skor 10 – 19 : Depresi Ringan
c. Skor 20 – 30 : Depresi Berat
9. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA
(TINNETI, ME , DAN GINTER, SF, 1998)
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
DS : Kurang kontrol tidur D.0055
mengeluhkan susah Gangguan pola tidur
untuk memulai tidur
- mengatakan sering
mengalami mimpi
buruk, ia juga
mengatakan saat
bekerja sering
merasa
mengantuk,dan
cepat lelah
DO :
-
DS : Kebutuhan tidak terpenuhi D.0080
- Klien mengatakan Ansietas
dan tidak focus
dalam bekerja
- Klien mengatakan
sering merasakan
cemas, karena
pekerjaannya yang
menumpuk dan ia
khawatir tidak
mampu
menyelesaikan
pekerjaan tersebut
dalam waktu yang
sudah ditentukan.
DO :
- Klien tampak
gelisah
- Muka tampak pucat
- Kelopak mata
membengkak
Ds : Faktor fsikologis D.0019
- Tn. A mengatakan Defisit nutrisi
nafsu makanya
menurun, disaat
makan Tn. A
mengeluh cepat
kenyang.
Do :
- Berat badan Tn. A
juga menurun, Yang
semula 70 Kg
sekarang menjadi 65
Kg.
Ds: Kurang pengendalian D.0074
- Pasien mengeluh situsional/lingkungan Gangguan rasa
sulit tidur nyaman.
- Pasien mengatakan
cepat lelah
- Pasien mengatakan
sering cemas
Do:
- Pasien tampak
gelisah
2. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan pola tidur berhubungan dengan Kurang kontrol tidur
di buktikan dengan mengeluhkan susah untuk memulai tidur.
2) Ansietas berhubungan dengan Kebutuhan tidak terpenuhi di
buktikan dengan Klien mengatakan sering merasakan cemas
dan Muka tampak pucat.
3) Defisit nutrisi berhubungan dengan Faktor fsikologis di
buktikan dengan nafsu makanya menurun dan Berat badan juga
menurun.
4) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Kurang
pengendalian situsional/lingkungan di buktikan dengan Pasien
mengeluh sulit tidur dan gelisah.
C. Perencanaan
Perencanaan keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan
tujuan Intervensi rasional
1. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan I.05174
berhubungan dengan tindakan Dukungan tidur
Kurang kontrol tidur di keperawatan selama Observasi
buktikan dengan 3x24jam, maka pola - Identifikasi pola - untuk mengidentifikasi
mengeluhkan susah untuk tidur membaik aktivitas dan tidur pola tidur pasien
-
kolaborasi
- untuk memonitor
- Kolaborasi dengan
asupan nutrisi dan kalori
ahli gizi untuk
menentukan jumblah
kalori dan jenis
nutrien yang di butuh
kan.
4. Gangguan rasa nyaman Setela dilakukan I.09326
berhubungan dengan intervensi Terapi relaksasi
Kurang pengendalian keperawatan selam Observasi
situsional/lingkungan di 3x24jam maka - Identifikasi tehnik - untuk merelaksasikan
buktikan dengan Pasien status kenyamanan trelaksasi yang ppasien
mengeluh sulit tidur dan meningkat dengan pernah efektif di
- untuk melihat respon
gelisah. kriteria hasil : gunakan pasien
- Rilks - Monitor resdpon
meningkat terhadap relaksasi - untuk mencegah pasien
(5) Trapeutik kembali cemas
- Gelisah - Ciptakan lingkungan
menurun (5) yang tenang dan
- Keluhan tanpa gangguan
sulit tidur dengan pencahayaan
- untuk menjelaskan
mrnurun (5) dan suhu ruang
manfaat relaksasi
- Lelah nyaman
menurun (5) Edukasi
- untuk merelaksasikan
- Pola tidur - Jelaskan tujuan dan
pasien
membaik(5) mangfaat sesuai jenis
- relaksasi
- untuk menenangkan
- Jelaskan secara rinci
pasien
inrervensi relaksasi
- untuk melatih tekmik
yang di pilih
relaksasi
- Anjurkan rileks dan
merasakan relaksasi
- untuk mengajarkan
- Anjurkan mengulangi
pasien teknik relaksasi
atau melatih tehnik
yang di pilih
- Demonstrasikan dan
latih tehnik relaksasi.
D. Implementasi
No
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
.
1. Gangguan pola tidur I.05174 S : klien menghatakan
berhubungan dengan Kurang Dukungan tidur sudah bisa tidur
kontrol tidur di buktikan dengan Observasi O:-
mengeluhkan susah untuk - Identifikasi pola aktivitas A : masalah gangguan
memulai tidur. dan tidur pola tidur teratasi
D.0055 R P : intervensi dukungan
- Identifikasi faktor tidur di hentikan
pengganggu tidur
R
- Identifikasi makan dan
minum yang mengganggu
pola tidur
R
Trapeutik
- Modifikasi lingkungan
R
- Batasi waktu tidur siang
R
- Fasilitasi penghilang
setres sebelum tidur
R
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan.
R
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
R
- Anjurkan menghindari
maakan/minum yang
mengganggu tidur.
R:
2. Ansietas berhubungan dengan I.09314 S: Klien mengatakan
Kebutuhan tidak terpenuhi di Reduksi Ansietas sudah tidak merasakan
buktikan dengan Klien Observasi cemas
mengatakan sering merasakan - Monitor tanda-tanda O : Klien tampak tidak
cemas dan Muka tampak pucat. ansietas gelisah
D.0080 R A :masalah ansietas
Terapeutik teratasi
- Temani pasien untuk P : intervensi reduksi
mengurangi kecemasan ansietas di hentikan.
R
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
R
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
R
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
R
Edukasi
- Latih tehnik relaksasi
R
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat ansietas.
R
3. Defisit nutrisi berhubungan I.03119 S :klien mengatakan
dengan Faktor fsikologis di Menejemen Nutrisi nafsu makanya
buktikan dengan nafsu makanya Observasi meningkat
menurun dan Berat badan juga - identifikasi status nutrisi O : Yang semula 65 Kg
menurun R sekarang menjadi 68
D.0074 - identifikasi kebutuhan Kg.
kalori dan kebutuhan A : masalah defisit
nutrien nutrisi teratasi
R P : intervensi
- monitor asupan makanan menejemen nutrisi di
R hentiak
- mnitorberat badan
R
- monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
R
Terapeutik
- sajikan makanan yang
menarik dan suhu yang
sesuai.
R
- berikan makanan yang
tinggi kalori dan tinggi
protein
R
- berikan suplemen
makanan
R
kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumblah kalori dan jenis
nutrien yang di butuh kan
R