Anda di halaman 1dari 4

 

KASUS
Tn.K berusia 30 tahun merupakan penulis terkenal yang memiliki
banyak penggemar. Kesuksesannya tidak diimbangi dengan keharmonisan keluarga yang diidamkan
setiap keluarga. Tn.K memiliki riwayat masa lalu yang bisa dikatakan suram.Ketika dia duduk di sekolah
dasar, ibunya menikah lagi dengan laki-laki kasar yang suka memukul. Hampir setiap hari dia, kakak, dan
ibunya dipukul oleh ayah tirinya tersebut. Sampai pada akhirnya ketika Tn.K dipukul oleh ayahnya,
kakaknya marah dan mengambil pisau, dan setelah terjadi beberapa kali perdebatan, sang ayah tertusuk
pisau dan meninggal. Karena sang kakak ingin melindungi adiknya maka dia rela dipenjara,akan tetapi
ternyata hukuman yang dijatuhkan lama dan akhirnya sang kakak menghabiskan waktu 13 tahun
dipenjara. Karena kejadian itu, kakak Tn.K memiliki dendam kepada adiknya yang pada akhirnya pada
saat keluar penjara kakak Tn.K menyerang Tn.K dengan menusuknya. Sejak kejadian itu, Tn.K
mempunyai teman anak SMA yang mengaku fansnya yang ternyata memiliki kisah yang sama dengan
dirinya yaitu sering dipukuli oleh ayahnya. Setelah teman-temannya menyelidiki, ternyata anak SMA
yang dimaksud Tn.K hanyalah teman khayalan yang dia ciptakan sendiri. Dan karena teman khayalannya
tersebut, Tn.K seringkali melukai dirinya demi menyelamatkan anak SMA tersebut, sampai pernah
kejadian dia menabrakkan mobilnya untuk melindungi anak SMA tersebut dari bahaya. Sehingga Tn.K
seringkali mengalami bahaya sampai orang yang melihatnya Tn.K seperti bunuh diri karena sering
membahayakan dirinya sendiri. Dan Tn.K tidak mempercayai ketika teman-temannya mengatakan bahwa
anak SMA itu tidak nyata. Sehingga dia dipaksa untuk dibawa dirumah sakit dan ternyata didiagnosis
skizopfrenia 
Pengkajian. 
Faktor predisposisi 
Diagnosis psikiatri Tn.K dalam kasus tersebut didiagnosis skizofrenia 
Sifat kepribadian
Sifat kepribadian pada Tn.K yang meningkatkan resiko bunuh diri adalah adanya teman khayalan
sehingga Tn.K selalu berusaha melindunginya dengan mengorbankan dirinya sendiri yang bisa
membahyakan. 
Lingkungan psikososial
Tn.K mulai mengalami gangguan adalah ketika dia diserang dan dicoba dibunuh oleh kakaknya yang baru
keluar penjara dimana kakaknya mengalami dendam terhadapnya. 
Biologis
Tidak ada keturunan dari Tn.K yang sama memiliki gangguan sepertidirinya. 
Psikologis
Perilaku yang ditujukan oleh Tn.K dengan selalu melindungi temankhayalannya yang merupakan
cerminan dirinya tersebut karena dia ingin teman khayalan tersebut tidak seperti dirinya sekarang. Dia
juga merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada kakaknya sehingga dia juga tertekan. Tn.K akan selalu
berusaha melindungi dengan cara yang membahayakan dirinya tanpa dia sadari tersebut. Karena pada
dunia Tn.K,teman khayalan yang dia lihat itu nyata dan perlu perlindungannya. 
Sosiokultural
Hubungan dengan orang disekitarnya, Tn.K memiliki hubungan yang baik dan Tn.K merupakan tokoh
yang diidolakan karena karya bukunya. Akan tetapi, hubungan Tn.K dengan kakaknya sangat tidak baik.
Dan hal tersebut salah satu yang melatar belakangi apa yang dialaminya sekarang.
Faktor prepitasi
Faktor pencetus dari kasus diatas adalah adanya rasa bersalah terhadap kakaknya, dan adanya perasaan
dendam dari kakaknya yang terus ingin  menyerang Tn.K, sehingga teman khayalan Tn.K muncul
sebagai cerminan dirinya.
respon terhadap stress 
Kognitif
Kognitif klien sejak mengalami gangguan ini terganggu, yaitu kemampuan menulisnya sangat menurun
dan cenderung hanya mengulang tulisan yang sudah pernah dia tulis sebelumnya. 
Afektif
Tn.K seringkali merasakan cemas akan serangan dari kakaknya, dan selain itu bayangan dari masa
lalunya terus saja datang membayangi 
Fisiologis
Tn.K sering kali merasakan keringat dingin dan susah tidur
ketika bayangan dari masa lalunya sudah mulai ada, dan Tn.K selalu mencemaskan teman bayangannya. 
Perilaku
Tn.K sehari-harinya berperilaku seperti orang normal lainnya dalam menjalani aktivitas hariannya, hanya
saja orang sekeliling Tn.K sering melihat Tn.k mengobrol sendiri seolah ada orang lain didepannya yang
diajak mengobrol. Selain itu, Tn.K sering berperilaku yang membahayakan seperti menabrakkan
mobilnya sendiri dan menjatuhkan dirinya sendiri seperti orang yang sedang dipukuli 
Sosial
Hubungan sosial Tn.k dengan sekitar baik, tidak mengalami gangguan. 
Kemampuan Mengatasi Masalah/ Sumber Coping  
Kemampuan personal
Tn.K kurang bisa mengendalikan dirinya apabila sudah menyangkut dengan teman hayalannya, sehingga
menurut orang sekitar Tn.K sering melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya. 
Dukungan social
Pada awalnya, keluarga dan temannya tidak mengetahui apa yang sedang dialami Tn.K, akan tetapi
ketika mengetahui Tn.K sedang sakit keluarga dan temannya memberikan dukungan penuh pada Tn.K
agar cepat sembuh.
Asset material
Tn.K merupakan penulis terkenal, sehingga memiliki penghasilan yang cukup untuk kehidupannya dan
keluarganya. 
Keyakinan positif
Tn.K memiliki keyakinan penuh bahwa dirinya akan sembuh dengan keyakinan padaNya, selain itu
dukungan dari keluarga dan orang sekitar juga menjadi penyemangat tersendiri baginya
Diagnosa Keperawatan 
Resiko Bunuh Diri

Intervensi Keperawatan

Diagnosa NOC  NIC


Resiko Bunuh Pengendalian 1. Membantu klien untuk mengenali masalah yang sedang dialami. 
Diri DiriTerhadap Bunuh 2. Manajemen perilaku 
Diri a. Bantu klien untuk menurunkan resiko perilaku destruktif
yang diarahkan pada diri sendiri dengan cara 
1. Kaji tingkatan resiko yangdialami klien: tinggi,sedang, rendah 
2. Kaji level Long-Term Risk:lifestyle, dukungan sosial,tindakan
yang bisa membahayakan dirinya
b. Bantu klien untuk meningkatkan harga diri
 Tidak menghakimi dan bersikap empati 
 Mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki 
 Berikan jadwal aktivitas
harian yang terencana untuk klien dengan control impuls
yang rendah 
 Lakukan terapi kelompok dan terapi kognitif serta perilaku
bila diindikasikan
3.Surveillance: safety
Berikan lingkungan yang aman(safety)
 Tempatkan klien di ruang perawatan yang mudah dipantau
 Mengidentifikasi dan mengamankan benda-benda yang dapat
membahayakan klien
 Berikan ruangan yang nyaman, dan aman yaitu dengan
situasi lingkungan yang cukup cahaya
dan jendela yang tidak terbuka lebar untuk menghindari
kemungkinan klien lari dari ruang perawatan
 Ketika memberikan obat oral,dampingi klien dan pastikan
semua obat telah diminum
 Monitor keadaan klien secara kontinyu
 Batasi orang dalam ruangan
klien
4. Active Listening
 Bantu klien untuk mendapatkan dukungan sosial 
 Informasikan kepada keluarga dan saudara bahwa klien
membutuhkan dukungan sosial yang adekuat 
 Dorong klien melakukan aktivitas sosial 
 Jadilah pendengar yang baik bagi klien dan bantu klien untuk
mengatasi masalah
5. Afirmasi Positif 
 Berikan reinforcement positifkepada klien

 
 

 
 
 
 
 

 
Implementasi 
Melakukan apa yang sudah direncanakan di intervensi kepada klien
Evaluasi
S : Tuliskan apa yang masih dirasakan klien.
Klien masih sering melihat teman bayangannya setiap waktu yang seolah-olah selalu meminta
bantuannya
 
O : Klien masih terlihat sering berbicara sendiri seolah ada lawan bicara didepannya.
A : Tanda gejala yang masih ada atau yang sudah hilang.
 klien masih terlihat murung dan melakukan hal yang mengarah pada mencedari diri dengan alasan
melindungi temannya 
klien masih sering mengobrol sendiri. 
klien masih menaganggap bahwa temannya itu nyata
klien masih menaganggap bahwa temannya itu nyata
P : Lanjutkan intervensi no 2, 4, 5, 6

Anda mungkin juga menyukai