Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KRONOLOGIS KEMATIAN NEONATUS

BY NY S DENGAN ASFIKSIA BERAT

DI RUANG KEBIDANAN

RSUD KAYEN PATI

Disusun Oleh:

TRI ULYA NISWATIN

NIP: 198204092011012006

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYEN

2021
LAPORAN KRONOLOGIS KEMATIAN NEONATUS BY NY S DENGAN
ASFIKSIA BERAT DI RUANG KEBIDANAN

RSUD KAYEN PATI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : By Ny S
Alamat : Brati 11/1 Kayen
No RM : 057954
Tanggal Lahir : 08 Mei 2021
Jam Lahir : 19.35 WIB
Jenis Kelamin : Laki laki
Riwayat Persalinan : Ibu S. usia 32 th G2 P1 A0 usia
kehamilan 42 minggu dengan PEB protein urine +3, persalinan
induksi dengan kelahiran distosia bahu.
II. KRONOLOGIS KEJADIAN
 Pukul 16.00 WIB

Ruang Perinatal mendapat telepon dari Ruang Kebidanan menginformasikan akan


ada inpartu Ny S.

 Pukul 16.05 WIB

Petugas Perinatal sampai ke Ruang Kebidanan

-Menyiapkan alat resusitasi dan obat obatan injeksi (vit. K 1 mg), zalf mata dll.

-Mengecek oksigen

Menemukan bahwa neopuf belum tersambung ke oksigen central.

Selanjutnya dilakukan usaha :

Untuk memasang flow meter, tetapi tidak berhasil terpasang,


Menghubungi petugas O2. Tetap tidak bisa terpasang.

Mengecek Tpiece resusitator infant warmer, berfungsi dengan baik.

 Pukul 18.40 WIB

Perinatal mendapat telepon dari IGD menginformasikan ada inpartu Ny A. di IGD


dengan bayi lahir separuh badan dan terlihat bayinya kecil. Kepala tersangkut di
jalan lahir, tidak bisa dikeluarkan.

 Pukul 18.42 WIB


Petugas Perinatal sampai di IGD dan mendapati bayi kecil yang kaki badan dan
tangan sudah lahir tetapi kepala masih tersangkut di jalan lahir.
 Pukul 19.30 WIB

Bayi Ny A lahir 0,8 Kg, dan dinyatakan meninggal dalam kandungan oleh dokter T
dan dilakukan perawatan jenazah oleh petugas perinatal.

 Pukul 19.40 WIB

Petugas perinatal sampai di Ruang Kebidanan dan mendapati bayi ny S di infant


warmer dengan Apgare Score 3 dengan kondisi:

Warna kulit pucat dengan ekstremitas sianosis

Tidak ada tonus otot

Tidak menangis

Nafas 1-1

Dan dilakukan tindakan:

- Meminta teman sejawat memanggil dokter.


- Resusitasi BBL ( hangatkan, atur posisi, hisap lendir didapatkan
keluaran cairan berwarna hijau keruh, keringkan bayi dan memberi
stimulasi bayi untuk bernafas berupa mengusap bagian punggung,
menyentil telapak kaki), memposisikan kembali.
- Memasang oksimetri didapatkan angka: HR <60x/mnt, SpO2 60%,
nafas masih 1-1 dengan retraksi dada dalam.
- Pasang Tpiece Resusitator
- Memberi VTP:
- VTP I dada tidak mengembang =>VTP tidak efektif=>dilakukan usaha
menaikkan tekanan O2.
- VTP II dada tidak mengembang=>VTP tidak efektif=>dilakukan usaha
mereposisi posisi bayi( kepala flexi), memastikan sungkup O2
menutup mulut dan hidung, menekan keatas tombol switch on.
- VTP III dada mengembang =>VTP efektif
- Menilai respon=> belum ada nafas spontan/
- Melanjutkan VTP 20x dalam 30 detik.
 Pukul 19.43 WIB

Dokter T sampai di Ruang kebidanan

Dokter T, melakukan pemeriksaan kondisi pasien terkini. Hasil pemeriksaan bayi


Ny. S terkini yaitu:

1. Kesadaran : tidak sadar


2. Warna kulit : pucat
3. Denyut jantung : <60 x/mnt
4. Respon refleks terhadap stimulasi : tidak ada
5. Tonus otot atau gerakan : tidak ada
6. Pernafasan : Nafas 1-1
- Dokter T menginstruksikan untuk melakukan Resusitasi Jantung Paru (pemberian
kompresi dan ventilasi dengan perbandingan 3:1)

 Pukul 19.45 WIB


Dokter T melakukan evaluasi kondisi By. Ny. S terkini. Hasil pemeriksaan bayi Ny. S
terkini yaitu:
1. Kesadaran : tidak sadar
2. Warna kulit : pucat
3. Denyut jantung : denyut jantung <60x/menit
4. Respon refleks terhadap stimulasi : tidak ada
5. Tonus otot atau gerakan : tidak ada
6. Pernafasan : tidak ada
7. Pemeriksaan mata : pupil isokor/isokor, pupil midriasis belum
maksimal +/+, refleks cahaya -/-, refleks cornea +/+
Apgar score saat itu 1.
Dokter T menginstruksikan untuk melanjutkan Resusitasi Jantung Paru (pemberian
kompresi dan ventilasi dengan perbandingan 3:1).

Dokter T memberikan informasi dan edukasi kepada orangtua pasien mengenai


kondisi pasien terkini

 Pukul 19.48 WIB


Dokter T menginstruksikan lanjutkan resusitas (pemberian kompresi dan ventilasi
dengan perbandingan 3:1). Sambil memeriksa kondisi pasien .hasil pemeriksaan pasien
yang didapat adalah
1. Kesadaran : tidak sadar
2. Warna kulit : pucat
3. Denyut jantung : <40 x/mnt
4. Respon refleks terhadap stimulasi : tidak ada
5. Tonus otot atau gerakan : tidak ada
6. Pernafasan : tidak ada
7. Pemeriksaan mata : pupil isokor/isokor, pupil midriasis belum
maksimal +/+, refleks cahaya -/-, refleks cornea +/+
Dokter T menginstruksikan kepada perawat perinatologi untuk memberikan injeksi
epinephrine kepada pasien bayi Ny. S dosis 0,1 mg
Sambil menunggu epinephrine datang tetap dilakukan resusitasi (kompresi dan ventilasi
ratio 3:1).
 PUKUL 19.50 WIB
Dokter H (dokter jaga shift malam) datang ke Ruang Kebidanan
Serah terima pasien bayi Ny. S yang berada di dalam Infant Warmer dari dokter T kepada
dokter H.
Dokter H mengambil alih resusitasi pasien dari dokter T
Dilakukan resusitasi bersama dokter H
Sambil melakukan resusitasi dokter H melakukan pemeriksaan kondisi pasien terkini.
Hasil pemeriksaan bayi Ny. S terkini yaitu:
1. Kesadaran : tidak sadar
2. Warna kulit : kebiruan
3. Denyut jantung : tidak ada
4. Respon refleks terhadap stimulasi : tidak ada
5. Tonus otot atau gerakan : tidak ada
6. Pernafasan : tidak ada
7. Pemeriksaan mata : pupil isokor/isokor, pupil midriasis belum
maksimal +/+, refleks cahaya -/-, refleks cornea +/+

 PUKUL 19.55 WIB


Sambil melakukan resusitasi dokter H memberikan informasi dan edukasi kepada
orangtua pasien mengenai kondisi pasien terkini dan informed consent untuk pemberian
injeksi epinephrine kepada pasien.
 PUKUL 20.00 WIB
Dokter H menginstruksikan untuk memberikan injeksi epinephrine kepada pasien bayi
Ny. S dosis 0,1 mg ( 1 ampul epinephrine 1mg diencerkan dengan aquabidest sampai
10cc, lalu diambil 1 cc untuk disuntikkan) secara subkutan (akses vena sulit).
Terus melakukan resusitasi kepada pasien sambil melakukan evaluasi kondisi klinis
pasien terkini setiap 5 menit.
Hasil evaluasi: kondisi klinis pasien masih tetap, tidak ada perbaikan klinis.
 PUKUL 20.15 WIB
Dokter H menginstruksikan untuk memberikan injeksi epinephrine yang ke 2 kepada
pasien bayi Ny. S dosis 0,1 mg ( 1 ampul epinephrine 1mg diencerkan dengan aquabidest
sampai 10cc, lalu diambil 1 cc untuk disuntikkan) secara subkutan (akses vena sulit).
Terus melakukan resusitasi kepada pasien sambil melakukan evaluasi kondisi klinis
pasien terkini setiap 5 menit.
Hasil evaluasi: kondisi klinis pasien masih tetap, tidak ada perbaikan klinis

 PUKUL 20.30 WIB


Sambil melakukan resusitasi dokter H melakukan pemeriksaan kondisi pasien terkini.
Hasil pemeriksaan bayi Ny. S terkini yaitu:
1. Kesadaran : tidak sadar
2. Warna kulit : seluruhnya kebiruan
3. Denyut jantung : tidak ada
4. Respon refleks terhadap stimulasi : tidak ada
5. Tonus otot atau gerakan : tidak ada
6. Pernafasan : tidak ada
7. Pemeriksaan mata : pupil isokor/isokor, pupil midriasis sudah
maksimal +/+, refleks cahaya -/-, refleks cornea -/-
Dokter H menyatakan pasien bayi Ny.S meninggal dunia.
Dokter H memberikan informasi kepada orang tua pasien bahwa pasien sudah meninggal
dunia serta mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada orangtua
pasien.
III. PENUTUP

Demikian laporan kronologis kematian bayi Ny. S. Kurang dan lebihnya kami
mohon maaf, saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan.

TERIMAKASIH

Kayen, 08 Mei 2021


Perawat Perinatal,

Tri Ulya Niswatin

Anda mungkin juga menyukai