Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR MAGANG

MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA


DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN

DIGITALISASI PETA BIDANG TANAH MENGGUNAKAN AUTOCAD

OLEH:
NANDA ARIANI TAMPUBOLON
180407042

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR MAGANG


MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN
Tahun Akademik: 2021/2022 Semester 8
Tanggal: 07 Februari s/d 16 Juni 2022

OLEH:
NANDA ARIANI TAMPUBOLON
180407042

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Magang Pembimbing Lapangan

Yasmine Anggia Sari, S.Si., M.T. Anzar Abidin Nadjpa, S.ST.


NIP. 198910232020122013 NIP. 198410052005021002

Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Zaid Perdana, S.T., M.T., Ph.D.


NIP. 197805172005011004

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan Magang MBKM Mitra USU di Kantor Pertanahan Kota Medan, Sumatera
Utara. Magang MBKM adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di
luar kelas perkuliahan. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja di
industri/dunia profesi nyata selama 1 semester. Dengan pembelajaran langsung di tempat kerja
mitra magang, mahasiswa akan mendapatkan hardskill maupun softskill yang akan menyiapkan
mahasiswa agar lebih mantap untuk memasuki dunia kerja dan karirnya.

Dengan tersusunnya laporan akhir kegiatan Magang dengan judul “Digitasi Peta Bidang Tanah
Menggunakan AutoCAD”, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan dalam rangka menyelesaikan program magang ini, antara
lain:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan program magang dengan baik.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa selalu memberi semangat dan doa.
3. Bapak Zaid Perdana, S.T, M.T., Ph.D. selaku ketua prodi Teknik Lingkungan yang telah
memberikan kesempatan serta mendukung untuk mengikuti kegiatan magang MBKM Mitra
USU.
4. Ibu Yasmine Anggia Sari, S.Si., M.T. selaku dosen pembimbing magang yang telah
membimbing penulis dalam berjalannya kegiatan magang MBKM Mitra USU.
5. Bapak Djalil Yuliandi, S.SiT, M.H selaku Kepala Kantor Pertanahan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti magang MBKM Mitra USU.
6. Ibu Yayuk Supriaty, S.H., M.H selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan magang.
7. Bapak Anzar Abidin Nadjpa, S.ST. selaku kepala seksi Survei dan pemetaan yang telah
membimbing penulis selama magang.
8. Bang Putra Kiswanto yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar di tengah
kesibukannya hingga kegiatan selesai.
9. Seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kota Medan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

i
10. Rekan-rekan magang Seksi I Misy, Nurul, Hafiza, Ifti, Tasya, Krisnal dan Rifki dan Alfi yang
selalu memberi bantuan, motivasi dan dukungan selama kegiatan magang berlangsung.
11. Teman-teman stambuk 2018 Teknik Lingkungan yang telah memberi semangat kepada
penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan masukan demi pengembangan keilmuan serta wawasan penulis. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Medan, 21 Juni 2022

Nanda Tampubolon

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2. Tujuan Magang ...........................................................................................................1
1.3. Manfaat ........................................................................................................................ 2
1.1.1. Manfaat Untuk Universitas Sumatera Utara (USU) ............................................2
1.1.2. Manfaat Untuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) ............................................2
1.1.3. Manfaat Untuk Mahasiswa ..................................................................................3
1.4. Batasan Masalah .........................................................................................................3
1.5. Jadwal dan Kegiatan Magang ....................................................................................3

BAB II PROFIL INTANSI PEMERINTAHAN ................................................................ 4


2.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional (BPN) .................................................................4
2.2. Struktur Organisasi .........................................................................................................6
2.2.1. Deskripsi Jabatan ..................................................................................................6
2.3. Visi dan Misi Badan Pertanahan Nasional (BPN) ........................................................ 9
2.4. Kegiatan Badan Pertanahan Nasional (BPN) ................................................................ 10
BAB III PELAKSANAAN MAGANG ................................................................................12
3.1. Posisi Kegiatan Magang ................................................................................................ 12
3.1.1. Mendigitalisasi Peta Setiap Hari dengan Autocad ................................................12
3.1.2. Melakukan Pengukuran di Lapangan ....................................................................13
3.1.3. Melakukan Pengisian Data Surat Ukur ..................................................................14
3.2. Metodologi Penyelesaian Tugas ..................................................................................... 15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................19
BAB V REFLEKSI DIRI ......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................21

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 BPN Kota Medan ..................................................................................................... 5
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional..................................................... 6
Gambar 3.1 Contoh Peta kelurahan yang belum digitalisasi ....................................................... 12
Gambar 3.2 Peta kelurahan yang sudah digitalisasi dengan Autocad .......................................... 13
Gambar 3.3 Pengukuran asset PTPN III ...................................................................................... 14
Gambar 3.4 Penunjukan batas tanah oleh pihak PTPN III ........................................................... 14
Gambar 3.5 Contoh data surat ukur ............................................................................................. 14
Gambar 3.6 Proses login GeoKKP ............................................................................................... 15
Gambar 3.7 Pengambilan citra dengan gettile ............................................................................. 15
Gambar 3.8 Digitalisasi PBT menggunakan citra satelit ............................................................. 16
Gambar 3.9 NIB bidang tanah di Autocad ................................................................................... 16
Gambar 3.10 Pengukuran asset PTPN III .................................................................................... 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Digitalisasi Peta Bidang Tanah .................................................................................... 17


Tabel 3.2 Kegiatan Lapangan....................................................................................................... 18

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah program yang dicetuskan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk memotivasi serta mendorong
mahasiswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Melalui gebrakan baru tersebut, program
Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah dan
program yang mereka minati. Bentukbentuk dari program MBKM adalah Pertukaran Mahasiswa
Merdeka, Indonesian International Student Mobility Awards, Kampus Mengajar, Membangun
Desa (KKN Tematik), Pejuang Muda Kampus Merdeka, Magang dan Studi Independen
Bersertifikat, Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian dan Wirausaha.

Badan Pertanahan Nasioanal merupakan Badan pemerintahan yang mengatur dan mengurusi
berbagai permasalahan, sengketa, setifikat tanah, dan memastikan penguatan hak-hak rakyat atas
tanah mereka. Presiden Joko Widodo sendiri sudah menegaskan bahwa sertifikat tanah penting
sekali dimiliki setiap pemilik tanah karena dianggap sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang
dimiliki. BPN Kota Medan sebagai salah instansi pemerintahan yang mengadakan program
magang bersertifikat dengan kerja sama antar Universitas Sumatera Utara (USU), dimana penulis
ditempatkan di Seksi Survei dan Pemetaan.

Dengan diadakannya program ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keahlian yang
didapatkan selama program magang berlangsung serta menjadi sumber daya manusia yang siap
bersaing dalam dunia industri. Mahasiswa sebagai salah satu asset sumber daya manusia di dunia
kerja harus bisa menyesuaikan dan mengembangkan diri mereka terhadap lingkungan yang akan
dihadapi dengan cara membekali diri melalui Program Magang Bersertifikat (MBKM) agar bisa
menyesuaikan dengan keterampilan dunia kerja nantinya.

1.2. Tujuan Magang


Program Magang ini dilaksanakan selama 1-2 semester yang akan memberikan pengalaman yang
cukup kepada mahasiswa dalam mengenal dunia kerja. Selama magang mahasiswa tentu akan
mendapatkan Hard skills (keterampilan complex problem solving, analytical skills), maupun Soft
Skills (etika profesi, komunikasi, kerjasama). Di samping itu, pihak industri akan berpeluang
memperoleh input informasi calon tenaga kerja yang sesuai kebutuhan, sehingga untuk perekrutan

1
tenaga kerja dapat menghemat waktu dan meminimalisir biaya training awal karyawan/pegawai
baru. (Buku Panduan Magang Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan 2021, 2021:5)
Adapun tujuan dari dilaksanakannya Program Magang dengan mitra kerja adalah sebagai berikut:
1. Salah satu upaya percepatan keterserapan alumni pada pasar kerja, sehingga terjadi kerjasama
yang laing menguntungkan, dimana pihak industry akan memperoleh input calon tenaga kerja
yang sesuai kebutuhan, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal.
2. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih percaya diri dalam memasuki
dunia kerja dan karirnya.
3. Memperoleh masukan serta umpan balik (feedback) kepada pihak prodi dalam penyesuaian
kurikulum dalam tuntutan dunia kerja.
4. Permasalahan industry akan megalir ke perguruan tinggi sehingga memperbaharui bahan ajar
dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan semakin relevan.
5. Mahasiswa akan belajar memecahkan permasalahan nyata di dunia kerja
6. Kegiatan magang dapat diintegrasikan dengan tugas akhir (skripsi) jika dalam pelaksanaan
magang tersebut terdapat aspek penelitian, perancangan, dan pengembangan.

1.3. Manfaat Magang


1.3.1. Manfaat Untuk USU
Adapun manfaat yang didapatkan oleh perguruan tinggi dari dilaksanakannya Program Magang
adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan magang ini dapat meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi dan mitra magang.
2. Kegiatan magang ini dapat memberikan ide-ide yang dapat digunakan sebagai pedoman belajar
bagi universitas.
3. Perguruan tinggi akan lebih dikenal di dunia industry
4. Merupakan salah satu cara untuk berinteraksi dan tindak lanjut dengan mitra magang.

1.3.2. Manfaat Untuk Mitra Magang


Adappun manfaat yang bisa didapatkan oleh BPN Kota Medan dari dilaksanakannya Program
Magang adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh tenaga kerja yang diharapkan dapat berperan serta dalam pelaksanaan pekerjaan
dan pemecahan permasalahan yang ada.
2. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan, baik dalam bentuk pengenalan inovasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh oleh mahasiswa dari perguruan tingginya.

2
3. Mitra lembaga/industri akan mendapatkan kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja baru,
mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan peserta magang yang telah mengenal tempat kerja
tersebut akan siap dan percaya diri dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.

1.3.3. Manfaat Untuk Mahasiswa


Adapun manfaat yang didapat oleh mahasiswa dari dilaksanakannya Program Magang dengan
mitra adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja yang lebih cepat dan professional.
2. Memperoleh pengalaman kerja yang menjadi nilai tambah bagi mahasiswa.
3. Mahasiswa memperoleh gambaran nyata mengenai lingkungan kerja, mulai dari tingkat bawah
sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.
4. Mahasiswa dapat menggunakan magang bersertifikat sebagai pengganti mata kuliah.

1.4. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang penulis bahas dari kegiatan magang di Badan Pertanahan Nasional
Kota Medan yaitu:
1. Pembagian kerja selama magang ditempatkan pada Seksi Survei dan Pemetaan yang dibimbing
langsung oleh Kepala Seksi dan Staff Survei dan Pemetaan.
2. Kumpulan kegiatan-kegiatan harian yang dilakukan selama magang yang diarahkan langsung
oleh Staff Seksi Survei dan Pemetaan.

1.5. Jadwal dan Kegiatan Magang


Jadwal kegiatan pelaksanaan magang yaitu selama 1 semester terhitung mulai tanggal 07 Februari
2022 s/d 17 Juni 2022 dengan jam dan hari mengikuti waktu operasional kantor yaitu:
• Senin – Jumat jam 08.00-17.00 WIB
• Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB
Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu kegiatan magang mengikuti arahan dan
bimbingan dari Kepala Seksi Survei dan Pemetaan selaku pembimbing lapangan di Badan
Pertanahan Nasional.

3
BAB II
PROFIL MITRA MAGANG

2.1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional


Bodi Harsono membedakan pengertian agraria dan tiga perspektif yakni agraria dalam arti umum,
Administrasi dan pengertian agrarian berdasarkan Undang-undang Pokok Agraria. Dalam
perspektif umum, agrarian berasal dari bahasa latin ager yang berarti tanah atau sebidang tanah.
Di Indonesia sebutan agrarian di lingkungan Administrasi Pemerintahan dipakai dalam arti tanah,
baik tanag pertanian maupun non pertanian. Hukum Agraria di lingkungan administrasi
pemerintahan dibatasi pada perangkat peraturan perundang-undangan yang memberikan landasan
hukum bagi penguasa dalam melaksanakan kebijakannya di bidang pertanahan. Perangkat hukum
ini menjadi bagian dari hukum administrasi Negara.

Dalam tahun 1988 Badan Pertanahan Nasional dengan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988,
yang sebagai Lembaga Pemeriintahan Non Departemen bertugas membantu presiden dalam
mengelola dan mengembangkan administrasi pertanahan. Pemakaian sebutan pertanahan sebagai
nama badan tersebut tidak mengubah ataupun mengurangi lingkup tugas dan kewenangan yang
sebelumnya ada pada departemen dan direktorat jenderal agraria.

Adapun administrasi pertanahan meliputi baik tanah-tanah di daratan maupun yang berada di
bawah air, baik air daratan maupun air laut. Jabatan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional dalam Kabinet Pembangunan VI, tidak mengubah lingkup pengertian
agrarian. Dalam Kepres Nomor: 44 Tahun 1993 ditentukan bahwa Menteri Negara Agraria
memiliki tugas pokok mengenai hal-hal yang berhubungan dengan keagrariaan dan
menyelenggarakan antar lain fungsi mengkoordinasikan kegiatan seluruh instansi Pemerintah
yang berhubungan dengan keagrariaan dalam rangka pelaksanaan program pemerintah secara
menyeluruh.

Pengertian agrarian ini meliputi bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnnya
seperti yang ditentukan dalam pasal 48. Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang Menurut Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa ruang adalah wadah yang meliputi
ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.
Pengertian hukum agrarian dalam arti sempit hanya mencakup Hukum Pertanahan yaitu bidang

4
hukum yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah. Tanah berarti permukaan bumi yang paling
luar berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.

Badan Pertanahan Nasional sendiri termasuk dalam lembaga pemerintah nonkementrian di


Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BPN dahulu dikenal dengan sebutan Kantor
Agraria yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015. Pada masa pemerintahan
Presiden Joko Widodo fungsi dan tugas dari organisasi Badan Pertanahan Nasiional dan Direktorat
Jenderal Tata Ruang Kementrian Pekerjaan Umum digabung dalam satu lembaga kementrian yang
bernama Kementrian Agraria dan Tata Ruang.

Gambar 2.1 BPN Kota Medan


Sumber: Tampubolon, 2022

5
2.2. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional


Sumber: Kantor Pertanahan Kota Medan

2.2.1. Deskripsi Jabatan


a. Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Medan
Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Medan memiliki tanggung jawab langsung
kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara. Kepala Kantor juga
melakukan pekerjaan seperti penerbitan Surat Tugas sepanjang perjalanan dinas yang
dilaksanakan untuk kepentingan yang sangat tinggi dan priorotas yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai prinsip Perjalanan Dinas yaitu selektif, ketersediaan
anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja, efisiensi penggunaan belanja Negara, dan
akuntabilitas

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha


Sub Bagian Tata Usaha ini bertugas dalam memberikan pelayanan administrative kepada seluruh
satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan
program dan peraturan Perundang-undangan.

6
Sub Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugasnya, berwenang menyelenggarakan fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Pengolahan data dan informasi;
2. Penyusunan rencana program, dan angaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah;
3. Pelaksanaan urusan kepagawaian;
4. Pelaksanaan urusan keuangan dan kepegawaian;
5. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana;
6. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program.

c. Kepala Seksi Survei dan Pemetaan


Seksi Survei dan Pemetaan dalam melaksanakan tugasnya, berwenang menyelenggarakan fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan teknis survey pengukuran dan pemetaan sebidang tanah;
2. Pelaksanaan dan pengukuran batas wilayah kawasan;
3. Pelaksanaan pengukuran, pemetaan, dan pembukuan bidang tanah;
4. Pelaksanaan, pengolahan, pemeliharaan, pengembangan perakatan teknik dan komputerisasi;
5. Pelaksanaan bimbingan teknik, surveyor berlisensi dan pejabat penilaian tanah.

d. Kepala Sub Bagian Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah


Sub Bagian Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah memiliki tugas utama menyiapkan dan melakukan
penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak tanah, pengadaan
tanah, perijinan, pendataan dan penertipan bekas tanah hak, pendaftaran, peralihan, pembebanan
ha katas tanah dan pembinaan pejabat pembuat akte tanah PPAT. Sub Bagian Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah dalam menjalankan tugasnya berwenang menyelenggarakan fungsi-fungsi
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah;
2. Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga tukar-menukar, saran dan pertimbangan,
melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengolahan;
3. Penyiapan telaah dan pelaksanaan pemberian rekomendasi perpanjangan jangka waktu
pembayaran uang masukan dan uang pendaftaran hak;
4. Mengadiminstrasikan atas tanah yang dikuasai atau milik Negara;
5. Pendataan dan penertiban tanah bekas hak;
6. Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan pertanahan;
7. Pelaksana penegasan dan pengakuan hak;

7
8. Pelaksanaan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT.

e. Seksi Pengaturan dan Penataan Tanah


Seksi Pengaturan dan Penataan Tanah memiliki tugas utama menyiapkan bahan dan melakukan
penatagunaan tanah, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil
perbatasan dan wilayah tertentu lainnya. Seksi Pengaturan dan Penataan Tanah dalam menjalankan
tugasnya berwenang menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan daerah bekas konflik, peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan tanah, neraca
penatagunaan tanah kabupaten kota;
2. Pemelihara basis data penatagunaan tanah kabupaten/kota;
3. Penngusulan penetapan penegasan tanah menjadi objek landreform;
4. Penyediaan tanah untuk pembangunan;
5. Pengolahan sumbangan tanah untuk pembangunan;
6. Pengumpulan, penngolahan, penyajian dan dokumentasi data landreform.

f. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan


Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan memiliki tugas utama yakni menyiapkan bahan dan
melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah Negara, tanah terlantar dan tanah
kritis serta pemberdayaan masyarakat. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan ini dalam
menjalankan tugasnya berwenang menjalankan fungsi-fungsi sebagai barikut:
1. Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan rekomendasi
pembinaan, peringatan, harmonisasi, program pertanahan dan sector dalam pengolahan tanah
Negara, penanganan tanah terlantar dan kritis;
2. Peningkatan partisipasi masyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan kelompok
masyarakat, fasilitas dan peningkatan akses ke sumber produktif;
3. Pemanfaatan tanah terlantar dan tanah kritis untuk pembangunan;
4. Pengolahan basis data dan ha katas tanah, tanah Negara, taanh terlantar, tanah kritis serta
pemberdayaan masyarakat;
5. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan hukum atas tanah
terlantar.

8
g. Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara memiliki tugas utama yaitu menyiapkan bahan dan
melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan. Seksi Sengketa,
Konflik dan Perkara dalam menjalankan tugasnya berwenang menjalankan fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan;
2. Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan serta hukum dan non
hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternative, penyelesaian melalui
mediasi fasilitas dan sebagainya usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan lembaga
peradilan serta usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan antar orang dan
badan hukum dengan tanah;
3. Pengkordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan;

4. Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara pertanahan.

2.3. Visi dan Misi Badan Pertanahan Nasional (BPN)


Berdasarkan situs resmi dari Badan Pertanahan Nasional, visi dan misi BPN Kota Medan antara
lain:
1. Visi Badan Pertanahan Nasional yaitu:
Terwujudnya Penatan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang terpercaya dan bertandar dunia
dalam melayani masyarakat untuk mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan gotong royong.
2. Misi Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Pertanahan Nasional memilik beberapa misi yang terdiri dari:
• Menyelenggarakan penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang produktif, berkelanjutan
dan berkeadilan;
• Menyelenggarakan pelayanan pertanahan dan penataan ruang yang berstandar dunia.
3. Selain Visi dan Misi untuk memajukan perusahaan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga
memegang nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari:
• Melayani: melayani dengan kejelasan prosedur, biaya dan ketepatan waktu;
• Professional: bekerja sama, bekerja cerdas, tuntas dan memberikan nilai tambah;
• Terpercaya: bekerja dengan integritas, dapat dipercaya dan diandalkan, menjaga martabat dan
tidak melakukan hal tercela.

9
2.4. Kegiatan Produksi/Operasional Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Pertanahan Nasional adalah sebuah instansi pemerintahan yang memberikan layanan terkait
tanah masyarakat termasuk pengukuran, sengketa lahan, dan pengadaan lahan. Adapun beberapa
kegiatan operasional di Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu:

1. Pelayanan Pendaftaran Tanah Pertama Kali


Jenis pelayanan ini biasanya dikenakan biaya sebesar Rp 50.000,00 yang sumber pembiayaan nya
berasal dari konversi dan penegasan hak. Pelayanan pendaftaran keputusan pemberian hak atas
tanah.

2. Layanan Pemberian Hak


Jenis layanan ini terdiri dari berbagai jenis pemberian hak mulai dari hak milik perorangan, hak
milik badan hukum, hak guna bangunan, dan hak pakai.
3. Layanan Pengukuran dan Pemetaan
Jenis layanan ini biasanya dilakukan untuk para pemohon yang sudah mendaftarkan tanah yang
akan disertifikatkan ataupun terkait masalah tertentu sehingga dilakukan pengukuran oleh para
petugas ukur Badan Pertanahan Nasional.
4. Layanan Penetapan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Layanan ini diberikan kepada pemohon terkait masalah penetapan hak tanah dan pendaftaran tanah
yang akan diurus sertifikat atau sengketa lahannya.
5. Pengadaan tanah
Layanan pengadaan tanah merupakan kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan
ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda
yang berkaitan dengan tanah. Pengaadan tanah ini dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah.

2.5. Program Badan Pertanahan Nasional


Dalam menjalankan tugasnya, Badan Pertanahan Nasional disertai dengan program-program yang
bekerja sama dengan maasyarakat terdiri dari:
1. Prona
Prona merupakan salah satu program dalam bentuk pensertifikatan tanah secara massal yang
mendapatkan banyak tanggapan positif dari masyarakat. Selama kegiatan pendaftaran tanah dalam
5 dekade yang dimulai dari tahun 1961 baru mampu melaksanakan pendaftaran tanah sebanyak 34
juta bidang dari 85 juta bidang.

10
2. Konsolidasi
Konsolidasi merupakan salah satu program BPN yang berbentuk kebijaksanaan pertanahan
mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan.
3. PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)
Program BPN lainnya adalah PTSL yang bertujuan untuk membantu merencanakan pembangunan
secara nasional di masa mendatang. Kegiatan pendaftaran ini untuk pertama kalinya dilakukan
secara serentak bagi masyarakat.

11
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

3.1. Posisi/Kedudukan Kegiatan Magang


Kegiatan magang ini adalah program magang mitra USU yang bekerja sama dengan kampus
merdeka. Penempatan program magang yang diikuti oleh penulis di Badan Pertanahan Nasional
Kota Medan dimana penulis melaksanakan kegiatan magang selama 4 bulan 3 minggu dari awal
Februari hingga pertengahan Juni dengan ditempatkan di Seksi Survei dan Pemetaan yang
dibimbing oleh Bapak Anzar Abidin Nadjpa selaku Kepala Seksi Survei dan Pemetaan. Adapun
tugas pokok dari dan fungsi yang telah ditetapkan nanitnya dilaksanakan oleh penulis salama
magang yaitu:

3.1.1. Mendigitalisasi Peta Kelurahan Setiap Hari dengan Autocad


Sudah menjadi tugas utama Badan Pertanahan Nasional dalam mengurus sertifikat dan pemetaan
kelurahan terkait dengan program PTSL. Hal ini membuat banyaknya peta yang belum
terdigitalisasi dalam bantuk Autocad. Penulis diminta untuk mendigitalisasi peta banyak kelurahan
seperti Kelurahan Sukaramai I, Kelurahan Kota Matsum III, Kelurahan Sei Kera Hilir II,
Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Tanah Enam Ratus untuk kebutuhan kantor ini terkait pengukuran
Surat Ukur.

Gambar 3.1 Contoh peta kelurahan yang belum digitalisasi


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022

12
Gambar 3.2 Peta kelurahan yang sudah digitalisasi dengan Autocad
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022

3.1.2. Melakukan Pengukuran di Lapangan


Pengukuran di lapangan sangat perlu dilakukan untuk mengukur lahan tanah dan asset yang
diajukan untuk dibuat sertifikatnya agar sah di mata hukum. Pengukuran di lapangan
menggunakan alat pengukuran tanah yang canggih dan biasanya disaksikan oleh pemohon
langsung untuk menunjukkan terkait batas-batas tanah milik mereka.

Gambar 3.3 Pengukuran asset PTPN III


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022

13
Gambar 3.4 Penunjukan Batas Tanah oleh pihak PTPN III
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022

3.1.3. Melakukan Pengisian Data Surat Ukur


Surat ukur merupakan salah satu kegiatan pengukuran dan pemetaan dimana setiap bidang tanah
yang telah dipetakan dalam peta pendaftaran dibuat surat ukur guna keperluan pendaftaran haknya.
Khusus untuk wilayah pendaftaran secara sporadic yang belum tersedia peta pendaftaran, maka
dibuatkan terlebih dahulu peta pendaftarannya yang selanjutnya dipisahkan menjadi peta
pendaftaran.

Gambar 3.5 Contoh data surat ukur


Sumber: Kantor Pertanahan Kota Medan

14
3.2. Metodologi Penyelesaian Tugas
Pada bab ini, penulis memaparkan tentang langkah-langkah sistematis yang dilakukan dalam
menyelesaikan terkait pengukuran. Di dalam penulisan laporan akhir magang, metodologi
penyelesaian yang digunakan mencakup pokok-pokok kegiatan yang dilaksanakan untuk
memecahkan masalah yang ada di lapangan selama melaksanakan magang di Badan Pertanahan
Nasional Kota Medan.

Adapun pekerjaan yang menjadi pembahasan dalam laporan akhir magang adalah proses
digitalisasi peta menggunakan software autocad dan pengukuran di lapangan:
1. Login ke GeoKKP dengan memasukkan username dan password yang sudah terdaftar sebagai
satuan tugas fisik, kemudian klik login

Gambar 3.6 Proses login GeoKKP


Sumber: dokumentasi pribadi, 2022
2. Tampilkan peta citra dengan mengambil peta citra online menggunakan command gettile
seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.7 Pengambilan citra dengan gettile


Sumber: dokumentasi pribadi, 2022

15
3. Penentuan peta kelurahan yang akan digambar, penulis menggunakan peta adjudikasi dan peta
perluasan dari Kelurahan Sukaramai I, Kota Matsum II, Kelurahan Kota Matsum III, Kelurahan
Sei Kera Hilir II Kelurahan Pahlawan dan Tanah Enam Ratus. Proses dilanjutkan dengan
mengukur ukuran setiap bidang menggunakan penggaris dimana peta yang digunakan berskala
1:1000 lalu digambarkan dalam Autocad.

Gambar 3.8 Digitalisasi Peta Bidang Tanah Menggunakan Citra Satelit


Sumber: dokumentasi pribadi, 2022
4. Selain Pendigitasian Peta Bidang Tanah, penulis juga memasukkan NIB (Nomor Identifikasi
Bidang Tanah). NIB yang diberikan kepada setiap bidang tanah berfungsi untuk keperluan
pendaftaran tanah. NIB tanah dapat dicek melalui BPN task pada software autocad.

Gambar 3.9 Nomor Identifikasi Bidang Tanah di AutoCAD


Sumber: dokumentasi pribadi, 2022

16
5. Proses pengukuran lahan di lapangan biasanya dilakukan oleh beberapa petugas ukur
menggunakan alat ukur canggih yang ditentukan lewat koordinat lahan. Dalam kegiatan
lapangan ini, penulis mengukur asset PTPN III bersama petugas ukur dari Seksi Survei dan
Pemetaan.

Gambar 3.10 Pengukuran asset PTPN III


Sumber: dokumentasi pribadi, 2022

6. Setelah pengukuran selesai dilakukan, data-data koordinat yang didapatkan akan digambarkan
dengan Autocad untuk keperluan gambar dalam Surat Ukur selanjutnya.

Jenis Kegiatan yang dilakukan selama magang di Kantor Pertanahan yang dilakukan oleh penulis
dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut:
Tabel 3.1 Digitalisasi Peta Bidang Tanah
No. Jenis Kegiatan Jenis Peta Nomor Lembar Nama Kelurahan
Peta
1 Digitasi Peta Peta Adjudikasi 13-9 Kelurahan Kota Matsum II
2 Digitasi Peta Peta Adjudikasi 13-7 Kelurahan Kota Matsum III
3 Digitasi Peta Peta Adjudikasi 14-4 Kelurahan Sukaramai I
4 Digitasi Peta Peta Perluasan Lembar 3 Kelurahan Sei Kera Hilir II
5 Digitasi Peta Peta Perluasan Lembar 3 Kelurahan Pahlawan
6 Digitasi Peta Peta Adjudikasi 13-7 Kelurahan Tanah Enam Ratus
7 Digitasi Peta Peta Adjudikasi 14.4 Kelurahan Tanah Enam Ratus
Sumber: Penulis, 2022

17
Tabel 3.2 Kegiatan Lapangan
Jenis Kegiatan Lokasi Jadwal Lapangan
Pengukuran Kantor PTPN III Jl. Sei Batang Hari 7 Juni 2022
Sumber: Penulis, 2022

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan magang selama 4 bulan 3 minggu, penulis mendapatkan banyak
pengalaman baru dimulai dari cara beradaptasi di lingkungan kerja sampai bertanggung jawab atas
suatu pekerjaan yang ditugaskan. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, penulis bisa
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan kegiatan magang ini, penulis bisa memahami bagaimana sistematis
mensertifikatkan tanah, pengukuran tanah, dan proses pengisian data surat ukur.
2. Selama melaksanakan magang, penulis melakukan pekerjaan sebagai berikut:
a. Mendigitalisasi peta kelurahan dengan Autocad
b. Melakukan pegukuran di lapangan setiap hari rabu
c. Mengisi data surat ukur dengan Microsoft Word
d. Scan Surat Ukur
3. Penulis mendapatkan ilmu baru baik hard skills seperti cara digitalisasi peta lewat Autocad
untuk surat ukur dan soft skills seperti cara berinteraksi dengan lingkungan kerja, dan lain-
lain.

4.2. Saran
Setelah melaksanakan magang selama 4 bulan 3 minggu, penulis menyadari masih banyak
kekurangan baik dari segi mahasiswa maupun perusahaan. Penulis ingin memberikan beberapa
saran yang diharapkan bisa menjadi masukan positif yang nantinya bisa menjadi pertimbangan
sehingga menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Adapun saran dan masukan dari penulis
yaitu:
1. Sebaiknya perusahaan menempatikan mahasiswa magang sesuai dengan jurusan yang
ditekuni agar ilmu yang dipelajari di Universitas sehingga bisa diimplementasikan di
perusahaan mitra magang.
2. Hendaknya kegiatan pengukuran bisa dilakukan beberapa kali dalam waktu satu hari.

19
BAB V
REFLEKSI DIRI

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat, taufik hidayat serta
inahnya sehingga saya bisa melewati serangkaian kegiatan Magang di Badan Pertanahan Nasional
Kota Medan dengan baik dan lancar. Dalam kegiatan magang ini banyak pengalaman yang saya
dapatkan, seperti mengetahui keadaan fisik yang sebenarnya dari Badan Pertanahan Nasional Kota
Medan yang mampu bekerja sama dengan baik antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan
interaksi sosial antara pegawai BPN pun terlihat baik dan saling menghargai antara yang satu
dengan yang lainnya.

Kegiatan Magang Kampus Merdeka juga menambah pengalaman nyata yang bisa dijadikan
pembelajaran bermakna bagi mahasiswa mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
pembelajaran di Badan Pertanahan Nasional.

Dengan dihadapkan secara langsung permasalahan yang sering terjadi di tempat magang,
mahasiswa akan belajar mengenai cara mengatasi permasalahan tersebut. Mahasiswa juga
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat
dijadikan sebagai bekal ketika memasuki dunia kerja.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dekan. 2021. Buku Panduan Magang Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi Kantor Pertanahan Kota Medan. https://kot-
medan.atrbpn.go.id/menu/detail/15044/struktur-organisasi. Diakses pada 21 Juni 2022

21

Anda mungkin juga menyukai