Anda di halaman 1dari 8

STUDI AYAT-AYAT HIJAB

(Tafsir Al-Ibrîz Karya KH. Bisyri Musthafa)

Delmin
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ)
Isy Karima Karanganyar Jawa Tengah
asadulghobah@gmail.com

ABSTRACT
Muslimah was commanded in Islam to keeping her part of the body which may not be vi-
sible while permorming a ritual (aurat). It is very important, Rasulullah said: if was muslimah
wearing a dress, but on Islam her naked. Purpose this word is her not smell of heaven, mus-
limah bearing dress but her body standt out, smell of heaven can smell long distance between.
Allah was commanded to muslimah bear hijab on dalam surah An-Nûr verse 31, surah Al-
Ahzâb verse 32, 33, 53 and 59.
Method is used on this research a them research. The puspose a object thorough system
analisis Al-Qur’an based problem topic, gather from verses on Al-Qur’an studied a topic and
analised by them analisys.
Product from this research, first, study verses hijab on the surah verse 31, surah Al-Ahzâb
verse 32, 33, 53 and 59. Second, limit aurat muslimah a her palm of hand and her face. Third,
mahram for muslimah are eleven, there are husband, father, parent in law, step child, nephew
from brother, nephew from sister, servant, a man not have voluptous feeling to women and a
child not know aurat muslimah.
Keywords: Hijab, Tafsîr Al-Ibrîz

1. PENDAHULUAN yang menghibur dan mendukung beliau adalah


istri tercinta Khadijah binti Khuwailid1.
Wanita adalah tiang negara jika baik wani-
tanya maka baik juga negara itu akan tetapi jika Peran wanita begitu besarnya sehingga
wanitanya rusak maka dipastikan rusaklah ne- di dalam agama Islam wanita sangat diperha-
gara itu. Di balik seorang pemimpin yang besar tikan, Islam mengatur cara berpakaian wanita
pasti dibelakangnya ada seorang pendamping muslimah agar kehormatannya terjaga yaitu
atau istri yang tangguh pula, pada masa awal dengan memerintahkan wanita muslimah yang
wahyu turun kepada Nabi Muhammad SAW sudah baligh untuk memakai jilbab saat bertemu
sehingga badan beliau menggigil orang pertama
1 Shafiyyurahman Al Mubarakfuri, 2012, Ar Rahiq Al
makhtum, Jakarta: Ummul Qura, hlm. 134.

13
dengan laki-laki yang bukan mahram atau saat 2. KAJIAN TEORI
keluar rumah.
Secara istilah hijab sebagaimana yang
Memakai jilbab bagi seorang muslimah dijelaskan oleh Al-Munawi, “ Hijab adalah se-
sangat penting dilakukan karena masalah gala sesuatu yang menutupi sesuatu yang di-
jilbab bukanlah masalah yang sepele, seorang tuntut untuk ditutupi atau terlarang untuk men-
wanita muslimah yang sudah baligh kemudian gapainya3.
tidak mau memakai jilbab maka ancamannya Abul Baqa’ Al-Hanafi menjelaskan ten-
adalah ia tidak akan mencium baunya surga se- tang pengertian hijab adalah, “Setiap yang
bagaimana sabda nabi Muhammad SAW2. menutupi hal-hal yang dituntut untuk ditutupi
atau menghalangi hal-hal yang terlarang untuk
Penulis tertarik mengkaji ayat-ayat hijab
digapai maka itu adalah hijab4.
dalam Tafsir Al-Ibrîz karya KH. Bisyri Mustha-
fa karena beliau adalah ulama Nusantara yang Majlis Tarjih Muhammadiyah menjelas-
mampu menyusun kitab tafsir. Kitab tafsir be- kan bahwa yang dimaksud hijab adalah sesuatu
liau memakai bahasa Jawa dengan tulisan ak- yang bisa berbentuk tabir jika masih dikha-
sara pegon. Hal ini menjadi daya tarik tersen- watirkan saling tidak dapat menjaga diri dari
pandang memandang yang haram. Dalam pada
diri bagi peneliti karena beliau adalah ulama
itu hijab tidak hanya berbentuk tabir, bisa tirai,
Nusantara yang menulis tafsir berbahasa Jawa,
layar, sekat dan dinding sebagai pembatas5.
maka bagaimana sebenarnya penafsiran beliau
tentang ayat-ayat hijab, sehingga terkhususnya Merujuk pada beberapa pengertian hijab
masyarakat Jawa bisa memahami hijab dengan di atas maka dapat dapat dipahami bahwa hi-
baik. jab adalah kain yang menutupi semua tubuh
wanita supaya tidak terlihat bentuk tubuhnya,
KH. Bisyri Musthafa adalah seorang ula- walaupun ada perbedaan pendapat ada yang
ma tafsir nusantara yang produktif dalam dunia mengecualikan telapak tangan dan muka boleh
tulis menulis, diantara tulisan beliau yang ter- tidak ditutup.
kenal adalah kitab Tafsir Al-Ibrîz, buku inilah
yang akan peneliti jadikan sebagai referensi 3. METODE PENELITIAN
utama dalam penulisan skripsi ini.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Berdasarkan keterangan di atas, peneliti maudhu’i. Maksudnya adalah hal ini dikarena-
tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih kan objek yang dikaji pada penelitian ini adalah
mendalam dengan judul “STUDI AYAT-AYAT sistematika penafsiran Al-Qur’an berdasarkan
HIJAB (Dalam Tafsir Al-Ibrîz Karya KH. Bi-
3 Al-Munawi, At-Tauqif ‘ala Muhimmat At-Ta’rif, juz. I, cet.,
syri Musthafa)”. hlm. 136
4 Abul Baqa’, tt, al-Kulliyat, Beirut:Muassasah ar-Risâlah,
juz.I, cet.-, hlm. 360
5 Abdul Munir Mulkhan, 2005, Masalah-Masalah Teologi
2 Muslim, dinukil PDF, Jilbab Wanita Muslimah, Media & Fikih Dalam Tarjih Muhammadiyah,Yogyakarta:Roykh
Hibayab, cet. 10, hlm. 163 an, cet.I, hlm. 126

14
topik-topik permasalahan yang hendak diba- data-data pendukung dari kitab tafsir atau bu-
has, yakni dengn cara mengumpulkan ayat-ayat ku-buku yang membahas tentang hijab.
al-Qur’an yang membicarakan sesuatu topik
Data-data yang sudah terkumpul dari kitab
tertentu dan menempatkannya dibawah judul
rujukan utama yaitu tafsir Al-Ibrîz dan data-
tertentu kemudian ditafsirkan yang mengikuti data dari kitab tafsir pendukung, tafsir Ath-
metode maudhu’i6. Thabari, tafsir Jalalain dan tafsir Al-Azhar,
Penelitian ini adalah penelitian yang tentang ayat-ayat hijab. Kemudian peneliti
akan meneliti kitab tafsir Al-Ibrîz dengan ber-
menggunakan penelitian pustaka maka sumber
pacu pada rumusan masalah yang telah peneliti
yang diambil dari sumber tertulis berikut:
tentukan di awal.
a. Sumber Data Primer
Setelah data primer dan data sekunder
Sumber data primer adalah sumber-sumber terkumpul maka peneliti berusaha menjawab
yang memberikan data secara langsung rumusan masalah yang ada pada bab pertama,
dari tangan pertama. Adapun sumber dengan menganalisa data-data yang sudah ada
primer dalam penelitian ini adalah kitab maka nantinya akan muncul hasil dan jawaban
tafsir al-Ibrîz karya KH. Bisyri Musthafa dari rumusan masalah yang ada.
yang diterbitkan oleh menara Kudus.
Untuk memudahkan pembahasan dari
b. Sumber Data Sekunder hasil penelitian ini, maka penulisan skripsi ini
Sumber data sekunder adalah sumber- terbagi menjadi lima bab, secara garis besar
sumber yang diperoleh/dibuat dari adalah sebagai berikut:
perubahan sumber pertama, sifat sumber
Bab pertama, merupakan bab pendahu-
ini tidak langsung. Sumber data sekunder
luan terdiri dari latar belakang, rumusan ma-
bisa diambil dari data atau dokumentasi
salah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ka-
lain yang ada hubungannya dengan
jian pustaka, metode penelitian dan sistematika
penelitian ini.
penulisan.
Pengumpulan data yang dipakai penu-
Bab kedua, gambaran umum objek pene-
lis adalah penelusuran literatur, yakni dengan
litian yang berisi pengantar, gambaran umum
mencari keterangan dan penjelasan yang ada
objek penelitian, terdiri dari: gambaran umum
kaitannya dengan penelitian yang sedang di-
kitab tafsir Al Ibriz, meliputi biografi penulis,
lakukan dari buku-buku maupun sumber infor-
sejarah penulisan kitab,metode, bentuk dan
masi lainnya atau disebut dokumentasi data.
corak penafsiran. Kemudian gambaran umum
Setelah penulis mendapatkan data dari kitab
masalah serta penutup bab.
tafsir al-Ibrîz kemudian penulis mengumpulkan
Bab ketiga, temuan data yang berisi ten-
6 Nur Faizin Maswan, 2002, Kajian Diskriptif Tafsir Ibnu tang penyajian hasil penelitian, terdiri dari;
Katsir, Yogyakarta:Menara Kudus, cet.I, hlm. 32

15
pengantar, temuan data dari kitab-kitab pem- teori sosiologi, menampakkan identitas adalah
banding, temuan data dari kitab rujukan utama suatu kebutuhan yang mutlak bagi sekelompok
dan penutup bab. golongan sosial.

Bab keempat, analisa data yang berisi Suatu golongan akan bangga jika golongan
pengantar, pembahasan dan penutup bab. mereka eksis menampakkan identitasnya, misal-
kan saja golongan anak punk, mereka bangga
Bab kelima, penutup , yang berisi kesim-
akan penampilan yang mereka miliki, dengan
pulan dan saran.
penampilan mereka itu akan memudahkan ke-
4. PEMBAHASAN lompok punk yang lain menemukannya, akan
mempermudah keakraban di antara mereka.
4.1 Ayat-Ayat Hijab
Begitu pula hijab bagi seorang muslimah,
Allah SWT mewahyukan kepada Nabi mereka dari jauh sudah terlihat jika dia adalah
Muhammad SAW supaya menyuruh kepada wanita yang menjaga kehormatannya, mereka
istri-istri beliau, anak perempuan beliau dan akan mudah bergaul dengan wanita muslimah
wanita kaum muslimin supaya mengenakan yang berhijab, karena mereka adalah sepe-
jilbab. Perintah ini kita temukan dalam al- mikiran.
Qur’an surat al-Ahzâb ayat 59. Dalam tafsir al-
Muslimah yang istiqomah memakai jilbab
Ibrîz KH. Bisyri Musthafa menerangkan men-
di luar rumah memiliki peran yang sangat be-
genai tafsir ayat ini bahwa wanita muslimah di-
sar dalam menjaga moral masyarakat. Dapat
perintahkan supaya menutupi auratnya. Dalam
dipastikan bahwa berbagai pelecehan seksual
tafsirnya tidak disebutkan bagaimanakah cara
dan penyakit masyarakat akan menurun dras-
memakai jilbab atau bagaimanakah kriteria
tis, sebab wanita mempunyai daya tarik alami
jilbab yang sesuai dengan syar’i, beliau lang-
bagi laki-laki, dan wanitalah yang memicu ter-
sung menyebutkan fungsi dari memakai jilbab
jadinya kejahatan seksual terhadap dirinya.
bagi wanita muslimah.
Wanita muslimah yang memakai jilbab
Wanita yang menutupi auratnya adalah
akan mengalami perlambatan dalam penuaan,
salah satu ciri-ciri wanita yang terhormat,
DR. Roland Ney menjelaskan bahwa sinar ma-
karena dengan menutupi auratnya maka wanita
tahari penting bagi kulit manusia akan tetapi
tersebut menutup salah satu pintu kejahatan
sinar matahari jika terlalu banyak diterima oleh
bagi laki-laki yaitu tidak memandang pada hal
kulit manusia akan merangsang melansonif
yang dilarang syari’at.
yang mengeluarkan melamin, akibatnya ru-
Menutup aurat bagi seorang muslimah saklah jaringan collagen dan elastin, sehingga
bukan hanya sebagai bentuk ketaatan kepada akan tampak tua lebih awal7.
perintah Allah SWT semata, akan tetapi mem-
punyai fungsi sosial kemasyarakatan. Dalam 7 Ibid. hlm. 164

16
Perintah berhijab yang lain terdapat dalam 4.2 Anggota Badan Wanita Yang Harus
surat Al-Ahzab ayat 32-33, pada ayat ini Allah Ditutupi
SWT melarang seorang wanita berkata dengan
Merujuk pada data-data yang peneliti
perkataan yang bisa membuat laki-laki tertarik
dapatkan dari tafsir al-Ibrîz, anggota badan
padanya. Wanita dilarang berbicara dengan
seorang wanita yang harus ditutupi adalah
nada yang dibuat manja atau berkata supaya di-
semua tubuh kecuali muka dan telapak tangan8,
perhatikan oleh laki-laki.
pendapat KH. Bisyri Musthafa ini sesuai de-
Menurut Mujahid yang dimaksud dengan ngan apa yang dijelaskan dalam tafsir Jalalain.
tabarruj adalah wanita sering keluyuran dan
KH. Bisyri juga menambahkan dengan
berbaur dengan kaum laki-laki. Sedangkan
mengambil pendapat lain, jika seorang wanita
menurut Qatadah, tabarruj di sini maksudnya
memperlihatkan wajah dan telapak tangannya
adalah berjalan dengan manja dan genit, seper-
kemudian hal itu membuat laki-laki tertarik
ti zaman jahiliyyah. Ada pula yang menafsirkan
padanya maka batasan aurat wanita tersebut
dengan keluar rumah tanpa melilitkan penutup
adalah semua tubuh, karena dengan melihat
kepala yang lebar, sehingga menampakkan
wajah wanita tersebut laki-laki bisa mendapat-
leher dan perhiasan disekitarnya (kalung dan
kan fitnah9.
anting-anting).
4.3 Orang Yang Dikecualikan dalam Hijab
Dari perintah ayat-ayat hijab diatas maka
dapat diambil kesimpulan bagaimana langkah- Seorang wanita boleh memperlihatkan
langkah seorang wanita dalam berhijab: auratnya kepada beberapa orang yang dalam
Islam telah mengaturnya, mereka adalah mah-
a. Mereka harus menutup semua auratnya
ram wanita tersebut. Masalah mahram telah
kecuali muka dan telapak tangan.
Allah SWT sebutkan dalam surat an-Nûr ayat
b. Kedua, seorang wanita ketika berbicara
31, mereka adalah: suami, ayah, mertua, anak
dengan laki-laki dengan suara yang tegas
laki-laki, anak tiri, saudara laki-laki, anak laki-
tidak dibuat-buat.
laki dari saudara laki-laki (keponakan), anak
c. Ketiga, wanita dianjurkan didalam rumah
laki-laki dari saudara laki-laki, wanita mus-
saja jika tidak ada keperluan diluar rumah.
limah, budak laki-laki, Laki-laki yang tidak
d. Keempat, seorang wanita ketika berjalan
punya syahwat kepada wanita, anak kecil yang
hendaknya tidak ingin menampakkan
mengerti aurat wanita.
perhiasan yang ada di kakinya dan
semisalnya. Setelah mengkaji data-data yang ditemu-
e. Kelima, jika seorang wanita ingin berbicara kan dalam tafsir al-Ibrîz, peneliti tidak
dengan laki-laki yang bukan mahramnya
8 Bisyri Musthofa, al-Ibriz li Ma’rif Tafsir al-Qur’an al-
hendaknya berbicara di balik tabir atau Aziz, Maktabah wa Mathba’ah Menara Kudus, juz.18,
hal.1143-1144
pembatas. 9 Ibid.

17
menemukan bagaimanakah kriteria jilbab 5. PENUTUP
menurut KH. Bisyri Musthafa. Dalam surat
Dari penjelasan di atas maka peneliti
al-Ahzab ayat 59 KH. Bisyri Musthafa tidak
dapat menyimpulkan hasil hari penulisan ini,
menjelaskan bagaimana kriteria jilbab, beliau
di antara hasilnya adalah sebagai berikut:
hanya menerangkan bahwa wanita muslimah
wajib menutupi aurat supaya dikenali sebagai a. Pada kajian ayat-ayat hijab dalam tafsir
wanita yang terhormat. Dalam ayat-ayat hijab Al-Ibrîz dapat disimpulkan bahwa ayat-
yang lain beliau juga tidak menyebutkan krite- ayat yang memerintahkan wanita memakai
ria jilbab, baik dalam surat al-Ahzab ayat 32, hijab ada lima ayat dalam Al-Qur’an yang
33, 53 dan dalam surat an-Nûr ayat 31. terbagi dalam dua surat, perintah tersebut
ada dalam surat Al-Ahzâb ayat 32, Al-
Hal ini yang peneliti pandang sebagai
Ahzâb ayat 33, Al-Ahzâb ayat 53, Al-
sesuatu yang mungkin lebih dijelaskan
Ahzâb ayat 59 dan surat An-Nûr ayat 31.
kepada masyarakat, supaya orang yang bisa
bahasa Jawa terkhusus orang yang mau meng- b. Penafsiran ayat jilbab menurut KH.
kaji kitab beliau lebih mudah dalam memahami Bisyri Musthafa tidak dijelaskan secara
bagaimanakah sebenarnya kriteria jilbab yang detail, bagaimana kriteria jilbab yang
harus dipakai oleh wanita muslimah. sesuai dengan syar’i sehingga hal ini bisa
membuat orang bertanya-tanya. Referensi
Hal ini menurut peneliti menjadi salah
beliau ketika menafsirkan suatu ayat tidak
satu kekurangan, karena masyarakat harus tahu
dicantumkan sehingga sulit dilacak jika
bagaimanakah kriteria jilbab yang harus dipa-
ada yang mau merujuknya.
kainya, jika tidak ada kriteria maka bagaimana
masyarakat akan memakai jilbab sesuai dengan
syar’i. Selain itu dalam kitab tafsir Al-Ibrîz
DAFTAR PUSTAKA
sumber rujukan tidak dicantumkan sehingga
jika ada orang yang mau melihat pendapat yang Abul Baqa’, tt, al-Kulliyat, Beirut: Muassasah
KH. Bisyri ambil kesulitan. ar-Risâlah, juz.I, cet.-
Al Ma’luf, dkk,2008, al-Munjid, Beirut: Dar
Penjelasan ayat dalam kitab tafsir al-Ibrîz
al-Masyriq, cet. 43
yang dilakukan oleh KH. Bisyri dilakukan de-
Al Mubarakfuri, Shafiyyurrahman, Ar Rahiq Al
ngan bahasa bebas, sehingga orang yang mem-
makhtum , terj. Agus Suwandi, J a k a r t a
bacanya tidak bisa membedakan ini pendapat Timur: Ummul Qura, 2012, cet II
beliau atau pendapat-pendapat ulama terdahu-
Al-Bani, Nashiruddin, Jilbab al-Mar’ah Fi al-
lu. Walau demikian bagi orang awan ini akan
Kitab wa al-Sunnah, Jeddah:Dar al-
menjadi suatu kemudahan dalam memahami
Islam, 2002, cet.III
suatu ayat tanpa lama-lama membaca karena
langsung diuraikan secara singkat dan jelas.

18
Al-Mahally, dkk, Tafsir Al-Jalalain, Mesir.Dar Musaddad Anwar, 2008, dengan judul skripsi“
al-Hadits, tt Hubungan Jilbab dengan Perilaku Isla-
mi”, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Al-Mandzur, 2009, Lisan al-Arab, Beirut:Dar
Islam Fakultas Dakwah UIN Syarif Hi-
al-Kutub al-‘Alamiyah, juz.II, cet. II
dayatullah Jakarta
Al-Munawi, At-Tauqif ‘ala Muhimmat At-
muslim.or.id hari Senin tanggal 17 Oktober
Ta’rif, juz. I, cet.-
2016 jam 10.30 WIB
Anshori Nur Said, 2008, dengan judul skripsi
Musthafa Bisyri, al-Ibrîz Li Ma’rifat Tafsîr al-
“ Penafsiran Ayat-Ayat Tentang S y i r i k
Qur’ân al-Azîz, Rembang: Menara Kudus
(Kajian Tafsir al-Ibriz Karya Bisyri Must-
hafa)”, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Nur Faizin Maswan, 2002, Kajian Diskriptif
Tafsir Ibnu Katsir, Yogyakarta:Menara
Badiatul Raziqin, dkk, 2009, 101 Jejak Tokoh
Kudus, cet.I
Islam Indonesia, Yogyakarta:e- N u s a n -
tara, cet. 2 Nuroffifah Aryani, 2013, dengan judul skripsi,
“Jilbab Sebagai Fenomena dan Budaya”,
Badiatul Roziqin, 2009, 101 Tokoh Islam Indo-
Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam
nesia ( Yogyakarta: e-Nusantara)
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Su-
Baidan Nashruddin, Perkembangan Tafsir Al- nan Kalijaga Yogyakarta
Qur’an. Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Pramono, Fajar, dkk. Pedoman Penulisan
Mandiri, 2003, cet.I
Penelitian. Karanganyar: STIQ Isy
Baswedan Sufyan dkk, Samudera Hikmah di Karima, 2016.
Balik Jilbab Muslimah, Jakarta: Pustaka
Qaththan, Manna’, Pengantar studi ilmu al
Al Inabah, cet. III
Qur’an , terj. Aunur rafiq al Mazni, Jakar-
Hamka, Tafsir al-Azhar, Jakarta: PT Citra Se- ta: Pustaka Al Kautsar, 2011, cet VI
rumpun Padi, 1982
Qoidu Duwal (2009), UIN Sunan Kalijaga Yo-
Hawwal, Muhammad Mahmud, at Tafsir wa gyakarta, dengan judul Konsep “ J i l b a b
rijaluhu, Jeddah: Dar Nur al Maktabat, dalam Hukum Islam (Studi Pemikiran
2003, cet. I. KH. Husein Muhammad).
Katsir, Ibn, Tafsir Al Qur’an Al Adhim. Makta- Shalih Abdul Fattah al Khalidy, Ta’rifu ad
bah Taufiqiyyah. Mesir Daarisiin bi Manaahiji al Mufassiriin.
Munawwir, Warson. 1984 . Kamus Al-Munaw- Damaskus:Dar al Qalam, 2012, cet. V
wir Arab Indonesia Terlengkap. Yogya- Suharso dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
karta: Pustaka Pesantren. 2014, Semarang: Widya Karya, cet. 10

19
Syaefuddin Achmad, 2003, dengan judul
skripsi “ Kisah-Kisah Israiliyat D a l a m
Tafsir Al-Ibrîz Karya KH. Bisyri Musthofa
(Studi Kisah Umat-Umat dan Para Nabi
dalam Kitab Tafsir Al Ibrîz)”, IAIN Sunan
Kalijaga Joyakarta, dalam bentuk PDF

Thabary, tafsir ath Thabary jaami’ al Bayaan


‘an ta’wiil Ayyi al Qur’an, Beirut: Dar
Nur ‘Alimu al Kutub, 2003, cet. I.

20

Anda mungkin juga menyukai