Anda di halaman 1dari 8

Mahmud syaltut

Makalah ini Disusun Sebagai Standar Kelulusan Ma’had


Pada Tahun Pelajaran 2022-2023

Oleh :

Nama : Alvin pratista


NIS : 2022
Kelas : 9G

MA’HAD AL-IZZAH INTERNATIONAL ISLAMIC


BOARDING SCHOOL BATU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Makala”mahmud syaltut” yang disusun oleh:

Nama : Alvin pratista


NIS : 2022
Kelas : 9G

telah disetujui dan disahkan sebagai Standar Kelulusan Ma’had (SKM) di Ma’had Al-Izzah pada
tahun pelajaran 2022- 2023. Semoga Allah Ta’ala meridhai dan memberkahi setiap langkah kita
dalam menyiapkan generasi-generasi muda yang memiliki ketaqwaan dan kecerdasan serta
kemandirian.

Batu,18oktober2022
Penguji,

Ifan Hanafi
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT karena nikmat, hidayah, dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam selau
terpanjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW berkat perjuangannya yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Alhamdulillah, Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini hingga dapat


terkumpul dan dinilai sebagai persyaratan Kelulusan di Ma’had Al-Izzah Leadersip School. Saya
banyak ucapkan terima kasih kepada Ustadz-ustadz yang telah membimbing dan selalu ikhlas
mengajar hingga sampai pada saatnya kelas 9, dan sekarang waktunya mengerjakan SKM
makalah ini hingga selesai dan telah terkumpul. Ucapan terima kasih kedua saya tujukan kepada
kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Dan penulis mengucapkan
terima kasih kepada teman yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan makalah
ini. Sebenarnya penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai salah satu SKM (Standar
Kelulusan Ma’had) di SMP Al-izzah Leadership School, Maka dari itu penulis ingin membuat
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini juga dapat digunakan referensi bagi siapapun
yang membaca, makalah ini juga mengambil referensi dari beberapa komik dan novel sebagai
rujukan untuk menyempurnakan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan predikat lulus dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membaca makalah ini. Semoga siapapun yang
mengambil manfaat dari makalah ini bisa menjadi amal jariyah kita bersama. Tetap saja penulis
mengharapkan kontribusi pemikiran, kritik, saran untuk kebaikan penulis dalam karya b-karya
selanjutnya, Dan, semoga Allah SWT. Meridhai segala upaya dan hasil karya ini amin, ya rabbal
‘alamin.
BAB I
A. Latar Belakang

Teks biografi tokoh islam merupakan teks yang menjelaskan tentang seorang tokoh Islam
yang jasanya selalu dikenang dan berjasa di dalam memperjuangkan agama Islam. Di dalam teks
ini yang akan dijelaskan oleh penulis meliputi kehidupan tokoh tersebut dari mulai Kelahiran
hingga sampai beliau wafat, Perjuangannya semasa hidupnya untuk memperjuangkan agama
Islam sampai menuju titik kejayaannya. Sifat-sifat atau karakter dari tokoh tersebut yang dapat
kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, peninggalan-peninggalan yang digunakan beliau di
dalam perjuangannya membela agama Islam.
Urgensi dari mengenal tokoh-tokoh muslim kita bisa mengenal tokoh muslim lebih dalam
baik dalam sifatnya yang bisa ditiru maupun diambil hikmahnya. Dengan cara kita menerapkan
sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Saya menyusun makalah ini untuk memaparkan dan menjelaskan biografi Mahmud Syaltut
pendidikan sampai perjuangan dan akhir hayat beliau.
Saya disini memilih tokoh biografi Mahmud Syaltut karena beliau adalah pejuang gerakan
reformasi islam di zamannya, rasa empatinya terhadap Islam sangat tinggi sehingga membuat
Islam berdiri hingga detik ini.alasan saya ini untuk menginspirasi saya melalui kekuhan imannya
yang mampu membuat Islam tersebar luas hingga mancanegara manapun.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk Salah satu SKM (Standar Kelulusan Ma’had) SMP Al-Izzah Leadership School
2. Untuk menyadarkan generasi muda bahwa ada tokoh islam yang sangat berpengaruh
dalam kejayaan agama Islam
3. Untuk bahan pembeajaran bagi penulis dan para pembaca
4. Untuk pemicu semangat penulis agar senantiasa berjuang di jalan Allah Ta’ala untuk
meraih Ridha-Nya
BAB II

Mahmud Syaltut adalah salah seorang putra mesir terbaik, lahir pada tanggal 23 April
1893 didesa minyat Bani Mansur, Distrik Itay al- Barut wilayah provinsi Buhaira, berasal dari
keluarga petani yang taat beragama, ayahnya seorang petani yang mempunyai karisma
didesanya.1 Sesuai dangan tradisi masyarakat islam dimesir pada saat itu, pendidikan Mahmud
Syaltut dengan belajar membaca al-qur;an,dan beliau berhasil menghafalkannya pada tahun 1906
M, saat ia masih berusia remaja(13tahun), kemudian ia memasuki lembaga pendidikan Agama di
alMa’had al-Dini, di iskandariyah. Dalam masa pendidikannya di al-Ma’had al-Dini, ia tergolong
siswa yang paling cerdas dan menonjol, hal itu terbukti atas prestasi yang dicapai setiap kenaikan
kelas yang selalu meraih nomor satu.Keadaan ekonomi orang tua Syaltut yang cukup
mampu,juga mempunyai peran yang berarti dalam membekali putranya untuk enyelesaikan
studinya sejak ia mulai belajar di al-Ma’had al-dini di Iskandaria, sampai kenegara-negara islam
yang mayoritas tidak memahami bahasa arab. Adapun bahasa-bahasa asing yang diajarkan
lembaga ini antara lain adalah :Bahasa prancis, Jerman, Inggris, Urdu, Indonesia dan bahasa-
bahasa dunia lainnya, sebagaimana diajarkan pula di Universitas Al-Azhar bahasa Persi. Beliau
sangat menaruh perhatian terhadap sanksi penterjemah yang di universitas alAzhar, dan beliau
menunjuk segolongan ulama-ulama yang menguasai bahasa-bahasa asing dengan baik untuk
memegang tugas penterjemah, sehingga dengan ini Universitas al-Azhar tidak membutuhkan
penterjemah dari luar.10 Pada tahun beliau1958 beliau telah dianugrahkan gelar Doctor Honoris
Causa oelh Universitas Chili, dan pada tahun 1960 dianugrahi lemtjana keradjaan oleh paduka.
J.M Radja Hasan V, dari Maroko. Departemen RI pernah pula mengundang beliau untuk
mengadakan kunjungan resmi keIndonesia, dengan disertai tiga orang Ulama’ yang beliau pilih.
Pada waktu itu kunjungan tersebutbeliau telah dianugrahkan gelar Doctor Honoris Causa oleh
jama’ah jakarta. Dalam ilmu kemasyarakatan Islam di jugoslavia untuk mengadakan kunjungan
kenegri tersebut beliau menjanjikan undanagn tersebut pada kesempatan yang baik. Pernah pula
salah satu Universitas dinegri ini mengundang beliau bahkan mengharapkan benar untuk
mengadakan kunjungan hari ulang tahunnya yang kesebelas dan memberikan ceramah. Beliau
mengabulkan undangan tersebut, hanya saja di wakilkan kepada seorang Wakil al-Azhar/
Direktur Jendral urusan kebudayaanmenyelesaikan studinya diUniversitas al-Azhar pada tahun
1918 M gengan meraih predikat Syahadah al-Alimiyyah al-Nizamiyyah, suatu penghargaan
tertinggi dari al-Azhar atas prestasi yang dicapai selama studi. Selepas menyelesaikan studinya
di al-Azhar ia meniti karir sebagai pengajar di Almamaternya, disamping juga sebagai Da’i,
syaltut juga aktif juga sebagai penulis majalah dan jurnal yang diterbitkan oleh al-Azhar. Selama
25 tahun terakhir dalam kehidupannya ia bergelut dan terlibat dalam memelopori jamaah al-
Taqrib baina al-Mazahib, suatu organisasi untuk mendekatkan madzhab-madzhab; organisasi ini
anggotanya terdiri dari kalangan ulama sunni dan syi’ah untuk menghilangkan fanatisme madzab
dalam bidang hukum islam. 2 Pada tahun 1941. Berkat prestasinya dalam mengemukakan sebuah
risalah tentang pertanggung jawaban sipil dan pidana Islam, beliau diangkat oleh majlis ulama-
ulama besar sebagai anggota dan bahkan sebagai anggota terkemuka dari majlis tersebut.3
Kegiatan-kegiatan beliau dalam bidang ilmiah tidak hanya terbatas diperguruan saja,tetapi
lembaga-lembaga ilmiah dan lainnya. Banyak sekali pidato-pidato, ceramah-ceramah dan
karangan-karangan beliau,terutama dalam bidang bahasa arab, tafsir, hadis dan ilmuan-ilmuan
Agama yang lainnya. Sejak itulah beliau mulai membentangkan pendapat-pendapat danfikiran-
fikirannya,mengenai pentingnya perbaikan al-azhar. Pada tahun 1927 beliau diangkat menjadi
guru di Universitas tersebut. Pada tahun 1942, beliau pernah mengucapkan sebuah pidato yang
sangat berharga tentang perbaikan al-Azhar, yaitu pidato-pidato yang mempunyai pengaruhyang
besar dikalangan ilmu pengetahuan. Kemudian pada yahun 1946, beliau diangkat menjadi
anggota lembaga bahasa, dan pada tahun 1950 beliau diangkat menjadi pengawas umum pada
bagian penyelidikan (recearch) dan kebudayaan Islam di al-Azhar.4 Pada tahun 1950 ini pula,
Mahmud Syaltut terpilih menjadi anggota Majlis al-Iza’ah.karena pengalamannya yang sangat
luas yang didapatkannya selama menjabat didewan riset dan kebudayaan tersebut,maka
kemudian pada tahun 1957, ia dipilih untuk menduduki jabatan sebagai Syaikh
alAzhar,kemudian pada tanggal 21 Oktober 1958,Mahmud Syaltut diangkat sebagai Syaikhmal
al-azhar.5 . Mahmud Syaltut membangun tradisi dengan memberikan gelar akademis (Doktor
Honoris Causa) semasa menjabat Syaikh al-Azhar. Sementara itu Mahmud Syaltut juga
menerima gelar kehormatan akademis dari Negri Chili dan Indonesia,pada tanggal 27 Januari,
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Yogyakarta, menganugrahkan gelar Doktor Honoris Causa
dalam ilmu Ushuludin, sebagai promotornya adalah Prof.Mukhtar Yahya, yang menjabat sebagai
rektor pada saat itu adalah K.H Muhammad Adnan. Demikian banyak aktifitas keilmuan dan
perjuangan Mahmud Syaltut pada masa kehidupannya, yang merupakan panggilan jiwanya dan
komitmennya terhadap ilmu pengetahuan.6 Disamping itu semua ,Universitas Al-Azhar pun
menrbitkan sebuah majalah bulanan yang bernama Majalah Al-Azhar pada pertama kali
penerbitannya, oplag majalah ini masih terbatas dan ruang geraknya masih sempit. Maka pada
masa Prof Dr Sjaich Mahmoud Sjaltud menjadi rektor AlAzhar, majalah tersebut di up grade,
diadakan perbaikan dan ditingkatkan mutunya bentuknya dirubah dan diremajalahkan dalam
bentuk buku , memuat artikel-artikel yang up to date dan sesuai dengan alam pikir orang islam
pada mesa kini dalam bahasa, aran dan inggris. 7 Sebagian ulama yang berpandangan maju dan
luas, ia tampak berupa menjelaskan kepada umat Islam, mana ajaran-ajaran yang patut dijadikan
aqidah atau dipandang sebagai kebenarannya yang tidak dapat diganggu gugat, dan manapula
yang tidak demikian. Beliau mengingatkan tentang kemestian segenap umat berpegang
(berpedoman) dalam kehidupan mereka kepada ajaran-ajaran yang termaktub di dalam al-Qur’an
dan ajaran-ajaran sunah yang pasti dari Nabi Muhammad SAW, kendati demikian tidak semua
maksud-maksud yang terkadang dalam teks-teks kedua sumber ajaran agama islam itu tidak
semua dapat dilihat dengan terang karena ada juga yang tidak, yang terakhir ini telah
memberikan medan yang sangat luas bagi tumbuhnya keragaman pemikiran dikalangan ulama,
baik berkenan dengan aqidah maupun syari’ah sebagai ijtihad mereka, Mahmud Syaltut
mengingatkan bahwa pemahaman-pemahaman insani yang beragam, sebagai hasil ijtihad
itu,bukanlaah agama yang wajib diikuti. Siapapun bebas memilihpemikiran hasil ijtihad:
mengikuti hasil ijtihad yang lain, adalah tidak jatuh dalam kekafiran, dikarenakan memilih satu
ijtihad tertentu atau menolak suatu ijtihad tersebut. Pendirian Mahmud Syaltut itu dapat dilihat
dalam banyak pembicaranya,sebagai contoh, ia membicarakan aqidah sebagai ulama,bahwa nabi
Isa dinaikkan kelangit dan kemudian kelak diturunkan lagi kebumi pada akhir zaman. Menurut
ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan sebagai dalil dari sudut riwyat tidaklah pasti (mutawatir)
dari Nabi, dan dari sudut maksudnya juga tidak pasti seperti yang meraka yakini: Oleh karena
itu, aqidah bahwa nabi Isa tidak wafat, tetapi dinaikkan tuhan kelangit dan kemudian tun di akhir
Zaman, menurut Mahmud syaltut, bukanlah aqidah yang wajib diimani, ataupun aqidah bahwa
orang yang menolak menjadi kafir. Pada masa Mahmud Syaltut banyak literatur-literatur ilmu
pengetahuan dari eropa, khisusnya yang bahasa prancis diterjemahkan kedalam bahasa arab,
yang kemudian membuka cakrawala dan wawasa masyarakat mesir bertambah lebih luas.8
Untuk memanalisir hubungan-hubunganyang harmonis secara islam,antara Unifersitas al-Azhar
dengan negara-negara islam didunia. Prof Dr.Syaikh Mahmud Syaltut memutuskan untuk
memasukkan bahasa-bahasa asing kedalam daftar kurikulum Unifersitas al-Azhar, Hal ini
dimaksudkan agar para lulusan al-Azhar bisa memahami bahasa-bahasa seluruh masyarakat
islam didunia, sehingga mereka bisa menunaikan tugas-tugasnya dalam bidang da’wah Islamiyah
dengan sesempurna-sempurna.9 Prof. Dr. Syaikh Mahmud Syaltut mengadakan pula lembaga
persiapan dan pengarahan untuk tingkat tinggi,tempat belajar bagi mahasiswa lulusan al-Azhar
danbagi mereka yang menguasai beberapa bahasa asing dengan baik setelah diadakan seleksi
untuk itu. Bagi mereka yang telah lulus dalam lembaga ini akan diutus dalam suatu misi ilmiah
atau misi-misi lainnyakenegara-negara islam yang mayoritas tidak memahami bahasa arab.
Adapun bahasa-bahasa sing yang diajarkan lembaga ini antara lain adalah:Bahasa prancis,
Jerman, Inggria, Urdu, Indonesia dan bahasa-bahasa dunia lainnya, sebagai mana diajarkan pula
di Universitas al-Azhar bahasa Persi. Beliau sangat menaruh perhatian terhadap sanksi
penterjemah yang di universitas alAzhar, dan beliau menunjuk segolongan ulama-ulama yang
menguasai bahasa-bahasa asing dengan baik untuk memegang tugas penterjemah, sehingga
dengan ini Universitas al-Azhar tidak membutuhkan penterjemah dari luar.10 Pada tahun
beliau1958 beliau telah dianugrahkan gelar Doctor Honoris Causa oelh Universitas Chili, dan
pada tahun 1960 dianugrahi lemtjana keradjaan oleh paduka. J.M Radja Hasan V, dari Maroko.
Departemen RI pernah pula mengundang beliau untuk mengadakan kunjungan resmi
keIndonesia, dengan disertai tiga orang Ulama’ yang beliau pilih. Pada waktu itu kunjungan
tersebutbeliau telah dianugrahkan gelar Doctor Honoris Causa oleh jama’ah jakarta. Dalam ilmu
kemasyarakatan Islam di jugoslavia untuk mengadakan kunjungan kenegri tersebut beliau
menjanjikan undanagn tersebut pada kesempatan yang baik. Pernah pula salah satu Universitas
dinegri ini mengundang beliau bahkan mengharapkan benar untuk mengadakan kunjungan hari
ulang tahunnya yang kesebelas dan memberikan ceramah. Beliau mengabulkan undangan
tersebut, hanya saja di wakilkan kepada seorang Wakil al-Azhar/ Direktur Jendral urusan
kebudayaan
BAB III
PENutup

Setelah menyelesaikan makalah ini penulis dapat dikatakan bahwa telah menyelesaikan salah
satu SKM di Ma’had Al-Izzah Leadership School. Dengan selesainya makalah ini penulis dapat
lulus dengan Khusnul Khotimah dan bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

Disini dapat diambil kesimpulan bahwa sifat-sifat yang dapat diambil dalam kepribadian seorang
Mahmud syaltud yaitu Sifat keberaniannya, Perjuangannya yang pantang menyerah, karakter
dalam menghormati gurunya, dan Kecerdasannya dalam mengatur strategi perang melalui
formasi dari pasukannya. Semoga penulis dan para pembaca bisa mengambil manfaat dari
membaca makalah ini.

Sekian dari penulis yang dapat ditulis mohon maaf bila ada kekurangan pada tuisan
makalah ini. Karena, sesungguhnya kesempurnaan itu hanya ada pada Allah S.W.Ta

Anda mungkin juga menyukai