“PENAFSIRAN KONSTITUSI”
Dosen Pengampuh : Dr. H. Jumadi, SH., MH
DI SUSUN OLEH :
NIM : 10400121062
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu
untuk mata kuliah hukum konstitusi, dengan judul “Penafsiran Konstitusi”.
Saya berterima kasih kepada Bapak Dr. Jumadi S.H., M.H dosen pembimbing
dan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan makalah ini
dari awal hingga selesai.
Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan
saya,tentang penafsiran konstitusi dan saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah, maka dari itu saya mengharapkan saran
serta kritik kepada pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Penafsiran konstitusi yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi melalui
putusan-putusan yang ditetapkan,pada dasarnya adalah bentuk-bentuk
penafsiran hakim dan berisi tafsir yang mengikat atas berbagai ketentuan
konstitusi yang berkait dengan perkara yang diajukan kepadanya.Jelaslah bahwa
pentingnya penafsiran konstitusi ini dalam hubungan dengan kewenangan
pengujian konstitusional karena pada dasarnya pengadilan melakukan kegiatan
pengujian konstitusional itu(norma hukum Undang- Undang), juga
melaksanakan tugasnya menafsirkan konstitusi. Pada akhirnya,
hasil penafsiran inilah yang akan menentukan pendapat pengadilan tentang
konstitusional-tidaknya norma hukum Undang-Undang.
Dengan kewenangan menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar
menjadikan Mahkamah Konstitusi memiliki tugas untuk mengawal konstitusi
agar dilaksanakan dan dihormati baik oleh penyelenggara negara maupun warga
negara. Mahkamah Konstitusi yang diberi tanggungjawab mengemban sebagai
pengawal konstitusi mempunyai fungsi menafsirkan konstitusi (the sole
interpreter of the constitution), pengawal demokrasi (the guardian of the
democracy), melindungi hak-hak konstitusional warga Negara (the protector of
the cityzen’s constitutional rights), serta sebagai pelindung hak asasi manusia
(the protector of human rights).
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Penafsiran Konstitusi ?
2. Apa saja macam-macam penafsiran hukum dan konstitusi ?
3. Apa fungsi Penafsiran Konstitusi ?
4. Bagaimana contoh Penafsiran Konstitusi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Penafsiran yang dilakukan terhadap konstitusi tidak serta merta dapat dilakukan
oleh setiap lembaga negara. Hanya lembaga negara yang memiliki kewenangan
peradilan dan diberikan oleh konstitusi untuk dapat melakukan penafsiran. Hal
ini sejalan dengan doktrin judicial supremacy yang menyatakan bahwa hanya
peradilan yang dapat melakukan penafsiran konstitusi atau sebagai pemegang
kewenangan perihal penafsiran konstitusi. Kewenangan yang diberikan kepada
lembaga peradilan yang merdeka ini yang dapat menjadikan penafsiran
konstitusi terhindar dari pandangan politik yang tidak relevan atau tekanan
publik.
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam penafsiran konstitusi merupakan
mekanisme untuk mengetahui atau memastikan apakah konstitusi telah benar-
benar dilaksanakan dalam praktik sesuai dengan pengertian- pengertian yang
terkandung di dalamnya serta tujuan-tujuan yang hendak diwujudkan oleh
konstitusi itu. Dan penafsiran konstitusi adalah cara untuk memberikan
pengertian terhadap makna dalam konstitusi. Penafsiran ini bukan hanya
mencocokkan pasal dengan pasal atau keadaan tertentu melainkan memandang
konstitusi sebagai sebuah tujuan yang hendak diwujudkan. Penafsiran konstitusi
ini tidak terlepas dari penafsiran hukum. Penafsiran konstitusi sering digunakan
oleh MK untuk menguji UU terhadap UUD 1945 atau PUU. Dan Adapun
macam-macam penafsiran hukum dan konstitusi dari beberapa metode yaitu:
Satjipto Rahardjo mengutip pendapat Fitzgerald mengemukakan, secara garis
besar interpretasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
(1) interpretasi harfiah; dan
(2) interpretasi fungsional.
Di samping beberapa metode penafsiran sebagaimana tersebut di atas,
berdasarkan dari hasil penemuan hukum (rechtsvinding), metode interpretasi
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
(1) metode penafsiran restriktif; dan
(2) metode penfasiran ekstensif.
Fungsi konstitusi dalam arti Undang-undang Dasar adalah sebagai syarat
berdirinya negara bagi negara yang belum terbentuk,atau sebagai pendirian akte
pendirian negara bagi negara yang sudah terbentuk sebelum Undanf-undang
Dasarnya ditetapkan.Terlepas dari waktu ditetapkannya,sebelum atau sesudah
suatu negara terbentuk,yang jelas fungsi konstitusi itu adalah sebagai dokumen
formal nasional, dasar organisasi negara, dasar pembagian kekuasaan negara,
dasar pembatasan dan pengndalian kekuaasaan pemerintah ,penjamin kepastian
hukum dalam praktek penyelenggara negara, pengaturan Lembaga-lembaga,
dan pengaturan pemerintah.
B. Saran
Berdasarkan aturan yang mengatur bahwa hakim dan hakim konstitusi waib
menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang
hidup dalam masyarakat, sebaiknya menjadi pedoman bagi setiap hakim dalam
memutus suatu perkara. Sehingga keadilan itu benar-benar menyentuh
masyarakat secara keseluruhan,dan terciptanya keadilan yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40103264/Penafsiran_Konstitusi_Sebagai_Penemuan_Hukum_Dalam_P
erspekif_Hakim_Di_Indonesia