Anda di halaman 1dari 10

3.

Intervensi

No SDKI SLKI SIKI RASIONAL


Resiko Cedera pada Ibu (D. Tingkat Cedera Pencegahan Cedera Tindakan
0137) (L.14136) (I.14537) Observasi
Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan Definisi 1. Untuk mengetahui agar
Subkategori : Keamanan dan tindakan keperawatan Mengidentifikasi dan tidak terjadi cedera pada
Proteksi selama 3x24 jam maka menurunkan risiko pasien.
Definisi masalah tingkat cedera mengalami bahaya atau 2. Untuk mengetahui obat-obat
Beresiko mengalami bahaya dapat menurun dengan kerusakan fisik. yang dapat beresiko
atau kerusakan fisik pada ibu kriteria hasil: Tindakan menyebabkan cedera pda
selama masa kehamilan 1. Kejadian cedera Observasi pasien
sampai dengan proses meningkat 1. Identifikasi area Terapeutik
persalinan. menjadi menurun lingkungan yang 1. Agar supaya baik pasien
Faktor Risiko 2. Luka atau lecet berpotensi maupun keluarga dapat tahu
1. Besarnya ukuran janin meningkat menyebabkan menggunakan fasilitas yang
2. Malposisi janin (posisi menjadi menurun cedera tersedia dengn baik
posterior) 3. Fraktur 2. Identifikasi obat 2. Untuk mencegah terjadinya
3. Induksi persalinan meningkat yang berpotensi cedera pada pasien
4. Persalinan lama kala I. menjadi menurun menyebabkan 3. Agar psien tetap berada
II dan III 4. Pendaraan cukup cedera pada posisinya dengan baik
5. Disfungsi uterus meningkat Terapeutik untuk mencegah terjadinya
6. Efek metode/intervensi menjadi cukup 1. Sosialisasikan cedera
bedah selama menurun pasien dan keluarga 4. Agar supaya pasien merasa
persalinan 5. Pola dengan lingkungan aman dan mencegah terjadi
7. Kurangnya dukungan istirahat/tidur ruang rawat (mis. resiko jatuh
keluarga dan orangtua memburuk penggunaan 5. Untuk mengetahui terapi
8. Kurang adekuatnya menjadi membaik telepon, tempat fisik yang baik digunakan.
observasi dan tidur, penerangan Edukasi
antisipasi ruangan dan lokasi 1. Agar pasien dan keluarga
9. Keterlambatan kamar mandi) tahu alasan intervensi untuk
pengambilan 2. Pastikan barang- menghindari resiko jatuh.
keputusan dan barang pribadi
manajemen mudah dijangkau
10. Skrining dan 3. Pertahankan posisi
perawatan prenatal tempat tidur di
yang tidak adekuat posisi terendah saat
11. Kecemasan berlebihan digunakan
pada proses persalinan 4. Gunakan pengaman
12. Riwayat cedera pada tempat tidur sesui
persalinan sebelumnya dengan kebijakan
13. Usia ibu (<15 tahun fasilits pelayanan
atau >35 tahun) kesehatan
14. Paritas banyak 5. Diskusi mengenai
15. Perubahan hormonal latihan dan terapi
16. Perubahan postur fisik yang
tubuh diperlukan
17. Ketuban pecah Edukasi
18. Proses infeksi 1. Jelaska alasan
19. Penyakit penyerta intervensi
20. Masalah kontraksi pencegahan jatuh
ke pasien dan
Kondisi Klinis Terkait keluarga,
1. Posisi tubuh lordosis
2. Kelelahan
3. Penurunan kadar
hemoglobin
Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L. Reduksi Ansietas Observasi

Kategori :Psiokologis 09093) (I.09314)


1. Perlu di adakan intervensi
Setelah dilakukan Definisi :
Subkategori : Integritas Ego ini untuk mengetahui
tindakan keperawatan Meminimalkan kondisi
tingkat ansietas dalam
Definisi : 3x 24 jam masalah individu dan pengalaman
kondisi, waktu, dan stressor
Kondisi emosi dan terhadap tingkat ansietas subjketif terhadap objek
yang di alami pasien
pengalaman subjektif dapat diatasi dengan yang tidak jelas dan
sehingga bisa di
individu terhadap objek yang kriteria hasil : spesifik akibat antisipasi
minimalisir ansietas
tidak jelas dan spesifik akibat 1. Verbilisasi bahaya yang
tersebut
antisipasi bahaya yang
kebingungan memungkinkan individu
memungkinkan individu 2. Untuk memaksimalkan
meningkat melakukan tindakan untuk
pengambilan keputusan
lakukan tindakan untuk menjadi menurun mengahdapi ancaman
3. Perlu di adakan monitor
mengahadapi ancaman. 2. Verbilisasi Tindakan
tanda ansietas untuk
khawatir akibat Observasi
Penyebab : mencegah ansietas
kondisi yang 1. Identifikasi saat
1. Krisis situasional bertambah parah
dihadapi cukup tingkat ansietas
2. Kebutuhan tidak Terapeutik
meningkat berubah (mis.
terpenuhi 1. Komunikasi terapeutik
menjadi menurun Kondisi, waktu,
3. Krisis maturasional merupakan teknik
3. Perilaku gelisah tresor)
4. Ancaman terhadap pendekatan antara perawat
meningkat 2. Identifikasi
konsep diri dengan pasien sehingga
menjadi menurun mengambil keputusan
5. Ancaman terhadap adanya keterbukaan yang
4. Perilaku tegang 3. Monitor tanda-tanda
kematian menimbulkan kepercayaan.
meningkat ansietas
6. Kekhawatiran 2. Untuk mengurangi
menjadi sedang Terapeutik
mengalami kegagalan kecemasan pasien
5. Pola tidur cukup 1. Ciptakan suasana
7. Disfungsi sistem 3. Perlu di adakan intervensi
buruk menjadi terapeutik untuk
keluarga ini untuk meredam situasi
membaik menumbuhkan
8. Hubungan orang tua- pencetus ansietas pasien
kepercayaan
anak tidak 4. Perlu di adakan intervensi
2. Temani pasien untuk
memuaskan ini agar pasien merasa di
mengurangi
9. Faktor keturunan perhatikan dengan empati
kecemasan, jika
(temperamen mudah 5. Perlu di adakan intervensi
memungkinkan
teragitasi sejal lahir) ini agar pasien merasa yakin
3. Pahami situasi yang
10. Penyalahgunaan zat dengan perawatan yang
11. Terpapar bahaya membuat ansietas perawat berikan sehingga
lingkungan (mis. 4. Dengarkan dengan perawatan pasien berjalan
toksin,volutan, dan penuh perhatian lancer
lain-lain) 5. Gunakan pendekatan 6. Untuk memotivasi
12. Kurang terpapar yang tenang dan mengidentifikasi situasi
informasi meyakinkan yang memicu kecemasan
6. Motivasi Edukasi
Gejala dan Tanda Mayor
mengidentifikasi 1. Perlu di adakan intervensi
Subjektif :
situasi yang memicu ini agar prosedur dapat
1. Merasa bingung
kecemasan dipahami oleh pasien
2. Merasa khawatir
Edukasi 2. Perlu diadakan intervensi
dengan akibat dari
1. Jelaskan prosedur, ini agar pasien dapat
kondisi yang dihadapi
termasuk sensasi yang mengetahui,memahami
3. Sulit berkonsentrasi
mungkin dialami diagnosis, prognosis, dan
Objektif
2. Informasikan secara pengobatan
1. Tampak gelisah
factual mengenai 3. Untuk memungsikan
Objektif :
diagnosis, keluarga dalam proses
1. Tampak gelisah
pengobatan, dan perawatan pasien
2. Tampak tegang
prognosis 4. Perlu di adakan intervensi
3. Sulit tidur
3. Anjurkan keluarga ini sehingga adanya

Gejala dan Tanda Minor untuk tetap bersama keterbukaan pasien


Subjektif : pasien, jika perlu 5. Perlu di adakan intervensi
1. Mengeluh pusing 4. Anjurkan ini sebagai teknik relaksasi
2. Anoreksia mengungkapkan yang dapat menciptakan
3. Palpitasi perasaan dan persepsi rasa nyaman pasien.
4. Merasa tidak berdaya 5. Latih tehnik relaksasi Kolaborasi
Objektif : Kolaborasi 1. Perlu diadakan intervensi ini
1. Frekuensi napas 1. Kolaborasi sebagai penanganan lanjut
meningkat pemberian obat terhadap ansoetas pasien
2. Frekuensi nadi antisietas , jika perlu
meningkat
3. Tekanan darah
meningkat
4. Diaphoresis
5. Tremor
6. Muka tampak pucat
7. Suara bergetar
8. Kontak mata buruk
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada
masa lalu
Hipotermia (D.0131) Termogulasi (L.14134) Manajemen hipotermia Tindakan
Kategori : Lingkungan Setelah dilakukan (I.14507) observasi
Subkategori : Keamanan dan tindakan keperawatan Definisi 1. Untuk mengetahui apakah
Proteksi selama 3x24 jam maka Mengidentifikasi dan pasien mengalami hipotermi
Definisi Masalah hipotermia mengelola suhu tubuh atau hipertermia
Suhu tubuh berada dibawah membaik dengan kriteria dibawah rentang normal 2. Untuk mengetahui apakah
rentang normal tubuh hasil: Tindakan penyebab dari hipotermia.
Gejala dan Tanda Mayor 1. Intake cairan Observasi 3. Untuk mengetahui tanda
Subjektif cukup membaik 1. Monitor suhu tubuh dan gejala yang akibat
(tidak tersedia) 2. Identifikasi hipotermia
Objektif penyebab Terapeutik
1. Kulit teraba dingin hipotermia (mis. 1. Agar pasien tidak merasa
2. Menggigil Terpapar kedinginan
3. Suhu tubuh di bawah suhu lingkungan 2. Agar pasien tidak mengalmi
nilai normal rendah, pakaian hipertemia
Gejala dan Tanda Minor tipis, 3. Agar pasien merasa hangat
Subjektif kerusakan Edukasi
(tidak tersedia) hipotalamus, 1. Agar supaya kondisi pasien
Objektif penurunan laju menjadi lebih baik
1. Akrosianosis metabolism,
2. Bradikardi kekurangan lemak
3. Dasar kuku sianotik subkutan)
4. Hipoglikemia 3. Monitor tanda dan
5. Hipoksia gejala akibat
6. Pengisian kapiler >3 hipotermia
detik (hipotermia
ringan : takipnea,
7. Konsumsi oksigen disartria, menggigil,
meningkat hipertensi, dieresis;
8. Ventilasi menurun hipotermia sedang :
9. Piloereksi aritmia, hipotensi,
10. Takikardia apatis, koagulopati,
11. Vasokontriksi perifer refleks menurun;
12. Kutis memorata (pada hipotermia berat
neonates) oliguria, refleks
menghilang, edema
paru, asam-basa
abnormal)
Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan
yang hangat
(mis. Atur suhu
ruangan,
inkubator)
2. Ganti pakaian
dan/atau linen
yang basah
3. Lakukan
penghangatan
pasif (mis.
Selimut,
menutup kepala,
pakaian tebal)
4. Lakukan
penghangatan
aktif
eksternal (mis.
Kompres
hangat, botol
hangat, selimut
hangat,
perawatan
metode
kangguru)
5. Lakukan
penghangatan
aktif internal
(mis. Infus
cairan hangat,
oksigen hangat,
lavase
peritoneal
dengan cairan
hangat)
Edukasi
1. Anjurkan
makan/minum
hangat

Anda mungkin juga menyukai