Anda di halaman 1dari 2

Nama :Elsa Viona Odilia Songgor

NPM :202010121261
Kelas :CC3
TATANAN MASYARAKAT ADAT & PENYURATAN AWIG-AWIG

1. Jelaskan makna bahwa Desa Adat di Bali sebagai persekutuan hukum adat bersifat otonom
dan otohton. Jelaskan pula perbedaannya dengan persekutuan hukum adat yang pernah ada di
daerah lainnya di Indonesia.
Jawaban : makna bahwa Desa Adat di Bali sebagai persekutuan hukum adat bersifat otonom
artinya
Desa adat memiliki hak otonom (berhak mengatur rumah tangganya sendiri)yang sudah
melekat sejak lahir, yang dimana desa adat di bali memiliki unsur-unsur otonom antara
lain:
1) Kekuasaan menetapkan aturan-aturan hukum
2) Kekuasaan untuk menyelenggarakan kehidupan organisasinya.
3) Kekuasaan menyelesaikan persoalan-persoalan hukum.
Sedangkan eksistensi yuridis otonomi desa adat diatur secara jelas dalam Pasal 18 b Ayat
(2) UUD NRI 1945, Pasal 3 UUPA , Pasal 6 ayat (1), Pasal 6 ayat (2) dan Peraturan Daeran
nomor 3 Taun 2001 yang telah diubah dengan Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Desa
Pakraman, yaitu Pasal 5 huruf a dan b, Pasal 6 huruf a, dan Pasal 7 ayat (1).
Lalu makna bahwa Desa Adat di Bali sebagai persekutuan hukum adat bersifat
otohton artinya masyarakat adat bali memiliki hak untuk memanfaatkan tanah, air dan
sumber daya alam lainnya untuk melangsungkan kehidupan Sesuai Pengertian dari hak
otohton yang artinya hak asal yang menjadi penanda keberadaan suatu komunitas
masyarakat adat, hak otohton ini merupakan hak tradisional masyarakat adat Sedangkan
eksistensi yuridis otonomi desa adat diatur secara jelas dalam Pasal 33 ayat 3 yang berbunyi
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Pada dasarnya dalam masyarakat Indonesia dikenal tiga jenis
persekutuan hukum yaitu :

1. Persekutuan–persekutuan Hukum, dimana warganya mempunyai


hubungan erat atas keturunan sama, dimana faktor keturunan
(Genealogosche Faktor) adalah penting sekali. Persekutuan
demikian disebut dengan persekutuan hukum Genealogis
(Genealogiche Rechts Gemeenschap).
2. Persekutuan–persekutuan hukum, dimana warganya terikat oleh
suatu daerah, wilayah (Grandgabied) yang tertentu dimana Faktor
Teritorial (Teritoriele Faktor), adalah penting sekali. Persekutuan itu
dapat kita sebut persekutuan hukum territorial (Territoriale Rechts
Gemeenschap).

3. Persekutuan–persekutuan hukum, dimana baik faktor genealogis


maupun faktor territorial mempunyai tempat yang berarti.
Persekutuan hukum seperti ini disebut dengan persekutuan Hukum Genealogis Teritorial
(Genealogisch Territoriale Rechts Gemenschap)

Masing–masing persekutuan itu mempunyai kedudukan yang


sama di bidang hukum. Sejak dari zaman Belanda di Indonesia sudah
berkembang hukum asli yang dikenal dengan hukum adat yang hidup
dan berlaku antara daerah yang satu dengan yang lainnya berbeda–
beda.

2.Jelaskan kenapa relevan dinyatakan, bahwa apabila ingin belajar hukum adat, maka belajarlah
di Bali.
Jawaban : Menurut saya mengapa jika ingin belajar hukum adat belajarlah di Bali karena di Bali
masih kental adat-adatnya dan masih memiliki struktur kepengerususan yang lengkap yang biasa
di sebut dengtan desa adat yang merupakan poin penting jika kita ingin belajar hukum adat
sehingga bisa di bilang Bali merupakan tempat paling tepat untuk belajar hukum adat.

Anda mungkin juga menyukai