Anda di halaman 1dari 14

AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No.

1 Tahun 2020

KOMUNITAS K-POP DI SIDOARJO TAHUN 2013-2018

Dewi Aisyah
Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakutas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Email: dewiaisyah283@gmail.com

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum


Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Lahirnya Muslimat NU merupakan salah satu bentuk konkrit tumbuhnya kesadaran gerakan perempuan
dan reformasi di tubuh NU meskipun menuai konflik di tubuh internal NU serta para kyai. Sebagai organisasi
perempuan yang beranggotakan kaum ibu, Muslimat NU telah mengalami modernisasi pemikiran dimana tidak
lagi berpandangan bahwa wujud emansipasi adalah persamaan hak dan kewajiban saja melainkan peranan
perempuan harus di berikan tingkatan lebih lanjut dan ruang gerak yang cukup untuk mengakomodir perempuan
Islam Ahlussunnah Waljamaah. Sehingga Muslimat NU turut serta dalam gelanggang Pemilu tahun 1955 dan
1971 untuk menguatkan nota politik NU dan berusaha untuk memilih dan dipilih oleh masyarakat sebagai
anggota DPR dan KONSTITUANTE. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang (1) Bagaimana
partisipasi politik Muslimat NU dalam pemilu pada tahun 1955 dan 1971; (2) Bagaimana pandangan pengurus
organisasi NU terhadap keterlibatan kader Muslimat NU dalam memperebutkan kursi partai. Metode dalam
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Heuristik (pengumpulan sumber) didapatkan
peneliti di Perpustakaan Nasional RI, ANRI, Perpustakaan PBNU. Sumber berupa hasil wawancara dilakukan
kepada Narasumber yang berkaitan dengan partisipasi politik Muslimat NU dalam pemilu. Kritik sumber
dilakukan peneliti agar sumber yang didapatkan oleh peneliti dapat dijadikan sebagai sumber interpretasi data.
Interpretasi data yang dilakukan berupa analisis sumber yang dikaitkan dengan kondisi pada saat itu, agar
penulisan sejarah dapat dilaksanakan dengan baik. Historiografi merupakan metode akhir dalam penelitian,
yakni dengan menuliskan hasil dari penelitian dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian ini adalah tentang
bagaimana bentuk dan tingkat partisipasi politik Muslimat NU dalam Pemilu tahun 1955 dan 1971 serta
pandangan pengurus organisasi NU terhadap keterlibatan Muslimat NU dalam memperebutkan kusi partai.
Peneliti juga menjabarkan bagaimana faktor-faktor yang mendorong partisipasi politik Muslimat NU dalam
pemilu.

Kata Kunci: Partisipasi Politik, Muslimat NU

Abstract
The birth of Muslimat NU was one of the concrete forms of growing awareness of the women's
movement and reform within the NU despite the internal conflict within the NU and the kyai. As a women's
organization whose members are mothers, Muslimat NU has undergone a modernization of thinking which no
longer holds that the form of emancipation is equality of rights and obligations but rather the role of women
must be given a further level and space sufficient to accommodate Islamic women Ahlussunnah Waljamaah. So
that Muslimat NU participated in the 1955 and 1971 Election arena to strengthen NU's political memorandum
and try to elect and be elected by the community as members of the DPR and KONSTITUANTE. The
formulation of the problems in this study are about (1) How was the political participation of Muslimat NU in
the elections in 1955 and 1971; (2) What is the view of the NU organization management towards the
involvement of Muslimat NU cadres in fighting for party seats. The method in this research is historical
research method. Heuristics (collecting resources) were obtained by researchers at the National Library of
Indonesia, ANRI, PBNU Library. The sources in the form of interviews were conducted with resource persons
relating to the political participation of Muslimat NU in the election. Sources are criticized by researchers so
that sources obtained by researchers can be used as sources of data interpretation. Data interpretation is in the
form of source analysis that is related to the conditions at the time, so that the writing of history can be carried
out properly. Historiography is the final method in research, namely by writing the results of research in written
form. The results of this study are about the form and level of political participation of Muslimat NU in the 1955
and 1971 elections and the views of the NU organization's management on the involvement of Muslimat NU in
fighting for party discussions. Researchers also describe how the factors that encourage Muslimat NU's
political participation in elections.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

Keyword : Political Participation, Muslimat NU

PENDAHULUAN
Asia selain India yang memiliki pangsa pasar film
A. Latar Belakang domestik sekitar 40 %.2
Jika melihat kembali tentang Korea, maka kita Korea Selatan pada kurun waktu akhir ini telah
akan membahas negara yang memiliki sejarah berhasil menyebarkan produknya yaitu berupa budaya
panjang khususnya dalam hal keberhasilan. Ada populernya ke dunia internasional. Berbagai produk
seorang filsuf terkenal yang berasal dari India, budaya Korea Selatan mulai dari Film, Drama,
Rabindranath Tagore beliau pernah menulis dalam Musik, gaya hidup, fashion hingga produk-produk
puisinya kalau korea akan menjadi penerang dari Asia industrinya mulai menyebar luas di kalangan
Timur.1 Sedikit demi sedikit hal itu mulai terwujud, masyarakat di berbagai negara. Proses penyebaran
dengan adanya hal tersebut memperjelas kedudukan budaya Pop Korea dikenal dengan istilah ‘Korean
dari Korea yang merupakan salah satu negara di Asia Wave’ atau ‘Hallyu Wave’. Proses penyebara budaya
dengan kegemilangannya yang patut untuk pop Korea ke berbagai dunia tidak bisa dilepaskan
diperhitungkan. Salah satu keistimewaan masyarakat dari keberadaan media masa seperti Internet,
Korea dapat dilihat dari kesuksesannya dalam Facebook, Twitter, Youtube, dan sebagainya, bahkan
membangun sebuah negara dengan berbasis pertanian bisa dikatakan bahwa media masa adalah saluran
menjadi negara industri maju. Dalam rentang waktu utama dalam penyebaran Korean Wave.3
yang relatif singkat negara dengan julukan Negeri Musik korea atau yang biasa dikenal dengan
Ginseng ini mampu memulihkan keadaan ekonomi istilah K-Pop saat ini menjadi salah satu produk
negaranya dari keterpurukan tahun 1997/1998 lalu. budaya pop korea yang paling disukai dan diminati
Piala Dunia Korea – Jepang tahun 2002 yang berakhir masyarakat terutama kalangan remaja. Sebagai salah
dengan Korea masuk kedalam kekuatan empat besar satu bagian dari budaya Korea yang tergolong
dalam bidang olah raga sepak bola dunia semakin penyebarannya sangat cepat melalui media massa
memperkenalkan negara dengan julukan semenanjung maupun media sosial, musik Korea meliputi tari-pop,
yang keadaan alamnya dikelilingi dengan balada pop, techo, rock, hip-hop, R&B, dan
pegunungan yang indah ini. sebagainya. Musik korea pertama mendapat perhatian
Di sisi lain, budaya pop Korea mempunyai di Asia Timur, kemudian K-Pop mulai memasuki
keunikan tersendiri sehingga mereka berhasil merebut pasar musik Jepang dan mulai menggeser pasar musik
pasar di daerah Asia bahkan sekarang mulai Jepang di Asia.4 Seiring berjalannya waktu K-Pop
merambah ke pasar Amerika dan Eropa. Produk dari semakin tumbuh dari genre musik menjadi subkultur
budaya korea berhasil mengemas nilai-nilai Asia di kalangan remaja maupun dewasa dari Asia Timur
khususnya Asia timur dengan gaya. Dari segi film hingga Asia Tenggara bahkan K-Pop telah
maupun drama, cerita yang disuguhkan dikemas melebarkan sayapkan hingga ke Amerika dan Eropa,
dengan nuansa kehidupan orang Asia, namun dari hal ini terlihat di beberapa bagian Amerika Latin,
segi pemasarannya memakai cara pemasaran Timur Laut India, Afrika Utara, Timur Tengah, Eropa
internasional, cara pemasaran Internasional Timur dan negara-negara imigran dari dunia barat.
cenderung mengedepankan penjualan nama dari Korea Selatan merupakan salah satu pendatang
seorang bintang atau dikalangan remaja mereka baru yang sukses memasarkan produk-produk
menyebutnya dengan sebutan idol. Selain itu, produk budayanya di lingkup pasar global. Di Indonesia,
dari perfilman maupun drama Korea jika diamati gelombang Hallyu mulai terjadi awal tahun 2000-an.
mereka sering mengangkat tema sentral atau pusat Sebelum adanya Hallyu, masyarakat Indonesia sudah
dari kehidupan nilai orang Asia, walaupun latar dari akrab dengan produk-produk budaya asing seperti
cerita tidak terjadi di korea melainkan di belahan India dengan bollywoodnya, Jepang yang lebih
bumi lain tetap saja yang diangkat berupa kehidupan dikenal dengan J-Pop, Taiwan dengan dramanya,
orang asia. Mereka berhasil meramu nilai-nilai yang
dimiliki negara Timur dan Barat dalam penyajian 2
Cine 21. No: 315, Agustus 2001.
cerita film atau drama. Hal-hal inilah yang 3
Wijayanti, Ardiani. A. 2012. Hallyu: Youngstres
menyebabkan produk dari budaya pop Korea dapat
Fanaticism of Korean Pop Culture (Study of Hallyu
dengan cepat diterima di kalangan masyarakat Asia.
Fans Yogyakarta City). Journal of Sociology. 3, pp 1-
Bisa dikatakan Korea merupakan salah satu negara di
24.
4
http://harnas.co/2017/10/16/invasi-k-pop-pesaing-
musik-barat/invasi-k-pop-pesaing-musik-barat-3
1
Tae-Hung Ha. 2002. Guide to Korean Culture. diakses tanggal: 18 maret 2019 11:55 Reportase :
Seoul: Yonsei University Press. Bayu Indra Kahuripan
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

Eropa, dan Amerika Latin. Hallyu Wave saat ini umumnya sebagai khalayak dalam memandang
mampu menggeser posisi produk-produk budaya dunia.6 Selain itu, dalam hal ini kehadiran media
asing pendahulunya dan mulai menempati hati dapat mempengaruhi perilaku serta pola tanggapan
pemirsa Indonesia. yang diberikan oleh khalayak. Konstruksi realitas
Besarnya pengaruh dari budaya Korea pop di sosial merupakan premis yang sangat mendasar untuk
Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari seberapa besar mengetahui bagaimana dan mengapa individu
jumlah penonton dan rating dari drama seri Korea di memandang dunia dengan cara tertentu serta apa
televisi. Namun juga bisa dilihat dari bagaimana peran media dalam membentuk pandangan itu. Dalam
pengadaptasian gaya, penceritaan drama seri tersebut hal ini penyebaran k-Pop sangat erat kaitanya dengan
ke dalam sinetron Indonesia. Selain itu, fenomena konstruksi sosial media massa, Terminologi
maraknya penjual VCD dan DVD film maupun konstruksi sosial dikenalkan pertama kali oleh Peter
drama Korea juga dapat dijadikan tolok ukur. Berger dan Thomas Luckman dalam bukunya The
Sebelum tahun 2000-an, di Indonesia beredar film- Social Construction of Reality yang berakar pada
film dalam bentuk VCD ataupun DVD dengan paradigma Amerika dan interaksi simbolik.7 Mereka
didominasi oleh film keluaran Amerika, Taiwan, menggabungkan dan mengkombinasikan berbagai
Hongkong, terutama Jepang. Akan tetapi, faktanya asumsi dalam sosiologi dan juga filsafat. Menurut
kini yang terjadi produk film maupun drama Korea Berger dan juga Luckmann, manusia membentuk
lebih mendominasi. Dengan adanya Eksistensi VCD lingkungannya sendiri melalui sebuah proses yaitu
dan DVD film maupun drama Korea di toko-toko pembahasaan. Mereka dengan rinci telah mengupas
kaset Indonesia, hal ini telah menunjukkan bahwa bagaimana realitas diproduksi ulang melalui beberapa
adanya pangsa pasar yang menginginkan produk praktek-praktek sosial yang terdiri dari tiga tahapan
tersebut untuk ada. proses, yang pertama yaitu eksternalisasi, yang kedua
Di Indonesia, Hallyu Wave mulai dikenal sejak objektifikasi, dan yang ketiga merupakan tahapan
awal tahun 2000-an pada saat itu industri terakhir yaitu internalisasi.
Entertainment dan dan juga per-televisi Indonesia Masuknya K-Pop di Indonesia memiliki
diisi oleh tayangan-tayangan dari Jepang maupun pengaruh yang cukup besar, saat ini sering sekali kita
Taiwan, sebut saja pada masa itu mulai banyak di temui banyak remaja-remaja bahkan bukan hanya
putar anime atau kartun Jepang dan juga drama seri kalangan remaja tapi dewasa juga mulai mengikuti
dari Taiwan yang palinng terkenal adalah drama seri arus K-Pop ini. Keberadaan dari boyband dan juga
dengan judul Meteor Garden. Dari Kemunculan girlband Korea sudah tidak asing dalam kalangan
Hallyu Wave pertama kali di Indonesia ditandai pecinta musik K-Pop di Asia, termasuk di Indonesia.
dengan kehadiran drama-drama dan juga film yang Bahkan faktanya yang saat ini terjadi arah dunia
berhasil menarik perhatian penonton di Indonesia. hiburan Amerika mendadak juga mulai terjangkit
Drama dengan judul Jewel in the palace yang wabah K-Pop. Pada mulanya banyak pihak yang
ditayangkan pada tahun 2003 merupakan salah satu menganggap demam K-Pop merupakan fenomena
contoh drama Korea yang terkenal pada waktu itu di sesaat sama seperti budaya populer lainnya, namun
Indonesia. Umumnya sering kita lihat dalam film yang terjadi saat ini faktanya hingga kini K-Pop
maupun drama-drama korea selalu diiringi dengan masih memiliki penggemar, dan bahkan jumlahnya
yang namanya soundtrack atau back song yang semakin lama semakin besar. Banyak remaja di
dinyanyikan oleh penyanyi Korea baik itu penyanyi Sidoarjo yang menjadi penggemar K-Pop. Pada
solo, boyband ataupun girlband Korea.5 Bermula dari awalnya mereka mengetahui adanya musik K-Pop
inilah K-Pop sampai di telinga masyarakat penikmat beserta artis Korea dari berbagai jejaring sosial yang
musik di Indonesia. Sampai akhirnya lambat laun K- ada seperti contohnya instagram, twitter dan juga
Pop menjadi semakin besar di Indonesia, hal ini dapat youtube serta ada juga beberapa dari mereka yang
dilihat dan juga dapat ditandai dengan Indonesia yang mengetahui hal tersebut melalui tayangan televisi
selalu masuk kedalam daftar negara penyelenggara berupa drama ataupun iklan. Berawal dari
konser-konser artis atau idol K-Pop. ketertarikan inilah mereka kemudian mulai mencari
Pada dasarnya Peran media, utamanya dalam dan bergabung dengan website forum-forum atau
media massa, terutama dalam konstruksi realitas fanbase internasional yang berkaitan dengan idola
sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tidak
dapat kita abaikan begitu saja. Contohnya seperti 6
Mark A. Urista, et.al.,Explaining Why Adults Uses
media massa radio dan televisi ataupun seperti media MySpace and Facebook Through Uses and
komunikasi modern yang berupa internet memberikan Gratifications Theory. Human Communication. A
banyak pengaruh kepada cara pandang kita yang Publication of the Pacific andAsian Communication
Association. Vol 12, No. , pp.215-229 15 maret 2019
12:29
5
https://kinibisa.com/news/read/perkembangan- 7
Bungin, Burhan, 2006,Sosiologi Komunikasi Teori,
korean-wave-di-indonesia 25 maret 2019 12:04 Oleh : Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Halimah Nusyirwan Masyarakat.Kencana: Jakarta. hal 191
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

mereka, seperti soompi.com, allkpop, Pannchoa. kalangan penggemar K-pop. Hallyu Wave mulai
Tidak sedikit juga dari mereka yang mengunjungi merambah di setiap penjuru daerah di Indonesia, hal
blog-blog luar negeri bahkan para “famous fans” ini terlihat dari semakin mudahnya ditemukan
sebutan untuk beberapa fans yang memiliki pengikut komunitas-komunitas yang menyatakan diri mereka
ribuan atau bahkan ratusan di jejaring sosial media sebagai komunitas penggemar K-Pop termasuk di
mereka, biasanya mengapa famous fans memiliki Sidoarjo. Secara tidak langsung komunitas K-Pop
banyak pengikut, hal ini dikarenakan mereka sering yang ada di Surabaya turut berpengaruh dalam
membagikan tautan-tautan atau link download music penyebaran komunitas-komunitas K-Pop di Sidoarjo,
video, variety show, dan segala hal yang berkaitan saat ini telah banyak komunitas-komunitas
dengan idola mereka, bahkan ada beberapa famous penggemar K-Pop di Sidoarjo, kebanyakan dari
fans yang bekerja sebagai translator dari beberapa mereka menamai diri mereka sesuai nama fandom
artikel atau media yang sedang memberitakan idola mereka kemudian diikuti dengan nama daerah asal
mereka, rata-rata para famous fans mengartikan mereka atau kawasan regional mereka. Begitu juga
artikel atau berita elektronik baik itu berupa video dengan komunitas DC (Dance Cover) yang ada di
maupun cuplikan dari suara radio. Sidoarjo mereka menamai grup mereka dengan nama
Dewasa ini banyak sekali cara untuk meng- yang tidak jauh beda dengan nama grup yang mereka
ekspresikan maupun menunjukkan rasa suka terhadap cover atau tiru.11 Komunitas-komunitas ini sering
K-Pop. Fenomena yang umumnya terjadi di kalangan mengadakan kegiatan bertajuk Korea. Pada event
para penggemar K-Pop yaitu dengan muncul berbagai itulah, semua penggemar Korea berkumpul bersama
komunitas penggemar atau Fans di berbagai negara untuk menikmati acara-acara berbasis Korea seperti
termasuk juga Indonesia. Komunitas-komunitas nonton bareng, atau melakukan mukbang yaitu berupa
penggemar ini lebih dikenal dengan sebutan Fandom, acara makan makanan Korea dalam jumlah yang
Fandom sendiri merupakan sebuah kependekan dari sangat banyak, menyanyikan lagu idola masing-
kata Fan Kingdom (Kerajaan Fan).8 Pengertian paling masing, melakukan dance cover, atau band cover dan
sederhana dari Fandom adalah sekelompok fans yang masih banyak lagi.
membentuk sebuah jaringan sosial satu sama lain Dance cover adalah sebuah bentuk dance yang
dengan didasari rasa kesamaan (homogen), bahkan dilakukan oleh suatu kelompok yang mereka khusus
mereka tidak mempermasalahkan hubungan antar menirukan dance yang dibawakan oleh boyband
Individu yang tidak intensif bahkan tidak saling maupun girlband Korea, tidak hanya dance yang
kenal. Setelah adanya fandom dengan skala luas, Tak ditiru tapi juga beberapa aksi panggung yang
lama kemudian pecinta K-pop mulai membuat ditampilkan para boyband maupun girlband Korea,
fandom lokal untuk idola yang mereka sukai, contoh tidak hanya sekedar dalam urusan aksi panggung saja
di Sidoarjo sebut saja dengan adanya E.L.F. Sidoarjo tetapi juga dari segi make up, serta gaya busana.
yang merupakan salah satu fandom lokal di Sidoarjo Banyaknya acara- acara yang bertemakan Korea
yang didedikasikan untuk Super Junior dibentuknya umumnya mereka mengadakan beberapa perlombaan
E.L.F Sidoarjo salah satu tujuannya adalah sebagai tidak hanya dance cover saja tapi juga terkadang sing
penyebar informasi terbaru mengenai sang idola dan cover bahkan sampai ada beberapa perlombaan
menjadi wadah antar fans untuk saling berinteraksi bertajuk Ullzang look a like acara ini dikhususkan
sesama E.L.F terutama bagi E.L.F yang berada di untuk seberapa mahir mereka dalam meniru gaya
daerah sidoarjo.9 make up dari artis Korea, dengan banyaknya digelar
Di sisi lain selain adanya Fandom para acara-acara seperti ini menyebabkan komunitas-
penggemar K-Pop biasanya juga membentuk komunitas penggemar K-Pop khususnya dance cover
komunitas-komunitas yang biasanya disebut dengan bermunculan di Indonesia. Hal yang berhubungan
komunitas DC (Dance Cover).10 Mereka bergerak dengan penggemar K-Pop selalu menarik perhatian
umunya di bidang meniru tari-tarian dari boyband pada salah satu siaran TV swasta di Indonesia
maupun girlband yang ada di korea. tepatnya Metro TV : Selamat Pagi Indonesia pada
Dengan adanya Fenomena munculnya tanggal 12 Januari 2016 yang mengabarkan sebuah
komunitas-komunitas yang sedang menjamur di berita tentang pengaruh besar K-Pop di Indonesia,
sehingga melahirkan banyak komunitas tari yang
8
Gooch, Betsy. 2008. The Communication of Fan berkiblat pada tari modern Korea.
Culture: The Impact of New Media on Science Dance atau tarian modern Korea kemudian
Fiction and Fantasy Fandom. Thesis. Georgia menjadi semakin terkenal di kalangan masyarakt
Institute of Technology hal 3 Indonesia, sehingga terkadang banyak beberapa dari
9
Wawancara dengan Anggia permata anggota mereka yang menjadi penggemar K-Pop berawal dari
komunitas E.L.F Sidoarjo di pendopo alun-alun ketertarikan mereka terhadapa dance cover Korea.
Sidoarjo, pukul 14:00 WIB
10
Hong,Euny.2014, The Birth of Korean Cool: How 11
wawancara dengan beberapa anggota komunitas K-
One Nation in Conquering the World Through Pop Pop di Sidoarjo. Pada tanggal 1 maret 2019. Di
Culture, Sport and Tourism pendopo alun-alun sidoarjo. Pukul 19:12
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

Hal ini semakin menunjukkan bahwa dance modern B. Manfaat Penelitian


Korea banyak diminati oleh penggemar K-Pop tidak
hanya pada kalangan penggemar K-Pop tapi juga Hasil penelitian mengenai Perkembangan
terkadang kalangan masyarakat juga menyukai dance Hallyu wave (Budaya pop korea) di kalangan
modern Korea ini. Seiring dengan banyaknya peminat komunitas penggemar korea di Sidoarjo tahun 2013-
pada dance cover maka banyak muncul komunitas 2018 ini mampu menambah wawasan mengenai
dance cover, dance cover tentang Korea, hal ini perkembangan budaya yaitu berupa budaya populer
menunjukkan bahwa dance Korea telah menyita Hallyu wave (Budaya Pop Korea) khususnya musik
perhatian penggemar budaya Korea atau para K-Pop (Musik Korea) bagi masyarakat sekitar
penggemar K-Pop.12 penelitian ini dapat menambah informasi tentang
Peneliti hanya membahas mengenai komunitas salah satu komunitas yang ada di daerah Sidoarjo.
penggemar K-Pop di Sidoarjo tahun 2013-2018
karena keterbatasan peneliti. Batas spasial dari METODE
penelitian ini difokuskan kepada komunitas K-pop di
Sidoarjo yang terbagi menjadi dua bentuk yaitu SOFT POWER KOREA SELATAN SEBAGAI
fandom dan dance cover, penelitian ini hanya DASAR AWAL ADANYA K-POP
meliputi lingkup daerah Sidoarjo tepatnya di daerah
Sidoarjo kota karena apa yang menjadi tumpuan A. Awal Mula Soft Power Korea
peneliti dalam meneliti merupakan perkembangan
dari komunitas K-Pop di Sidoarjo, serta tempat biasa
berkumpul para anggota komunitas K-Pop di Sidoarjo Republik Korea terkhusus Korea Selatan
juga berpusat di daerah Sidoarjo kota. Batasan menjadi salah satu pemeran utama dalam sektor
temporal dalam penelitian ini berfokus pada tahun ekonomi global dan secara dinamis dalam negara
2013 sampai 2018. Alasan peneliti memilih batasan berkembang. Banyak dari para peneliti dalam
temporal tahun 2013 sampai 2018 karena pada tahun penelitian mereka menyebutkan bahwa salah satu
2013 merupakan awal tahun dari berkembangnya elemen dalam kunci utama kesuksesan Korea Selatan
komunitas-komunitas penggemar K-Pop di Sidoarjo adalah apa yang biasa disebut dengan konsep "soft
mulai dari komunitas dance cover yang masih terdiri power". Korea selatan memiliki sumber daya yang
dari grup-grup kecil, kemudian komunitas fandom K- disebut dengan "soft power" dan Korea Selatan aktif
Pop yang hanya terdiri dari beberapa fandom saja, dalam menggunakan Konsep "soft power" dalam
Sedangkan peneliti memilih batasan akhir tahun 2018 tulisannya J. Nayem menyebutkan bahwa konsep
karena pada tahun ini komunitas-komunitas “soft power” saat ini dengan kuat memasuki dunia
penggemar K-Pop di Sidoarjo mulai berada di satu ilmu pengetahuan Korea Selatan. Republik Korea
naungan atau sebuah grup besar yang bernama Selatan saat ini beralih ke Konsep "soft power"
komunitas K-Pop Sidoarjo, baik itu dance cover perubahan konsep ini terjadi sekitar dua puluh tahun
maupun fandom mereka semua bergabung menjadi yang lalu. Strategi dari konsep modern "soft power"
satu. Republik Korea umumnya didasarkan pada
Berdasarkan Penelitian yang sudah ada dan penyebaran nilai-nilai budaya tradisional Korea dan
juga latar belakang yang sudah dituliskan di atas, budaya pop. Korea Selatan menempatkan penekanan
penulis akan melakukan penelitian dengan judul yang besar pada "soft power" budaya, hal ini
“Perkembangan Hallyu wave (Budaya pop korea) membantunya dalam membentuk citra positif dan
di kalangan komunitas penggemar korea di menciptakan merek atau ke-khas an Korea Selatan
Sidoarjo tahun 2013-2018” yang menarik di panggung dunia serta dunia industri
entertainment internasional. Dalam artikel ini, "soft
power" budaya Korea Selatan mengambil contoh
Rumusan Masalah cybersports dan fenomena "gelombang Korea" atau
"hallyu".
Berdasarkan latar belakang dan batasan Pemilu Konsep "soft power" dibentuk pada
masalah diatas maka rumusan masalah yang dapat awal 1990-an oleh ilmuwan politik Amerika yang
diambil adalah (1) Bagaimana latar belakang pada masa itu dipimpin oleh Clinton, yang kemudian
munculnya K-Pop ? (2) Bagaimana perkembangan menjadi dekan jurusan Manajemen di Universitas
komunitas K-Pop di Sidoarjo tahun 2013-2018 ? (3) Harvard, Joseph Nye, Jr. Ide-ide Profesor Amerika J.
Bagaimana identitas sosial anggota komunitas K-Pop Nye memungkinkan untuk adanya pandangan baru
di Sidoarjo? pada interpretasi konsep "Power”, hal ini memicu
debat ilmiah dari sisi politik internasional. Dalam
karyanya ia mengidentifikasi dua jenis kekuatan
yaitu: "hard power" dan "soft power". beliau
Hong,Euny.2014, The Birth of Korean Cool: How
12
mendefinisikan "hard power" sebagai kemampuan
One Nation in Conquering the World Through Pop untuk membuat orang lain bertindak dengan cara
Culture, Sport and Tourism.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

yang bertentangan dengan mereka baik dari segi


preferensi dan juga strategi "[1], dan"soft power"
sebaliknya adalah sebuah kemampuan untuk B. K-Pop Sebagai Salah Satu Bagian Dari Soft
mencapai tujuan melalui daya tarik dan juga bujukan, Power Korea Selatan
bukan paksaan atau apapun itu"[1]. "soft power"
dalam negara adalah kemampuannya untuk Fenomena seperti "hallyu" atau "Korea wave"
menunjukkan "Pesona" peserta lain dalam proses pertama kali muncul setelah pendirian hubungan
politik dunia, untuk menunjukkan daya tariknya secara diplomatik antara Republik Korea dan RRC
sendiri dalam konteks budaya (yaitu menarik bagi pada tahun 1992. Dari tahun 1992 hingga 1997
orang lain), nilai-nilai politik dan juga kebijakan luar banyak film dan acara TV Korea telah ditayangkan di
negeri (jika dianggap sah dan secara moral televisi Tiongkok. Sejak 1997, penyiaran program
dibenarkan) [2]. Komponen utama dalam "soft "Seoul Music Agency" dimulai di Beijing dan Korea,
power" adalah budaya, nilai-nilai politik dan terutama tarian, musik telah menjadi populer di
kebijakan asing [3]. kalangan anak muda.
Konsep dan struktur konseptual yang Ketika merujuk pada keberhasilan budaya
dikemukakan oleh J. Nye dengan kuat telah massa Korea di media Korea, istilah "hallyu" atau
memasuki komunitas ilmu dunia dan studi tentang "Korea wave" telah banyak digunakan [8]. Pada tahun
konsep ini dianggap menjadi semakin penting, baik di 2009, Menurut J. Nye “menandai fenomena ini pada
luar negeri maupun di dalam negeri yaitu indonesia. akhir 1990-an melihat munculnya "Hallyu" atau
Bahkan sebuah studi terbaru yang membahas tentang “Korea wave" sehingga semakin populernya semua
"soft power" menunjukkan bahwa "soft power” saat hal berkaitan dengan Korea, dari mode dan film
ini merupakan sebuah instrumen utama untuk banyak hingga musik dan masakan. Akibatnya, Korea Selatan
negara mempengaruhi proses politik di negara-negara mulai merancang kebijakan luar negeri yang akan
yang mereka minati, sejak proses politik memungkinkannya untuk memainkan peran yang
memungkinkan pembentukan opini pemerintah dan lebih besar di lembaga dunia internasional dan
publik yang akan mendorong implementasi nasional jaringan yang akan menjadi penting bagi tata kelola
berupa kepentingan pemain global tradisional dan global ”[9].
baru ”[5]. "Korea wave" juga berkontribusi pada
Republik Korea Selatan beralih ke konsep ke pembangunan hubungan diplomatik antara Republik
konsep "soft power" sekitar dua puluh tahun yang lalu Korea dan negara-negara lain. Contohnya termasuk
saat itulah bangsa Korea selatan mulai secara serius Korea Foundation (KF; Kor. 연연 연연 연연 연연),
mempertimbangkan pentingnya aspek budaya, seperti acara pidato lisan Korea kontes, serangkaian
ceramah tentang Korea, forum bilateral, pertunjukan
teknologi dan diplomasi publik dalam
musik musik tradisional Koreadengan cara modern,
mempromosikan citra negara yang menarik di dan sebagainya. [10].
panggung dunia. Presiden Kim Yong Sam mengakui Bagian penting lain dari "soft power" Korea
pentingnya kepentingan nasional serta identitas Selatan adalah cybersport. Apalagi Korea disebut
budaya dan juga popularisasi negara di luar negeri buaian cybersport [11]. Sejarah cybersport di Korea
dalam menghadapi globalisasi dan juga persaingan tanggal kembali ke 1990 - an, ketika Pemerintah
ekonomi internasional [3]. Oleh karena itu, pada Korea Selatan bertaruh untuk promosi teknologi dan
Internet lebih lanjut mengembangkan ekonomi
tahun 1996-1997, Kementerian Kebudayaan dan
negara. 10 tahun kemudian, generasi gamer telah
Olahraga Republik Korea telah memilih sepuluh tumbuh di sini, siapa bertukar lapangan basket dan
simbol budaya berikut untuk mempromosikan simbol lapangan olahraga untuk klub komputer. Kemudian
budaya Korea sebagai identitas nasional: (1) Kostum negara menciptakan Nasional Korean e-Sports
tradisional nasional - hanbok (2) Tulisan fonetik Players Association (KeSPA) - asosiasi gamer
komputer profesional yang didirikan pada tahun
Korea - Hangul (3) Masakan Korea seperti 2001) [12]. Dasar untuk jenis olahraga di Korea
kimchi dan pulgogi (4) Kuil Buddha - Bulguksa Selatan diletakkan oleh rilis StarCraft (strategi online
dan Seokguram (5) Seni bela diri Korea - yang dikembangkan oleh Blizzard, yang berbicara
Taekwondo (6) Teh ginseng Korea - koryo tentang oposisi dari ketiga pihak: protoss, terrans dan
zerg) pada tahun 1998. Di Korea Selatan, turnamen
insam (7) Tarian topeng tradisional (8) Suaka off-line pertama diadakan, yang melayani sebagai
Konfusianisme - Jongmyo (9) Kompleks gunung dorongan untuk mempopulerkan e-sports. Pihak
dan taman nasional - Seoraksan (10) Artis Korea Korea mulai menandatangani pemain untuk
terkenal di dunia (K-Pop) [3]. mempromosikan khas mereka melalui mereka, dan
mengatur basis pelatihan. Tradisi tetap ada, oleh
karena itu yang menjadi perwakilan terbaik, dalam
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

sebagian besar disiplin olahraga elektronik, berasal negara-negara Timur Jauh. Untuk negara-negara
dari Korea [12]. Asia, budaya, khususnya budaya tradisional, memiliki
Pada tahun 2006, Korea mengeluarkan nilai tinggi karena keunikannya dan perbedaan besar
undang-undang tentang promosi industri game. dari budaya negara-negara lain terkhusus budaya
Dokumen ini menentukan hak dan tanggung jawab barat. Oleh karena itu, sampai saat ini, budaya
pemerintah: melindungi pemain dan kesempatan sebagai salah satu unsur "soft power" Korea Selatan
untuk membuat sekolah di mana e-sports akan adalah satu dari yang paling maju dan digunakan
diajarkan. Dengan bantuan hukum, negara secara aktif oleh negara. Berkat fenomena seperti
memengaruhi permainan komputer di negara itu, "hallyu wave” dan e-sports, gaya hidup Korea, mode
melindungi hak cipta pengembang dan mengatur Korea, masakan Korea, dll. menjadi populer.
hubungan organisasi dan gamer. Utamanya prestasi budaya Korea Selatan
Universitas Chung-Ang Korea Selatan, salah pembentukan citra positif dan penciptaan khas Korea
satu dari sepuluh universitas terbaik di negara ini, e- Selatan yang menarik di panggung dunia. Penciptaan
sports disamakan dengan olahraga tradisional lainnya. citra positif dan merek yang menarik memungkinkan
Sekarang, bersama dengan pemain sepak bola bagi Korea Selatan menerapkan kepentingan
profesional, pemain bola basket dan atlet lainnya, nasionalnya tanpa konflik, mengejar kebijakan luar
fakultas olahraga dari lembaga pendidikan akan negeri tanpa ancaman kekuatan dan konfrontasi.
melatih gamer profesional. Manajemen universitas
berjanji untuk merumuskan dasar normatif dan C. Komunitas K-Pop di Sidoarjo
metodologi yang tepat, untuk menemukan guru dan
fasilitas pendidikan pada tahun berikutnya. Perlu Komunitas K-Pop di Sidoarjo terbagi jadi
dicatat bahwa pendidikan institusi tersebut tidak dua yaitu fandom dan dance cover, pada umumnya
swasta atau komersial, tetapi, sebaliknya itu adalah komunitas K-Pop di Sidoarjo anggotanya remaja dari
salah satu dari sepuluh universitas terbaik di Korea kalangan anak sekolah SMP hingga kuliah, sekitar
Selatan [13]. umur 13 hingga 25 tahun keatas, terbukti dari hasil
Pendalaman pada e-sport memungkinkan survei yang dilakukan oleh peneliti, dari 6 komunitas
politisi untuk menggunakan permainan komputer dance cover yang ada di Sidoarjo dan 4 fandom yang
dalam pemilihan program mereka dan pidato. Mun ada di Sidoarjo dengan total sample 91 orang didapat
Zhe Ying, yang menjadi presiden Korea Selatan, hasil usia 13 – 17 tahun sebanyak 30%, usia 18 – 21
diposting diblog-nya dua peta untuk StarCraft: Brood tahun sebanyak 50%, sedangkan usia 22 – 25 tahun
War, sementara lawannya Sim San-Chong ke atas sebanyak 20%, rata-rata jenis kelamin anggota
menggunakan Overwatch. Peristiwa yang lebih komunitas K-Pop di Sidoarjo di dominasi oleh
mewah terjadi pada 2017 - pada pertemuan Komite perempuan dari pada laki-laki, karena memang pada
Olimpiade Korea, Anggota Kongres Dong Sab Lee umumnya fans K-Pop juga rata-rata di dominasi oleh
membawa piala emas dan mendorong rekan-rekannya perempuan.
untuk bermain di PUBG [14].
Pada umumnya sudah pasti anak yang
Dalam salah satu karyanya tentang "soft mengikuti komunitas dance cover merupakan anak
power" Republik Korea Selatan, J. Nye mengatakan: yang masuk dalam suatu fandom, tapi anak yang
"Republik Korea memiliki potensi luar biasa dari mengikuti atau masuk dalam suatu fandom belum
"soft power", karena memiliki pengembangan tentu dia masuk dalam komunitas dance cover karena
pengalaman ekonomi yang sangat sukses , tidak semua anak minat terhadap tarian atau dance
modernisasi dan terobosan teknologi, serta demokrasi Korea, terkadang mereka hanya mengagumi idolanya
yang sangat berkembang, sistem politik dengan saja tetapi mereka tidak begitu berminat untuk meniru
mekanisme yang ditangguhkan untuk transisi tariannya.
kekuasaan damai dari satu partai ke partai,
Pada awal tahun 2013 merupakan tahun pertama
memastikan perlindungan universal hak asasi
komunitas K-Pop muncul di Sidoarjo, yang pertama
manusia serta kebebasan ”[3, 9].
kali muncul adalah fandom, komunitas ini bernama
Strategi konsep modern "soft power" Republik
ELF Sidoarjo, mereka berawal dari sekumpulan anak-
Korea Selatan didasarkan pada penyebaran budaya
anak remaja yang menyukai salah satu boyband di
tradisional dan nilai-nilai medern. Sebagai contoh,
Korea yang bernama Super Junior, pada awal
fenomena yang dianggap dalam artikel ini sebagai
terbentuknya ELF Sidoarjo hanya beranggotakan 7
"hallyu wave” dan e-sports sangat populer di banyak
orang saja, waktu itu mereka berasal dari kecamatan
negara.
dan sekolah yang berbeda, mereka saling mengenal
Mengenai konsep "soft power", studi dan
satu sama lain dari media sosial yang berupa
perdebatan sedang sering dilakukan di negara –
Facebook, berawal dari perkenalan di media sosial
negara baik Barat ataupun Timur, serta di Rusia.
mereka bertemu dan kemudia memutuskan untuk
Republik Korea Selatan sangat menekankan pada
membentuk komunitas ELF Sidoarjo, ELF sendiri
budaya, yang bisa dijelaskan oleh kekhasan budaya
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

merupakan julukan untuk penggemar boyband yang komunitas mereka dengan nama baru yaitu GVT
mereka sukai, dikarenakan mereka yang berasal dari Entertainment.
sekolah yang berbeda dan juga bertempat tinggal di
Sidoarjo tetapi di wilayah yang berbeda-beda mereka Seiring bertambahnya tahun pula, komunitas K-Pop
mengajak teman di daerahnya yang memiliki di Sidoarjo baik itu fandom maupun dance cover
kesamaan dengan mereka untuk bergabung di berada di satu komunitas besar, yang bernama
komunitas yang mereka dirikan, hingga akhirnya Komunitas K-Pop Sidoarjo, komunitas ini terbentuk
komunitas ini menjadi besar dan lambat laun hingga di tahun 2019, berawal dari ketua dari seluruh fandom
kini di Sidoarjo akhirnya muncul komunitas- di Sidoarjo, dan juga ketua dari seluruh dance cover
komunitas baru dari fans boyband lain yang di Sidoarjo yang biasa menggunakan pendopo alun-
membentuk komunitas mereka sendiri, seperti contoh alun Sidoarjo sebagai pusat tempat kegiatan mereka,
ada ARMY Sidoarjo penggemar dari boyband BTS, berkumpul untuk mendiskusikan bahwa alangkah
EXO-L Sidoarjo penggemar dari boyband EXO, baiknya jika seluruh komunitas K-Pop di Sidoarjo
CARAT Sidoarjo penggemar dari boyband baik itu yang berasal dari fandom maupun dance
Seventeen, Dan masih banyak lainnya. cover berkumpul dan berada di satu naungan,
berdasarkan hal tersebutlah kini komunitas K-Pop di
Sedangkan pada tahun 2014 merupakan tahun awal Sidoarjo berada di satu naungan dengan nama
terbentuknya komunitas dance cover, sedikit berbeda Komunitas K-Pop Sidoarjo, tetapi mereka tetap pada
dengan adanya komunitas fandom, dance cover fokus masing-masing baik fandom maupun dance
mereka berawal dari anak-anak fandom.yang juga cover.
menggemari dan ingin meniru tarian-tarian yang di
bawakan oleh idolanya, bukan hanya sekedar
menggemari idolanya saja, berawal dari sebuah
kelompok kecil beranggotakan 5 orang laki-laki
mereka menamai diri mereka VS (Vincent Squad)
mereka awalnya hanya menirukan tarian yang
dibawakan oleh boyband Shinee, mereka memilih
Shinee di karenakan jumlah anggota boyband dan
jumlah anggota mereka sama berdasarkan itu mereka D. Pengawalan Daftar P
memutuskan untuk menirukan tarian dari Shinee, Pada pemilu tahun 1955 Muslimat NU juga
mereka memanfaatkan pendopo alun-alun Sidoarjo turut andil dalam mengawal daftar pemilih sementara.
sebagai tempat latihan mereka, karena alun-alun Berdasarkan surat No 1/Lp/NU/53 tentang
Sidoarjo merupakan salah satu pusat tempat hiburan pendaftaran anggota serta pengikut-pengikutnya
warga di Sidoarjo banyak anak-anak muda yang diluar anggota untuk pemilihan umum yang akan
berlalu lalang lewaat tertarik dengan apa yang datang, LAPUNU cabang Sidoarjo menghimbau agar
dilakukan oleh anggota VS, tidak begitu lama ada pengurus-pengur partai NU seperti Muslimat perlu
beberapa orang yang bertanya apa yang sedang sekali mengadakan pendaftran pemilih-pemilih atas
mereka lakukan lalu berawal dari situlah muncul usaha sendiri. Pendaftaran ini dimaksudkan sebagai
anggota baru dan juga VS pada waktu itu aktif ikut pengawasan dan check and balance supaya anggota-
mengisi acara di pentas seni sekolah-sekolah di anggota dan calon pemilih partai NU masuk kedalam
Sidoarjo sehingga hal ini dapat menarik minat dari daftar pemilih sehingga dapat menggunakan hak
siswa sekolah lain untuk bergabung dengan mereka, pilihnya di pemilu yang akan datang. 13 Muslimat NU
tapi sepertinya hal nya apa yang terjadi di juga turut mensosialisakan Program Perjuangan NU
fandom,lmbt laun komunitas semakin besar, tidak kepada pemilih.
hanya VS saj kemudian muncul beberapa komunitas-
komunitas lain, pada waktu itu ada yang menamai diri D. Upaya Penertiban Bidang Administrasi
mereka DC Squad, Girl's power, S.W.I.D Dan lain- Berdasarkan hasil kongres Muslimat NU ke
lain, seperti apa yang telah penulis katakan di awal IX, prasarana yang utama menghadapi Pemilu ialah
komunitas dance cover sedikit berbeda dengan adanya organisasi yang baik dan teratur serta disiplin
fandom, perkembangannya seiring bertambahnya organisasi.14 Diharapkan upaya penertiban
tahun mereka yang bermula dari komunitas- administrasi ini dapat mempermudah proses
komunitas kecil akhirnya bergabung menjadi satu rekrutmen relawan (kader) sebagai basis masa dan
kemudian mereka membentuk komunitas baru dengan proses pendataan pemilih sementara Partai NU yang
anggota lebih banyak, umumnya mereka yang pasti dan berubah.
akhirnya bergabung dengan komunitas lain
memberikan embel-embel Entertainment di belakang
nama komunitas mereka, seperti pada contoh S.W.I.D 13
Arsip surat LAPUNU Sidoarjo No 1/Lp/NU/53 tgl 17
yang bergabung dengan VS, mereka menamai
Oktober 1953
14
Ny.Syaifuddin Zuhri , dkk, op.cit., hlm. 104
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

E. Keluarnya Fatwa Tentang Pemilu dan Dampak mengawal penyempurnaan organ partai didaerah
Pencalonan Anggota Muslimat NU Dalam masing-masing hingga disetiap daerah terdapat
Pemilihan DPR dan Konstituante ranting NU dan memperkuat ideology anggota partai
sehingga setiap anggota partai memahami tentang
Pada kongres NU ke XX di Surabaya tahun
azas dan tujuan partai NU. Pada pemilu tahun 1971
1954 memutuskan memajukan pernyataan kepada
ini salah satu kader Muslimat NU yakni Ny. H.S.A
PBNU (LAPUNU) agar Muslimat NU dapat
Wachid Hasyim turut serta menjadi Wakil Ketua
dicalonkan menjadi anggota DPR-DPRD –
Pengurus Lajanah Pemilihan Umum (LAPUNU
KONSTITUANTE sebagai calon prioritas.15 Terdapat
Pusat) dan ikut menentukan garis kebijaksanaan
pro kontra terkait keterliatan perempuan dalam ranah
pelaksanaan Pemilihan Umum19.
politik banyak ulama yang menentang masuknya
Muslimat NU kedalam politik dengan alasan syarí
H. Penggunaan Media Duta Masyarakat Sebagai
akan tetapi prokontra tersebut selesai didalam rapat
Sarana Implementasi Pemikiran Politik
internal NU dengan adanya dukungan dari Kyai
Muslimat NU
Abdul wahab dan idham chalid serta keluarnya fatwa
Muslimat NU memanfaatkan salah satu media
tentang hukum wanita menjadi anggota DPR/DPRD.
NU yaitu Duta Masyarakat (1954), hal ini untuk
Sosialisasi tentang fatwa ini digencarkan
mengutarakan pandangan pandangannya mengenai
Muslimat NU ke pemilih-pemilih perempuan baik
kedudukan perempuan dalam masyarakat Indonesia
internal maupun ekstrernal NU.16 Kongres ke IX pada
dan keterlibatan perempuan dalam partai
tanggal 20-26 Oktober 1967 di Surabaya
NU20.Artikel-artikel Aisyah Dachlan secara tajam
menerangkan tentang strategi dan target pemilu.
membahas masalah ini dan memprotes “kata-kata
Target Muslimat NU dalam pemilu antara lain; 1.
beracun” dan pernyataan menyakitkan bahwa
Amal ma’ruf Nahi Munkar; 2. Ikut memegang jabatan
perempuan tidak tahu apa-apa yang dilontarkan kaum
penting dalam pemerintahan (dalam lembaga
laki-laki. Ia mengemukakan bahwa banyak
eksekutif dan Legislatif) melalui jalan yang sah; 3.
perempuan yang berminat dan ingin melakukan
Berusaha agar program partai menjadi program
aktivitas di luar rumah namun terhalang oleh tekanan
Nasional, melalui jalan yang sah. 17 Adanya
suaminya. Tekanan internal yang menyedihkan untuk
perwakilan Muslimat NU yang ikut berpartisipasi
mengurus anak dan rumah menyebabkan hampir
dalam kancah politik menjadi calon anggota DPR dan
semua aspirasi perempuan kandas. Aisyah Dachlan
anggota Konstituante pada pemilu tahun 1955 juga
selanjutnya mengatakan bahwa didalam Islam dan
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan naiknya
NU perempuan dan laki-laki punya derajad yang
suara partai NU.
sama.21
F. Program Home Industry Sebagai Sumber
I. Prosentase Kader Muslimat NU Yang Terpilih
Pendanaan Kampanye
Dalam Konstituante dan DPR
Berdasarkan kongres ke IX pada tanggal 20-26
Hasil pemilu pertama tahun 1955 dari total 45
Oktober 1967 di Surabaya sampai dengan 5-11 Juni
orang anggota Partai NU terpilih, jumlah Muslimat
1979 di Semarang juga membahas masalah pokok
NU yang terpilih sebagai anggota DPR sebanyak 10%
dalam pemilu. Program yang dijalankan dalam rangka
dari jumlah perolehan kursi DPR Partai NU.Pada
pelaksanaan pemilu tidak tergantung akan adanya
pemilu tahun 1971 Partai NU memperoleh 58 Kursi.
kekuatan material.18 Muslimat NU juga berupaya
Dari 460 orang orang anggota DPR RI terpilih
untuk meningkatkan Industri rumah tangga (Home
terdapat 34 orang anggota DPR RI berjenis kelamin
Industry) sebagai sumber pendanaan kampanye
perempuan, jumlah perwakilan Muslimat NU yang
terpilih menjadi anggota DPR RI tahun 1971
G. Aktif Dalam Lajnah Pemilihan Umum
berkurang 20% dari pemilu pertama yang
diselenggarakan tahun 1955.
Pada pemilu pertama tahun 1955 berdasarkan
Sebab-sebab turunnya jumlah wakil dari
surat dari Madjelis Konsul Pengurus Besar Partai NU
Muslimat NU pada pemilu Tahun 1971 ini
kepada Madjelis konsul PP Muslimat tanggal 17
disebabkan oleh mulai adanya kontrol dari
Maret 1955, Muslimat NU dihimbau untuk mengisi
pemerintah dengan adanya Permendagri No 12 tahun
tempat di LAPUNU wilayah. Pada pemilu tahun 1971
1969 tentang larangan PNS terlibat aktif dalam
Muslimat NU juga kembali diikutsertakan dalam
politik. Hal ini berdampak pada hasil perhitungan
LAPUNU berdasarkan instruksi dari PP LAPUNU
suara pada pemilu tahun 1971 dari 34 anggota DPR
tanggal 12 Desember 1964. Muslimat NU turut
RI wanita yang terpilih 73,52% merupakan anggota
15
Ny.Syaifuddin Zuhri , dkk, op.cit., hlm. 64
16 19
Wawancara ibu Faridah Mawardi putri dari Nyai Susunan pengurus LAPUNU Pusat 1971
Mahmudah Mawardi, tanggal 16 November 2019 20
Ibid., hlm. 87.
17
Ny.Syaifuddin Zuhri , dkk, loc.cit. 21
Harian Duta Masyarakat tanggal 24 - 26 September
18
Ibid. 1955
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

DPR dari Golkar.22 Selain itu, dalam surat PBNU di setiap daerah dari pusat hingga ke ranting,
kepada pengurus cabang partai NU tanggal 26 juni sehingga sangat mudah bagi partai NU khususnya
1972 terjadi masalah pemberhentian (skorsing) guru- kader-kader Muslimat NU untuk menyisipkan
guru akibat pra-pemilu23. kampanye-kampanye pemilu pada kegiatan
keagamaan maupun sosial.
KIPRAH MUSLIMAT NU DALAM POLITIK Pandangan Muslimat NU dalam menyoroti
TAHUN 1955 DAN 1971 masalah-masalah keperempuan sebagai masalah
nasional yang akut menjadi salah satu point plus
A. Pro Kontra Pengurus NU Terkait tingginya elektabilitas Muslimat NU baik di pusat
Keterlibatan Kader Muslimat NU Sebagai hingga ke daerah-daerah.25 Pada Pemilu tahun 1955
Anggota DPR dan Konstituante jumlah suara yang diperoleh Partai NU sebesar
Pada awalnya terjadi pro kontra dari para kyai 6.955.141 suara. Berdasarkan Surat Lajnah Pemilihan
terkait keterlibatan perempuan dalam ranah politik Umum Pusat kepada Muslimat NU tanggal bahwa
khususnya dalam memperebutkan kursi partai. Reaksi dari 6.955.141 suara yang dibulatkan menjadi
dari para kyai yang konservatif, memprotes bahwa 7.000.000 suara, 60% suara Partai NU berasal dari
perempuan tidak mungkin bisa menjadi politisi yang Muslimat NU sebagai basis suara kaum perempuan.
efektif karena mereka akan menghadapi bahaya moral Sedangkan jumlah suara kaum laki-laki lebih sedikit
dan fisik serta mengabaikan tugas utama kepada dari jumlah suara Muslimat NU. Prosentase suara
keluarganya. Para kyai juga menegaskan bahwa calon kaum laki-laki mencapai 40% dari jumlah suara
legislatif perempuan harus melakukan kampanye Partai NU.
keliling ke daerah-daerah, sementara tidak mudah
untuk mendapatkan sarana penginapan yang layak C. Motivasi Kader Muslimat NU Dalam
untuk mereka dan membatasi pergaulan sebagai ibu Memperebutkan Kursi Partai
rumah tangga yang baik. Kalau terpilih, seorang Motif utama atau motif secara umum kader
politisi perempuan akan lebih banyak menghabiskan Muslimat NU dalam memperebutkan kursi partai
waktunya di Jakarta, yang mengharuskan mereka dilandasi oleh semangat Amal Makruf Nahi Munkar.26
untuk tinggal terpisah dengan keluarganya atau Semangat Amal Makruf Nahi Munkar merupakan
seluruh keluarganya harus ikut pindah ke ibu kota.24 kekhususan bagi umat islam untuk menyuruh kepada
Salah satu Kyai yang cukup moderat adalah yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
Kyai Wahab Hasbullah. Kyai Wahab Hasbullah beriman kepada Allah. Selain itu juga terdapat motif
merupakan tokoh senior dan juga Rais ‘Aam PBNU khusus yang mendasari kiprah Muslimat NU dalam
yang memiliki pandangan moderat terhadap berbagai kegiatan politik, yakni memiliki tujuan sosial untuk
permasalahan terkait keperempuanan. Di tengah- memperjuangkan hak-hak perempuan dan membawa
tengah perdebatan faham terhadap soal perempuan perempuan Islam Indonesia kearah kesadaran
Kyai Wahab Hasbullah mampu memberikan beragama, berbangsa dan bernegara. 27 Muslimat NU
pengaruh kuat dan menghegemoni pemikiran kyai- menyoroti berbagai masalah sosial fundamental yang
kyai NU yang masih konservatif untuk menerima sering dihadapi kaum perempuan. Masalah-masalah
Muslimat NU untuk terlibat kedalam ranah politik. tersebut seperti masalah perkawinan anak dibawah
umur karena faktor ekonomi, serta proses peradilan
B. Elektabilitas Muslimat NU Dalam dalam kasus perceraian yang dinilai kurang
Memperebutkan Kursi Partai melindungi hak-hak kaum perempuan.28 Sehingga
Pada tahun-tahun awal sebelum Muslimat NU berusaha untuk mengartikulasikan
diperbolehkannya anggota Muslimat NU untuk turut peranannya dalam politik praktis untuk membawa
serta dalam kontestasi pemilu, Muslimat NU beum kesatuan gerak dan langkah kaum perempuan serta
disadari sebagai bagian dari mesin politik Partai NU mempertinggi kecakapan kaum perempuan Islam
dan baru sebatas pendekatan secara kultural. Sebelum untuk memperkuat rasa tanggung jawab terhadap
NU menjadi partai, Muslimat NU sudah menjalankan agama, bangsa dan Negara.
program organisasinya dibidang keagamaan dan Selain motif utama tersebut, pada pemilu
kegiatan sosial. Kegiatan ini dilakukan secara kontinu tahun 1955 ada upaya dari Muslimat NU untuk
membendung kekuatan Gerwani sebagai underbow
22 PKI yang pada saat itu gerakannya sangat masif. Hal
Surat PP MUSLIMAT NU tentang pemberitahuan hasil
pemilu tanggal 23 oktober 1971 25
23 Saifuddin Zuhri, dkk, Sejarah Muslimat Nahdlatul
Surat PBNU kepada pengurus cabang partai NU
Ulama, (Jakarta: PP.Muslimat NU.2007) hlm 63
tanggal 26 juni 1972 26
24 Hasil Kongres Muslimat NU ke V tahun 1954 dan
Wawancara dengan Aisjah Dahlan, 17 Februari 1992;
kongres Muslimat NU ke IX tahun 1967
dan Asmah syahruni, 21 Februari dan 9 Maret 1992. Tidak 27
seorangpun anggota muslimat yang dapat mengingat kyai yang Wawancara dengan Faridah Mawardi, 16 November
menolak caleg perempuan ketika itu walaupun ada kemungkinan 2019 dan AD/ART Muslimat NU tahun 1962
28
orang itu adalah Bisri Syansuri yang terkenal konservatif mengenai Saifullah Ma’shum dan Ali Zawawi, dkk., editor., 50
masalah gender. ( dalam Greag Fealy hlm 185) Tahun Muslimat NU Berkhidmat, hlm. 79
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

ini dikarenakan menurut pandangan Islam khususnya mengikuti arus tanpa hanyut ke dalamnya.32 Beliau
Muslimat NU, ajaran-ajaran PKI yang berhaluan berpandangan bahwa demokrasi sudah sejak lama
komunis tidak sesuai dengan hukum islam. Adanya hidup di bumi sejak zamaan keemasan Yunani Kuno
upaya untuk membendung PKI ini sudah ada sejak akan tetapi dalam praktiknya sangat jauh dari
Pemilu tahun 1955. Dalam notulensi rapat, Ny. kesempurnaan. Karena diskriminasi hak-hak manusia
Mahmudah Mawardi mengemukakan bahwa beliau dianggap sesuatu yang wajar serta disebabkan anak-
sepakat untuk membendung PKI dan memikirkan anak dan para wanita tidak memiliki hak politik. 33
cara untuk membendung ajaran komunis.29 Sehingga Keterlibatan perempuan dalam bidang politik
salah satu cara agar Muslimat NU dapat turut serta merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
menentukan kebijakan yang sesuai dengan hukum proses demokratisasi. Sehingga perlu adanya upaya
Islam adalah dengan mencalonkan diri sebagai untuk meminimalkan kesenjangan antara laki-laki dan
anggota DPR dan Konstituante. perempuan di bidang politik.
Salah satu contoh konkrit perjuangan
Muslimat NU di ranah legislatif dalam rangka D. Tingkat Partisipasi Politik Muslimat NU
memperjuangkan emansipasi perempuan salah Dalam Pemilu Tahun 1955 dan Tahun 1971
satunya dengan pengawalan RUU Perkawinan. Pada Dalam pemilu tahun 1955 dan 1971 tingkat
tahun 1957, Ny. Sumari dkk mengajukan RUU partisipasi politik Muslimat NU dalam termasuk
Perkawinan ke DPR. RUU yang diajukan oleh dalam kategori partisipasi politik aktif. Pada tahun
Ny.Sumari dkk dinilai oleh fraksi NU secara 1955 prosentase partisipasi politik Muslimat NU
keseluruhan menyimpang dari hukum-hukum sebesar 60% berdasarkan jumlah pemilih perempuan
perkawinan Islam. Fraksi yang menolak antara lain dari partai NU.34 Sedangkan pada tahun 1971
Fraksi NU dengan juru bicara Ny. H. Mahmudah prosentase partisipasi politik Muslimat NU sebesar
Mawardi dan Masyumi dengan juru bicara Ny. 11,7% berdasarkan jumlah anggota DPR perempuan
Sunarjo Mangunpuspito, sedangkan fraksi yang terpilih.35 Penggolongan partisipasi politik Muslimat
mendukung RUU Perkawinan tersebut adalah fraksi NU sebagai kategori partisipasi politik aktif didasari
PKI yang tampil dengan juru bicaranya yakni Umi oleh kegiatan yang dilakukan Muslimat NU dalam
Sarjono. Jumlah anggota perempuan dari fraksi NU pemilu tahun 1955 dan pemilu tahun 1971 yakni aktif
sebanyak 5 orang, fraksi Masyumi 3 orang, fraksi PNI dalam kegiatan kampanye, melakukan kaderisasi,
5 orang dan fraksi PKI 5 orang. Pergolakan organisasi mengawal pendaftaran daftar pemilih, turut serta
perempuan terkait pro kontra RUU Perkawinan berkontestasi dalam pencalonan anggota DPR dan
tersebut terus bergulir hingga pada akhirnya sidang Konstituante, serta mengajukan usul mengenai suatu
memutuskan bahwa RUU Perkawinan yang diusulkan kebijakan tentang masalah perkawinan dan masalah
oleh Ny. Sumari dkk ditolak.30 keperempuanan.
Selain motif utama dan khusus juga terdapat Apabila dianalisis dengan menggunakan
motif pribadi yang mendorong kader Muslimat NU hierarki partisipasi politik Milbrath dan Goel,
untuk turut serta dalam kontestasi pemilu tahun 1955 Muslimat NU termasuk dalam kategori Gladiator atau
dan tahun 1971. Salah satunya adalah motif yang golongan yang aktif dalam proses politik. Indikator
menginspirasi Mahmudah Mawardi yang menjabat kategorisasi ini yakni : 1. Muslimat NU berperan
sebagai ketua umum Muslimat NU tahun 1950-1972 sebagai komunikator melalui pengawalan isu-isu
untuk turut andil dalam bidang politik khususnya keperempuanan khususnya masalah tentang
dalam kontestasi pemilu. Mahmudah Mawardi ingin perkawinan dan hak-hak perempuan dalam peradilan;
berjuang untuk kesejahteraan umat khususnya 2. Muslimat NU turut serta terjun ke masyarakat,
kesejahteraan kaum perempuan. Selain hal tersebut mengadakan kontak dengan masyarakat dalam
sebagai ketua umum Muslimat NU tahun 1950-1972 program-program sosial; 3. Dalam kegiatan
Mahmudah Mawardi menjadikan ranah politik kampanye, Muslimat NU turut serta dalam
sebagai ranah bagi perkembangan dan kemajuan gelanggang pemilu sebagai juru-juru kampanye
Muslimat NU.31 handal dari Partai NU. Kegiatan-kegiatan yang
Mahmudah Mawardi terinspirasi oleh salah dilakukan Muslimat NU dalam Pemilu inilah yang
satu tokoh NU yakni Kyai Idham Chalid. Idham menjadi dasar atau indikator kategorisasi Muslimat
Chalid adalah orang pertama dari Nahdlatul Ulama
dengan jabatan tertinggi di pemerintahan. Beliau 32
Tim penulis tempo, apa dan siapa sejumlah orang
berkali-kali jadi wakil perdana menteri (waperdam). Indonesia (Jakarta:Grafiti, 1981) hlm 99
Kyai Idham Chalid merupakan seorang politisi 33
The New Encyclopedia Britanica, vol 4, Micropedia ,
moderat yang luwes dan lunak serta lebih suka Ready Reference, Encyclopedia Britania Inc. (Chicago: University
of Chicago Press, 1988) , Hlm, 5. Dikutip dari Masykuri Abdillah,
29
Arsip Notulensi Rapat Paparan pada Konferensi Demokrasi di Persimpangan Makna, Respon Intelektual Muslim
LAPUNU se-Indonesia Indonesia terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), hlm. 71
30 34
Saifuddin Zuhri, dkk, op.cit., hlm 70 Arsip Lajnah Pemilihan Umum kepada Muslimat NU,
31 tgl 9 Oktober 1967
Wawancara Faridah Mawardi, tanggal 16 November
35
2019 Ibid., tgl 23 Oktober 1971
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

NU berpatisipasi secara aktif dalam pemilu tahun larangan PNS terlibat aktif dalam politik serta adanya
1955 maupun pemilu tahun 1971. surat dari Partai NU terkait masalah skorsing guru
akibat pra pemilu. Selain itu faktor yang mendasari
PENUTUP tingginya partsipasi politik Muslimat NU dalam
pemilu tahun 1955 dan 1971 adalah adanya
A. Kesimpulan modernisasi, pengaruh kaum intelektual yang
Berdasarkan pada penelitian yang telah berpikiran moderat seperti Kyai Wahab Hasbullah
dilakukan penulis mengambil kesimpulan bahwa dan Kyai Idham Chalid, serta konflik diantara
Muslimat NU pada pemilu tahun 1955 dan 1971 kelompok politik yakni pecahnya NU dan Masyumi.
berpartisipasi politik secara aktif. Pada saat NU Keterlibatan Muslimat NU dalam partisipasi politik
berubah haluan dari organisasi sosial keagamaan khususnya pemilu tidak serta merta mendapat respon
menjadi Partai Politik, Muslimat NU secara positif. Pada awalnya terjadi pro kontra dari para kyai
organisasi turut serta menguatkan nota politik NU terkait keterlibatan Muslimat NU dalam ranah politik.
sebagai sayap politik Partai NU menyesuaikan Akan tetapi salah satu kyai yang moderat yakni Kyai
dengan program kerja pada AD/ART Partai NU. Wahab Hasbullah berpandangan bahwa baik laki-laki
Setelah dilakukan penelitian dengan maupun perempuan mempunyai hak yang sama
menggunakan metode penelitian sejarah dan dengan termasuk dalam ranah politik. Pandangan Kyai
menggunakan teori partisipasi politik, gender, Wahab Hasbullah ini mampu menghegemoni para
feminisme dan teori kelompok kepentingan sebagai kyai yang konservatif terkait keterlibatan Muslimat
unit analisa maka penulis mendapat temuan yang NU dalam ranah politik.
mampu menjawab rumusan masalah yang telah
ditentukan. Rumusan masalah yang ditentukan ada B. Saran
dua yakni bagaimana partisipasi politik Muslimat NU Berdasar temuan-temuan yang didapat dari
dalam pemilu pada tahun 1955 dan 1971, dan penelitian ini maka diharapkan nantinya mampu
bagaimana pandangan pengurus organisasi NU menjadi bahan kajian dalam pembelajaran sejarah.
terhadap keterlibatan kader Muslimat NU dalam Melalui penelitian ini didapatkan informasi-informasi
memperebutkan kursi partai. Sejarah historis lahirnya baru mengenai partisipasi politik di Indonesia.
Muslimat NU sampai kiprahnya termuat didalam Bab Partisipasi politik yang dimaksud tentunya mengenai
II, sedangkan wujud partisipasi politik Muslimat NU partisipasi politik Muslimat NU dalam pemilu tahun
dan pandangan pengurus organisasi NU terkait 1955 dan 1971. Tentunya penelitian ini mampu
keterlibatan kader Muslimat NU dalam dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran
memperebutkan kursi partai termuat di dalam Bab III Sejarah Nasional Indonesia.
sampai Bab IV. Untuk mengetahui partisipasi politik Hasil penelitian mengenai partisipasi politik
Muslimat NU dalam pemilu tahun 1955 dan 1971 Muslimat NU dalam pemilu tahun 1955 dan 1971
penulis menganalisis sumber arsip dan wawancara mampu menambah wawasan mengenai bagaimana
dengan teori yang digunakan. partisipasi politik perempuan khususnya Muslimat
Beberapa fakta yang telah dijabarkan di Bab NU dalam pemilu pada masa Orde Baru dan Orde
pembahasan maka dapat diketahui bahwa Muslimat Lama. Pada dunia pendidikan penelitian ini juga
NU sebagai badan otonom berperan aktif sebagai berguna sebagai bahan ajar dalam menyampaikan
sayap politik partai NU pada pemilu tahun 1955 dan materi. Seperti pada pelajaran Sejarah di jenjang
1971. Wujud partisipasi politik Muslimat NU dalam SMA mengenai masa Orde Lama dan Orde Baru,
pemilu meliputi aktif dalam kampanye dengan melalui penelitian ini peserta didik dapat dikenalkan
saluran keagamaan dan kegiatan amal, kaderisasi mengenai proses demokrasi khususnya sejarah
dalam rangka memperkuat basis relawan, turut serta tentang partisipasi politik perempuan yang dilatar
mengawal daftar pemilih sementara, mengawal isu- belakangi oleh bermacam-macam motivasi dan pro
isu sosial dan keperempuanan, mengembangkan kontra sebagai bentuk emansipasi perempuan dan
program home industry sebagai sumber pendanaan kesetaraan gender.
kampanye serta aktif dalam Lajnah Pemilihan Umum Penelitian ini mampu mengajarkan kepada
(LAPUNU). peserta didik bahwa salah satu abentuk dari keadilan
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Hak Asasi Manusia adalah kesetaraan gender yang
Muslimat NU dalam pemilu 1955 dan 1971 berada diwujudkan dalam partisipasi politik perempuan
pada tingkatan gladiator. Prosentase jumlah kader khususnya pada pemilu tahun 1955 dan 1971,
Muslimat NU yang terpilih sebagai anggota DPR meskipun keterlibatan perempuan dalam partisipasi
pada Pemilu 1955 yakni 10% dari jumlah kursi Partai politik khusunya pencalonan anggota DPR dan
NU. Sedangkan pada Pemilu tahun 1971 jumlah Konstituante mengalami pro kontra akan tetapi
kader Muslimat NU yang terpilih sebagai anggota modernisasi ini mampu membawa Indonesia kearah
DPR turun sebesar 20% dari Pemilu tahun 1955. Hal yang lebih baik. Penelitian ini juga dapat dijadikan
ini dikarenakan adanya intervensi pemerintah setelah referensi dalam mata kuliah pendidikan Pancasila di
keluarnya Permendagri no 12 tahun 1952 tentang bangku perkuliahan, dengan menjadikan penelitian ini
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

sebagai referensi maka akan didapat pengetahuan Sukarno. 2014. Sarinah: Kewajiban Perempuan
mengenai alasan mengapa pemerintah menentukan dalam Perjuangan Republik Indonesia.
syarat keterwakilan perempuan di parlemen sebesar Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo dan
30%. Sehingga melalui beberapa manfaat yang Yayasan Bung Karno
dijelaskan besar harapan penulis jika penelitian ini Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik .
diterbitkan menjadi sebuah buku yang dapat Jakarta : Gramedia Widya Sarana.
dikonsumsi oleh publik. Susan dan Blacburn. 2009. Tinjauan Ulang Kongres
Perempuan Pertama. Jakarta: Yayasan obor
DAFTAR PUSTAKA Indonesia.
Suyando, Bagong dan Narwoko, J.Dwi. 2007.
Buku Sosiologi Teks Pengantar&Terapan. Jakarta:
Almond, Gabriel. 2000. Sosialisasi, Kebudayaan dan Kencana Prenada Media Group.
Partisipasi Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada Wilar, Abraham Silo. 2009. NU Perempuan:
University. Kehidupan dan Pemikiran Kaum Perempuan
Budiardjo, Miriam. 2012. Dasar-dasar Ilmu Politik. NU. Bandung: Pyramida Media Utama.
Jakarta : Gramedia. Zen, Mestika. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Budiarjo, Miriam. 2012. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Jogjakarta : PT Penerbit ombak. Zuhri, Saifuddin dkk. 1979. Sejarah Muslimat
Budiharjo. 1980. The Cimparative Study of Politic. Nahdlatul Ulama. Jakarta: PP. Muslimat NU
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Inc. Zuhri, Saifuddin dkk. 2007. Sejarah Muslimat
Cavallaro, Dani. 2004. French Feminist theory. Nahdlatul Ulama. Jakarta: PP.Muslimat NU.
Continuum :An Introduction Jakarta: PP.Muslimat NU.
D, Boerhan . 2004. Dewan Alam Minangkabau Zuhriah, Erfaniah. 2012. Kekerasan suami terhadap
Menolak Kaum Ibue? Isteri Indonesia Dalam istri dalam wacana hak asasi manusia. UIN
Burhanuddin I.& Fathurrahman,O, Tentang Malang
Perempuan Islam : Wacana dan Gerakan. Internet
Jakarta : Gramedia. www. Muslimat nu.or.id diakses tanggal 10 Agustus
Douglas, Jr. A. Hibb. 1978. Mass Political Violence. 2019
New York: Wiley www.NU.online.com diakses tanggal 10 Agustus
Dzuhayatin, Siti Ruhaini, dkk. 2002. Rekontruksi 2019
Metodologis Wacana Kesetaraan Gender
dalam Islam. Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Skripsi
Kalijaga.
Fadeli, Soeleiman dan Subhan, Mohammad. Samsuniyah. Muslimat Nahdlatul Ulama Pada Masa
2007.Antologi NU : Sejarah, Istilah, Amaliah, Kepemimpian Mahmudah Mawardi Tahun
Uswah. aSurabaya : Khalista dan LTN NU 1950-1979. Skripsi. Yogkakarta. UIN Sunan
Jawa Timur. Kalijaga
Fakih, Mansour. 2008. Analisis Gender dan Nusroh Diana. Kelahiran Muslimat NU. Skripsi.
Transformasi Sosial. Yogyakarta: Insist Press. Yogkakarta. UIN Sunan Kalijaga
Gotschalk, Louis. 1973. Mengerti Sejarah: Pengantar Syukriyah,Lailatus. Muslimat NU di Indonesia tahun
Metode Sejarah. Depok, Universitas 1946-1955. Skripsi. Surabaya. Jurusan
Indonesia. Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan
Kasdi, Aminuddin. 2005. Memahami Sejarah. Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Surabaya, UNESA University. Press Oktapianti,Shinta. Perkembangan Organisasi
Masoed, Mochtar, Colin Mac Andrews. 1995. Muslimat NU di Indonesia Pada Tahun 1952-
Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: 1984. Skripsi. Universitas Pendidikan
Gadjah Mada University Press. Indonesia.
Milbarth, Lester dan M.L. Goel. 1997. Political Mundlir, Abdul. Peran Politik NU tahun 1952 -1955.
Participation. Chicago: Rand McNally Skripsi. Surabaya. Jurusan Pendidikan Sejarah,
College Publishing. Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas
Muniati, Nunuk P. 2004. Getar Gender. Yogyakarta : Negeri Surabaya
Yayasan Indonesia Tera. Haris, Munawir. Partisipasi Politik NU dan Kader
Pranoto. 2010. Teori & Metodologi Sejarah. Muslimat dalam Lintas Sejarah. Skripsi.
Yogyakarta: Graha Ilmu Sorong, Papua Barat. Sekolah Tinggi Agama
Rahman, Arifin. 2002. Sistem Politik Indonesia Islam (STAIN) Sorong.
dalam Prespektif Struktural Fungsional.
Surabaya: SIC. Arsip
Rush, Michael dan Althof, Philip. 2005. Pengantar
Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 8, No. 1 Tahun 2020

Harian Duta Masyarakat tanggal 22 Juli 1968 tentang


Kaum Wanita Jangan Hanya Pandai Bersolek
Saja
Harian Duta Masyarakat tanggal 6 Juli 1968 tentang
Muslimat NU Desak Adanya UU Perkawinan
Harian Duta Masyarakat tanggal 6 September 1968
tentang Kursus Kader Muballighat Muslimat
NU
Harian Duta Masyarakat tanggal 25 Juli 1966 tentang
Islam Menjamin Hak-Hak Wanita
Harian Duta Masyarakat tanggal 29 Juli 1966 tentang
Wanita dan Pria Punya Tanggung Jawab yang
Sama
Harian Duta Masyarakat tanggal 4 April 1966 tentang
Muslimat NU Sumbang Korban Banjir
Harian Duta Masyarakat tanggal 25 Juli 1966 tentang
Poligami Menurut Syariat Islam
AD/ART Muslimat NU Tahun 1962
Surat PP Muslimat NU Tanggal 23 Oktober 1971
tentang pemberitahuan hasil Pemilu 1971
Surat PP LAPUNU Tanggal 9 Oktober 1967 tentang
hasil Pemilu 1955
Surat PP LAPUNU tentang Susunan Pengurus
LAPUNU Pusat 1971
Surat PP LAPUNU Tanggal 16 Juni 1958
Surat PP LAPUNU Tanggal 12 Desember 1954
tentang diikut sertakannya Muslimat NU
dalam LAPUNU
Surat PP Partai NU Tanggal 23 Februari 1954 tentang
kursus kader
Surat PP Partai NU Tanggal 17 Maret 1955 tentang
putusan penyusunan LAPUNU Wilayah
Surat PP Partai NU Tanggal 26 Juni 1972 tentang
pemberhentian guru akibat pra pemilu
Arsip Daftar Calon Sementara DPR Tahun 1971

Anda mungkin juga menyukai