Anda di halaman 1dari 27

MODUL 1

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII / Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami pengetahuan tentang penanganan limbah pabrik pakan ternak
unggas.
2. Siswa menerapkan pengetahuan tentang penanganan limbah pabrik pakan ternak
unggas.
B. Materi Pembelajaran :
Penanganan limbah ternak unggas.

Secara umum dinyatakan bahwa limbah peternakan dikategorikan sebagai limbah


yang volumenya sedikit, tetapi memiliki daya cemar yang sangat tinggi. Sangat berbeda
dengan limbah perkotaan yang besifat bulky, yaitu volumenya banyak, tetapi daya
cemarnya relatif rendah. Limbah peternakan mengandung sebagian besar bahan padat
dan sedikit air sedangkan limbah perkotaan mengandung sebagian besar air dan
sedikit bahan padatnya. Sumber pencemaran usaha peternakan ayam berasal dari
kotoran ayam yang berkaitan dengan unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung
dalam kotoran tersebut, yang pada saat penumpukan kotoran atau penyimpanan terjadi
proses dekomposisi oleh mikroorganisme membentuk gas amonia, nitrat, dan nitrit serta
gas sulfida. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan bau.

M a c a m - m a c a m Te k n i k / M e t o d e Penanganan Limbah Ternak


Unggas Pedaging

1. Dampak kotoran ayam terhadap lingkungan

Dampak dari usaha peternakan ayam terhadap lingkungan sekitar terutama adalah
berupa bau yang dikeluarkan selama proses dekomposisi kotoran a ya m . B a u
kotora n a ya m s e la in berdampak negatif terhadap kesehatan manusia yang
tinggal di lingkungan sekitar peternakan, juga berdampak n e g a t i f t e r h a d a p t
e r n a k d a n menyebabkan produktivitas ternak menurun. Pengelolaan
lingkungan peternakan yang kurang baik dapat menyebabkan kerugian ekonomi
bagi peternak itu sendiri, karena gas-gas t e r s e b u t d a p a t m e n y e b a b k a n
produktivitas ayam menurun, sedangkan biaya kesehatan semakin meningkat, y a n g
m e n ye ba bka n ke u n tu n g a n peternak menipis. Biaya kesehatan meningkat,
karena ayam-ayam menurun daya tahan tubuhnya terhadap penyakit- penyakit yang
sering timbul akibat polusi udara oleh amonia, seperti penyakit cronic respiratory
disease ( C R D ) , y a i t u p e n y a k i t s a l u r a n pernapasan menahun, dan ayam
lebih peka terhadap virus Newcastle disease (ND) yang menyebabkan ayam mudah
terkena penyakit ND. Selain itu, limbah yang dihasilkan dari kegiatan bidang
peternakan apabila tidak dikelola dengan baik a kan me nimbulka n
pencemaran lingkungan.
Limbah peternakan, khususnya limbah berbentuk padat, potensi menimbulkan
bahaya kesehatan baik itu ternak maupun manusia. Potensi bahaya kesehatan
tersebut disebabkan karena limbah merupakan sumber berbagai jenis bibit
penyakit. Sedangkan beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh
adanya limbah padat yang tidak dikelola adalah sebagai berikut:
a. Penyakit gangguan pernafasan, baik itu ternak maupun manusia, yang disebabkan
oleh adanya bau tidak enak atau menyengat hidung.
b. Penyakit infeksius.

Penyakit infeksius yang timbul pada terna k ru mina nsia dapat disebabkan oleh
virus, bakteri, protozoa dan cacing. Sumber penyakit seperti virus, bakteri, protozoa
dan cacing banyak terdapat di limbah peternakan yang tidak dikelola tersebut.
c. Penyakit perut pada manusia
Penyakit ini dapat disebabkan karena manusia makan makanan yag kotor akibat
makanan tersebut dihinggapi lalat. Lalat suka hidup di tempat-tempat kotor seperti
limbah peternakan.
d. Endemi penyakit
Flu burung yang belakangan ramai dibicarakan adalah jenis penyakit ganas yang
virusnya berkembang pada populasi ayam. Peternakan ayam yang tidak mengindahkan
kebersihan dan pengelolaan limbah sering menjadi t e m p a t b e r ke m b a n g n y
a v i r u s tersebut.
C. Penilaian / Tugas :
Soal :

1. Jelaskan makna limbah peternakan ?


2. Apa dampak jika limbah peternakan tidak dikelola dengan baik ?
3. Jelaskan manfaat limbah peternakan bagi lingkungan / alam ?
MODUL 2

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII / Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami pengetahuan tentang penanganan limbah pabrik pakan ternak
unggas.
2. Siswa menerapkan pengetahuan tentang penanganan limbah pabrik pakan ternak
unggas.
B. Materi Pembelajaran :
Penanganan limbah ternak unggas.

Sumber Pencermaran pada Ternak Unggas


Sumber pencemaran usaha peternakan ayam berasal dari kotoran ayam yang
berkaitan dengan unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung dalam kotoran
tersebut, yang pada saat penumpukan kotoran atau penyimpanan terjadi proses
d ekomposisi oleh mikro orga nisme membentuk gas amonia, nitrat, dan nitrit
serta gas sulfida. Gas-gas tersebutlah yang menyebabkan bau.
Kandungan gas amonia yang tinggi d a la m ko t o ra n j u g a m e n u n j u k k a
n kemungkinan kurang sempurnanya proses pencernaan atau protein yang berlebihan
dalam pakan ternak sehingga tidak semua nitrogen diabsorbsi sebagai asam amino,
tetapi dikeluarkan sebagai amonia dalam kotora n. Ba u kotora n a ya m sela in
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia yang tinggal di lingkungan sekitar
peternakan, juga berdampak negatif terhadap ternak dan menyebabkan
produktivitas ternak menurun.
Pengelolaan lingkungan peternakan yang kurang baik dapat menyebabkan
kerugian ekonomi bagi peternak itu sendiri k a r e n a g a s - g a s t e r s e b u t d a p
a t m e n ye ba bka n p ro du k t ivita s a ya m menurun, sedangkan biaya
kesehatan semakin meningkat yang menyebabkan keuntungan peternak
menipis. Biaya kesehatan meningkat karena ayam-ayam menurun daya tahan
tubuhnya terhadap penyakit-penyakit yang sering timbul akibat polusi udara oleh
amonia, seperti penyakit cronic respiratory disease (CRD), yaitu penyakit saluran
pernapasan menahun, dan ayam lebih peka terhadap virus Newcastle disease
( ND) yang menyebabkan ayam mudah terkena penyakit ND.
2. Teknik Penanganan Limbah Ternak Unggas Pedaging
Limbah adalah sisa aktivitas yang berasal dari makhluk hidup, misalnya limbah
peternakan ayam. Ada beberapa bentuk limbah dalam peternakan ayam, yaitu
limbah padat dan limbah cair. Bentuk limbah padat dari peternakan ayam adalah
kotoran ayam, limbah krsital (kotoran ayam di kandang postal yang tercampur
dengan litter), kerabang telur, bangkai ayam, dan DOC afkir di unit penetasan.
Sementara itu, limbah cair dari peternakan ayam adalah air bekas pencucian
kandang dan peralatan, air bekas sanitasi, dan air minum ayam.
Cara penanganan limbah peternakan ayam ini ada ba nya k cara. Cara
penanganan limbah peternakan ayam dapat dilakukan dengan membuat
saluran pembuangan berbentuk saluran air atau selokan untuk limbah cair. Cara
penanganan limbah cair peternakan ayam, yaitu dengan cara membuang
kotoran ayam ke unit pengolahan limbah atau unit cara penanganan limbah.
Cara penanganan limbah peternakan ayam ini di antaranya memasukkan limbah
kristal ke dalam karung, kemudian dijual kepada para petani. Cara penanganan
limbah peternakan ayam dengan cara ini menguntungkan kedua belah pihak, baik
petani maupun para peternak ayam. Para petani membeli limbah ini untuk
digunakan sebagai pupuk tanaman sayur dan juga diolah menjadi kompos.
Cara penanganan limbah penetasan berupa kerabang telur Sebenarnya
kerabang ini masih bisa diolah lagi dan tidak diperlukan cara penanganan limbah
untuk kerabang ini. Namun, biaya pengolahan limbah penetasan berupa kerabang
telur ini lebih besar daripada nilai jual produk yang dihasilkan. Oleh sebab itulah,
cara penanganan limbah ini terpaksa dilakukan. Cara penanganan limbah kerabang
telur ini dilakukan dengan cara dibuang atau dijadikan campuran pakan itik.
Sementara itu, cara penanganan limbah DOC afkir dilakukan dengan cara
memusnahkannya atau dijual untuk pakan ikan lele.
Cara penanganan limbah peternakan ayam dengan cara diolah sangat
bermanfaat untuk menekan pencemaran lingkungan. Cara penanganan limbah
peternakan ayam berupa pengolahan yang dilakukan dengan benar juga akan
meningkatkan kualitas dari limbah itu sendiri. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, cara penanganan limbah peternakan ayam bisa dengan cara
pembuatan kompos.
Cara penanganan limbah peternakan ayam berupa pembuatan kompos
memerlukan sejumlah bahan baku. Bahan baku untuk pembuatan kompos, yaitu:
a. Limbah organik ( kotoran ayam) sebanyak 83%;
b. Abu sebanyak 10%;
Serbuk gergaji (kayu lunak) sebanyak 5%;
d. Kalsit sebannyak 3%; dan
e. bakteri pengurai (stardec) sebanyak 0,25%.
Teknik dan cara penanganan limbah se pe rti ini dilakukan de ng an cara
menyatukan kotoran ayam yang telah dicampur dengan serbuk gergaji serta
dicampur juga dengan bahan lainnya. Setelah itu, susunlah secara berlapis-lapis.
Susunan ini kemudian diaduk sampai homogen dan dibiarkan dengan tumpukan
yang tingginya minimal satu meter. Sementara itu, pembalikan dikerjakan
sekali dalam satu minggu dan kompos akan jadi setelah delapan kali pembalikan.

C. Penilaian / Tugas :
1. Mohon untuk membuat resume / rangkuman hal-hal yang penting dari materi tersebut !
MODUL 3

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi
pakan ternak unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.

B. Materi Pembelajaran :
Pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.
Konsep Pemasaran
Setiap usaha yang didirikan pasti mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai
keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa pasar. Di
dalam pandangan konsep pasar, tujuan perusahaan ini dicapai melalui keputusan
konsumen. Keputusan konsumen diperoleh s e te la h ke bu tu h a n d a n ke in g in
a n konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Ada beberapa
definisi menurut para ahli mengenai pemasaran, di antaranya:
1. Menurut Firdaus (2009), pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok
yang harus dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk m e m p e r t
a h a n k a n ke la n g s u n g a n hidupnya (survival), untuk mendapatkan laba, dan
untuk berkembang.
2. Menurut Susanto (2000), pemasaran a d a la h s u a t u p ro s e s s o s ia l d a n
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain.
3. Menurut Philip Kotler dan Amstrong, pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
4. Menurut W Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial
5. M e n u r u t M a r w o t o H . B . ( 2 0 1 4 ) , pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan produk atau jasa kepada pembeli serta
perusahaan memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli yang ada dan pembeli
yang potensial.
Dalam pemasaran, terdapat konsep pelaksanaan kegiatan pemasaran yang
sering disebut dengan konsep pemasaran. Kotler (2000:11) menyatakan bahwa
konsep pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi
lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran. Basu Swastha dan Hani
Handoko (2000:6) mendefinisikan konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari definisi di atas,
perusahan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar
mendapat laba dalam jangka panjang. Ini bera r t i ba hwa tu ju a n da r i konsep
pemasaran adalah memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen harus
menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang tepat sesuai
dengan keadaan konsumen sasarannya.

Berdasarkan penjabaran pengertian di atas dan merujuk pada pendapat para ahli,
inti dari konsep pemasaran yakni:
1. Kebutuhan. Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia. Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan
pemenuhan terhadap sesuatu seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri,
rasa aman dan kasih sayang.
2. Ke inginan. Konsep kedua dalam pemasaran adalah keinginan manusia, yaitu
kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang.
3. P e r m i n t a a n . M a n u s i a m e m i l i k i kebutuhan dan keinginan yang tidak
terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan
sumber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan
kepuasan maksimal. Keinginan manusia akan menjadi permintaan bila didukung oleh
daya beli. Jadi permintaan adalah kebutuhan atau keinginan manusia yang didukung
oleh daya beli.
4. Produk. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
mendapat perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka
memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang
diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat mungkin
dengan pemuasan keinginan tersebut.
5. Pertukaran. Pemasaran terjadi apabila orang memutuskan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa yang diinginkan dari pihak lain dengan memberikan
sesuatu sebagai gantinya.
6. Transaksi. Transaksi mengandaikan adanya nilai-nilai yang dipertukarkan
diantara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang atau jasa yang
bernilai, syarat-syarat yang disepakati, w a k t u ke s e p a k a t a n d a n t e m p a t
kesepakatan.
7. Pasar. Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan
pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.

C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!

MODUL 4
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi
pakan ternak unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.
3.
B. Materi Pembelajaran :
Pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.

Menurut Kotler (2000:15) terdapat enam konsep yang merupakan dasar


pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi:
1. Konsep Produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang


tersedia di mana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk
tinggi yang didistribusi dengan luas. Tugas manajeman adalah memproduksi
barang sebanyak mungkin karena konsumen dianggap akan menerima
produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep Produk

Konsep ini mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang


menawarkan mutu, performasi dan ciri- ciri yang terbaik. Tugas manajeman disini
adalah membuat membuat produk berkualitas karena konsumen dianggap
menyuaki produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.
3. Konsep Penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka o r g a


n i s a s i h a r u s b e r u p a y a melaksanakan penjualan dan promosi yang
agresif.
4. Konsep Pemasaran

Konsep ini mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri d a r i p e n
e n t u a n ke b u t u h a n d a n keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep Pemasaran Sosial

Konsep ini berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuh- an,
keinginan, dan kepentingan pesar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing
dengan tetap mele sta rikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua f a k t o


r - f a k t o r l i n g k u n g a n y a n g mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Ada tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran
(Swastha, 1996):
1. Orientasi Konsumen

Pada intinya jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini maka
yang dimaksudkan adalah:
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. M e n g a d a k a n p e n e l i t i a n p a d a konsumen untuk mengukur, menilai,
dan menafsirkan keinginan serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang baik, harga yang murah atau model yang
menarik.
2. Koord in a s i da n in teg ra s i da la m perusahaan

Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua


elemen pemasaran yang ada harus d i in t e g r a s ik a n . H in d a r i a d a n y
a pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian
untuk mengatasi koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang
yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran yaitu
manajer pemesaran. Jadi dapat disimpulkan setiap orang dan bagian dalam
perusahaan turut serta dalam u p a y a y a n g t e r ko o r d in i r u n t u k
memberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.

Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan
kemampuan yang lebih besar.
4. Strategi pemasaran
Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya, sehingga da la m
m en j a la n ka n u s a h a kec i l k h u s u s n y a d i p e r l u k a n a d a n y a
p en gemba ng a n mela lui stra teg i pemasarannya. Strategi pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan

C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!
MODUL 5

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi
pakan ternak unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.

B. Materi Pembelajaran :
Pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.

Analisis Pasar
Sebelum membahas analisis pasar, terlebih dahulu kita perlu mengetahui
pengertian analisis dan pengertian pasar. Analisis asal dari analysis (bahasa Inggris) y
a n g m e n g a n d u n g p e n g e r t i a n memisahkan, pemeriksaan, yang teliti dan
pada hakekatnya adalah penyelenggaraan mempelajari berbagai masalah pasar.
Sedangkan yang dimaksud dengan pasar adalah merupakan arena atau tempat
pertukaran dalam bentuk fisik atau tidak, sebagai tempat berkumpulnya atau
bertemunya para penjual dan pembeli yang memungkinkan terlaksananya pertukaran.
Dengan perkataan lainnya pasar itu adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran akan sesuatu barang atau jasa. Sehingga kemampuan hidup perusahaan
itu bukan ditentukan oleh besarnya modal, melainkan oleh ada tidaknya pasar bagi
barang atau jasa dari hasil produksi. Sekarang apa yang dimaksud dengan
analisis pasar? Analisis pasar adalah suatu penganalisisan atau penyelenggaraan
untuk mempelajari berbagai masalah pasar. A d a p u n t u j u a n p e r u s a h a a n p
e r l u melaksanakan analisis pasar, yaitu untuk:

1. Mengenal lingkungan pasar,


2. Mengenal tipe-tipe pasar,
3. Mengetahui karakteristik pasar,
4. Menentukan keputusan yang tepat,
5. Menghadapi para pesaing,
6. M e la k s a n a k a n ke b i j a k a n d a la m pemasaran,
7. Membuat program dalam bidang pemasaran, dan
8. Mengenal ciri-ciri pasar.

Maka dari itu seorang pengusaha yang ingin memajukan usaha perusahaannya,
terlebih dahulu harus mampu menganalisis pasar dengan secara seksama dan teliti.
Dengan perkataan lainnya, keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh
ketepatan strategi pemasaran yang d i t e r a p k a n n y a d e n g a n d a s a r
memperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Masalah yang perlu
dianalisis didalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup pasar, struktur pasar,
serta peluang-peluang pasar.
Men gen ai b esarnya pasar dapat ditentukan oleh besarnya permintaan dan
penawaran terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan para konsumen. Sedangkan
mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luas pasar menurut geografis,
pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan
lain sebagainya. Sebagaimana kita ketahui, didalam masalah analisis pasar selalu
berhubungan dengan masalah struktur pasar. Apa yang dimaksud dengan struktur
pasar itu? Struktur pasar adalah susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual,
maupun pada pihak pembeli sendiri.
Secara umum, ruang lingkup analisis pasar itu mencakup permasalahan tentang:
1. Barang dan jasa yang dipasarkan
Barang- barang dan jasa yang d i p r o d u k s i o l e h p e r u s a h a a n ,
berdasarkan analisis pasar yaitu:
a. Jenis dan sifat barang,
b. Kuantitas dan kualitas barang,
c. Warna dan ukuran barang,
d. Merek dan harga barang,
e. Desain dan model barang,
f. Barang-barang industri dan konsumsi.
2. Tujuan analisis pasar

Tujuan mengadakan analisis pasar adalah ingin mengetahui, siapa-siapa yang memakai,
menggunakan barang dan jasa, apakah barang-barang tersebut untuk dikonsumsi sendiri
atau dijual kembali

3. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat dan
karakteristik pasar yang akan dituju. Dalam hal ini, agar manajer pemasaran
memudahkan melaksanakan target market, market strategy dan segmentasi pasar.

4. Organisasi pembelian
Disini, seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa
yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh didalam pembelian barang dan
lain sebagainya.
5. Kegiatan pembelian

Didalam kegiatan pembelian, meliputi dari siapa pembelian barang dilakukan,


dimana pembelian barang dilakukan, berapa harganya barang, berapa banyaknya
barang yang dibeli, ba ga iman a p ersya ra tan d idalam pembelian barang, dan
bagaimana cara pembeliannya.
6. Perkembangan pembelian

Didalam analisis pasar, perusahaan h a r u s m e n g e t a h u i b a g a i m a n a


perkembangan harganya barang, bagaimana persediaannya barang, bagaimana
keadaan persaingannya, bagaimana keadaan permintaan dan penawarannya.
7. Saingan perusahaan

Didalam analisis pasar, perusahaan h a r u s m e n g e t a h u i k e a d a a n


persaingannya, apakah ada saingan yang melakukan tindakan mengejutkan atau adakah
saingan yang tidak sehat.
8. Pola pembelian

Didalam anaisis pasar, perusahaan p e r lu m e n g e t a h u i d a n m e n g a j i


kebutuhan dan keinginan, serta pola pembeliannya. Seperti kita ketahui bahwa pola
pembelian para konsumen dipasar sangat berbeda-beda
C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!

MODUL 6

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi
pakan ternak unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.

B. Materi Pembelajaran :

Pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.


Langkah-langkah dalam analisis pasar.
Terdapat pendekatan dan langkah- langkah yang dipe rg un akan untuk
melaksanakan analisis pasar. Adapun langkah-langkah di dalam analisis pasar itu
adalah sebagai berikut:
1. Menguraikan struktur produk pasar Disini, seorang manajer pemasaran
harus dapat menguraikan struktur
produk pasar dengan menganalisis sasaran produk (target product) dan
susunan produk yang tersedia cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan para
konsumen di pasaran.
2. Mendefinisikan pasar yang relevan Disini, seorang manajer pemasaran
harus mengetahui struktur produk pasar
secara keseluruhan, kemudian manajer pemasaran tersebut harus dapat
mendefinisikan perangkat pesaing perusahaan yang paling relevan atau
potensial.
3. Menganalisis kebebutuhan primer untuk pasar yang relevan

Pada langkah ini, seorang manajer pemasaran harus dapat mencoba untuk
memahami proses pembelian produk untuk semua merek.
4. Menganalisis kebutuhan selektif dalam pasar yang relevan

Dalam langkah ini, seorang manajer pemasaran harus dapat membahas proses
para pembeli di dalam pembelian produk dan harus menentukan merek dalam batas-
batas pasar yang relevan. Untuk memeriksa perbedaan-bedaan, kebiasaan-
kebiasaan para pembeli di dalam pola pembeliannya, maka seorang manajer
pemasaran harus menerapkan strategi segmentasi pasar.
5. Menganalisis pasar target potensial

Di dalam langkah terakhir ini, seorang manajer pemasaran harus membahas,


mencari sumber informasi di bidang pemasaran dari langkah-langkah untuk
mengenali pasar yang potensial.
Untuk melaksanakan kelima langkah di dalam menganalisis pasar tersebut, seorang
manajer pemasaran harus bisa menjawab atau mendapatkan jawaban tentang:
1. Berapa besarnya dan luasnya ukuran pasar tersebut?
2. Bagaimana prospek pertumbuhannya pasar tersebut?
3. Apakah para pembeli dalam pasar menilai adanya pesaing serta dapat
memberikan manfaat dalam tingkat yang diinginkannya?
4. Apakah cukup banyak pilihan produk dan mereknya?
5. Apakah ada kesulitan dalam pemasaran p r o d u k , s e r t a m e r e k n y a s u d a h
terbentuk?
6. Apakah kebutuhan suatu segmen pasar terpenuhi atau tidak?
7. Apakah sejumlah para pembeli potensial tidak bersedia atau tidak mampu
membeli produk tersebut?
Dengan menentukan pasar yang relevan, maka seorang manajer pemasaran sudah
dapat mengidentifikasikan perangkat produk dan jasa yang paling relevan,
dimana proses pembeliannya terhadap produk perlu dianalisis. Jika para manajer
pemasaran dapat melaksanakan analisis terhadap kebutuhan primer, maka ia akan
dapat mempelajari tentang mengapa dan bagaimana para pembeli/para pelanggan
membeli produk, serta siapa-siapa saja para pembeli yang berada di pasar relevan
tersebut.
Mengapa kebutuhan primer perlu dianalisis? Dalam hal ini, alasannya adalah
u n t u k d a p a t m e n g e n a l i p e l u a n g pertumbuhan dan tindakan-tindakan
yang harus diambil guna memanfaatkan peluang usaha yang baik di bidang
pemasaran. Dengan perkataan lainnya, seorang manajer pemasaran dengan
mengenali para pembeli potensial akan mengetahui akan k e b u t u h a n b e n t u k p r
o d u k y a n g diinginkannya. Disini, ada tiga macam karakteristik yang paling
penting guna m e n g e n a l i p a r a p e m b e l i y a n g membutuhkan bentuk produk
di pasaran, yaitu:
1. Lokasi. Tingkat pembelian para pembeli te rh ad ap bentuk produk, sangat d i p e
n g a r u h i o l e h l o k a s i a t a u tempat/wilayah berikut iklimnya, kepadatan
penduduknya, tradisinya dan faktor-faktor lainnya.
2. Demografis. Tingkat karakteristik para pembeli menyangkut masalah usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan dan jumlah keluarga, akan membedakan para
konsumen terhadap bentuk produk yang akan dibelinya
3. Gaya Hidup. Ukuran gaya hidup para pembeli perlu dianalisis secara cermat.
Produksi yang akan dibuat oleh perusahaan, sebiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan setiap pola hidup para konsume n/ para pembeli.
Pendekatan yang paling penting disini, manajemen pemasaran harus menerapkan
strategi segmentasi pasar. Konsep pemasaran yang mendalami segmentasi
pasar adalah kelompok yang memberikan tanggapan berbeda-beda terhadap produk
yang ditawarkan oleh perusahaan. Ada lima langkah didalam pendekatan segmentasi
pasar terhadap kebutuhan selektif yaitu:
1. Mengenali dan mengamati situasi penggunaan produk.
2. Mengenalai dan mengamati merek- merek produk dalam pasar yang relevan
3. Mengenali dan mengamati manfaat segmen pasar yang relevan.
4. Menentukan posisi merek produk perusahaan dipasar yan relevan.
5. Menguraikan masing-masing segmen pasar.

C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!
MODUL 7

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi
pakan ternak unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.

B. Materi Pembelajaran :
Pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.

Teknik Pemasaran
Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkan baik
itu barang maupun jasa sangat dibutuhkan teknik pemasaran yang baik dan tepat,
sebab teknik dalam memasarkan sebuah produk meruapakan ujung tombak b a g i p e r u
s a h a a n d a la m m e n c a p a i tujuannya.
Teknik pemasaran adalah cara atau langkah- langkah dalam melakukan
penjualan suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai
penjualannya. Pendapat lain mengatakan, teknik pemasaran adalah suatu cara yang d
i l a k u k a n o l e h p e n j u a l u n t u k mempengaruhi pembeli. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pemasaran adalah langkah-langkah
atau cara-cara seseorang atau lembaga perusahaan dalam melakukan penjualan
produk barang atau jasa.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melakukan kegiatan pemasaran
antara lain:
9. Kemitraan. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak
atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bers a m a , deng
a n pr ins ip s a l ing mambutuhkan dan saling membesarkan. Karena merupakan
strategi bisnis maka ke b e r h a s i la n ke m i t r a a n s a n g a t ditentukan oleh
adanya kepatuhan d i a n t a r a y a n g b e r m i t r a d a l a m menjalankan etika
bisnis. (Hafsah, 1999). Teknik ini dilakukan dengan kerja sama dengan badan-badan
baik perorangan maupun badan usaha lainnya untuk memasarkan hasil produksi
yang bersifat barang atau jasa dari perusahaan pemroduksian keperusahaan
distributor. Perusahaan pemroduksian juga dapat melakukan proses pemasaran
dengan men ggunakan saluran distribusi p e m a s a r a n y a n g d i k e l o l a
o l e h perusahaan tersebut pada bagian pemasaran atau departemen yang
ditunjuk.
10. Penjualan langsung. Proses ini biasanya dilakukan oleh perusahaan jasa seperti
perusahaan asuransi, proses dan teknik pemasaran dilakukan secara langsung
melalui bagian-bagian teknik yang dilakukan agar hasil produksi dari
perusahaan dapat dipergunakan oleh pengguna jasa produk.
11. Suplayer. Proses ini dilakukan oleh perusahaan dengan melaku
k a n p e m a s a r a n p r o d u k p e r u s a h a a n langsung, contoh perusahaan
kerja sama dengan agen-agen yang di tunjuk oleh perusahaan sebagai pemasar
produk dari perusahaan pemroduksi.

Saluran Distribusi Pemasaran


Suatu pemasaran yang terjadi akan membentuk suatu saluran yang disebut
saluran pemasaran. Saluran distribusi pemasaran adalah setiap rangkaian
perusahaan atau orang yang ikut serta dalam menyalurkan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen (Prayitno et al: 2 0 1 4 ) . N a z a r u d d i n e t a l ( 2 0 1 1 )
menambahkan bahwa saluran pemasaran adalah salah satu faktor penentu untuk
meningkatkan hasil penjualan, saluran pemasaran tersebut merupakan jalur
penyampaian suatu produk, jika saluran tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan
optimal, maka konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk tersebut.

Bentuk-bentuk saluran distribusi dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:


1. Saluran distribusi langsung. Dalam distribusi ini pengusaha berusaha untuk
menyalurkan barang-barang yang dibeli konsumen secara langsung ketempat
konsumen tinggal.
2. Saluran distribusi tidak langsung. Dalam distribusi ini pengusaha m e n g g u n
a k a n p ih a k lu a r u n t u k m e m b a n t u m e n y a l u r k a n b a r a n
barangnya ke konsumen (Gitosudarmo, 2008).
Suharno (1999) mengemukakan bahwa saluran pemasaran pada peternakan ayam,
baik ayam ras maupun ayam buras, umumnya panjang. Hal ini karena saluran
pemasaran dimulai dari peternak ke pedagang pengumpul, pangkalan ayam ke
pemotong, pedagang pengecer dan baru ke konsumen. Setiap tahap pendistribusian
tersebut terdapat biaya, sehingga semakin tipis kemungkinan peternak memperoleh
keuntungan yang wajar. Saluran pemasaran tersebut perlu dipe rpende k untuk
memperkecil selisih harga yang terjadi di tingkat peternak dan di tingkat konsumen.
Besar kecilnya biaya pemasaran sangat tergantung dari besar kecilnya kegiatan-
kegiatan lembaga pemasaran dan fasilitas yang diperlukan. Biaya pemasaran juga
tergantung dari panjang pendeknya mata rantai pemasaran yang dilibatkan. Menurut
Amalia et.al (2013) besar kecilnya marjin pemasaran dipengaruhi oleh perubahan
biaya pemasaran, keuntungan pedagang perantara, harga yang dibayar konsumen
akhir dan harga yang diterima produsen. Semakin banyak pedagang perantara yang
terlibat dalam saluran pemasaran maka semakin tinggi pula harga yang harus
dibayar konsumen. Disamping faktor tersebut besarnya margin pemasaran juga
dipengaruhi oleh jarak daerah produsen dengan konsumen dan sifat barang yang
secara keseluruhan akan menambahi biaya pemasaran (Purmantono, 1993)
C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!
MODUL 8

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.

B. Materi Pembelajaran :
Pakan ternak unggas yang baik adalah, pakan yang mengandung gizi yang dibutuhkan
oleh ternak sesuai dengan jenis dan bangsa unggas, umur, bobot badan, jenis kelamin,
dan fase produksi. Pakan yang baik mengandung gizi yang dibutuhkan unggas, dan
senang memakannya (palatable). Kebutuhan zatzat makanan (gizi) unggas berbeda sesuai
dengan jenis unggas, bangsa, umur, fase produksi, dan jenis kelamin. Kebutuhan gizi
tersebut mencakup protein, asam amino, energi, Ca, dan P serta kadang-kadang
dicantumkan untuk tingkat konsumsi pakan/ekor/hari. Dalam literatur ditemukan estimasi
pertambahan bobot badan, konsumsi pakan serta efisiensi penggunaan pakan untuk
unggas yang diekspresikan ke dalam Feed Conversion Ratio (FCR). Kebutuhan vitamin
dan mineral lainnya umumnya sudah terpenuhi dengan mencampurkan premix (campuran
berbagai vitamin dan mineral) ke dalam campuran pakan. Berkenaan dengan hal tersebut
maka buku teks ini berusaha menyajikan informasi tentang kebutuhan gizi untuk seluruh
unggas yaitu: ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik petelur, itik pedaging
dan burung puyuh. Ternak unggas dapat tumbuh cepat dan besar, bertelur dan
menghasilkan anak yang banyak dan sehat membutuhkan pakan yang mengandung unsur-
unsur protein, energi, vitamin, mineral, air, dan lainnya.

E.1.Protein.
Protein adalah polimer dari asam amino yang terdiri dari satu atau dua rantai polipeptida.
Ditemukan sebanyak 22 jenis asam amino di dalam daging unggas sehingga untuk
pertumbuhan dan produksi yang baik, ke-22 jenis asam amino tersebut harus tersedia. Dari
22 asam amino tersebut, 12 jenis tidak dapat disintesis di dalam tubuh unggas sehingga
harus disediakan di dalam pakan. Asam amino tersebut dikelompokkan menjadi asam
amino esensial. Sisanya disintesis dan dikelompokkan menjadi asam amino non-esensial.
Protein dalam pakan yang dikonsumsi unggas akan dicerna oleh pepsin di dalam
proventriculus dan gizzard, dan enzim proteolitik (tripsin dan chimotripsin) di dalam usus
halus yang menghasilkan peptida dan asam amino. Peptida dan asam amino akan diserap
oleh sel mukosa usus halus unggas. Asam amino di dalam protein dibutuhkan ternak
unggas untuk pembentukan sel, mengganti sel mati, membentuk jaringan tubuh seperti
daging, kulit, telur, embrio dan bulu. Unggas yang tidak diberi makan protein akan tetap
kecil dan tumbuh lambat atau tidak bisa bertambah besar. Disamping itu, protein juga
dibutuhkan untuk produksi telur dan produksi sperma unggas jantan. Dengan demikian
unggas yang tidak diberi protein akan tumbuh lambat, produksi telur sedikit, jarang mau
kawin, daya tunas dan daya tetas juga rendah, dan akan menghasilkan anak sedikit dan
kurang bermutu. Protein yang dimakan oleh ternak unggas akan dicerna dengan bantuan
enzim menjadi berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh unggas. Asam amino yang
sering kurang dalam campuran pakan unggas adalah asam amino metionin dan lisin
(kadang-kadang asam amino treonin). Kebutuhan protein dan asam amino untuk unggas
sering dibuat dalam persen (%) atau g/ekor/hari. Sumber protein adalah: tepung ikan,
tepung udang, tepung daging dan tulang, tepung daging unggas, tepung darah, bungkil
kedelai, kedelai masak, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, daging keong, corn gluten
meal, rapeseed meal, canola meal, dan dried distilled grains and solubles.

E.2.Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan bagian terbesar (40 – 70%) dari pakan ternak. Karbohidrat dibagi
ke dalam dua kelompok yaitu: karbohidrat yang tidak dapat dicerna unggas terutama serat:
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Karbohidrat yang dapat dicerna unggas yaitu
polisakarida-pati, disakarida dan monosakarida. Karbohidrat yang dapat dicerna unggas
akan dihidrolisis enzim amilase, dan glukosidase menjadi glukosa yang dapat diserap dari
saluran pencernaan unggas sebagai sumber utama energi ternak unggas. Pati dibutuhkan
oleh unggas sebagai sumber energi utama. Energi adalah gizi yang dibutuhkan unggas
untuk hidup, berdiri, berjalan, makan, tidur, kawin dan untuk setiap kegiatan aktivitas
unggas. Selain dari karbohidrat, energi juga dapat diperoleh dari lemak atau minyak. Jika
energi dari karbohidrat dan lemak pakan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
unggas maka protein dalam makanan dapat dijadikan sebagai sumber energi walaupun
tidak efisien karena protein sebaiknya digunakan sebagai sumber asam amino untuk
pembentukan sel dan jaringan tubuh. Kebutuhan energi untuk unggas dinyatakan dalam
kilo kalori energi metabolis/kg pakan (kkal EM/kg) atau dapat dihitung menjadi kilo
kalori/ekor/hari. Sumber karbohidrat: jagung, sorgum, gandum, menir, ubi kayu, ubi jalar,
dedak, polar, sagu dan molases.

E.3.Lemak dan minyak.


Lemak menjadi beku dan minyak cair pada suhu ruangan. Secara umum lemak diartikan
dari minyak hewan seperti minyak sapi, dan minyak berasal dari minyak tanaman seperti
minyak kelapa, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak kelapa sawit (juga minyak ikan
bukan lemak ikan). Lemak dan minyak yang dikonsumsi unggas akan dipecah oleh enzim
lipase ke dalam asam lemak. Lemak dibutuhkan untuk produksi telur, lapisan lemak
diantara daging dan sebagai sumber energi kebutuhan aktivitas unggas. Unggas
mengandung lemak di bawah kulit dan di sekitar rongga perut. Lemak tersebut dapat
dibentuk unggas dalam tubuhnya dengan memakan pakan yang mengandung lemak atau
karbohidrat. Akan tetapi daging unggas yang mengandung lemak terlalu banyak, kurang
disukai karena porsi dagingnya berkurang. Unggas yang tidak makan lemak akan
terganggu pertumbuhannya, dapat menurunkan ukuran telur dan menurunkan reproduksi
pejantan. Pakan yang mengandung lemak/minyak akan dicerna di dalam saluran
pencernaan unggas menjadi asam-asam lemak seperti asam lemak linoleat, linolenat
termasuk Omega 3 (EPA dan DHA). Kebutuhan lemak untuk unggas sering dinyatakan
dalam bentuk persen (%)/kg pakan dan dapat dihitung menjadi g/ekor/hari. Sumber lemak
utama: minyak sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, minyak jagung, minyak ikan, dan
lemak hewan.
C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!
MODUL 9

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN Cibogo


Mata Pelajaran : Agribisnis Pakan Ternak Unggas
Kelas/Kompetensi Keahlian : XII /Agribisnis Ternak Unggas
Semester : V / Lima
Nama Guru : Ilham Fadilah,.S.Pt

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa memahami tentang pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi pakan ternak
unggas.
2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan pemasaran hasil produksi pakan ternak unggas.

B. Materi Pembelajaran :
Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun
untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak, daging) serta tenaga
bagi ternak dewasa. Kebutuhan pakan dari tiap-tiap ternak berbeda-beda sesuai dengan jenis,
umur, bobot badan, keadaan lingkungan dan kondisi fisiologis ternak. Kebutuhan zat
makanan unggas didasarkan pada kebutuhan enegi metabolisme(EM) dalam kkal/kg dan
Protein kasar (PK) dalam %. Kebutuhan tersebut sangat bervariasi sesuai periode
pemeliharaan unggas tersebut.
Jenis Pakan ternak unggas pedaging dibedakan menurut umur, jenis ternak, dan
kebutuhannya. Setiap umur ayam berbeda pula tingkat kebutuhan nutrisinya. Pemberian
pakan ayam di sini dibedakan berdasarkan jenis pakan menurut umur menjadi 2 (dua) fase
yaitu: fase starter (umur 0-4 minggu) fase finisher (umur 4-6 minggu). Kualitas dan
kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut: kualitas atau kandungan zat gizi pakan
fase strater terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%,
Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal kualitas atau kandungan zat gizi pakan fase
finisher terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%,
Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. Pakan ternak unggas petelur dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Starter feed yaitu pakan yang diberikan untuk
amak ayam umur 6 atau 7 minggu. b. Grower feed yaitu pakan yang diberikan untuk anak
ayam umur > 7 minggu sampai the point of lay (produksi 5 - 10%). Penggantian dari pakan
starter harus secara bertahap. c. Layer feed atau pakan layer yaitu pakan yang diberikan dari
the point of lay sampai akhir periode produksi. Penggantian pakan layer dari pakan grower
harus secara bertahap. Pakan layer dapat dibagai atas 3 jenis yaitu : 1) Pakan complete, yaitu
pakan yang mengandung zat nutrisi yang lengkap, sehingga tidak perlu tambahan bahan
pakan. 2) Pakan “high energi”, yaitu pakan yang mengandung energi tinggi, diberikan pada
ayam petelur yang sangat rendah “feed intake”, dan pada suhu lingkungan yang tinggi. 3)
Pakan “low calsium”, yaitu pakan yang mengandung zat nutrisi yang cukup tetapi
kandungan calsiumnya rendah, sehingga harus ditambahkan bahan pakan dalam bentuk
oyster shells atau limestone or ground bones.

Ransum adalah campuran dua atau lebih bahan makanan yang memiliki keserasian gizi dan
diberikan pada ternak selama 24 jam tanpa menimbulkan efek pathologis. Ruminansia
secara alamiah memiliki kemampuan mencerna ransum dengan kualitas rendah, melalui
bantuan mikroba yang terdapat dalam alat pencernaan, ransum tersebut mampu disintesis
untuk menghasilkan bahan makanan bagi induk semangnya dengan kualitas yang baik.
Namun demikian, ransum yang diberikan untuk usaha penggemukan ruminansia, sebaiknya
dipilih dan disusun dari bahan-bahan makanan berkualitas baik dan diberikan dalam jumlah
yang mencukupi kebutuhan hidup pokok dan produksi. Syarat-syarat ransum yang dapat
diberikan pada ternak, antara lain : 1. Sesuai dengan kebutuhan yang menunjang
penggemukan 2. Mudah diperoleh dengan harga yang murah 3. Memiliki nilai palatabilitas
yang tinggi (palatable) 4. Mengandung gizi yang lengkap 5. Memiliki nilai kecernaan yang
tinggi. Kelima syarat tersebut mutlak harus dapat dipenuhi untuk menghasilkan produk yang
maksimum, kekurangan salah satu atau lebih dari persyaratan tersebut akan berpengaruh
terhadap program penggemukan, sehingga hasil maksimum yang diharapkan tidak akan
dicapai. Secara umum ransum untuk ruminansia terdiri atas dua kelompok bahan makanan,
yaitu hijauan dan konsentrat

C. Penilaian / Tugas :
Mohon untuk membuat resume/rangkuman dari materi tersebut!

Anda mungkin juga menyukai