Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang obat

khususnya yang berhubungan dengan pengaruh sifat fisika kimiawi terhadap

tubuhm respon bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam

tubuh dan kegunaan obat bagi kesembuhan. Farmakologi berasal dari kata

pharmacon (obat dan logos (ilmu pengetahuan) dapat didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologis (Nardina, dkk,

2021).

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari keracunan yang ditimbulkan

akibat bahan kimia terutama disebabkan karena pemberian obat. Didalam ilmu

toksikologi penyebab keracunan obat, cara pengobatan serta tindakan diambil

sebagai upaya mencegah keracunan (Nardina, dkk, 2021).

Mencit merupakan hewan yang sering digunakan sebagai hewan laboratorium.

Penggunaan mencit sebagai model laboratorium berkisar 40%. Mencit banyak

digunakan sebagai hewan laboratorium karena memiliki kelebihan seperti siklus

hidup relatif pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifatt-sifatnya

tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi dan karakteristik reproduksinya mirip

hewan mamalia lain seperti sapi, kambing, domba dan babi. Selain itu, mencit

dapat hidup mencapai umur 1-5 tahun (Nugroho, 2018).

Sistem saraf merupakan satu sistem pada organ berfungsi untuk menerima

rangsangan dan mengukur respons tubuh terhadap rangsangan tersebut, sehingga


sistem saraf memungkinkan untuk mengenali dan mendeteksi berbagai perubahan

yang terjadi baik didalam maupun diluar tubuh serta melakukan adaptasi. Unit

struktural terkecil yang mengatur kinerja sistem saraf adalah sel saraf atau yang

biasa disebut neuron yang saling terhubung satu sama lain membentuk jalur saraf

yang kompleks (Sari &Septiani, 2021).

Memori adalah ingatan atau daya ingat. Ada juga yang mengartikan memori

adalah sistem yang sanagat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup

merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk

membimbing perilakunya (Yanti, 2021).

Adapun yang melatarbelakangi percobaan ini yaitu untuk mengetahui skala

memori mencit (Mus musculus) menggunakan metode RAM (Radial Arm Maze).
I.2 Maksud Percobaan

Adapun maksud dari percobaan ini yaitu:

a. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami efek farmakologi obat-

obat yang bekerja pada sistem saraf pusat, khususnya efek peningkatan daya

ingat dengan membuat resopon yang timbul pada mencit (Mus musculus)

I.3 Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:

a. Untuk mengetahui dan memahami efek farmakologi obat-obat yang bekerja pada

sistem saraf pusat, khususnya efek peningkatan daya ingat dengan membuat

resopon yang timbul pada mencit (Mus musculus)

I.4 Manfaat Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu:

a. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami efek farmakologi obat-obat

yang bekerja pada sistem saraf pusat, khususnya efek peningkatan daya ingat

dengan membuat resopon yang timbul pada mencit (Mus musculus)

I.5 Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan kali ini yaitu untuk mengetahui skala memori

mencit (Mus musculus) menggunakan metode RAM (Radial Arm Maze).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I Teori Umum

Sistem saraf adalah bagian dari tubuh kita yang membentuk kita tidak hanya

untuk melihat, memahami dan merespon sebuah kejadian disekitar kita tapi juga

untuk mengirim, menerima dan menyatkan informasi dan semua bagian tubuh

(Musi & Nurjannah, 2021).

Sistem saraf memiliki dua komponen: sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak, sum-sum tulang belakang dan saraf. Sistem

saraf tepi terdiri dari neuron sensorik, geliga (kekopeorepols neuron) dan saraf

yang terhubung satu sama lain konsisten saraf pusat (Musi & Nurjannah).

Ingatan atau memori adalah kemampuan untuk menyediakan, mempertahankan

dan mengigat kembali informasi yang diperoleh dari waktu ke waktu. Memori

adalah kemampuan individu untuk menyiapkan informasi dan mengeluarkannya

kembali pada saat dibutuhkan sebagai hasil belajar dari pengalaman (Restian,

2020).

Ingatan dibedakan dalam tiga tahap yaitu memasukkan pesan dalam ingatan

(recording), menerima pesan (shrotage) dan mengingat kembali atau

memunculkan kembali informasi yang didapat (retried) (Restian, 2020).

Proses terbentuknnya memori diawali dengan penerimaan informasi melalui

panca indra dan dikirim ke otak. Otak mempersiapkan informasi kemudian

disimpan pada memori jangka pendek, memori jangka pendek kemudian diubah
menjadi memori jangka panjang dan disimpan secara permanen di otak (Musi &

Nurjannah, 2021).

Penyimpanan memori melibatkan tiga sistem terpisah yaitu (Resdani, dkk,

2022):

a. Memori sensorik dengan jangka waktu sepersekian detik hingga beberapa detik

b. Memori jangka pendek dengan jangka waktu hingga 30 detik

c. Memori jangka panjang, jangka waktu seumur hidup

Terdapat beberapa jenis memori dalal jangka panjang yaitu (Musi &

Nurjannah, 2021)

a. Memori implisit, atau disebut juga denga memori dibawah alam sadar atau

memori otomatis

b. Memori prosedural, merupakan bagian dari memori implisit, memicu yang

secara tidak sengaja atau tidak sadar muncul

c. Memeori eksplisit, berbeda dengan memori implisit, memori ini memerlukan

usaha yang lebih untuk menghadirkan kembali memori yang telah lalu, bahkan

memerlukan pemicu untuk mengingat suatu hal

d. Memori semantik, yaitu memori yang tidak berhubungan dengan pengalaman

pribadi seorang indvidu

e. Memori episodik, merupakan “koleksi” unik yang ada pada masing-masing

individu karena mengalami suatu kejadia tertentu

Radial Arm Maze (RAM) prinsip metode dengan mengukur skor memori

terhadap frekuensi mencit yang memasuki platform dengan benar dan salah.

Mencit dikatakan memiliki daya ingat tinggi jika frekuensi melewati platform
dengan benar lebih banyak. Semakin tinggi daya ingat mencit maka skor

memorinya juga semakin tinggi (Herowatim dkk, 2019).

Bagian-bagian otak besar (Untari, 2021):

1. Otak besar (serebrum), merupakan bagian terbesar dan terdepan dari otak

manusia, otak besar mempunyai fungsi dalam mengatur semua aktivitas mental

yang berkaitan dengan kepribadian (intelegensia), ingatan (memori), kesadaran

dan pertimbangan.

2. Otak kecil (serebelum), mempunyai fungsi utama dalan koordinasi terhadap

otor dan tonus otak, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang

merugikan atau bahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin

dilaksanakan.

3. Otak tengah (mesonsefalon), terletak didepan otak kecil dan jembatan vena.

Otak tengah berfungsi pada refleks muka, tonus otot serta fungsi posisi atau

kedudukan tubuh

4. Otak depan (desonsefalon), terdiri atas dua bagian, yaitu thalamus yang

berfungsi menerima semua rangsangan dari reseptor kecuali bau dan


hipothalamus yang berfungsi dalam pengaturan suhu, pengaturan nutridat,

penjagaan agar tetap bangun dan penumbuhan sikap agresif.

5. Jembatan varel (poros vanati) merupakan serabut saraf yang menghubungkan

otak kecil bagian kiri dan kanan. Selain itu menghubungkan otak besar dan

sum-sum tulang belakang.


II.2. Uraian Bahan

1. Alkohol (Dirjen POM, 1995. Hal 63)

Nama resmi : AETHANOLOM

Nama lain : Etanol, alkohol

RM/BM : C2H6O/46,07

Rumus struktur :

Pemerian : Cairan mudah menguap jernih tidak berwarna bau

khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah

mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan

mendidih pada suhu 78 derajat mudah terbakar

Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur

dengan semua pelarut organik

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat jauh dari api

Kegunaan : Sebagai pelarut


II.3. Uraian Hewan Coba

1. Klasifikasi Mencit (Susanto, dkk, 2022)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Muridanae

Genus : Mus

Spesies : Mus musculus

2. Karakteristik Mencit (Susanto, dkk, 2022)

Dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun dan dapat juga mencapai umur

3 tahun. Pada umur 8 minggu, tikus siap dikawinkan. Perkawinan mencit

terjadi pada saat mencit belum mengalami estrus. Skilsu estrus yaitu 4-5

hari, sedangkan lama bunting 19-21 hari. Berat badan mencit bervariasi.

Berat badan mencit bervkisaran antara 20-40 gram, sedangkan mencit

betina 25-40 gram.

3. Morfologi (Susanto, dkk, 2022)

Tubuh mencit terdiri dari kepala, badan, leher dan ekor. Rambutnya

bewarna putih atau ke abu-abuan dengan warna perut sedikit lebih pucat.

Binatang ini sangat aktif pada malam hari sehingga termasuk golongan

hewan nokursal.
4. Patofisiologi Mencit (Nugroho, 2010):

a. Cacar mencit (Eritrumosa)

Penyebab : Virus Ortopuks

Gejala : Mencit mati segera setelah memperlihatkan gejala

saat kronis, tidak sehat, kaki dan ekor bergerak

dengan kulit berlepuh dan lagi ulseratif

Diagnosis : Pembuluh sarah penuh dengan darah, hemoragi,

organ visceral, lesi heksotik pada hati dan limfa

Pengendalian : Hewan terinfeksi dibinasakan

b. Tyzer

Penyebab : Bacillus foliofernis

Gejala : Mencit anereksia, BB turun dapat menyebabkan

kemakan

Diagnosis : Ditemukan bakteri salam sel -sel epitel usus, nodul-

nodul patah hati

Pengendalian : Koloni mencit terinfeksi dibinasakan

c. Pseudotuberkolosis

Penyebab : Cornybacterium pseudotabeculise

Gejala : Lemah dan frekuensi nafas tinggi

Diagnosis : Obses pada ginjal, jantung dan hati, namun obses

tidak selalu bersifat

Pengendalian : Kelompok hewan terinfeksi dibinasakan

d. Salmonellesis
Penyebab : Salmonella teptimusioim

Gejala : Mencret, bulu kasar, BB turun, lemah

Diagnosis : Isolasi organisme dari tinja darah, hati atau limfa

Pengendalian : Kelompok hewan terinfeksi dibinaskan makanan dan

alat tidur disterilkan


BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu:

a. Lubirin/platform

b. Spidol

c. Stopwatch

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu:

a. Alkohol 70%

b. Makanan mencit/pelet

c. Tissue

III.2. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaaan kali ini yaitu:

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Diletakkan makanan mencit/pelet secukupnya pada salah satu lengan dari

labirin/platform

3. Diletakkan mencit dibagian tengah dari labirin selama 10 menit

4. Dilakukan pengukuran skor memori mencit dan waktu tempuh mencit untuk

mendapatkan makanan/pelet

5. Didapatkan hasil, lalu dimasukkan ke dalam tabel


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Frekuensi Memasuki Waktu


Lengan Skor Mendapatkan
Mencit
Memori Makanan
Benar (A) Salah (B)
(Mencit)
I 11 23 -0,35 01.50
II 1 17 -0,8 01.42
III 7 30 -0,62 00.41
IV 10 32 -0,5 00.39

IV.2 Pembahasan

Ingatan atau memori adalah kemampuan untuk menyediakan, mempertahankan

dan mengingat kembali informasi yang diperoleh dari waktu ke waktu. Memori

adalah kemampuan individu untuk menyimpan informasi dan mengeluarkannya

kembali pada saat dibutuhkan sebagai hasil belajar dan pengalaman (Restian,

2020)

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu labirin/platform, spidol dan

stopwatch.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu alkohol 70%, tissue,

makanan mencit/pelet.

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu disiapkan alat dan bahan,

diletakkan makanan mencit/pelet secukupnya pada salah satu lengan dari

labirin/platform, diletakkan mencit di bagian tengah dari labirin selama 10 menit

lalu dilakukan pengukuran skor memori mencit dan waktu tempuh mencit untuk
mendapatkan makanan/pelet hingga didapatkan hasil, lalu dimasukkan ke dalam

tabel.

Radial Arm Maze (RAM) prinip metode dengan mengukur skor memori

terhadap frekuensi mencit yang mrmasuki platform dengan benar atau salah.

Mencit dikatakan memiliki daya ingat tinggi jika frekuensi melewati platform

dengan benar lebih banyak. Semakin tinggi daya ingat mencit, maka skor

memorinya juga semakin tinggi (Horewati, dkk, 2019).

Adapun hasil yang didapatkan dari percobaan ini, pada mencit I, frekuensi

memasuki yang benar (A) adalah 11 dan salah (B) adalah 23 dengan waktu

pertama mendapatkan makanan adalah 1 menit 50 detik. Pada mencit II, frekuensi

memasuki platform yang benar (A) adalah 1 dan salah (B) 17 dengan waktu

pertama untuk mendapatkan makanan adalah 1 menit 42 detik. Pada mencit III,

frekuensi memasuki platform yang benar (A) adalah 7 dan salah (B) adalah 30

dengan waktu pertama untuk mendapatkan makanan adalah 45 detik. Pada mencit

IV, frekuensi memasuki platform yang benar (A) adalah 10 dan salah (B) adalah

32 dengan waktu pertama untuk mendapatkan makanan adalah 39 detik.

Adapun hasil skor memori yang didapatkan yaitu untuk mencit I adalah -0,35,

mencit II adalah -0,8, mencit III adalah -0,62, dan terakhir mencit IV adalah -0,5.

Diketahui dari hasil skor memori, untuk daya ingat mencit tertinggi dan pada

mencit I lalu mencit III, lalu mencit IV. Dan terakhir daya ingat terendah ada pada

mencit II.
Adapun faktor kesalahan pada percobaan ini yaitu pakan/makanan yang

diberik saat pengujian di paltform tidak sesuai dengan makanan yang diberikan

sehari-hari, sehingga mencit baru mengenal makanan tersebut.

Proses pembentukan ingatan terdir dari 3 tahap, yaitu proses penentuan,

penyimpanan, dan pemanggilan kembail informasi yang disimpan oleh areat

hipokampus. Proses pembelajaraan mencit terhadap obat Maze Radial pada hari

ke-0 hingga ke-7 dianggap sebagai proses adapatasi mencit terhadap alat atau

lingkungan. Selain itu, pada tahap ini juga terjadi proses pencacatan serta

penyimpanan informasi yang baru diperoleh. Kemudian informasi yang diperoleh

tersebut akan disimpan di dalam otak dalam bentuk ingatan jangka pendek.

Informasi yang diperoleh dari ingatan jangka pendek dapat mengalami konsilidasi

atau perubahan menjadi ingatan jangka panjang molekul latihan aktif atau

pengulangan (Zuniarti, dkk, 2017).


BAB V

PENUTUP

V.I. Kesimpulan

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwan hasil skor memori yang

didapatkan untuk mencit I adalah -0,35, mencit II -0,8, mencit III -0,62 dan

mencit IV -0,5. Hasil skor memori untuk daya ingat mencit tertinggi yaitu mencit

I kemudian III dan IV, dan pada mencit dengan daya ingat rendah ada pada mencit

II.

V.II. Saran

1. Asisten

Diharapkan pada asisten agar lebih sabar dalam membimbing kami pada saat

pratikum sedang berlangsung.

2. Laboratorium

Diharapkan agar kiranya melengkapi perlatan dan bahan agar proses pratikum

berjalan dengan baik.

3. Pratikkan

Diharapkan agar bisa lebih semangat lagi dalam melakukan pratikum serta

dalam pembuatan laporan


DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi III Jilid I. Departemen Kemenkes
RI: Jakarta

Herewati, Junurdya, dkk. 2019. Aktivitas Perangkat Daya Ingat Fraksi Etil Asetat
Ekstrak Etan Buah Kemukul (Piper Cuboba L) Pada Mencit
Jantan Galur Balb/C d Dengan Metode Radial Arm Maze (RAM).
Universitas Wahid Hasyum. Jurnal Ilmu Farmasi Klinik. Vol. 16.
No. 1.

Musi, Muhamad Akil & Nurjannah. 2021. Neuro Sains. Kencana: Jakarta

Nardina, Evita Aunita. 2018. Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium.


Mulawarman University Press: Samarinda.

Praksti, Lancos Diar & Susatyo Yudono. 2018. Psikologi Eksperimen Konsep
Teori dan Aplikasi. Muhammadiyah University Press: Surakarta

Resdani, Elena Prima Yurisari & Fadil Sakatin. 2022. Bentuk Pengajian
Informasi Keuangan dalam Pengambilan Keputusan. Kencana:
Jakarta.

Rustrana, Amin. 2020. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi. UNM Press:
Malang

Sari, Dwi Nurhikma & Septiani Dian Antasal. 2021. Sistem Saraf. Kemenkes
IKAPI: Lampung

Susanto, Bola N.S., dkk. 2022. Batang Pohon Bajokah Tampala Sebagai
Penigkat Imunitas. Pt Naya Ekspanden Management: Pekalongan

Untari, Ida. 2012. Kesehatan Otak Modul Dasar Hasilkan SDM Handal.
Muhammad Surakarta. Profesi. Vol. 8.

Zuniarto, Amam Azil, dkk. 2017. Pengaruh Minyak Jantan Hutan (Nigella Sativa
L.) Terhadap Daya Ingat Mencit (Mus musculus) Jantan Dengan
Menggunakan Metode Maze Radial Delapan Lengan. Prodi
Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi YPIB Cerebrum: Jurnal Sains
Dalam Ilmu Farmasi. Vol. 2. No. 3.
LAMPIRAN

A. Skema Kerja

Disiapkan alat dan bahan

Diletakkan makanan mencit secukupnya pada salah satu


lengan dari labirin/platform

Diletakkan mencit di bagian tengah dari labirin selama 10


menit

Dilakukan pengukuran skor memori mencit dan waktu


tempuh mencit untuk mendapatkan makanan mencit

Didapatkan hasil lalu dimasukkan ke dalam tabel


B. Perhitungan
1. Dik: A= 11
B= 23
Dit: Skor memori...?
Penyelesaian:
A−B
Skor memori=
B+ A
11−23
=
23+11
−12
=
34
= -0,35
2. Dik: A= 1
B= 17
Dit: Skor memori...?
Penyelesaian:
A−B
Skor memori=
B+ A
1−17
=
1+17
−16
=
18
= -0,80
3. Dik: A= 7
B= 30
Dit: Skor memori...?
Penyelesaian:
A−B
Skor memori=
B+ A
7−30
=
30+7
−23
=
37
= -0,62

4. Dik: A= 10
B= 32
Dit: Skor memori...?
Penyelesaian:
A−B
Skor memori=
B+ A
10−32
=
10+32
−22
=
42
= -0,52
C. Foto Pengamatan
LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

Ket: Disiapkan alat dan bahan Ket: Diletakkan pelet pada lengan
platform lalu letakkan mencit di
bagian tengah platform

LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

Ket: Diamati mencit saat memasuki Ket: Diamati mencit saat memasuki
lengan platform yang benar (A) lengan plaform yagn salah (B)
LABORATORIUM FARMAKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGI PROGRAM STUDI S1 FARMASI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

Ket: Hasil skor memori dan waktu Ket: Hasil skor memori dan waktu
tempuh mencit I mendapatkan tempuh mencit II mendapatkan
makanan makanan

LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

Ket: Hasil skor memori dan waktu Ket: Hasil skor memori dan waktu
tempuh mencit III mendapatkan tempuh mencit IV mendapatkan
makanan makanan
LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
PEOGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

LAPORAN PERCOBAAN II
SISTEM SARAF

KELOMPOK II

(DUA)

KELAS D/2021

PENANGGUNG JAWAB: RICHARDO S. TITIRLOLOBY

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR
2022

Anda mungkin juga menyukai