Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha

Pada era revolusi industri sekarang ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

memaksa segala aktivitas secara instan dan cepat di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi

yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kebutuhan

masyarakat akan pelayanan yang memuaskan. Pelayanan terbaik merupakan tujuan utama

produsen guna melayani konsumen sehingga merasa puas terhadap apa yang diberikan

oleh perusahaan.

Risoles adalah makanan ringan yang berisi bermacam-macam sayuran, yang

kemudian dilapisi dengan adonan tepung dan telur. Adonan yang berisi sayuran tersebut

kemudian digoreng hingga kecoklatan. Pada umumnya risoles yang dijual, hanya berisi

sayuran seperti wortel dan buncis. Tetapi dengan berkembangnya inovasi dan kreatif

dalam kuliner, kini banyak ditemui risoles dengan berbagai macam varian isi yaitu,

risoles berisi macaroni, daging ayam, daging sapi, keju, dan telur rebus. Risoles berasal

dari bahasa Belanda “rissole” yaitu pastry berisi daging cincang yang dibungkus dadar

dan diolah dengan cara digoreng. Menurut Wikipedia Indonesia. Risoles dulunya disebut

roinsolles, mulai dikenal pada abad ke-13. Penampilannya sama sekali berbeda dengan

yang sekarang. Dulu, jajanan ini hanya berupa pancake yang digoreng di penggorengan

memakai lemak sapi atau babi dan mentega. Di Prancis, jajanan ini dikenal dengan

sebutan rissole. Cara memasaknya yaitu pancake dibungkus dengan kulit pastry (kulit

lumpia), lalu digoreng atau dipanggang. Jajanan ini bisa dibuat asin dan manis. Untuk
yang manis, setelah digoreng jajanan ditambahkan taburan gula halus dan saus buah.

Pada perkembangannya, risoles bukan lagi berbentuk pancake, tetapi lebih seperti dadar

gulung. Isi risoles juga bermacam-macam, tidak hanya berupa daging cincang seperti

pada awalnya, tapi juga daging asap (smoked beef) dicampur dengan sayuran dan telur.

Isi risoles dapat berupa daging ayam, daging sapi, ikan, udang, jamur kancing, wortel,

kentang, atau buncis. Adonan dadar dibuat dari campuran tepung terigu, kuning telur,

mentega (margarin), dan air atau susu. Selain itu bentuk risoles ada yang berbentuk

persegi panjang seperti gulungan amplop dan berbentuk segita.

Laporan Statista Global Consumer Survey pada Oktober 2020 menunjukkan,

orang berusia 25-34 tahun di Indonesia paling banyak mengonsumsi makanan ringan,

yakni 30,8%. Sebanyak 28% orang yang mengonsumsi makanan ringan berasal dari

kelompok usia 35-44 tahun dan 23,6% berusia 18-24 tahun.

Gambar 1.1 Laporan Statista Global Consumer Survey 


Sementara itu, hanya sedikit orang berusia di atas 45 tahun yang mengonsumsi

makanan ringan. Proporsinya sebesar 15,6% untuk usia 45-54 tahun dan 2% untuk usia

55-64 tahun. 

Statista memprediksi setiap orang di Indonesia rata-rata mengonsumsi 4,9 kg

makanan ringan pada 2021. Karena itu, segmen ini bisa memperoleh pendapatan hingga

US$ 6,7 juta pada tahun ini.

Anda mungkin juga menyukai