Anda di halaman 1dari 14

ELEMEN MESIN STENTER

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mekatronika

disusun oleh

Danar Rahadi 15020006

Mila Astarina W 15020020

Nurhasanah 15020023

Gita Fauziah 15020035

Rani Agustiani 15020050

Khabal Khuludt 150200120

POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

2017
ABSTRAK

Proses pengeringan kain dalam industri tekstil menjadi suatu kebutuhan untuk
menunjang kegiatan industri sebelum dipasarkan agar kain dalam keadaan kering dan tidak
lembab. Mesin stenter menjadi solusi sebagai penunjang untuk proses pengeringan yang
efektif daripada menggunakan sinar matahari. Selain untuk pengeringan, mesin stenter dapat
berfungsi sebagai penstabil dimensi kain, proses polimerisasi resin dengan serat, mencegah
lipatan kain, dsb. Mesin stenter bekerja pada proses pretreatment, dyeing, dan finishing. Di
dalam mesin stenter terjadi proses pengeringan ataupun pemanasawetan sesuai suhu yang
diatur pada mesin stenter yang didukung oleh beberapa komponen elemen di dalamnya. Kain
yang telah mengalami proses stentering akan memiliki bekas jarum pada pinggiran kainnya.

Kata kunci : Mesin stenter


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya lah
makalah mengenai “Mesin Stenter” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dengan
selesainya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih pada rekan-rekan yang telah
membantu khususnya kepada bapak M. Ichwan selaku dosen mata kuliah Mekatronika tekstil
yang telah membimbing serta memberikan ilmu terkait penyusunan makalah yang berjudul
“Mesin Stenter”.
Selain itu penulis mengucapkan terimakaih kepada pihak-pihak lain yang telah
berperan, sehingga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan pengetahuan baru bagi
penulis maupun pembaca. Dalam penulisannya makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dalam kesempatan ini penulisi memohon maaf atas segala keterbatasan
yang terdapat dalam makalah. Namun besar harapan penulis dari makalah ini yaitu semoga
makalah ini dapat menjadi sumber ilmu bagi penulis maupun pembaca untuk saat ini dan
nanti.

Bandung, 1 Juni 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era modern saat ini kebutuhan sandang khusunya bidang pertekstilan
kian semakin berkembang. Berbagai macam industri tekstil pun kian bersaing untuk
dapat memenuhi kebutuhan sandang tersebut dengan memperhatikan aspek-aspek
tertentu. Salah satu daya saing yang cukup mendasar adalah pada sektor produksi.
Industri yang mempunyai daya produksi tinggi tidak lepas dengan adanya alat atau
mesin penunjang terhadap produksi itu sendiri.
Mesin penyempurnaan tekstil merupakan mesin penunjang yang cukup
banyak digunakan pada industri tekstil. Mesin ini dapat mengefisienkan waktu dan
tenaga terhadap produksi itu sendiri. Salah satu mesin penyempurnaan yang umum
digunakan adalah mesin stenter. Mesin stenter digunakan untuk membuat kain
menjadi kering.
Pengeringan secara manual dengan mengandalkan panas dan cahaya dari
sinar matahari cukup membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang cukup banyak
pula, maka tak salah industri industri tekstil lebih menggunakan mesin penyempurnan
(stenter) ini sebagai faktor penunjang sektor produksi.

1.2 Batasan Masalah

Karena mesin penyempurnan beragam jenisnya penulis membatasi cakupan


permasalahannya yang meliputi :
a. Fungsi dari mesin stenter
b. Prinsip kerja dari mesin stenter
c. Komponen dan elemen mesin stenter

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mesin stenter ?


2. Apa fungsi mesin stenter ?
3. Bagaimana tahapan proses mesin stenter ?
4. Bagaimana cara kerja dari mesin stenter itu sendiri ?
5. Komponen apa sajakah yang terdapat pada mesin stenter ?

1.4 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mesin stenter
2. Mengetahui aa yang dimaksud dengan mesin stenter
3. Mengetahui fungsi mesin stenter
4. Mengetahui bagaimana tahapan proses mesin stenter
5. Mengetahui bagaimana cara kerja dari mesin stenter itu sendiri
6. Mengetahui komponen apa sajakah yang terdapa pada mesin stenter

1.5 Manfaat

a. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis mengenai bagaimana mekanisme kerja pada
mesin stennter.
b. Bagi Pembaca
1. Menambah wawasan mengenai bagaimana mekanisme kerja pada
mesin stennter.
2. Dapat dijadikan sumber referensi untuk tujuan tertentu
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mesin Stenter

Mesin stenter adalah jenis mesin kontinyu dan dapat digunakan sebelum maupun
sesudah pencelupan atau pencapan. Penyempurnaan dengan proses stentering merupakan
proses utama pada penyempurnaan kain yang dikerjakan pada mesin stenter, dengan tujuan
untuk membuat kain menjadi kering dan mengatur supaya penampilan menarik. Variasi suhu
serta penarikan yang diberikan menyebabkan kain lembut atau keras, penuh atau tipis. Dalam
proses ini, corak kain yang berbentuk garis atau kotak – kotak yang berubah oleh proses
sebelumnya dapat dikembalikan ke bentuk semula. Adanya pengerjaan stentering dapat
diketahui dengan adanya bekas lubang – lubang jarum atau bekas jepitan pada pinggir kain.

Gambar 1. Mesin stenter.

Gambar 2. Mesin stenter.

2.2 Fungsi mesin stenter


Fungsi mesin stenter adalah sebagai berikut :

1. mengeringkan kain
2. mengatur dimensi kain,
3. mengaplikasikan resin finishing pada kain untuk proses polimerisasi
4. menghilangkan bekas lipatan (jika ada) sehingga kenampakannya menjadi lebih menarik
5. memperbaiki corak kain berbentuk garis ataupun kotak-kotak yang berubah karena
proses sebelumnya.

Bekas lubang-lubang jarum atau jepitan pada pinggir suatu kain merupakan tanda
adanya pengerjaan stentering pada kain tersebut. Mesin stentering tidak digunakan untuk
kain-kain yang mudah mulur seperti kain rajut, kain dengan efek kerut pada permukaannya
(kain krep), dan kain yang menghendaki pegangan lembut. Kain-kain tersebut sebaiknya
dikeringkan dengan mesin pengering loop (loop dryer). Sebagai tambahan, mesin stenter
untuk kain rajut terdiri dari dua rantai sejajar dengan penjepit yang bergerak membawa kain
secara kontinyu kedalam ruang-ruang pemanas (heating chambers). Panas pada ruang
pengering diperoleh dari uap kering yang berasal dari ketel uap dan dihembuskan oleh suatu
kipas.

2.3 Tahapan proses

Tahapan proses mesin stenter, yaitu :

1. Pretreatment yaitu, proses mengeringkan kain yang telah dilakukan pretreatment seperti
desizing, scouring, bleaching, weight reduce, mercerizing.
2. Dyeing atau printing yaitu, Mengeringkan kain yang telah dilakukan dyeing / printing,
membantu fiksasi zat warna pada saat pencelupan kontinyu atau pencapan.
3. Finishing yaitu, Membantu pembentukan polimerisasi resin yang digunakan pada bahan.
2.4 Cara kerja

2.4.1 Skema Proses Mesin Stenter

Gambar 3. Skema proses mesin stenter merk II Sung.

2.4.2 Cara Kerja

Cara kerja mesin sternter, yaitu :

• Kain yang akan diproses dilewatkan pada rol pengatur tegangan.

• rol pengatur kain ke arah lebar.

• Kain dimasukkan ke bak larutan yang telah berisi larutan resin.

• Kain melewati rol pemeras.

• Selanjutnya dilakukan pengeringan dan pemanasawetan dengan temperatur dan waktu


tertentu.

2.5 Komponen mesin

2.5.1 Fitur Mesin Stenter

Fitur mesin stenter, yaitu :

• Kecepatan Stenter berkisar dari 10 m/menit untuk kain berat dan 100 m/menit untuk kain
ringan.
• Rol overfeed sering dibutuhkan untuk mengimbangi peregangan arah lusi dalam
pengolahan sebelumnya dan untuk meminimalkan penyusutan saat pencucian dan dry-
cleaning.
• Kecepatan kain melalui stenter dikendalikan oleh gerakan rantai pin, tapi masuknya kain
dapat disesuaikan secara independen oleh entry rollers.
• Suhu keseragaman di seluruh wilayah kain.

2.5.2 Elemen Dalam Mesin Stenter

1. Elemen Umum
 Mur, baut, sekrup sebagai elemen penghubung yang menghubungkan dua atau lebih
elemen umum/khusus yang sejenis maupun tidak sejenis dan bersifat Tidak
permanen (bisa dibuka kembali).
 Las sebagai elemen penghubung yang menghubungkan dua atau lebih elemen
umum/khusus yang sejenis maupun tidak sejenis dan bersifat permanen (tidak bisa
dibuka kembali).
 Rantai roll mentransmisikan daya dengan jarak lebih besar daripada roda gigi tetapi
lebih pendek daripada sabuk.
 Gear Box mentransmisikan daya yang besar dan putaran yang tepat, berupa puli
dengan gigi di sekelilingnya.
 Pin bar, kain yang akan dilakukan tentering ditempelkan pada pin bar agar kain yang
dilakukan tentering rata.

2. Elemen Khusus

Gambar 4 Elemen mesin stenter


Gambar 5 bagian elemen mesin stenter
1. Kain yang akan diproses.
2. Tension device : pengatur tegangan kain, berupa dua atau tiga rol dengan
kedudukan satu terhadap lainnya horizontal dan jika diperlukan salah satu atau
semuanya dapat dinaik turunkan sehingga dapat membuat kain yang melalui rol
tersebut menjadi dalam keadaan tegang tidak kendor.
3. Cloth Guide : penuntun jalannya kain.

Gambar 6 bagian elemen mesin stenter

4. Impregnating box : bejana untuk tempat larutan bleaching dan impregnasi larutan
terhadap kain.
5. Squeeze roll :sekaligus pengatur tegangan kain sehingga impregnasi larutan dapat
merata.

6. Rol Pemeras

7. Weft Straightener : mengatur lebar pakan pada kain yang dilakukan proses.

Gambar 7 bagian elemen mesin stenter

8. Rol Over Feed Inlet : rol penyuap kain dan pada pintu masuk mesin stenter
agar kain dalam keadaan rata.

9. Brush Well : sikat pada mesin stenter untuk menekan kain agar menempel
pada jarum stenter sehingga proses dapat berjalan dengan baik.

10. Ruang Stenter : tempat terjadinya proses pengeringan, polimerisasi aau


fiksasi zat warna.

11. Kipas Sirkulasi : menjaga suhu mesin stenter dalam keadaan stabil.

12. Ruang Pendingin : mendinginkan kain yang telah dilakukan proses agar suhu
kain sama seperti suhu ruangan.

Gambar 8 bagian elemen mesin stenter


13. Rol Over Feed Outlet : rol penerima kain dari mesin stenter agar kain dalam
keadaan rata.

14. Silinder Pendingin : rol yang mendinginkan kain yang telah dilakukan proses
tentering agar suhu kain sama seperti suhu ruangan.

15. Kain Hasil Proses.

16. Rol Plaiter : atau belalai gajah, berfungsi untuk menumpuk kain dalam bentuk
lipatan terbuka lebar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mesin stenter merupakan mesin yang bekerja secara kontinyu pada proses kimia.
Fungsi utama mesin stenter adalah untuk proses pengeringan setelah proses
pretreatment, dying, dan finishing. Selain itu, mesin stenter dapat menstabilkan
dimensi kain, mencegah lipatan pada kain, dan proses polimerisasi resin. Mesin
stenter bekerja pada suhu dan waktu yang disesuaikan dengan proses yang akan
dilakukan. Mesin stenter terdiri dari elemen umum dan elemen khusus yang
mendukung mesin sebagai mesin yang dapat mengefektifkan pengeringan kain.

3.2 Saran
Untuk penjelasan mesin stenter selanjutnya, penulis menyarankan agar referensi
yang digunakan lebih banyak lagi agar ilmu yang didapatkan lebih mendalam
mengenai mesin stenter.
DAFTAR PUSTAKA

https://evgust.wordpress.com/2011/02/13/cara-kerja-beberapa-mesin-penyempurnaan-
tekstil-mesin-kalender-peach-finish-heat-setting-dan-sanforize/ diakses tanggal 1 Juni 2016
pukul 15:19
http://ameliapspt.blogspot.co.id/2013/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html diakses
tanggal 1 Juni 2016 pukul 15:32
http://dokumen.tips/documents/stenter-untuk-kain-rajut.html diakses tanggal 1 Juni 2016
pukul 15:36

Anda mungkin juga menyukai