Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA DAN PENDIDIKAN DALAM SUDUT PANDANG FILSAFAT

PENDIDIKAN ISLAM: LITERATURE REVIEW

ABSTRACT

Humans as creatures created by God have the characteristics and potentials given by God.
With the potential that humans have, will provide progress and goodness for themselves
and others. Humans are equipped with reason that can be used to think, because humans
are perfect creatures. Humans are appointed as caliphs on earth in order to be able to
manage the wealth on earth and knowledge. This study aims to describe the extent to
which the position and benefits of humans are seen from the philosophy of Islamic
education.
The method used in this study is a literature review study, using literature data obtained
from scientific journal references. The results of literature review research, God gives
humans the potential in the form of senses and reason to think that other creatures of God
do not have. This potential is the basis for humans to carry out the task of being a caliph
with the destiny attached to it. Humans have reason and mind that can be useful for
conducting studies and producing a new theory in advancing education.

ABSTRAK

Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan memiliki karakteristik serta potensi yang
diberikan tuhan. Dengan potensi yang dimiliki manusia akan memberikan kemajuan dan
kebaikan bagi diri manusia itu sendiri dan orang lain. Manusia dibekali oleh akal yang
dapat dipergunakan untuk berpikir, karena manusia adalah mahluk sempurna. Manusia
ditunjuk sebagai khalifah di bumi agar mampu mengelola kekayaan yang ada di bumi
beserta ilmu. Penelitian ini bertujuan ingin memaparkan sejauh apa kedudukan dan
manfaat manusia dilihat dari filsafat Pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi literatur review, dengan menggunakan data literatur yang
diperoleh dari referensi jurnal ilmiah. Hasil penelitian literature review, Tuhan
memberikan manusia potensi berupa indera dan akal untuk berpikir yang tidak dimiliki
oleh mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Potensi tersebut merupakan dasar manusia untuk
mengemban tugas menjadi khalifah dengan disertai takdir yang melekat padanya.
Manusia memiliki akal dan pikiran yang dapat bermanfaat untuk melakukan kajian dan
menghasilkan sebuah teori baru dalam memajukan Pendidikan.

A. Pendahuluan antara jasad dan ruh. Unsur fisik


Tuhan menciptakan yang dimiliki manusia sangat
berbagai macam mahluk untuk beragam bentuknya, hal itu menjadi
mengisi bumi. Manusia adalah kekuasaan serta kebesaran yang
salah satu mahluk ciptaan tuhan dimiliki Tuhan. Tetapi sudah
yang tercipta dari dua unsur yakni, menjadi ketetapan Tuhan jika
unsur fisik dan psikis (ZuhdiAhmad et al., manusia merupakan mahluk yang
2021). Dari kedua unsur itulah maka paling sempurna. Manusia sebagai
manusia menjadi sesuatu yang utuh, mahluk yang mulia memiliki
tidak terpisah potensi sebagai anugrah dari Tuhan
yang tidak dimiliki mahluk lainnya Manusia dipersiapkan untuk
secara sempurna, manusia memiliki memperoleh banyak pengetahuan dan
potensi kecerdasan dan potensi tauhid keterampilan dengan perantara
(agama) (Asrori Achmad, 2020) . Dengan Pendidikan. Banyak sekali isu-isu dalam
potensi tauhid yang dimilikinya, manusia bidang Pendidikan dan perlu dikaji
diwajibkanuntuk beragama, meyakini secara mendalam serta diselesaikan
dan beribadah kepada Tuhan yang telah berdasarkan unsur-unsur islami dalam
menciptakannya. filsafat Pendidikan islam (Santoso M.
Tidak hanya manusia, Tuhan juga Abdul Fattah & Khoirudin Azaki, 2018).
menciptakan bumi untuk menjadi Berdasarkan pemaparan mengenai
tempat tinggal manusia. Bumi diciptakan manusia, filsafat, dan filsafat pendidikan
bukan sekedar menjadi tempat tinggal islam, penelitian ini memiliki tujuan
manusia melainkan tuhan menugaskan untuk menganalisis dan memaparkan
manusia untuk mampu berpikir siapa fungsi manusia dalam sebuah
yang menciptakannya dan menciptakan pendidikan dilihat dari pandangan
bumi sebagai tempat tinggalnya (Widow filsafat pendidikan islam. Literatur
Yudi Eko et al., 2021). review dipilih sebagai metodologi yang
Tugas itu hanya dapat dilakukan oleh digunakan dalam penelitian ini karena
manusia, karena hanyamanusia yang peneliti memperoleh data kajian dari
diberikan akal untuk mampu berpikir beberapa artikel jurnal yang terkait
sempurna. Selain diberikan akal manusia dengan subjek penelitian.dan mendapat
juga diutus sebagai khalifah atau pengakuan dari berbagai filsuf barat
pemimpin oleh Tuhan, dengan diberikan karena karya-karyanya yang fenomenal
kesempurnaan seperti indra (Abror Robby Habiba, 2020).
pendengaran, penglihatan, perasa, dan Filsafat Pendidikan islam memiliki
indera peraba untuk mampu mengolah karakteristik islami bersumber dari
alam yang telah disediakan Tuhan AlQuran dan Al-Hadist yang menjadi
dengan berbagai macam kekayaannya dasar fundamental untuk membuat
(Arifah Laily Nur, 2021). Kegiatan struktur Pendidikan secarasistematis
berfilsafat tidak dapat dipisahkan dari (Bariyah Siti Khoirul & Rizki Nur, 2022).
manusia,kegiatan berfilsafat seperti Pendidikan pada masa global saat ini
melakukan analisis, evaluasi, membuat bukan hanya mempersiapkan manusia
spekulasi dan integrasi hanya dapat untuk sebatas mampu menulis,
dilakukan oleh manusia (Rachlan Elly membaca dan berhitung, tetapi harus
Resly, 2019) . Banyak sekali cabang dari
mampu bertahan dalam masyarakat
ilmu filsafat, salah satunya adalah filsafat
serta menciptakan kedamaian dalam
Pendidikan islam yang telah
berkembang jauh di Eropa, filsuf-filsuf masyarakat (Al’Abri Khalaf Marhoun et
islam telah memiliki namayang berkibar al., 2022) . Manusia dipersiapkan untuk
seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, memperoleh banyak pengetahuan dan
Omar Khayyam sistematis (Bariyah Siti keterampilan dengan perantara
Khoirul & Rizki Nur, 2022) . Pendidikan Pendidikan. Banyak sekali isu-isu dalam
pada masa global saat ini bukan hanya bidang Pendidikan dan perlu dikaji
mempersiapkan manusia untuk sebatas secara mendalam serta diselesaikan
mampu menulis, membaca dan berdasarkan unsur-unsur islami dalam
berhitung, tetapi harus mampu bertahan filsafat Pendidikan islam (Santoso M.
dalam masyarakat serta menciptakan Abdul Fattah & Khoirudin Azaki,2018).
kedamaian dalam masyarakat (Al’Abri
Khalaf Marhoun et al., 2022) .
Berdasarkan pemaparan membantu untuk merumuskan filsafat
mengenaimanusia, filsafat, dan filsafat pendidikan yang tepat; filsafat
pendidikan islam, penelitian ini memiliki membicarakan persoalan secara
tujuan untuk menganalisis dan mendasar; filsafat manusia dapat
memaparkan fungsi manusia dalam menjawab berbagai pertanyaan
sebuah pendidikan dilihat dari mengenai pendidikan (Mukit, 2020).
pandangan filsafat pendidikan islam.
Literatur review dipilih sebagai 3. Filsafat Pendidikan Islam
metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini karena peneliti Pendidikan memiliki peranan yang amat
memperoleh data kajian dari beberapa berarti bagi perkembangan suatu
artikel jurnal yang terkait dengan subjek bangsa, menjadi jembatan dalam
penelitian. mengaktualisasikan pesan-pesan
konstitusi dan menjadi salah satu sarana
dalam membangun watak bangsa
B. Landasan Teori (Nation Character Building) (Buto &
1. Manusia dalam Sudut Pandang Hafifuddin,Apa yang menjadikan
Pendidikan Islam kemuliaan manusia adalah fitrah (tabiat
Dalam sudut pandang islam, manusia yang suci atau yang baik dan khusus
adalah makhluk yang kedudukannya diciptakan bagi manusia sebagai potensi
paling mulia. (Albina & Aziz, 2021; Mukit, utama), akal, jasad, dan ruh yang saling
2020) melengkapi dan Allah SWT. anugerahkan
kepadanya. Betapa mulianya manusia,
hingga dari segi penciptaan sampai
2. Filsafat masa-masa kehidupannya pun melalui
proses perkembangan yang sangat unik.
Secara terminology, filsafat dapat (Ilyas, 2019) menyatakan bahwa dalam
ditafsirkan sebagai cinta kepada ilmu. pendidikan islam, fase perkembangan
Filsafat berasal dari kata philo dan yang dilewati manusia dijelaskan secara
Sophia, yang secara berurutan memiliki runut, meliputi: pendidikan islam masa
arti sebagai ilmu atau hikmah. prenatal (Tarbiyah Qabl al-Wiladah);
Berdasarkan kajian histori, filsafat fase pemilihan jodoh; fase pernikahan;
merupakan induk dari berbagai jenis fase kehamilan; pendidikan islam masa
ilmu pengetahuan yang berkembangan pascanatal (Tarbiyah Ba’da al-Wiladah);
dari zaman Yunani kuno hingga zaman fase manusia usia lanjut
modern saat ini (Adnan, 2019; Fithriani, agama.Keberadaan akal dan perasaan
2010). Dalam mengembangkan konsep- tentu harus dimanfaatkan dengan sebaik
konsep pendidikan, maka penting untuk mungkin. Sebagaimana firman Allah
mempelajari filsafat manusia dan filsafat SWT. dalam Q.S. Al A’rof ayat 56-68 yang
pendidikan. Terdapat enam landasan artinya, “dan janganlah kamu berbuat
dasar mengenai hubungan antara kerusakan di bumi setelah (diciptakan)
memahami dan mendalami filsafat dengan baik ...” Berdasarkan firman
manusia dengan pendidikan: objek tersebut, maka sebagai manusia perlu
pendidikan adalah manusia; pemikiran bagi kita untuk menjalani kehidupan ini
mengenai manusia merupakan titik tolak dengan sebaik mungkin dengan cara
dalam merumuskan berbagai aspek- belajar memperbaiki diri setiap saat
aspek pendidikan; kajian mengenai sesuai ilmu-ilmu yang telah Allah SWT.
manusia melahirkan bermacam konsep tuangkan dalam firman-Nya dan
yang salah satunya adalah konsep merefleksikan diri atas apa yang telah
pendidikan islam; filsafat manusia
dilakukan (Albina & Aziz, 2021) 2019). sumber metadata dapat dilakukan
Ilmu menjadi pelita bagi manusia dari analisis serta evaluasi kesamaan subjek
kegelapan dan ketertinggalan akan penelitian yang akan dilakukan (Rowley
nilaidan norma yang berlaku. (Adnan, & Slack, 2004). Sumber data digital yang
2019) menyatakan bahwa digunakan untuk memperoleh data
konsepmanusia dalam pandangan acuan artikel jurnal diantaranya, google
filsafat pendidikan islam meliputi, al- scholar, Garuda dan Open Knowledge
Basyar, al-Insan, dan al-Naas. Konsep al- Map. Penggunaan keyword juga
Basyar cenderung pada konsep manusia digunakan dalam mencari data artikel
yang dapat dipahami bahwa manusia jurnal pada database digital. Keyword
merupakan makhluk yang memiliki ditentukan sesuai dengan
segala sifat kemanusiaan yang terbatas, variableyangdipakai dalam penelitian,
seperti makan, minum, keamanan, seperti: Filsafat Pendidikan islam, filsafat
kebahagiaan, dan lain sebagainya. manusia, manusia dalam filsafat
Konsep al-Insan memahami bahwa Pendidikan islam, humans philosophy,
manusia pada dasarnya memiliki potensi Islamic educations philoshophy, humans
yang positif untuk tumbuh serta and Islamic education philosophy,
berkembang secara fisik maupun mental humans and educations. Proses
spritual. Konsep al-Naas dihubungkan selanjutnya artikel jurnal yang sudah
dengan fungsi manusia sebagai makhluk diperoleh dari berbagai database digital,
sosial. Manusia diciptakan sebagai dilakukan penyisiran berdasarkan
makhluk bermasyarakat yang berawal kesesuaian dengan tujuan penelitian.
dari pasangan laki-laki dan wanita Jurnal yang sesuai dengan tujuan
kemudian berkembang menjadi suku penelitian akan dilakukan analisis
dan bangsa untuk saling kenal mengenal mendalam, untuk melihat persamaan
“berinteraksi”. Implikasi filsafat dengan tujuan penelitian.
pendidikan islam di antaranya: pendidik
mestinya senantiasa mengutamakan D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
penanaman moral dalam proses transfer
pengetahuan; orang tua perlu menyadari
tugas, peranan, dan tanggung jawabnya Pendidikan tidak dapat
sebagai orang tua, sehingga anak tetap dipisahkan dengan campur tangan
menyadari fitrahnya; pemerintah harus manusia. Jauhsebelum tehnologi
menekankan kurikulum yang berkembang pesat seperti saat ini,
mengutamakan penanaman nilai moral manusia secara tradisional menata dan
dan akhlak, sehingga kesadaran akan meramu sebuah Pendidikan (Mohd Noor
fitrah manusia lebih meningkat yang et al., 2022)17. Era modernisasi saat ini,
tentunya akan bermuara pada Pendidikan, manusia dan teknologi
kehidupan madani (Rosdiana & menjadi satu kesatuan yang utuh dan
Muzakkir, 2019) . saling menunjang. Pendidikan &
teknologi tidak bisa berjalan tanpa
C. Metode Penelitian manusia, sedangkan manusia tidak akan
Literatur review adalah salah satu berkembang tanpa Pendidikan dan
metode penelitian yang dapat digunakan teknologi. Selanjutnya kita akan
dengan cara mencari sumber data baik membahas lebih rinci mengenai manusia
berupa buku dan artikel jurnal yang dan filsafat pendidikan islam.
memiliki kesamaan dalam bidang subjek
kajian. Data yang diperoleh dari berbagai
1. Hakikat dan kedudukan manusia baik laki-laki maupun
manusia perempuan dilihat perkembangan
secara biologis), Al-insan (merujuk
Sebagaimana Firman Tuhan bahwa kepada aspek mental yang dimiliki
manusia adalah mahluk ciptaan tuhan manusia lebih kepada rasa asih), Al-nas
yang diciptakan dari saripati (tanah), (merujuk kepada aspek kemampuan
yang dijadikan air mani dan berkembang manusia untuk bersosialisasi,
dalam Rahim. Tuhan melengkapi berpasangan dan bermanfaat bagi
manusia dengan daging serta tulang manusia lain), Bani Adam (merujuk
belulang (berupa jasad) dan ruh(Fitriani, kepada keturunan, nabi Adam sebagai
2016). Manusia dijelaskan secara manusia pertama di bumi) (Nawangsih &
berulang sebagai mahluk ciptaan Tuhan Achmad, 2022) . Sejalan dengan
yang paling sempurna jika dibandingkan pendapat di atas, jika berbicara
dengan mahluk ciptaan tuhan yang mengenai manusia akan dijelaskan
lainnya. Bakal cikal manusia adalah janin Kembali bahwa kata al-basyar
yang hidup dalam Rahim seorang ibu. disebutkan 37 kali dalam Al-Quran yang
Setelah melewati masa hidup dalam berarti kepada kebutuhan fisik manusia
ahim, manusia lahir terdiri dua unsur baik laki-laki atau perempuan seperti
pokok yaitu materi dan immateri, makan, minum, Kesehatan, dan aspek
jasmani sebagai materi dan ruh sebagai biologis. Selanjutnya adalah al-nas
immateri (Pahrurrozi, 2017). Jasmani disebut 240 kali dalam Al-Quran yang
dan ruh akan saling melengkapi untuk berarti hubungan antara manusia yang
dapat memaksimalkan fungsinya. satu dengan yang lainnya, untuk
Jasmani akan maksimal menjalankan menyatakan manusia itu mahluk sosial
fungsinya jika ruh masih melekat (Nuryamin, 2017) . Mahluk ciptaan tuhan
bersamanya, jika ruh sudah terlepas dari yang dapat berpikir dengan akal serta
jasmani manusia maka jasmani sudah dapat melakukan segala aktifitas dengan
tidak dapat menjalankan fungsinya lagi. tubuhnya adalah manusia. Manusia
Pandangan Islam terhadap manusia dapat bertanggung jawab dan
didasari oleh teori fitrah, bahwa manusia memikirkan setiap rencana bahkan
setelah lahir ke bumi telah memiliki resiko yang akan diembannya di setiap
fitrah sebagai anugrah dari Tuhan. Setiap kegiatan atau peristiwa yang dialaminya
manusia juga sudah memiliki takdir dan (Gumati, 2020)23. Manusia dibekali oleh
rezeki yang dapat berubah sesuai potensi yang wajib dikembangkan untuk
dengan usaha manusia itu sendiri kemajuan manusia itu sendiri. Melalui
(Sulaiman, 2019). Berbeda dari aktifitas yang memiliki intensitas rutin
pendapat sebelumnya, yang mengangkat bersentuhan dengan manusia lain dan
mengenai manusia lebih kepada aspek alam, dapat dijadikan kesempatan untuk
jasmani danrohani. Karena mengembangkan potensi. Dalam islam
selainjasmani dan rohani, manusia manusia diciptakan untuk beribadah
terlahir sudah dengan takdir yang kepada Tuhan, menaati perintah dan
melekat padanya. Takdir Tuhan terdiri menjauhi laranganNya. Hanya manusia
atas takdir mutlak dan tidak mutlak. sebagai mahluk ciptaan tuhan yang
Takdir dengan sifat yang tidak mutlak paling sempurna dan mengemban tugas
dapat dirubah bergantung kepada usaha sebagai khalifah yang memiliki arti
dari manusia itu sendiri. Manusia sudah pemimpin di bumi (Tanjung Muaz, 2019)
memiliki hakikat dalam Al-Quran, .Seperti pendapat sebelumnya, bahwa
terdapat lima sebutan diantaranya: Al- manusia memiliki potensi yang dapat
basyar (merujuk kepada aspek lahiriyah menjadi modal menjadi seorang
khalifah. Manusia sebagai khalifah di sam’u (alat pendengaran), al-abshar (alat
bumi mengandung banyak arti, khalifah pengelihatan), al-‘aql (akal untuk
diartikan sebagai pemimpin, manusia perpikir) (Tanjung Muaz, 2019) . Semua
dengan potensinya bisa memimpin potensi tersebut sangat menunjang
dirinyasendiri,keluarganya,lingkungann untuk seorang manusia melakukan
ya, atau kelompok manusia yang lebih proses pembelajaran atau mendidik
luas lagi. manusia lainnya.Dengan lengkap dan
berfungsinya potensi tersebut,
2. Manusia dan Filsafat Pendidikan Pendidikan akan berkembang dalam
Islam Garapan manusia. Sedangkan
potemanusia jika dilihat dari fisafat
Proses Pendidikan terlahir Pendidikan islam dapat menunjang
karena adanya perkembangan perkembangan Pendidikan. Keahlian
kebudayaan yang memiliki keterkaitan yang dimiliki diantaranya berpikir
dengan manusia. Kebudayaan dirasakan ilmiah, pemikiran tentang moral,
dan membersamai manusia dari beragama, rasa dan karsa, serta mampu
generasi ke generasi. Manusia memiliki melakukan inovasi (Nawangsih &
hubungan dengan filsafat Pendidikan Achmad, 2022) . Keahlian-keahlian
islam, untuk menciptakan Pendidikan tersebut yang dibutuhkan untuk
yang humanis dan tanpa meninggalkan mengembangkan ilmu filsafat, bahkan
nilai-nilai religius atau ketuhanan sampai ke Pendidikan islam. Jika melihat
(Purwosaputro Supriyono & Sutono dari hubungan manusia dengan filsafat
Agus, 2021). Karena pada dasarnya ilmu Pendidikan islam, terdapat dalam ayat:
yang dimiliki manusia akan tepat “Hai orang-orang beriman apabila
penggunaannya jika dibarengi dengan dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-
landasan agama yang kuat. Ilmu dan lapanglah dalam majelis’, lapangkanlah
agama tidak dapat berdiri sendiri- niscaya Allah akan memberi kelapangan
sendiri, keduanya saling bersinergi. untukmu. Dan apabila dikatakan:
Tuhan membekali manusia dengan ‘Berdirilah kamu’, berdirilah, niscaya
potensi dan kelebihan yang tidak dimiliki Allah akan meninggikan orang-orang
oleh mahluk ciptaanya yang lain. Sesuai yang beriman di antaramu dan orang-
dengan fitrahnya manusia harus orang yang diberi ilmu pengetahuan
berkembang melatih potensinya beberapa derajat. Dan Allah Maha
dankelebihan yang dimiliknya dengan Mengetahui apa yang kamu kerjakan,”
belajar sepanjang hayat (Pahrurrozi, (QS. Al-Mujadalah [58]: 11). Kegiatan
2017) . Konsep belajar tidak selalu dalam Pendidikan harus terus berjalan tanpa
konteks formal di sekolah, belajar atau harus dibatasi usia muda maupun tua,
Pendidikan juga dapat diperoleh secara karena belajar sepanjang hayat atau long
informal. Belajar sepanjang hayat dapat life education (Fitriani, 2016) . Islam
diartikan secara sederhana dengan mewajibkan pemeluknya untuk mencari
belajar untuk lebih baik lagi dari hari ilmu dan nilai-nilai keislaman yang akan
kemarin tanpa mengulang kesalahan di menjadi nilai bagi manusia itu sendiri
hari yang lalu. Merujuk dari pendapat (Mukti et al., 2022) . Manusia akan
Pahrurrozi di atas, manusia dibekali memiliki nilai jika ia memiliki ilmu dan
potensi atau keahlian untuk dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki
dikembangkan. Potensi yang dimiliki manusia. Dengan ilmu pengetahuan, kita
manusia jika dilihat dalam Al-Quran dapat mengubah dunia menjadi lebih
adalah al-lams dan al-syum (yang berarti baik, lebih maju, dan tentunya akan
alat peraba dan alat penciuman), al- membuat sejahtera manusia.
Terdapat dalam hadist nabi Muhammad filsafat Pendidikan Islam jelas
SAW “Belajarlah kamu semua, dan memerlukan manusia sebagai pelaku
mengajarlah kamu semua, dan Pendidikan.Manusia memiliki akal dan
hormatilah guru-gurumu, serta berlaku pikiran yang dapat bermanfaat untuk
baiklah terhadap orang yang melakukan kajian dan menghasilkan
mengajarkanmu”. (HR.Tabrani) sebuah teori baru dalam memajukan
Setiap manusia adalah pendidik yang
Pendidikan. Untuk menyebarkan ilmu
mampu memberikan ilmu dan mendidik
diperlukan potensi berupa indera yang
minimal untuk dirinya sendiri,
keluarganya, dan orang-orang dimiliki oleh manusia, agar manusia lain
sekitarnya (Sulaiman, 2019). Sejalan yang sedang melakukan proses belajar
dengan hadist nabi Muhammad SAW di memahami ilmu dengan mudah. Makna
atas, bahwa kita diperintah untuk belajar manusia sebagai khalifah pun dapat
dan mengajar serta menghormati guru- terlihat dalam kegiatan pendidikan.
guru kita. Jika dimaknai akan sangat luas
sekali, setiap manusia akan mengajarkan
ilmu yang dimilikinya kepada
saudaranya dan lingkungannya serta
mereka akan saling menghormati. Ilmu
akan cepat berkembang dan dinikmati
serta dirasakan manfaatnya bagi
manusia.

E. Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa manusia memiliki keterkaitan
dengan filsafat Pendidikan islam.
Beberapa penelitian membahas
mengenai manusia dimulai dari proses
Tuhan menciptakan sampai kepada
hakikat dan peranan manusia. Manusia
diciptakan Tuhan dari saripati (tanah)
yang berkembang di dalam rahim dibalut
daging dan tulang, serta diberi ruh.
Tuhan memberikan manusia potensi
berupa indera dan akal untuk berpikir
yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan
Tuhan lainnya. Potensi tersebut
merupakan dasar manusia untuk
mengemban tugas menjadi khalifah
dengan disertai takdir yang melekat
padanya. Kaitan manusia dengan filsafat
Pendidikan islam adalah, potensi yang
dimiliki manusia sebagai pemberian
Tuhan dapat dipergunakan sebagai alat
untuk proses Pendidikan. Proses dalam
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.47766/itqan.v10i
2.519
Abror Robby Habiba. (2020). Fithriani. (2010). Pandangan Filasafat
The History and Contribution of Pendidikan Islam terhadap
Philosophy in Islamic Thought. Buletin Manusia, Masyarakat, dan
Al-Turas, 26(2), 317–334. Linkungan. Jurnal Intelektualita,
Adnan, M. (2019). Konsep Manusia 4(2), 47–65.
dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Fitriani. (2016). PANDANGAN
Islam. Jurnal Kependidikan, 7(2), 264– FILSAFAT PENDIDIKAN
273. ISLAM TERHADAP MANUSIA,
Al’Abri Khalaf Marhoun, Ambusaidi MASYARAKAT DAN
Abdullah Khamis, & Alhadi Badriya LINGKUNGAN. Jurnal
Rashid. (2022). Promoting Global Intelektualita, 4(1).
Citizenship Education (GCED) in the https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.p
Sultanate of Oman: An Analysis of hp/intel/article/view/3943
National Policies. Sustainability, 14(12). Gumati, R. W. (2020). Pendidikan
Albina, M., & Aziz, M. (2021). Hakikat MANUSIA SEBAGAI SUBJEK
Manusia dalam Al-Quran dan DAN OBJEK PENDIDIKAN
Filsafat Pendidikan Islam. Edukasi (ANALISIS SEMANTIK
Islami: Jurnal Pendidikan Islam, MANUSIA DALAM FILSAFAT
10(02), 731–746. PENDIDIKAN ISLAM). Jurnal
https://doi.org/10.30868/ei.v11i01. Pendidikan Indonesia, 1(2).
2414 Ilyas, M. (2019). Fase Perkembangan
Arifah Laily Nur. (2021). Humans As Manusia dalam Pendidikan Islam.
Homo Intelectus In The Point Of AL-LIQO: Jurnal Pendidikan
View Of Al Qur’an. Akademika, Islam, 4(1), 1–14.
15(2). https://doi.org/10.46963/alliqo.v4i1
Asrori Achmad. (2020). Manusia dan .12
Agama. Riayah Jurnal Sosial Dan Mohd Noor, A. F., Shukor, K. A., Abd
Keagamaan, 5(2), 181–190. Nasir Musa, & Ahmad, B. J.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/in (2022). Amalan Kompetensi dan
dex.php/riayah/article/view/2810 Profesionalisme Pensyarah
Bariyah Siti Khoirul, & Rizki Nur. (2022). Pendidikan Islam Politeknik dalam
PENGARUH FILSAFAT Membantu Pengajaran dan
TERHADAP PENDIDIKAN Pembelajaran (PdP) Berkesa.
ISLAM. INSIS: International Jurnal Islam Dan Masyarakat
Seminar of Islamic Studies, 3(1), Kontemporari, 23(1), 17–26.
975–986. Mukit, A. (2020). Filsafat Manusia dan
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/i Implikasinya terhadap Rumusan
nsis/article/view/9717/pdf_365 Pendidikan Islam. Al-Irfan :
Buto, Z. A., & Hafifuddin, H. (2019). Journal of Arabic Literature and
Perkembangan Desentralisasi Islamic Studies, 3(2), 180–201.
Pendidikan Islam Dalam https://doi.org/10.36835/al
Meningkatkan Kualitas Sumber irfan.v3i2.4017
Daya Manusia Dan Pendidikan Mukti, A., Imron Rosadi, K., & Author, C.
Islam Di Daerah Kota (2022). FAKTOR YANG
Lhokseumawe. ITQAN : Jurnal MEMPENGARUHI
Ilmu-Ilmu Kependidikan, 10(2), PENDIDIKAN ISLAM: SISTEM
13–28. BERFIKIR KEBENARAN,
PENGETAHUAN, NILAI DAN Islam Dan Keguruan), 1(2), 96– 109.
MORALITAS (LITERATURE https://doi.org/10.56324/al-
REVIEW MANAJMEN musannif.v1i2.30
PENDIDIKAN ISLAM). JIHHP Rowley, J., & Slack, F. (2004). Conducting
Jurnal Hokum Humaniora DanPolitik, a literature review. Management
2(1). Research News.
Santoso M. Abdul Fattah, & Khoirudin
https://doi.org/10.38035/jihhp.v2i1 Azaki. (2018). Tipologi Filsafat
Nawangsih, E., & Achmad, G. H. (2022). Pendidikan Islam: Kajian Konsep
Hakikat Manusia dalam Konteks Manusia dan Tujuan Pendidikan
Pendidikan Islam. EDUKATIF : Berbasis Filsafat Islam Klasik.
JURNAL ILMU PENDIDIKAN, Afkaruna, 14(1), 75–100.
4(2), 3034–3044. Sulaiman. (2019). HAKIKAT MANUSIA
https://doi.org/10.31004/edukatif.v SEBAGAI PENDIDIK DALAM
4i2.2650 PERSPEKTIF FILSAFAT
Nuryamin. (2017). KEDUDUKAN PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal
MANUSIA DI DUNIA Auladuna, 1(1).
(PERSPEKTIF FILSAFAT https://doi.org/DOI:
PENDIDIKAN ISLAM). Al https://doi.org/10.36835/au.v1i1.16
Ta’dib: Jurnal Kajian Ilmu 5
Kependidikan, 10(1). Tanjung Muaz. (2019). Konsep Manusia
https://doi.org/DOI: Dalam Perspektif Filsafat
10.31332/atdb.v10i1.556 Pendidikan Islam. AN NADWAH,
Pahrurrozi. (2017). Manusia dan Potensi 25(1).
Pendidikannya Perspektif Filsafat Widow Yudi Eko, Syar’i Ahmad, &
Pendidikan Islam. EL- Muslim. (2021). Manusia dan
HIKMAH:Jurnal Kajian Dan Pendidikan dalam Perspektif Islam.
Penelitian Pendidikan Islam, 11(2). MAKSIMA Jurnal Teknologi
Purwosaputro Supriyono, & Sutono Pendidikan Dan Pengajaran, 1(1),
Agus. 43–48.
(2021). Filsafat Manusia sebagai Zuhdi Ahmad, Firman Firman, & Riska
Landasan Pendidikan Humanis. Ahmad. (2021). The importance of
Jurnal Ilmiah CIVIS, 10(1). education for humans.
Rachlan Elly Resly. (2019). FILSAFAT SCHOULID: Indonesian Journal of
DALAM MANAJEMEN School Counseling, 6(1), 22–34.
PENDIDIKAN. Media Nusantara
Jurnal Ilmiah Universitas Islam
Nusantara, 16(1), 123–138.
http://ojs.uninus.ac.id/index.php/M
ediaNusantara/article/view/687
Rosdiana, R., & Muzakkir, M. (2019).
Fitrah Perspektif Hadis dan
Implikasinya terhadap Konsep
Pendidikan Islam Mengenai
Perkembangan Manusia. Al-
Musannif: Journal of Islamic
Education and Teacher Training
(Al-Musannif: Jurnal Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai