vikimustofa234@gmail.com
Ilmu ekonomi sebagai ilmu positif dan empiris telah berkembang sangat
pesat. Tidak diragukan bahwa ilmu ekonomi telah banyak memberikan
sumbangan bagi perkembangan perekonomian individu, masyarakat, bangsa
maupun negara. Safri (2018: 3) berpendapat bahwa ekonomi berkenaan dengan
setiap tindakan atau proses yang harus dilaksanakan untuk menciptakan barang-
barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
manusia. Ilmu ekonomi dengan segala percabangannya telah dapat memberikan
eksplanasi terhadap fenomena ekonomi yang terjadi di dalam kehidupan konkret.
Lebih dari itu, ilmu ekonomi dapat memberikan prediksi atas aktivitas/realitas
kehidupan perekonomian yang mendekati kebenaran. Pemikiran-pemikiran tokoh
filsafat klasik memiliki peran aktif dalam perkembangan ilmu ekonomi.
Banyak filsuf handal yang lahir di Yunani, salah satunya adalah Aristoteles
(384-322 SM), Aristoteles dilahirkan di Stagyra di Thrace, pada tahun 384 SM.
Ayahnya mewarisi kedudukan sebagai dokter pribadi raja Makedonia. Diumur
tujuh belas tahun Aristoteles belajar di akademi yang didirikan oleh Plato. Plato
sendiri dilahirkan di Athena tahun 427 SM. Ia adalah murit sekaligus sahabat
diskusi Socrates. Sedangkan Socrates lahir di Athena sekitar 470-399 SM
(Maksum. 2012).
Menurut Komara (2011: 1) Filsafat terekam sejarahnya pertama kali pada era
Yunani kuno sekitar abad keenam sebelum masehi (SM). Namun, masa keemasan
dinilai lahir dua abad kemudian. Masa ini ditandai dengan munculnya Socrates.
Socrates banyak terdokumentasi pemikiran filsafatnya melalui tulisan dari
muridnya yaitu Plato. Disamping itu, ada Aristoteles yang memberikan kontribusi
pemikiran filsafat yang juga dipengaruhi oleh gurunya Plato, maupun Socrates.
Ketiga tokoh ini, menjadi terkenal dalam perkembangan sejarah filsafat. Maka
dari itu, ketiga tokoh ini dipandang sebagai tokoh pemikir filsafat yang sangat
berpengaruh pada era klasik.
Telah diuraikan bahwa pemikir filsafat adalah pemilik karakter berfikir yang
rasionalis. Tiga tokoh filsafat klasik (Socrates, Plato, dan Aristotetles) memiliki
corak pemikiran yang hampir seragam meskipun di antara ketiganya memiliki
perbedaan tersendiri. Socrates memiliki metode yang disebut dengan metode
kebidanan (maieutika). Idea menjadi ciri khas pemikiran Plato. Sementara,
Aristoteles dianggap sebagai bapak logika karena memproduksi teori-teori
saintifik logis yang memiliki manfaat luar biasa dalam berbagai bidang yang
dampaknya terasa hinggga kini.
Pada penulisan artikel ini proses analisa data secara umum berfokus pada tiga
tahap yaitu pengumpulan informasi melalui dokumentasi teks-teks yang tersedia.
Dalam hal ini teks-teks yang dikumpulkan fokus pada teks yang mengkaji
pemikiran filsafat Socrates, Plato, dan Aristoteles. Pemikiran ini kemudian
dianalisis poin rasionalisnya. Pemikiran rasionalis inilah yang kemudian
diterapkan atau diimplementasikan dalam bidang ekonomi. pada kerangka
pemikiran tiga tokoh filsafat klasik (Socrates, Plato, dan Aristoteles), penulisan
artikel ini mengkaji tentang pemikiran tokoh filsafat klasik pada bidang ekonomi.
B. METODELOGI
Studi literatur menjadi metode yang digunakan dalam studi ini. Data-data
studi bersumber dari teks-teks ilmiah yang dipustakakan (Supardi, 2005). Teks-
teks ini berupa jurnal ilmiah dan buku yang diterbitkan secara elektronik maupun
cetak. Proses analisa data secara umum meliputi tiga tahap yaitu pengumpulan
informasi melalui dokumentasi teks-teks yang tersedia. Dalam hal ini teks-teks
yang dikumpulkan fokus pada teks yang mengkaji pemikiran filsafat Socrates,
Plato, dan Aristoteles mengenai ekonomi. Pemikiran ini kemudian dianalisis lalu
diterapkan atau diimplementasikan dalam bidang ekonomi modern.
C. PEMBAHASAN
1. Implementasi Ekonomi Filsafat Menurut Socrates dalam Konteks
Ekonomi Modern
Socrates diperkirakan lahir dari ayah yang berprofesi sebagai
seorang pemahat patung dari batu (stone mason) bernama Sophroniskos.
Ibunya bernama Phainarete berprofesi sebagai seorang bidan, dari
sinilah Socrates menamakan metodenya berfilsafat dengan metode
kebidanan nantinya. Socrates beristri seorang perempuan bernama Xantippe
dan dikaruniai tiga orang anak. Secara historis, filsafat Socrates
mengandung pertanyaan karena Socrates sediri tidak pernah diketahui
menuliskan buah pikirannya. Apa yang dikenal sebagai pemikiran
Socrates pada dasarnya adalah berasal dari catatan Plato, Xenophone
(430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya. Yang paling terkenal
diantaranya adalah penggambaran Socrates dalam dialog-dialog yang ditulis
oleh Plato (Ismail, dkk. 2021).
Dalam bidang ekonomi, Socrates berkontribusi dengan pemikiranya
yang dinamakan metode kebidanan (maieutika) pada tahun 469-399 SM
(Murtiningsih, 2012: 45). Menurut Bertens, 1999:100, bahwa Socrates
menamakan metode kebidanan dalam konsep filsafatnya karena terinspirasi
dari ibunya yang menggeluti profesi bidan. Maksud metode kebidanan ini
adalah mekanisme dengan bertanya sesuatu secara menyeluruh dan terstruktur
kepada pasien untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kondisi
kehamilan pasien. Dalam hal ini Socrates ketika ingin mengetahui kebenaran
dari suatu hal yang bisa dinalar dengan akal, maka Socrates akan
mengarahkan lawan bicaranya untuk menjawab pertanyaannya secara
terstruktur, sehingga mendapatkan hasil jawaban yang konsisten dan akurat.
Konsistensi dan keakuratan dari jawaban-jawaban ini yang kemudian
memerlukan kecerdasan akal (rasio) dalam menjalankannya dan mengungkap
kebenaranya. Di samping itu, berdasarkan pernyataan Petrus (2004) Socrates
juga menggunakan kekuatan hati dalam proses pencarian kebenaran tersebut.
Jika ditelusuri lebih dalam di era terkini, bidang ekonomi sering kali
menggunakan model dialog Socrates dalam mencari kebenaran dengan
sistematika pertanyaan yang terstruktur dan komprehensif tersebut. Seperti
contoh berikut ini: Seorang calon investor harus dapat
menganalisis sedemikian komprehensif dan kompleks terhadap objek
investasi yang akan dieksekusi. Praktik seperti ini seringkali diterapkan pada
kontrak investasi dengan nilai yang banyak. Studi pengujian kelayakan bisnis
seringkali digunakan oleh calon investor untuk mendapatkan informasi valid
dan teraktual dalam rangka memutuskan untuk melakukan, menunda, atau
membatalkan investasi (Abidin, 2016: 152–164). Namun dalam menggunakan
studi penilaian kelayakan ini terdapat berbagai metode atau cara yang
digunakan untuk menghasilkan informasi seoptimal mungkin.
Plato lahir di Athena tahun 427 SM, dengan nama asli Aristocles. Ia
murid sekaligus sahabat diskusi Socrates, ia terkenal sebagai seorang filsuf
Yunani yang sangat berpengaruh ajaran dari orang tuanya Ariston (bangsawan
keturunan Raja, Kodrus 1068 SM, Raja terakhir Athena) dan Periktione
(Keturunan Solon). Meninggalnya Plato saat berumur 80 tahun ada sebuah
jamuan pernikahan muridnya, Plato saat itu ikut bergembira dan malam pun
tiba dimana Plato pergi dan memilih tempat yang sepi dari keramaian dirumah
itu. Disana Plato tertidur dan tidak disangka ia tidur untuk selama- lamanya.
Perlu diketahui pula bahwa Plato sampai berumur 80 tahun itu dan sampai
meninggalnya Plato tidak pernah menikah dan tidak mempunyai anak.
D. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Endang Komara. 2011. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: Refika
Aditama.
Kees Bertens. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. hal. 100.
Maksum Ali. 2012. Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga Pstmodernisme.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurizal Ismail, Siti Aisyah, Bakri Wahyudi. 2020. “Rasionalisme dalam
Perkembangan Ekonomi Mainstrim dan Islam di Indonesia”. Ijtihad: Jurnal
Hukum dan Ekonomi Islam, Vol 14, No 1.
Safri Hendra. 2018. Pengantar Ilmu Ekonomi. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus
IAIN Palopo.
Simon Petrus L. 2004. Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari
Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Yogyakarta: Kanisius. hal. 16.
Wahyu Murtiningsih. 2012. Para Filsuf dari Plato Sampai Ibnu Bajah, Yogjakarta:
Ircisod.