Anda di halaman 1dari 4

AKSI NYATA

TOPIK 4 - PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG


EFEKTIF LINGKUNGAN KELAS YANG AMAN, NYAMAN, DAN
BERPIHAK PADA EKOSISTEM PEMBELAJARAN

Oleh: Nisaaurriza Afifah


PPG Prajabatan 2022

1. Merancang dan meciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran.
2. Menyerahkan rancangan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran kepada dosen pengampu mata kuliah ini untuk diberika umpan balik lebih
lanjut.

Sebagai salah satu cara untuk menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa

Guru sebagai pendidik memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat.


Kemudian memberi kebebasan mengonstruksikan sendiri pengetahuannya, guru buka satu-
saru nya sumber belajar. Siswa diberi kebebasan untuk memahami pelajaran sesuai dengan
caranya.

Hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk merancang pembelajaran yang
berpihak pada siswa adalah;
a. Menarik perhatian siswa dengan gaya bicara yang menyenangkan dan penjelasan yang
mudah dipahami.
b. Membuat kesepakatan kelas yang nantinya dapat dilaksanakan secara bersama-sama
sesuai kesepakatan yang dilakukan guru dengan peserta didik.
c. Menjelaskan gambaran umum kegiatan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai
d. Meningkatkan motivasi siswa yang dapat dilakukan dengan memberikan semangat atau
cerita motivasi berupa video atau audio saat pembelajaran di kelas.
e. Mengadakan evaluasi
f. Menutup pelajaran dengan memberikan kesan positif pada peserta didik.

Pembelajaran hendaknya berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam
proses pembelajaran. Guru perlu menumbuhkan keterampilan bertanya dan keterampilan
menjawab siswanya. Dengan begitu akan tercipta interaksi yang aktif antara siswa dengan
siswa lainnya maupun dengan guru. Guru bisa melatih keterampilan bertanya dan
menjawab dengan mengadakan diskusi dan presentasi pada saat pembelajaran.

Guru mengajar dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa dan memiliki variasi
dan inovasi dengan melaksanakan asesmen diagnostik awal kepada siswa untuk
memetakan kemampuan awan siswa lalu diakhiri dengan mereflesikan pembelajaran
bersama siswa untuk mengetahui perasaan dan pendapat siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Media pembelajaran menggunakan media yang membuat siswa tidak bosan
dan membuat siswa aktif dalam mengunakan media tersebut, bisa menggunakan media
interaktif seperti mentimeter, quiziz, kahoot, edmodo selain itu bisa juga dengan mengajak
siswa belajar sambil bermain dengan game.

Guru menyambut dan menerima semua pesertadidik dengan berbagai keunikannya


peserta didik dengan tetap menjaga keadilan bagi setiap siswa di kelas. Guru harus bersifat
adil dalam memperlakukan siswa.

2. Melaksanakan pembelajaran yang berdiferensisasi

Setiap siswa pada dasarnya adalah unik. Mereka mempunyai karakteristik masing-
masing atau berbeda satu sama lain. Perbedaan karakteristik ini bisa saja terkait dengan
profil belajar, minat, dan kesiapan belajar. Guru tidak semestinya memperlakukan siswa
dengan perlakuan yang sama sehingga potensi belajar siswa dapat dioptimalkan.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense)
yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaan yang
berdiferensiasi adalah sebagai berikut:

a. Menerima dan menyambut semua peserta didik dengan segala keunikannya


b. Menunjukan sikap ramah
c. Memberikan teladan kepada siswa untuk saling menghargai
d. Melakukan penilaian yang berkelanjutan
e. Merespon kebutuhan siswa
f. Menejemen kelas yang efektif

Dalam pembelajaran berdiferensisasi guru memperhatikan kesiapan belajar siswa


dengan melakukan asesmen diagnostic kognitif dan non-kognitif, memberikan pertanyaan
pemantik kepada sisa di awal pembelajaran. Selanjutnya guru juga memperhatikan profil
kemampuan kognitif dan gaya belajar sisa berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan
oleh pihak BK, bisa bekerjasama juga dengan pihak luar. Selanjutnya guru melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi salah satunya dengan mengelompokan siswa berdasarkan
gaya belajarnya, dikelompoka menjadi beberapa kelompok kecil sehingg akan lebih efektif
untuk mengordinir siswa. Dengan adanya pengelompokan gaya belajar, maka siswa akan
memiliki rasa kesamaan dalam bagaiman cara mereka belajar dan dapat
mengkolaborasikan kemampuaannya secara maksimal untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Setelah siswa dikelompokan berdasarkan kesamaan gaya
belajarnya terdapat beberapa strategi pembeleajaran beridiferensisasi yang bisa dilakukan
yaitu:

a. Diferensiasi Konten
Diferensisasi konten bisa dilakukan dengan cara membedakan pengorganisasian dan
format penyampaian materi. Terdapat materi yang khusus digunakan bagi peserta
didik yang kesulita belajar.

b. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses dilakukan dengan cara membedakan proses yang harus dijalani
untuk berlatih dan memahami isi materi. Siswa diberikan kesempatan untuk
mempelajari materi pembelajaran dengan cara yang mereka sukai. Contohnya pada
materi Kebugaran Jasmani (PJOK kelas 7) siswa dengan gaya belajar visual
melakukan proses belajar dengan mengamati poster, animasi, video. Siswa dengan
gaya belajar auditori melakukan proses belajar dengan mendengarkan podcast.
Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik melakukan proses belajar dengan
berkunjung ke masing-masing pos ( Pos Kelincahan, Pos Kecepatan, Pos
Kelentukan, dan seterusnya).

c. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk dilakukan dengan cara memodifikasi produk hasil belajar siswa.
Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan hasil pemahaman konsepnya
dengan cara yang mereka sukai. Contohnya pada materi Kebugaran Jasmani (PJOK
kelas XI). Siswa dengan gaya belajar visual dapat menuangkan hasil pemahamannya
dengan membuat poster, notes dengan letteing yang bagus dan rapih. Untuk siswa
dengan gaya belajar auditori bisa menuangkan hasil pemahaman konsepnya dengan
membuat podcast atau rekaman materi pembelajaran. Siswa dengan gaya belajar
kinestetik dapat menuangkan hasil pemahaman konsepnya dengan membuat video
salah satu latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Anda mungkin juga menyukai