Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENGERTIAN

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari


seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi. ( Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt dan Osborn, 1994; Koontz &
Weihrich, 1998). Sedangkan komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat
waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahamioleh penerima, sehingga dapat
mengurangi tingkat kesalahan ( Human Error).
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek atau tujuan dengan
mengharapkan feedback atau umpan balik. Komunikasi dapat efektif apabila
pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada
hambatan untuk hal itu.
Komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi lisan dan komunikasi Via
Tepon. Komunikasi antar perawat, antara perawat dan dokter, dan antar petugas
kesehatan yang ada d1 Rumah Sakit

Contoh gambar komunikasi. I

1
Komunikasi yang tidak efektif akan menimbulkan kesalahan persepsi dan
mengganggu keharmonisan hubungan antar individu. Namun sebaliknya
komunikasi yang efektif, tepat waktu dengan sikap, intonasi, ekspresi wajah
yang sesuai akan meningkatkan kepercayaan antara individu dalam
membina hubungan saling percaya dan saling membutuhkan. Komunikasi
yang terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya akan meningkatkan
kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya.
Salah satu indikator penting mutu pelayanan rumah sakit adalah
kemampuan komunikasi baik verbal atau non verbal petugas dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang langsung ditujukan kepada
pasien. Selain itu komunikasi yang efektif di dalam Rumah Sakit adalah
merupakan issue atau persoalan kepemimpinan. Pimpinan RS
mengembangkan budaya yang menekankan kerjasama dan komunikasi baik
di unit-unit struktural, kelompok professional, kelompok non professional,
pasien dan keluarga, serta pemilik RS. Pimpinan RS juga sebagai panutan
(role model) dengan mengkomunikasikan secara efektif misi, strategi,
rencana dan informasi lain yang relevan.

2
BAB II
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

Sebagai Rumah sakit Swasta yang mengedepankan mutu pelayanan


penting sekali dalam menjaga Komunikasi yang efektif di seluruh rumah sakit,
meliputi: Komunikasi Efektif Pimpinan RS dengan Pemilik, Komunikasi Efektif
Pimpinan RS dengan Unit struktural, Komunikasi Efektif Pimpinan dengan
Kelompok Profesional, Komunikasi Efektif Pimpinan RS dengan Kelompok Non
Profesional, Komunikasi Pimpinan RS dengan Pihak Luar, Komunikasi Efektif
antar Unit RS, Komunikasi Efektif di dalam Unit RS, Komunikasi Efektif antar
Profesional dengan Manajemen, Komunikasi Efektif antar Anggota Kelompok
Profesional, Komunikasi Efektif antar Profesional Kesehatan dengan Pasien dan
Keluarga, Komunikasi Efektif antar Kelompok Profesional dengan Pihak Luar
RS. Intinya komunikasi perlu dikedepankan sebagai sarana penting dalam
keberhasilan pelayanan.
Panduan komunikasi efektif ini akan benar membahas mengenai
komunikasi antara petugas kesehatan dengan dokter. Petugas kesehatan yang di
maksut adalah semua petugas kesehatan yang berkomunikasi dengan dokter baik
secara langsung atau lisan maupun melalui telepon atau dengan saluran
komunikasi. Dan membahas mengenai serah terima pasien antar perawat, dan
antara perawat dengan dokter serta sebaliknya.

3
BAB III
TATA LAKSANA

Tehnik komunikasi efektif meliputi:


1) Tehnik komunikasi efektif dengan ISBAR
SBAR adalah standar komunikasi kesehatan untuk meningkatkan
keselamatan pasien. Dengan teknik ISBAR maka komunikasi yang
terjadi akan lebih efektif dan akurat.
a) Introduction : individu yang terlibat dalam komunikasi
memperkenalkan diri, peran, tugas dan
profesi
b) Situatiaon :   komplain atau keluhan, diagnosis, rencana
keperawatan, keinginan dan kebutuhan
pasien
c) Background :  Latar belakang dari keadaan yang akan
dilaporkan tanda-tanda vital, status mental
daftar obat dan hasil laboratorium
d) Assessment :   Penilaian situasi saat ini oleh provider atau
komunikator
e) Rekomendation : Mengidentifikasi hasil laboratorium yang
tertunda dan apa yang perlu dilakukan
selama beberapa jam berikutnya dan
rekomendasi lain untuk perawatan
f) Question dan answer : kesempatan bagi tanya jawab dalam proses
komunikasi

4
2) Proses komunikasi efektif:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti
dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan
untuk hal itu (Hardjana, 2003). Komunikasi ada dua macam yaitu lisan
dan melalui telepon.
 Pemberi pesan secara lisan atau melalui telepon memberikan pesan,
setelah itu dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima
pesan (write back)
 Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan.
 Penerima pesan mengkonfirmasi atau mengulang isi pesan kepada
pemberi pesan(repeat back atau reconfirm)
 Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka komunikan harus
menjabarkan hurufnya satu persatu dengan menggunakan alfabeth
(terlampir).
Empat hal diatas (write back, Read Back dan repeat back atau
reconfirm) harus dimengerti dan dilaksanakan secara konsisten oleh
perawat saat menerima instruksi dokter, kecuali pasien dalam keadaan
gawat darurat, langkah terakhir yaitu repeat atau reconfirm boleh tidak
dilakukan misalnya di ruang HCU, OK dan IGD. Mengenai hal Panti
Bhaktiningsih Charitas Belitang.

5
Gambar komunikasi
Dia Mengerti…
Saya
paha
m

Umpan Balik

Komunika Pesan Saluran Komunikan


tor

Ganggua
n
Tata laksana komunikasi lisan sebagai berikut:
1) Dokter saat kunjungan ke pasien harus menulis perkembangan pasien
dengan SOAP dan menuliskan secara lengkap hasil kolaborasi dan
instruksi pada catatan terintegrasi.
2) Jika dalam penulisan pada catatan terintegrasi ada instruksi atau hasil
kolaborasi yang belum ditulis tapi disampaikan secara lisan maka
perawat wajib menulis hasil kolaborasi atau instruksi secara lisan
dalam catatan keperawatan.
3) Catatan dokter harus dibaca ulang oleh perawat pendamping dan
dikonfirmasi kembali sampai perawat mengerti hasil kolaborasi atau
instruksi dokter.
4) Tulisan dokter yang kurang jelas boleh ditulis ulang pada catatan
keperawatan guna memudahkan perawat menyampaikan hasil
kolaborasi dan instruksi saat serah terima antar perawat atau laporan
pada dokter jaga ruangan.

Komunikasi melalui telepon didokumentasikan di dalam berkas rekam


medis:
6
1) Tanggal dan jam
a) Diisi oleh perawat, bidan atau petugas kesehatan lain seperti
fisioterapis yang melakukan komunikasi dengan telepon
b) Diisi jam dan tanggal segera setelah komunikasi dengan telepon
selesai
c) Diisi dengan menggunakan tinta berwarna hitam atau biru
d) Jika ada kesalahan penulisan, coret, tanda tangan dan perbaiki, tulis
tanggal dan jam yang benar

2) Instruksi atau isi perintah


a. Diisi oleh perawat, bidan atau petugas kesehatan lain seperti
fisioterapis yang melakukan komunikasi dengan telepon
b. Tulis situasi, background dan assessment pasien yang akan
dilaporkan secara ringkas, tulis isi perintah atau hasil kolaborasi
secara lengkap, baca ulang isi perintah, konfirmasi kembali dan
lakukan pengejaan jika isi perintah merupakan nama obat
c. Pelaporan hasil laboratorium atau pemeriksaan diagnostik seperti
hasil laboratorium hasil rontgen, CT Scan, MRI dan pemeriksaan
penunjang lain, tulis hasil yang menyimpang atau tidak normal
saja catat hasil kolaborasi atau instruksi dokter, baca ulang dan
konfirmasi kembali.
d. Jika isi pelaporan atau komunikasi adalah pemberitahuan terhadap
dokter bahwa pasien pindah ruangan, menanyakan jam kunjungan,
atau dokter dihubungi tidak bisa, tidak perlu dituliskan dalam form
tersebut melainkan ditulis dalam buku menghubungi dokter yang
telah disediakan di setiap ruangan
e. Diisi dengan menggunakan tinta berwarna hitam atau biru
f. Jika ada kesalahan penulisan, coret, tanda tangan dan perbaiki, tulis
tanggal dan jam yang benar
3) Tanda tangan dan nama dokter yang ditelepon

7
a. Tanda tangan dokter harus diisi sesegera mungkin setelah dokter
datang atau dalam waktu maksimal satu kali dua puluh empat jam
setelah komunikasi berlangsung oleh dokter yang dihubungi
4) Tanda tangan dan nama penelepon
a. Diisi nama jelas dan tanda tangan penelepon baik perawat maupun
bidan

 Komunikasi Efektif antar Profesional Kesehatan dengan Pasien dan


Keluarga
Komunikasi antara Dokter dengan Pasien/ keluarga melalui:
a. Pemberian informasi dan edukasi mengenai diagnosa penyakit
serta rencana pengobatan dan tindakan selanjutnya.

b. Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) yaitu


persetujuan oleh pasien/keluarga mengenai tindakan pengobatan
yang akan dilakukan.

c. Informasi Penundaan Pelayanan yaitu pemberian informasi ke


pasien atau keluarga apabila diketahui adanya waktu menunggu
yang lama untuk pelayanan diagnostic dan pengobatan atau dalam
mendapatkan rencana pelayanan yang membutuhkan penempatan
di daftar tunggu.

d. Surat Kontrol yaitu komunikasi antara dokter dengan


pasien/keluarga mengenai kapan pasien harus kembali ke RS untuk
kontrol ulang.

8
Contoh komunikasi yang efektif antara tenaga medis dan
pasien/keluarga:

1. Mengucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam”

2. Memperkenalkan diri, peran dan tugas , profesi


“Saya suster M. Saya perawat yang bertugas di unit X.”

3. Melaporkan komplain, diagnosis, rencana perawatan dan keinginan


dan kebutuhan pasien (situation)
“Saya mau melaporkan pasien atas nama Y umur z tahun dengan
diagnosa DM mengeluh keringat dingin dan lemas”

4. Melaporkan tanda-tanda vital, berat badan untuk pasien anak – anak,


status mental , daftar obat-obatan dan hasil lab (background)
“Saat ini tekanan darah pasien 100/70 mmHg, S : 36 0C, nadi 56
kali/menit, lemah, RR 16 kali/menit, GDS : 55 gr/dl, kesadaran
umum composmentis, pasien tampak lemas, pasien terpasang infus
D5%15tpm”

5. Melaporkan penilaian situasi saat ini dan tindakan keperawatan yang


sedang berlangsung (assesment)
“Saat ini pasien sedang diberikan 1 gelas teh manis, pasien minum
hanya sedikit – sedikit”

6. Melakukan kolaborasi untuk tindakan dan pengobatan yang perlu


dilakukan dan rekomendasi lain untuk perawatan (recomendation)
“Apakah pasien perlu diberikan injeksi D 40%? Jika iya, berapa cc?
Dan apakah cairan infus perlu diganti D10?”

7. Mencatat hasil kolaborasi (write back)


“Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus diganti dengan D10 20
tpm, 1 jam kemudian cek ulang DGS dan laporkan”

9
8. Membacakan hasil pencatatan (read back)
“Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus diganti dengan D10 20
tpm, 1 jam kemudian cek ulang DGS dan laporkan”

9. Membacakan ulang hasil pencatatan sampai kedua belah pihak


saling mengerti hasil kolaborasi (reconfirm)
“ Saya ulangi lagi dokter. Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus
diganti dengan D10 20 tpm, 1 jam kemudian cek ulang DGS dan
laporkan”

10. Mengucapkan salam


“Terimakasih dan selamat pagi/siang/sore/malam”

ALFABETH INTERNASIONAL
NO CHARACTER TELEPHONY

A Alfa
1
B Bravo
2
C Charlie
3
D Delta
4
E Echo
5
F Foxtrot
6
G Golf
7
H Hotel
8
I India
9
J Juliet
10
K Kilo
11
L Lima
12
M Mike
13
N November
14

10
O Oscar
15
P Papa
16
Q Quebec
17
R Romeo
18
S Sierra
19
T Tanggo
20
U Uniform
21
V Victor
22
W Whiskey
23
X Xray
24
Y Yankee
25
Z Zulu
26

11
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumnetasi adalah pengumpulan file atau data-data kegiatan yang telah
dilakukan selama 1 tahun atau satu periode program. Beberapa
dokumentasi yang dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan
adalah:
1. foto-foto
2. Materi yang diberikan sebagai bukti ada materi yang diberikan atau
dibahas.
3. Bukti Sosialisasi di rumah sakit/ pelatihan
4. Lembar rekam medis yang tersimpan
5. MOU dengan instansi atau Yayasan lain
6. Formulir komunikasi Via Telpon
7. Formulir komuikasi dengan tulisn

12
RS PANTI BHAKTININGSIH
RM 7.8
CHARITAS BELITANG

KOMUNIKASI MELALUI TELEPON

Nama : No. Rm :
Umur : Jenis Kel: L/P ruangan /kls/kamar :

NAMA Nama perawat


Tanggal//jam Instruksi
DOKTER

13
RS PANTI BHAKTININGSIH
CHARITAS BELITANG

CATATAN KPERPAWATAM

Nama : No. Rm :
Umur : Jenis Kel: L/P ruangan /kls/kamar :

NAMA Nama perawat


Tanggal//jam Instruksi
DOKTER

14

Anda mungkin juga menyukai