SPL BK
SPL BK
PETUNJUK PENANGANAN
LAYANAN KASUS BULLYING.
A. DEFINSI BULLYING
Bullying merupakan suatu perilaku agresif yang diwujudkan
dengan perlakuan secara tidak sopan dan penggunaan kekerasan
atau paksaan untuk mempengaruhi orang lain, yang dilakukan
secara berulang atau berpotensi untuk terulang, dan melibatkan
ketidakseimbangan kekuatan dan/atau kekuasaan. Perilaku ini
dapat mencakup pelecehan verbal, kekerasan fisik atau
pemaksaan, dan dapat diarahkan berulangkali terhadap korban
tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas,
atau kemampuan
B. TEKNIS PENANGANAN
1. PENGUMPULAN DATA KASUS BULLYING
Berikut merupakan langkah-langkah dalam pengolahan
data yang ada:
a. Pembuatan laporan Bullying ke BK atau Wakasek
Kesiswaan dari korban, saksi mata, pelaku.
b. Observasi, meliputi: kemampuan sosialisasi,
perkembangan emosi, status dan pola regulasi emosi
c. Wawancara
d. Angket bullying
e. Angket depresi, stress dan anxiety
GLORIA SMA 1
[Type the document title]
f. Pemeriksaan tes psikologis (DAP, HTP, FSCT,
BAUM)
g. Angket agresif
2. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data:
a. Pengelolaan angket
b. Pengelolaan laporan kasus atau kejadian
3. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
4. TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
a. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
b. Menentukan Jenis Bullying dan Tingkatan Bullying.
c. Tentukan tipe intervensi apa yang sangat diperlukan oleh
siswa. Berikut adalah beberapa pelaksanaan Intervensi:
Preventif Kuratif Promotif
Keterampilan Surat Pernyataan Keterampilan
Asertif Sosial
Bimbingan Modifikasi Perilaku Management
kelompok konflik
Bimbingan Klasikal Gestalt therapy (top Dukungan Sosial
dog, empthy chair)
GLORIA SMA 2
[Type the document title]
Dukungan Sosial
Terapi CBT
Pelaporan pada
pihak berwajib
(polisi)
GLORIA SMA 3
[Type the document title]
7. MONITORING DAN EVALUASI
a. Feed back kepada siswa dari hasil analisa yang telah
dilakukan.
b. Melakukan wawancara dan observasi terkait dengan
kondisi yang dialami oleh individu.
c. Monitoring, tergantung pada layanan dan permasalahan
yang ada
PETUNJUK PENANGANAN
KENAKALAN REMAJA
GLORIA SMA 4
[Type the document title]
2. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data:
a. Pengolahan angket
b. Pengolahan Laporan Kenakalan Remaja
3. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
Catatan: Penting dalam melakukan analisa AUM, perlu
diperhatikan prioritas masalah siswa. Hal ini berguna untuk
membatasi permasalahan yang ada, sehingga tidak melebar.
4. TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
a. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
b. Menentukan Jenis/kategori dan Tingkatan kenakalan
remaja
Tingkat Jenis Kenakalan Penanganan
RINGAN Terlambat Lebih dari 3 kali
GLORIA SMA 5
[Type the document title]
dalam sebulan.
Orangtua ditelpon,
Konseling
Individual
Pakaian tidak sesuai Lebih dari 3 kali
dengan aturan dalam sebulan.
Orangtua ditelpon,
Konseling
Individual
Tidak menyelesaikan Lebih dari 3 kali
PR dalam sebulan.
Orangtua ditelpon,
Konseling
Individual
Membuat Keributan Lebih dari 3 kali
dalam sebulan.
Orangtua ditelpon,
Konseling
Individual
SEDANG Membolos SP dari Wakasek
Home Visit
Konseling
Individual
Merusak Properti SP dari Wakasek
Sekolah Home Visit
Konseling
Individual
Pacaran berlebihan SP dari Wakasek
Home Visit
Konseling
Individual
berbohong SP dari Wakasek
Home Visit
Konseling
Individual
Berkata Kotor SP dari Wakasek
Home Visit
Konseling
GLORIA SMA 6
[Type the document title]
Individual
BERAT Tawuran Dikeluarkan
Kebut-kebutan Dikeluarkan
Merokok Dikeluarkan
Narkoba Dikeluarkan
Hamil di luar nikah Dikeluarkan
GLORIA SMA 7
[Type the document title]
GLORIA SMA 8
[Type the document title]
a. Feed back kepada siswa dari hasil analisa yang telah
dilakukan.
b. Melakukan wawancara dan observasi terkait dengan
kondisi yang dialami oleh individu.
c. Monitoring, tergantung pada layanan dan
permasalahan yang ada
PETUNJUK PENANGANAN
KECANDUAN INTERNET/GAME
GLORIA SMA 9
[Type the document title]
B. MANFAAT PENANGANAN KECANDUAN INTERNET
Bagi Siswa
Memberikan gambaran terkait kecanduan internet dan dampak
apa saja yang akan mereka hadapi apabila terlibat dengan
kenakalan remaja sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam memilih pergaulan dan bertindak.
Bagi Guru BK
Merupakan tindakan preventif yang diberikan oleh sekolah
untuk mencegah anak-anak mengalami kecanduan terhadap
penggunaan internet atau bermain game.
2. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data
a. Rekap observasi
b. Rekap wawancara
c. Rekap angket
3. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami oleh siswa.
4. TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
a. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
kecanduan internet atau game yang dimiliki oleh siswa
b. Menentukan Jenis dan tingkatan kecanduan internet atau
game
c. Tentukan tipe intervensi apa yang sangat diperlukan oleh
siswa. Berikut adalah beberapa pelaksanaan Intervensi:
GLORIA SMA 10
[Type the document title]
Preventif Kuratif Promotif
Psikoedukasi Konseling
Individual
Bimbangan Behavior
kelompok/bimbin Modifikasi
gan klasikal (Token
economy,
shapping,
disentifikasi,
penguatan, self
monitoring)
Layanan
pembelajaran
GLORIA SMA 11
[Type the document title]
c) Tes psikologi
d) Informed concent
e) Catatan pemanggilan siswa
f) Catatan pemanggilan orangtua
g) Panduan observasi dan wawancara
PETUNJUK PENANGANAN
SEXUAL HARASSMENT
GLORIA SMA 12
[Type the document title]
Bagi Siswa
Memberikan gambaran terkait sexual harassment dan tanda-tanda
orang yang kecenderungan akan melakukan sexual harassment serta
cara-cara untuk mengantisipasi terjadinya sexual harassment.
Bagi Guru BK
Merupakan tindakan preventif yang diberikan oleh sekolah untuk
mengantisipasi terjadinya sexual harassment pada siswa.
TEKNIS PELAKSANAAN PENANGANAN SEXUAL
HARASSMENT
PENGUMPULAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam pengumpulan
data yang ada:
f. Pembuatan Laporan kasus
g. Observasi, meliputi: kondisi lingkungan dan keluarga,
perkembangan emosi, status dan pola regulasi emosi,
kenakalan.
h. Wawancara (teman, orang tua, guru)
i. Pemeriksaan tes psikologis (DAP, HTP, FSCT,
BAUM)
j. Angket terkait dengan kategori kenakalan remaja.
PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data:
c. Pengolahan angket
d. Pengolahan Laporan Kenakalan Remaja
ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
Catatan: Penting dalam melakukan analisa AUM, perlu
diperhatikan prioritas masalah siswa. Hal ini berguna untuk
membatasi permasalahan yang ada, sehingga tidak melebar.
TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
d. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
e. Menentukan Jenis/kategori dan Tingkatan Seksual Haras
GLORIA SMA 13
[Type the document title]
Jenis Seksual Penanganan
Pornografi (menguplode Dikeluarkan
foto, video)
GLORIA SMA 14
[Type the document title]
5) Membuat surat panggilan bagi orang tua terkait
dengan perilaku siswa.
6) Membuat surat rujukan kepada psikolog/psikiater
7) Membuat Laporan kepada polisi.
GLORIA SMA 15
[Type the document title]
1. PENGUMPULAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam pengumpulan data
yang ada:
a. Pembuatan Laporan kasus
b. Observasi, meliputi: kondisi lingkungan dan keluarga,
perkembangan emosi, status dan pola regulasi emosi,
kenakalan.
c. Wawancara (teman, orang tua, guru)
d. Pemeriksaan tes psikologis (DAP, HTP, FSCT, BAUM)
e. Angket terkait dengan self injury dan permasalahan
emosi seperti Beck depression inventory, Skala
Himillton, dll
2. PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data:
a. Pengolahan angket
b. Pengolahan Observasi dan wawancara
3. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
Catatan: Penting dalam melakukan analisa angket, observasi
dan wawancara serta hasil analisa AUM perlu diperhatikan
prioritas masalah siswa. Hal ini berguna untuk membatasi
permasalahan yang ada, sehingga tidak melebar.
4. TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
f. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
g. Menentukan Jenis/kategori dan Tingkatan Self Injury
Jenis Self Injury
memotong atau menggaruk kulit Anda dengan alat keras
Membakar bagian tubuh.
memukul diri sendiri atau membenturkan kepala Anda
meninju hal atau melempar tubuh pada dinding dan benda
GLORIA SMA 16
[Type the document title]
keras
Menempel atau memasukan benda ke dalam kulit
Secara sengaja mencegah luka dari penyembuhan
Menelan zat beracun atau benda yang tidak pantas
Merugikan diri juga dapat mencakup cara-cara yang
kurang jelas dari menyakiti diri sendiri atau menempatkan
diri dalam bahaya, seperti mengemudi sembrono, pesta
minuman keras, mengambil terlalu banyak obat, dan
berhubungan seks tidak aman.
GLORIA SMA 17
[Type the document title]
9) Membuat surat rujukan kepada psikolog/psikiater
GLORIA SMA 18
[Type the document title]
Bagi Guru BK
Merupakan tindakan preventif yang diberikan oleh sekolah untuk
mengantisipasi terjadinya bunuh diri pada siswa.
TEKNIS PELAKSANAAN PENANGANAN BUNUH DIRI
PENGUMPULAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam pengumpulan data
yang ada:
f. Pembuatan Laporan kasus
g. Observasi, meliputi: kondisi lingkungan dan keluarga,
perkembangan emosi, status dan pola regulasi emosi,
kenakalan.
h. Wawancara (teman, orang tua, guru)
i. Pemeriksaan tes psikologis (DAP, HTP, FSCT, BAUM)
j. Angket terkait dengan self injury dan permasalahan
emosi seperti Beck depression inventory, Skala
Himillton, dll
PENGOLAHAN DATA
Berikut merupakan langkah-langkah dalam mengelola data:
c. Pengolahan angket
d. Pengolahan Observasi dan wawancara
ANALISA
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
Catatan: Penting dalam melakukan analisa angket, observasi
dan wawancara serta hasil analisa AUM perlu diperhatikan
prioritas masalah siswa. Hal ini berguna untuk membatasi
permasalahan yang ada, sehingga tidak melebar.
TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
h. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
GLORIA SMA 19
[Type the document title]
i. Menentukan Jenis/kategori dan Tingkatan Perilaku Bunuh
Diri.
keterangan Resiko Resiko Sedang Resiko Berat
Rendah
Rencana Tidak ada Tidak ada Sudah
atau spontan rencana tetapi direncanakan
menganam secara matang
(tempat dan
waktu)
Riwayat Belum Pernah (1X) Sudah
Bunuh diri pernah beberapa kali
mencoba
tetapi gagal
Tempat Di tempat Di tempat Di kamar yang
melakukan orang orang banyak terkunci,
banyak terpencil
Faktor Tidak Kurang Stressor
stressor bermakna bermakna psikososial
yang berat
Alat atau Tidak Mematikan
bahan yang berbahaya Kurang (baygon,
digunakan (shampo, mematikan racun, tikus,
minyak) (minyak tanah, arseninc, air
minyak kayu keras, dll)
putih)
Riwayat Tidak ada Ada tetapi Ada dan
penyakit tdak bahaya membahayaka
kronis contoh patah n jiwanya,
tulang, HIV, AIDS,
thypoid, tbc jantung stroke,
dll
Tempat Tangan Bagian tubuh Memotong
melukai diri bagian atas yang tidak urat nadi,
atau jari-jari membahayaka memotong alat
n tetapi cukup vital, menusuk
parah, ada organ-organ
bahaya infeksi visceral (hati,
jantung, dll)
GLORIA SMA 20
[Type the document title]
Dukungan ada Ada, tetapi Tidak ada
keluarga dan kurang kuat
masyrakat
GLORIA SMA 21
[Type the document title]
Informed concent
Catatan pemanggilan siswa
Catatan pemanggilan orangtua
Panduan observasi dan wawancara
Surat panggilan orang tua
MANFAAT
GLORIA SMA 22
[Type the document title]
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan dilakukan
analisa data sehingga akan diketahui permasalahan yang
dialami siswa secara umum.
Catatan: Penting dalam melakukan analisa angket, observasi
dan wawancara serta hasil analisa AUM perlu diperhatikan
prioritas masalah siswa. Hal ini berguna untuk membatasi
permasalahan yang ada, sehingga tidak melebar.
TINDAK LANJUT
Persiapan tindak lanjut.
Ada beberapa langkah yang diambil dalam tindaklanjut
j. Konselor harus menentukan sejauhmana kondisi siswa
dalam memiliki masalah
k. Menentukan Jenis/kategori dan Tingkatan Masalah
Penyesuaian diri.
l. Tentukan tipe intervensi apa yang sangat diperlukan oleh
siswa. Berikut adalah beberapa pelaksanaan Intervensi:
Preventif Kuratif Promotif
Bimbingan Konseling Dukungan sosial
kelompok/bimbingan individual (bagi
klasikal korban)
Layanan Advokasi
pembelajaran/psikoeduka
si
Dukungan social
Pemanggilan
orang tua
Traumatic
konseling
PENCATATAN, LAPORAN DAN RUJUKAN
c. Yang harus ditulis dalam pencatatan:
13) Identitas
14) Perilaku seksual harasment
15) Diagnostic psikologi
16) Proses pelaksanaan intervensi
f. Pelaporan
13) Membuat dinamika psikologis, terkait dengan:
14) Latar belakang perilaku dalam menyakiti dirinya
GLORIA SMA 23
[Type the document title]
15) Laporan pada catatan komunikasi wali kelas.
g. Rujukan
12) Membuat surat panggilan bagi orang tua terkait
dengan perilaku siswa.
13) Membuat surat rujukan kepada psikolog/psikiater
GLORIA SMA 24
[Type the document title]
4. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah.
5. Penentuan cultural termasuk agama.
B. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses
penyesuaian diri siswa khususnya di sekolah adalah:
1. Konselor menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan
rasa “ betah” (at home) bagi anak-anak didik , baik secara social ,
fisik maupun akademis.
2.Konselor memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi
belajar, social , maupun seluruh aspek pribadinya.
3. Konselor mengunakan Metode yang tepat untuk menangani
masalah Siswa.
4. Konselor Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat
memperbesar motivasi belajar.
5. Peraturan / tata tertib yamg jelas dan dapat dipahami oleh siswa.
6.Konselor memberikan keteladanan pada siswa.
7. Konselor memmbangun kerja sama dan saling pengertian dari
para guru dan wali kelas dalam menolong siswa yang
membutuhkan pertolongan dalam masalah penyesuaian diri.
8. Konselor memberikan program bimbingan dan penyuluhan yang
sebaik-baiknya.
GLORIA SMA 25
[Type the document title]
siswa mengalami masalah yang berkaitan dengan perilaku karena
terus bergaul dengan teman sekelompoknya. Oleh sebab itu, baik
Konselor hendaknya mendorong anak-anak untuk masuk di
lingkungan pertemanan yang sehat sehingga dapat menjalin
persahabatan di komunitas yang sehat pula.
3. Memberikan Pendampingan, Perhatian, dan Kasih yang
Tulus
Ketika beranjak dewasa, anak-anak akan menghabiskan waktunya di
sekolah. konselor harus menjadi motivator yang baik bagi siswa-
siswa di sekolah. Konselor harus menunjukkan pendampingan,
perhatian, dan kasih yang tulus kepada siswa, tentu siswa akan
merasa dihargai dan memiliki semangat belajar yang tinggi di
sekolah.
3. Petunjuk Pendampingan Siswa Berpacaran
1. Persiapkan Dengan Baik
Konselor harus mendampingi dan mengetahui
tentang anak yang sedang membangun hubungan atau berpacaran,
Konselor memberikan gambaran kepada siswa yang sedang
berpacaran tentang konsep pacaran yang benar.
2. Jelaskan Perbedaan “Falling In Love & Standing
In Love”
Ketika anak jatuh cinta yang berfungsi adalah emotional
brain dan segalanya terlihat baik dan menyenangkan. Biarkan anak
menikmatinya sejenak. Setelah beberapa saat anak masuk phase
tenang dan bisa mulai diajak dialog apa yang membuat anak jatuh
cinta karena hal ini akan menjadi panduan apakah hubungan
keduanya akan membawa kebaikan untuk “standing in love”?.
Konselor mmulai menjelaskan mengenai masalah ini
3. Pacaran Bagian Dari Perkembangan Mental Anak
Ketika anak mulai pacaran artinya dia
mempunyai keberanian untuk belajar membangun hubungan, belajar
membangun sikap percaya diri, bersikap tegas “assertive”,
memegang komitmen, berkompromi, menghargai perbedaan,
belajar untuk menjadi lebih baik dan saling mendukung. Pastikan
Konselor memonitor dengan baik hal ini, jika tidak ada kebaikan
Anda mengajak dialog dan lakukan review
4. Terapkan Aturan/Kesepakatan
Kalau siswa sudah mulai menunjukkan
ketertarikan maka orang tua harus bersikap sama dalam memberikan
GLORIA SMA 26
[Type the document title]
aturan main dan tidak berbeda pendapat. Misal anak boleh
berpergiaan berdua atau tidak, bertemu di rumah dan di ruang tamu,
dan orang tua masing-masing sebaiknya saling mengenal sehingga
bisa saling mengawasi;
5. Ajarkan Siswa Perbedaan “Healthy And
Abusive Relationship”
Konselor memberikan pemahaman bahwa
Hubungan yang sehat adalah yang saling menghargai, mendukung,
berbicara dengan baik, menerima perbedaan, saling memaafkan dsb.
Hubungan yang penuh kekerasan adalah salah satu mendominasi,
merasa memiliki, banyak larangan, bicara kasar, mengancam,
berkata yang menyakitkan. Ajarkan Siswa untuk mampu
membedakan dan langsung memutuskan dengan baik jika hubungan
penuh kekerasan.
6. Bicarakan Tentang Harapan Konselor:
Pacaran sebaiknya membawa pengaruh positive
dan tetap bisa menjankan kehidupan secara seimbang dan tetap
berjalan dengan baik apakah itu kegiatan sekolah, belajar, dan juga
mengerjakan tugas di rumah dsb.
ANALISA DATA
TINDAK LANJUT
PENCATATAN, LAPORAN DAN RUJUKAN
KELENGKAPAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING
MONITORING DAN EVALUASI
B. MANFAAT
C. TEKNIS PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN
EMOSI
1. PENGUMPULAN DATA
2. PENGOLAHAN DATA
3. ANALISA DATA
4. TINDAK LANJUT
5. PENCATATAN, LAPORAN DAN RUJUKAN
GLORIA SMA 27
[Type the document title]
6. KELENGKAPAN PELAYANAN BIMBINGAN
KONSELING
7. MONITORING DAN EVALUASI
GLORIA SMA 28
[Type the document title]
5. Reframing adalah proses penyembuhan phobia dengan cara
membuat penderita membayangkan kejadian masa lalu, awalnya dia
mengalami phobia, dilanjutkan menyuruhnya bercerita pada yang
mengobatinya.
6. Obat-obatan, penyembuhan phobia dengan penggunaan obat-
obat kimia, yang sebenarnya tidak dianjurkan untuk penderita
phobia. Biasanya penderita setelah melakukan beberapa kali terapi
bisa sembuh, tetapi penggunaan obat di dalamnya sebagai
pendamping ketika rasa cemas atau takut datang. Obat yang
biasanya digunakan adalah : antidepresan, beta-blocker.
7. Konseling, mereka menyembuhkan phobia dengan
mendengarkan permasalahan seseorang, setelah itu baru
memberikan cara untuk menghilangkannya.
GLORIA SMA 29
[Type the document title]
a. Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan. Orang
yang menganggap dirinya tidak memepunyai kemampuan yang
berarti biasanya tidak mau bergaul dan menarik diri dari pergaulan.
b. Selalu ragu dalam bertindak. Orang yang merasa tidak
mempunyai kemampuan yang berarti akan selalu ragu – ragu dalam
bertindak. Perasan seperti itu akan merugikan diri sendiri.
Cara mengatasi masalah rendah diri terhadap siswa
1. Dukung keahlian dan kemandirian siswa
Konselor melatih siswa untuk melakukan keterampilan yang sesuai
dengan usianya dan dijamin bahwa ia akan memperoleh perasaan
aman dalam proses menguasai keterampilan tersebut. Jika siswa
menghadapi masalah, Konselor memberi dorongan untuk berpikir.
2. Meningkatkan pemahaman diri siswa
siswa harus diberi pengertian bahwa tidak ada orang yang sempurna
dan bahwa semua orang memiliki kekuatan dan kekurangan yang
berbeda-beda.
3. Menyediakan Kehangatan dan penerimaan
Rasa harga diri yang tinggi diperoleh jika siswa merasa dirinya
diterima. Dukungan emosional merupakan hal yang penting karena
siswa membutuhkan perasaan aman.
4. Fokus pada hal-hal positif yang dapat dilakukan siswa
Konselor perlu mengenali dan mendukung kekuatan siswa.
Fokuskan pada kelebihan dan bukan pada kelemahan siswa. Catat
hal-hal yang baik tentang anak, baik keterampilan maupun usaha-
usaha yang dilakukannya. Sebisa mungkin, berilah umpan balik
yang positif disetiap kesempatan.
5. Menyediakan pengalaman yang konstruktif
Konselor dapat merencanakan bermacam-macam kegiatan dan
menggunakan cara-cara yang tepat untuk menjamin agar siswa mau
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pengalaman konstruktif
hendaknya dibuat secara realistis, dengan tujuan yang dapat dicapai
anak.
6. Meningkatkan rasa percaya diri siswa
Percaya diri siswa juga dapat ditingkatkan dengan berangsur-angsur
melalui pengalaman keberhasilan berkali-kali dilakukan siswa.
Konselor membuat tugas-tugas sederhana yang sebisa mungkin
dapat diselesaikan oleh siswa. Ajari pula siswa untuk
mentoleransikan kegagalan, Konselor bisa mengajarakan dan
GLORIA SMA 30
[Type the document title]
memberitahukan anak bahwa kegagalan lebih baik dari padapada
tidak mau mencoba sama sekali.
7. Memberikan Reward (Penghargaan)
Biasakan anak memahami arti penting pengharagaan dari usahanya,
setiap kali anak menunjukan sikap optimisme dan tidak mudah kecil
hati, beri ia reward yang dapat memperkuat perilakunya. Salah satu
bentuk reward yang efektif adalah dengan memberikan sesuatu yang
disukai anak.
GLORIA SMA 31
[Type the document title]
Konselor harus siap mental dan emosional untuk menghadapi cerita
anak. Mungkin anak merasa takut bercerita dan cemas jangan-
jangan dia akan kena marah. Kalau Konselor bisa menguasai diri
dan bersikap rasional, Konselor bisa melihat masalah yang siswa
ceritakan dengan obyektif dan kepala dingin. Konselor bisa
memisahkan antara perasaan dengan solusi yang harus di ambil.
Hargai keterbukaan dan kejujuran siswa, karena bagi mereka yang
mengalami depresi, bercerita dan berekspresi adalah hal yang sangat
sulit.
5. Pancinglah Siswa Untuk mencari solusi
Dengan memancing pola pikir anak untuk mencari solusi yang
rasional, Konselor membimbing pola pikir anak keluar dari situasi
“tidak ada jalan keluar” yang selama itu ada di dalam pikirannya.
Jika anak ragu untuk mengambil keputusan, berikan pandangan
mengenai plus minus tiap alternative yang ada, namun berikan
keyakinan bahwa Konselor akan membantu mereka menghadapi
apapun yang terjadi.
6. Pikirkan langkah untuk mendapatkan bantuan profesional jika
dibutuhkan
Hal-hal di atas bisa dilakukan selama stress dan depresi yang
dialami belum dalam taraf berat, dimana anak masih bisa
berkomunikasi dan mengekspresikan perasaannya. Namun, ada pula
yang mengalami depresi berat hingga membutuhkan penanganan
professional, seperti Psikiater atau psikolog yang bisa membantunya
mengatasi depresinya setahap demi setahap sambil meluruskan
kembali pola pikir yang keliru serta mengembalikan tujuan dan
semangat hidupnya.
ANALISA DATA
TINDAK LANJUT
PENCATATAN, LAPORAN DAN RUJUKAN
KELENGKAPAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING
MONITORING DAN EVALUASI
8. Petunjuk penanganan student performance appraisal
GLORIA SMA 32
[Type the document title]
9. Petunjuk Pelaksanaan Pencatatan Laporan Pelaksanaan
Harian.
1. Melakukan pencatatan setiap kegiatan sehari – hari yang
dilakukan meliputi kegiatan administrasi dan konseling.
2. Melaporkan hasil laporan harian kepada pihak – pihak terkait.
10. Petunjuk Pelaksanaan Home Visit
a. Perencanaan
1) Menetapkan kasus yang memerlukan kunjungan rumah
2) Menetapkan materi kunjungan rumah
3) Meyakinkan siswa pentingnya kunjungan rumah
4) Menyiapkan informasi pokok yang akan di
komunikasikan pada keluarga
5) Menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
1) Mengkomunikasikan rencana kunjungan rumah
kepada pihak terkait
2) Melakukan kunjungan rumah
3) Bertemu orang tua/wali/anggota keluarga
4) Membahas permasalahan siswa
5) Melengkapi data
6) Mengembangkan komitmen orang tua/wali/keluarga
7) Merekam dan menyimpulkan hasil pembahasan
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi kelengkapan dan kemanfaatan hasil
kunjungan rumah, dan komitmen orang tua/ wali/ anggota
keluarga dalam penanganan kasus
2) Mengevaluasi proses pelaksanaan kunjungan rumah
d. Analisis Hasil Evaluasi
Melakukan analisis terhadap efektivitas hasil kunjungan rumah
terhadap penanganan kasus
e. Tindak lanjut
1) Menggunakan hasil kunjungan rumah dalam penanganan
kasus
2) Bahan pertimbangan untuk perlunya melengkap data lebih
lanjut
f. Laporan
1) Menyusun laporan kegiatan kunjungan rumah
2) Menyiapkan laporan kepada pihak terkait
3) Mendokumentasikan laporan kegiatan kunjungan rumah
GLORIA SMA 33
[Type the document title]
GLORIA SMA 34
[Type the document title]
ANALISA DATA
TINDAK LANJUT
PENCATATAN, LAPORAN DAN RUJUKAN
KELENGKAPAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING
MONITORING DAN EVALUASI
GLORIA SMA 35
[Type the document title]
MONITORING DAN EVALUASI
PETUNJUK PEMA
GLORIA SMA 36