KELOMPOK 7 :
RAUDAH 2273201110070
RAUDATUL JANNAH 2273201110054
ISMAWATI NURJANAH 2273201110074
REZKY ADITYA ANUGRAH 2273201110055
Dosen Pengampu : Dyta Setiawati, M.Psi. Psikolog
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Yaitu makalah yang berjudul “Teori Kepribadian Tipologi berdasarkan
Temperamen oleh J. Bahsen, E.Meumann, Heymans & G.Ewald”. Penulisan makalah ini
ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kepribadian Psikodinamik yang diberikan
oleh Ibu Dyta Setiawati,M.Psi,Psikolog selaku dosen pengampu dari mata kuliah ini. Dalam
penyusunannya kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Untuk itu, kritik dan saran dari Ibu sangat diperlukan agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................................
BAB I Pendahuluan................................................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................................
BAB II Pembahasan ....................................................................................
2.1 Tipologi Julius Bahsen ..............................................................................................
2.2 Tipologi E. Meumann ...............................................................................................
2.3 Tipologi Heyman ......................................................................................................
2.4 Tipologi G. Ewald ....................................................................................................
BAB III Penutup .........................................................................................
Kesimpulan ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
Oleh karena itu watak (character) adalah disposisi kemauan yang manifest dalam
perbuatan, maka pembahasan tentang watak dapat dikerjakan dengan melalui
pembahasan kemauan. Menurutnya kemauan mengandung tiga aspek pokok,
yaitu:
a. Aspek yang mempunyai dasar kejasmanian
Dipandang dari segi ini Meumann dapat disebut bersifat fisiologis. Sifat-sifat
kemauan itu mempunyai dasar fisiologis dan tergantung kepada sistem saraf.
Sehingga aspek ini mencakup:
1) Intensitas atau kekuatan kemauan: ada orang yang mempunyai konstitusi saraf
yang kuat dan karenanya mempunyai kekuatan yang besar dan sebaliknya.
2) Lama atau tidaknya orang melakukan tindakan kemauan: disini
mempergunakan hasil-hasil penyelidikan Mosso, Krapelin, dan Stern, ditunjukkan
bahwa perbedaan dalam hal ini berpangkal pada perbedaan dalam kekuatan saraf.
4) Berdasarkan atas lama berlangsungnya, yaitu lama atau tidaknya ada dalam
kesadaran, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (a). lama dan (b). tak lama.
5) Berdasarkan atas pengaruhnya (effect) setelah pernah tidak lagi disadari, dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (a). lama, selalu kemabli kesadaran dan (b).
singkat.
6) Berdasar atas genesisnya, dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a). terutama
ditimbulkan oleh perangsang dari luar atau dari dalam dan (b). terutama
ditimbulkan oleh isi-isi kesadaran.
1) Yang berhubungan dengan sifat kerja mental, dalam hal ini dapat dibedakan
adanya tiga kualitas berfikir, yaitu :
-Berfikir produktif
-Berfikir reproduktif
2) Yang melingkupi taraf kebebasan intelektual, dalam hal ini dapat dibedakan
adanya: Yang tinggi taraf kebebasannya bebas dan Yang rendah taraf
kebebasannya - tak bebas.
3) Yang melingkupi perbedaan-perbedaan dalam cara berfikir, dalam hal ini ada
dua, yaitu: Berfikir analitis dan lawannya berfikir sentesis dan Berfikir intuitif dan
lawannya berfikir diskurtif.
c. temperamen
Temperamen oleh Meumann diberi batasan sebagai bentuk afektif aktifitas yang
tergantung kepada kerja sama antara disposisi-disposisi afektif dan volisional.
Bagaimanakah kita mempengaruhi disposisi-disposisi afektif itu? Meumann
menjawab soal ini dengan menunjuk kepada sifat-sifat fundamental perasaan. Jadi,
dengan demikian analisis tentang temperamen lalu menjadi analisis tentang
perasaan. Sifat-sifat fundamental tersebut adanya pada manusia dalam conretonya
tak terhingga banyak variasinya, tetapi dalam abstractonya secara teori, dapat
dilakukan dikhotomosasi, yaitu penggolongan menjadi dua golongan. Adapun
sifat-sifat fundamental perasaan itu adalah sebagai berikut:
2) Berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a). senang
dan (b). tak senang.
Keterangan :
• Garis-garis tegak menggambarkan emosionalitas (makin bertambah ke
atas).
• Garis-garis mendatar menunjukkan aktivitas (semakin ke kanan).
• Garis-garis dari muka kebelakang menunjukkan proses pengiring
(semakin ke belakang).
Teori Heymans disusun bukan atas dasar pemikiran spekulatif tetapi atas
dasar data-data empiris. Data yang dianalisis Heymans adalah sebagai
berikut:
1) Bahan biografis : 110 biografi orang-orang yang berbeda waktu
hidupnya, tempat tinggalnya, dan kebangsaannya.
2) Keturunan mengenai 458 keluarga yang terdiri dari 2523 orang.
Keteranganmengenai murid-murid sekolah : 3938.
3) Hasil penelitian laboratorium.
a. Retentionsfahigkeit yakni retensi, proses pengiring dari pada apa yang tersebut
di atas (stadium I). Jadi masalahnya ialah apakah pengalaman-pengalaman
mempunyai bekas yang mempengaruhi tingkah laku selanjutnya. Maka dalam hal
ini ada orang yang dapat menyimpan kesan-kesan dalam waktu yang lama dan ada
yang tidak lama.
3). Stadium III, disebut Leitsfahigkeit, yaitu kecakapan untuk menjalankan apa
yang telah diolah atau dipertimbangkan itu dalam perbuatan, jadi masalahnya ialah
apakah individu dapat merealisasikan apa yang telah diolah atau dipertimbangkan
itu.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Temperamen dan watak yakni bahwa temperamen akan selalu ada selama kita masih
hidup, jadi temperamen tidak mengalami perkembangan, karena temperamen tergantung
kepada kontelasi hormon-hormon, sedangkan kontelasi hormon tersebut akan tetap ada
selama kita masih hidup. Adapun watak, walaupun pada dasarnya telah ada tetapi masih
mengalami pertumbuhan atau perkembangan, watak sangat tergantung kepada faktor-
faktor eksogen (faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan pengalaman-
pengalaman, kejadian alam sekitar, pendidikan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Pieter, Herri Zan dan Lubis Namora Lumongga. 2017. Pengantar Psikologi dalam
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: KENCANA.