Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS KEGIATAN BERMAIN FINGER PAINTING

TERHADAP PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK


KELOMPOK A TK MA’ARIF BBC
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aspek Kutipan Hasil Parafrase


Apa isu aktual yang PAUD memegang peranan PAUD menduduki peranan yang
menjadi fokus penting dan menentukan sangat penting guna memberikan
masalah? perkembangan anak selanjutnya. fondasi bagi pengembangan fisik
(Urgensi PAUD) PAUD adalah pondasi utama bagi maupun mental anak (Saputra &
perkembangan karakter anak. Setianingrum, 2016).
Anak yang mendapatkan
pembinaan sejak usia dini akan
meningkatkan kemampuan fisik
dan mental serta berdampak
pada meningkatnya kemampuan
intelektual, etos kerja, disiplin,
dan produktivitas.(Saputra &
Setianingrum, 2016)

Anak usia dini adalah manusia


yang polos serta memiliki potensi Setiap anak usia dini memiliki
yang masih harus dikembangkan. karakteristik potensi yang
Anak memiliki karakteristik berbeda-beda untuk
tertentu yang khas dan tidak dikembangkan (Indraswari, 2012).
sama dengan orang dewasa serta
akan berkembang menjadi
manusia seutuhnya. Anak
memiliki berbagai macam potensi
yang harus dikembangkan,
meskipun pada umumnya anak
memiliki pola perkembangan yang
sama tetapi ritme perkembangan
akan berbeda satu sama lainnya
karena pada dasarnya anak
bersifat individual.(Indraswari,
2012)

PAUD juga merupakan masa


emas dalam pertumbuhan dan Paud merupakan masa emas
perkembangan pada anak, maka bagi pengembangan karakter
dari itu pentingnya mengarahkan positif anak agar
dan membimbing anak dengan perkembangannya seimbang
membangun karakter positif pada sesuai dengan tahap
anak dan menyeimbangkan perkembangannya (Hasanah,
seluruh aspek perkembangannya 2016)
agar berkembang sesuai dengan
tahap usianya
Undang-undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan
nasional bab 1 ayat 14,
menyatakan Pendidikan Anak Pendidikan anak usia dini
Usia Dini adalah upaya sebagaimana bab 1 ayat 14 UU
pembinaan yang ditujukan RI Nomor 20 Tahun 2003,
kepada anak sejak lahir sampai dilakukan sejak lahir melalui
dengan usia enam tahun yang pemberian rangsangan
dilakukan melalui pemberian pertumbuhan dan perkembangan
rangsangan pendidikan untuk guna memberikan kesiapan
membantu pertumbuhan dan memasuki pendidikan sekolah
perkembangan jasmani dan (Rusmariana et al., 2013).
rohani agar anak memiliki
kesiapan memasuki pendidikan
lebih lanjut.(Rusmariana et al.,
2013).

Anak usia dini adalah anak


yang berumur dari nol sampai
delapan tahun yang mana
merupakan masa paling indah
(golden age) (Fitri, 2019). Usia dini merupakan usia yang
sangat penting mengingat pada
usia ini memiliki masa peka
(golden Age) untuk
Usia 3-6 tahun merupakan perkembangan seluruh aspek,
periode sensitif atau masa peka baik fisik maupun mental (Fitri,
pada anak, yaitu suatu periode 2019).
dimana suatu fungsi tertentu perlu
distimulus, diarahkan sehingga Anak usia dini membutuhkan
tidak terhambat pemberian stimulus yang tepat
perkembangannya. Pemberian untuk membantu
stimulus merupakan hal yang perkembangannya di masa peka
sangat membantu anak untuk (Indraswari, 2012).
berkembang (Indraswari, 2012).

Pada masa kanak-kanak, seluruh


komponen perkembangan yang
ada pada diri anak akan
mengalami perkembangan yang
sangat signifikan yang meliputi Perkembangan yang sangat
aspek perkembangan bahasa, signifikan terjadi pada aspek
fisik motorik, kognitif, sosial bahasa, fisik, motorik, kognitif,
emosional dan seni. (Cendra et sosial emosional dan seni anak
al., 2018) usia dini (Cendra et al., 2018).

Mengapa Earlychildhood education is the


Pengembangan responsibility of all parties in
motorik halus itu relation to the effort of helping lay
penting? –apa the foundation for childhood
urgensi motorik development in all aspects before
halus? entering school.

Pendidikan awal adalah


Pendidikan anak usia dini akan
tanggung jawab semua pihak terkait
memberikan fondasi
upaya membantu meletakkan
fondasi bagi perkembangan masa perkembangan sebelum
kanak-kanak dalam segala aspek memasuki Pendidikan sekolah
sebelum memasuki school. (Sutapa dan Suharjana, 2019)

Good motor skills are considered


important for children’s physical,
social, and psychological
development, but the relationship
is still poorly understood.
Preschool age seems to be
decisive for the development of
motor skills and probably the most
promising time-window in relation
to preventive strategies based on
improved motor skills.

Keterampilan motorik yang baik


dianggap penting untuk
perkembangan fisik, sosial, dan Keterampilan motorik sangat
psikologis anak-anak, tetapi penting bagi perkembangan fisik,
hubungannya masih kurang social dan psikologis anak usia
dipahami. Usia prasekolah dini. Usia dini merupakan waktu
tampaknya menentukan untuk yang penting bagi pengembangan
keterampilan motoric (Hestbaek
pengembangan keterampilan
et al., 2017)
motorik dan mungkin jendela waktu
yang paling menjanjikan dalam
kaitannya dengan strategi
pencegahan berdasarkan
peningkatan keterampilan motorik.

The continuing development of


motor skills in children
means the acquisition of
independence and the ability to
adapt to the physical and social
environment.

Perkembangan berkelanjutan
keterampilan motorik pada anak-
anak berarti perolehan kemerdekaan Perkembangan keterampilan
dan kemampuan beradaptasi dengan motoric pada anak usia dini akan
lingkungan fisik dan sosial. memberikan keleluasaan untuk
beradaptasi dengan lingkungan
fisik dan social (Formiga &
Salah satu kemampuan pada Linhares, 2015)
anak Taman Kanak-kanak yang
berkembang dengan cepat adalah Kemampuan motoric pada anak
kemampuan berkembang sangat pesat dan
fisik dan motoriknya. terlihat melalui berbagai Gerakan
Perkembangan motorik anak dan bermainnya (Julimarti &
akan dapat terlihat secara jelas Nurhafizah, 2019)
melalui berbagai gerakan dan
permainan yang dapat mereka
lakukan.
Children who have high motor
skills are able to integrate
coordinative motions between
nerves and muscles,while
simultaneously achieving the
goal. The central nerve acts as a
regulator and the basis of one’s
abilities including motor skills that
require stimulation for their
development. Development
potentials in children through
physical stimuli greatly changes
hormonal functions, which
consequently can affect
physiological functions.

Anak-anak yang memiliki


keterampilan motorik tinggi
mampu mengintegrasikan gerakan
Anak usia dini yang memiliki
koordinasi antara saraf dan otot, kemampuan motoric tinggi akan
sekaligus mencapai tujuan. Saraf dapat mengintegrasikan Gerakan
pusat bertindak sebagai regulator koordinasi saraf dengan otot guna
dan dasar kemampuan seseorang untuk memenuhi tujuan dan oleh
termasuk keterampilan motorik yang karena itu membutuhkan stimulasi
membutuhkan stimulasi untuk (Fitri, 2019)
pengembangan mereka. Potensi
perkembangan pada anak melalui
rangsangan fisik sangat mengubah
fungsi hormonal, yang akibatnya
dapat mempengaruhi fungsi
fisiologis.

Bagaimana
gambaran objektif
tentang kemampuan
motoric halus AUD
di lokasi penelitian?

Apa masalah yang


dihadapi AUD di
lokasi peelitian
dalam hal motoric
halusnya?

Bagaimana ideal
MENSTIMULASI
pengembangan
Motorik AUD?
Kenapa menerapkan Children world is a world of
Finger Painting? playing. Playing is an important
part of the children life. Early
childhood spent more time by
playing. Through playing, children
feel the experience of emotion,
such as happy, sad, frustrated,
proud, angry, and so on.
Bagaimana
penelitian ini akan
dilakukan? Apa judul
penelitiannya?
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
Penelitian Terdahulu yang Relevan

Deskripsi
No. Penelitian Perbedaan
Karakteristik
1
2
3

B. Deskripsi Teori

Konsep Kutipan Parafrase


Karakteristik
PAUD
Pengembangan
Fisik Motorik
Motorik Halus
Motorik Kasar
Bermain dan
Permainan bagi
AUD
Finger Painting

C. Kerangka Berpikir

Asumsi Teori
Kutipan Parafrase
Variabel
Asumsi
Pendidikan Anak
Usia Dini
Asumsi bermain
dalam
pembelajaran di
PAUD
Asumsi bermain
finger painting
Asumsi
Pengembangan
Motorik
Hubungan
bermain finger
painting dengan
motoric halus
Bagan Kerangka
berpikir
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis Kutipan Parafrase


Metode Penelitian
Pendekatan
Kuantitatif
Pendekatan kualitatif
Penelitian Expost
facto
Penelitian
Eksperimen
Penelitian Tindakan
kelas

B. Desain Penelitian

Jenis Kutipan Parafrase


Pre and post test
design
Pure Experiment
Korelasi bivariat
Korelasi multivariat
Regresi Sederhana
Regresi Berganda
Model Kemmis &
Tagartt

C. Populasi dan Sampel

Jenis Kutipan Parafrase


Populasi
Sampel
Teknik Sampel:
Simple Randhom
Sampling
Purposive
sampling
Sampel Jenuh
Sampel Total
Ukuran Sampel

D. Data dan Sumber Data (Penelitian Kualitatif)

Jenis Kutipan Parafrase


Data Primer
Data Sekunder

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis Kutipan Parafrase


Angket
Tes
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Check list

F. Teknik Pengolahan Data


Penelitian Kuantitatif:

Komponen
Kutipan Parafrase
Analisis
Analisis Statistik
Deskriptif
Uji Prasyarat
Analisis:
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Linearitas
Uji
Heterokedastisitas
Uji Multikolinieritas
Uji Autokorelasi
Uji Statistik
Inferensial:
Uji Korelasi
Bivariat
Uji Korelasi
Berganda
Uji Paired Sample
T Test
Uji Independent T
Test
Uji Regresi
Sederhana
Uji Regresi
Berganda
Uji Gain (g)
Hipotesis
Tabel Distribusi T
Tabel F
Tabel Persentase
Tabel Koefisien
Korelasi (r)
Tabel Gain (g)

Penelitian kualitatif:

Komponen
Kutipan Parafrase
Analisis
Reduksi data
Display Data
Verifikasi &
Kesimpulan
Triangulasi
Member check

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai