Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEDOMAN TRANSLETIRASI ARAB – LATIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampuh : Hj Darmiyati, M.Pd

Disusun Oleh :
Amelia Wardatul Ula
Dinar Maylinda
Lulut Rowati
Latifah Khaerunisa
Robiah Suryanti

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL MA’ARIF
KALIREJO LAMPUNG TENGAH
TA.2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala yang telah memberikan limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu
Alaihi Waa Sallam. Yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan
diakhirat kepada umat manusia.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Laporan
ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna dan masih banyak
kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan
dari dosen mata kuliah bahasa Indonesia sebagai koreksi kami.

Kalirejo, 18 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianTransliterasi Arab Indonesia
B. Pedoman Transliterasi Arab Indonesia
C. Penyerapan Kata Dalam Transliterasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alih aksara ( transliterasi ) huruf Arab ke huruf latin dalam ejaan bahasa Indonesia
diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor 158
tahun 1987-Nomor: 0543 b/u/1987. Transliterasi merupakan salah satu program penelitian
yang pelaksanaanya dimulai pada tahun 1983/1984 untuk mencapai rumusan yang lebih baik.
Transliterasi ini memang dihajatkan untuk semua bangsa dalam menuliskan bahasanya,
ketidak adanya pedoman yang baku yang dapat dipergunakan oleh masyarakat tersebut. Dari
hasil itu diketahui bahwa selama ini masyarakat masih mempergunakan transliterasi yang
berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian transliterasi (alih aksara)?
2. Bagaimanakah Penyerapan kata dalam transliterasi (alih aksara)?
3. Bagaimanakah Pedoman transliterasi (alih aksara)?
4. Bagaimana Prinsip pedoman transliterasi?
5. Bagaimana pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian transliterasi (alih aksara)
2. Untuk mengetahui Penyerapan kata dalam transliterasi (alih aksara)
3. Untuk mengetahui Pedoman transliterasi (alih aksara)
4. Mengetahui Prinsip Pedoman Transliterasi
5. Mengetahui pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tentang Transliterasi


Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1999) disebutkan bahwa menerjemahkan berarti
menyalin atau memindahkan dari suatu bahasa ke bahasa lain. Kata terjemah sendiri berasal
dari bahasa arab yakni, tarjamah yang mengandung arti menjelaskan dengan bahasa lain atau
memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain.
Menurut Jakobson, secara garis besar penerjemah terbagi dalam tiga kategori:
1. Penerjemahan intraligual (intraligual translation), yaitu penerjemah terjadi dalam
bahasa yang sama.
2. Penerjemahan interlingual (interlingual translation), yaitu penerjemahan dari satu
bahasa ke dalam bahasa lainnya.
3. Penerjemahan intersemiotik (intersemiotic translation), yaitu penerjemahan dalam
bentuk lain, seperti ke dalam bentuk musik, film, atau lukisan. Dalam buku ini,
penerjemahan yang dimaksud tentu saja adalah penerjemahan kategori yang kedua.
Alih adalah pindah atau ganti transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih hurufan dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Menurut kamus besar Indonesia Transliterasi atau alih
huruf adalah penggantian huruf dari huruf abjad yang satu ke abjad yang lain (terlepas dari
lafal bunyi kata yang sebenarnya).
Jadi transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya,misalkan alih
aksara, dari aksara jawa kehuruf latin, dari huruf jawa kehuruf latin, dari aksara arab kehuruf
latin. Beberapa penulis menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam
bahasa inggris yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam, kadang-kadang perbedaan
alih aksara ini dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan kesalahpahaman dan
kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara Qalam (Inggris) , Omar, hadith. Alih aksara kritis
Indonesia, Uts, mar, hadits.

B. Penyerapan Kata Dalam Transliterasi


Kata dari bahasa Arab yang diserap kedalam bahasa Indonesia mengalami
penyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya. Sebagai
contoh, huruf? (qaf) pada irak, Ya’kub, akhlak, fikih, kadar, dan kaidah telah diserap menjadi
kaf sedangkan pada Qur’an dan Masjidil Aqsa tetap bentuknya dan dialih aksarakan sebagai
qaf.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan tersebut.
Penulisan Alih Alih Kata dari alih
Arab Aksara Aksara Perubahan Aksara kritis Kata serapan
Kritis Diplomatik
Ashr, Ashar,
‘a ‘a A ‘Aisyah, ‘Amr. ‘Aisyah,
‘Amr
‘Isa, ‘Isya’, Isa, Isya,
‘i ‘i I Idul Fitri,
‘Idul fithri.

‘Umar ibn al- Umar bin


‘u ‘u U Khaththab, Khattab

C. Pedoman transliterasi (alih aksara)


Tabel di bawah ini menyajikan pedoman alih aksara
Huruf Arab Alih Aksara Keterangan
‫ﺍ‬
‫ﺏ‬ Bb
‫ﺕ‬ Tt
‫ﺙ‬ Ṡṡ s dengan satu titik di atas
‫ﺝ‬ ᴊj
‫ﺡ‬ Ḥḥ h dengan satu titik di bawah
‫ﺥ‬ Kh kh
‫ﺩ‬ Dd
‫ﺫ‬ Żż z dengan satu titik di atas
‫ﺭ‬ Rr
‫ﺯ‬ Zz
‫ﺱ‬ Ss
‫ﺵ‬ Sy sy
‫ﺹ‬ Ṣṣ s dengan satu titik di bawah
‫ﺽ‬ Ḍḍ d dengan satu titik di bawah
‫ﻁ‬ Ṭṭ t dengan satu titik di bawah
‫ﻅ‬ Ẓẓ z dengan satu titik di bawah
Penulisan kata majemuk dapat dilakukan menurut alih aksara kata
Perkata atau alih bunyi.
Transliterasi Transkripsi
Abd Allah Abdullah, Abdillah, Abdallah
Nashir al-Din Nashiruddin
Sidrat al-Muntaha Sidratul Muntaha
Syu’ab al-iman Syu’abul Iman

keperluan pengurutan abjad, sedangkan transkripsi lebih banyak penggunaannya


dalam bahasa Indonesia yang cenderung menuliskan kata sebagaimana pengucapannya.
Transliterasi Transkripsi
al-Din ad-Din
al-Rahman ar-Rahman
al-Tirmidzi at-Tirmidzi

Ditulis dengan huruf capital (Al) atau tidak (al).


Al Al
Al-Qur’an al-Qur’an
Al-Bukhari al-Bukhari
Al-Albani al-Albani

D. Prinsip Pedoman Transliterasi


1. Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
2. Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan dengan
cara memberi tambahan tanda diakritik dengan dasar “ satu fonem satu huruf “
3. Pedoman transliterasi diperuntukan bagi masyarakat umum (DEPAG RI, 2003 : 3)
E. Pedoman Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama Republik Indonesia
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987
dan Nomor 0543 b/U/1987 tentang Transliterasi Huruf Arab ke dalam Huruf Latin
adalah sebagai berikut :
1. Konsonan

‫ﺍ‬ Alif Tidak Dilambangkan Tidak dilambangkan


‫ﺐ‬ Ba B Be
‫ﺕ‬ Ta T Te
‫ﺙ‬ Sa S Es (titik di atas)
‫ﺝ‬ Jim J Je
‫ﺡ‬ Ha H Ha (titik di bawah)
‫ﺥ‬ Kha Kh Ka dan Ha
‫ﺩ‬ Dal D De
‫ﺫ‬ Za Ż Zet (titik di atas)
‫ﺭ‬ Ra R Er
‫ﺯ‬ Za Z Zet
‫ﺱ‬ Sin S Es
‫ﺵ‬ Syin Sy Es dan Ye
‫ﺹ‬ Sad Ṣ Es (titik di bawah)
‫ﺽ‬ Dad Ḍ De (titik di bawah)
‫ﻁ‬ Ta Ṭ Te (titik di bawah)
‫ﻅ‬ Za Ẓ Zet (titik di bawah)
‫ﻉ‬ ‘ain ‘ Apostrof terbalik
‫ﻍ‬ Gain G Ge
‫ﻑ‬ Fa F Ef
‫ﻕ‬ Qaf Q Qi
‫ﻙ‬ Kaf K Ka
‫ﻝ‬ Lam L El
‫ﻡ‬ Mim M Em
‫ﻥ‬ Nun N En
‫ﻭ‬ Wau W We
‫ﻫ‬ Ha H Ha
‫ﺀ‬ Hamzah ’ Apostrof
‫ﻱ‬ Ya Y Ye
2. .  Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal
(monoftong) dan vokal rangkap (diftong). Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya
berupa tanda atau harakat, vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf.
Huruf latin Nama
Kasrah I
Fathah A
Dammah U

Contoh vokal tunggal :         ‫ َك َس َر‬    ditulis     kasara


‫ج َع َل‬   
َ ditulis     ja‘ala
Contoh vokal rangkap :
a.  Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (‫)أي‬.
Contoh:     َ‫ َك ْيف‬       ditulis     kaifa
b.  Fathah + wāwu mati ditulis au (‫)او‬.
Contoh:    ‫هَوْ َل‬       ditulis     haula

3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang di dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat
dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda. Vokal panjang ditulis, masing-masing
dengan tanda hubung (-) diatasnya.
Tanda Nama Huruf Latin Nama
‫َ…ا‬ Fathah dan alif
 a dengan garis di atas
ِ...‫ي‬ Atau fathah dan ya
ِ...‫ي‬ Kasrah dan ya Î i dengan garis di atas
ُ...‫و‬ Dammah dan wau Û u dengan garis di atas

Contoh :          ‫قَا َل‬        ditulis     qâla


‫قِي َْل‬        ditulis     qîla
‫يَقُوْ ُل‬      ditulis     yaqûlu
4. Ta marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu : ta’ marbutah yang hidup atau mendapat
harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta’ marbutah yang
mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang al-serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan
dengan ha (h).
ْ َ‫ضةُ ْاال‬
Contoh :          ‫طفَا ِل‬ َ ْ‫رو‬  
َ ditulis   rauḍah al-aṭfāl
‫ال‬ ْ َ‫ضةُ ْاال‬
ِ َ ‫طف‬ َ ْ‫ َرو‬   ditulis   rauḍatul aṭfāl

5. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah
tanda tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan
ganda) yang diberi tanda syaddah.
Jika huruf ‫ى‬ ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ‫ـــِــ ّى‬, maka
ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i).
Contoh :          ‫ َربَّنَا‬          ditulis     rabbanâ
َ ‫قَر‬         ditulis     qarraba
‫َّب‬
‫الح ُّد‬       
َ   ditulis     al-ḥaddu

6. Kata Sandang Alif + Lam (‫)ال‬


Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kata sandang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya,
yaitu huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf lam
diganti dengan huruf  yang mengikutinya.
Contoh :     ‫ال َّر ُج ُل‬       ditulis      ar-rajulu
ُ‫ال َّش ْمس‬    ditulis     as-syamsu
b. Kata sandang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditulisal-.
ُ ِ‫اَ ْل َمل‬           ditulis        al-Maliku
Contoh :     ‫ك‬
‫القَلَ ُم‬           ditulis        al-qalamu
7. Hamzah
Hamzah (‫ )ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun.
Jika ia terletak di tengah atau di akhir kata, maka ditulis dengan tanda apostrof (’).

8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata
tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata
lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan
kata tersebut bias dilakukan dengan dua cara, bisa terpisah per kata dan bisa pula
dirangkaikan.
Contoh :
ِ ‫َواِ َّن هللاَ لَهُ َو خَ ْي ٌر الر‬
َ‫َّازقِ ْين‬
Ditulis    Wa innallâha lahuwa khair al-râziqîn
Atau      Wa innallâha lahuwa khairurrâziqîn

9. Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem huruf Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini
huruf kapital tetap digunakan. Penggunakan huruf kapital sesuai dengan EYD, di antaranya
huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila
nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Penggunaan huruf kapital untuk
Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau
penulisa itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan,
huruf kapital tidak dipergunakan.
Contoh :    ‫البُخا َ ِري‬         ditulis     al-Bukhârî
‫البَ ْيهَقِي‬          ditulis     al-Baihaqî
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya misalkan alih
aksara,dari aksara jawa kehuruf latin, dari huruf jawa ke huruf latin, dari aksara arab
kehuruf latin. Beberapa penulis menggunakan sumber berbahasa Inggris beserta alih
aksaranya, dalam bahasa Inggris yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam,
kadang-kadang perbedaan alih aksara ini dengan alih aksara kritis Indonesia
menimbulkan kesalah pahaman kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara Qalam
(Inggris) , Omar, hadith. Alih aksara kritis Indonesia, Uts, mar, hadits.
2. Kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mengalami
penyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun pengucapannya.
3. Berdasarkan alih aksara (transliterasi) atau alih bunyi (transkripsi). Transliterasi ini
mengikuti gaya dalam bahasa atau untuk keperluan pengurutan abjad.

B. Saran
Berdasarkan hasil makalah tersebut penulis menyarankan agar kita senantiasa
menggunakan bahasa yang sesuai dengan metode yang telah ditetapkan oleh kaidah Bahasa
Indonesia.
Daftar Pustaka

Gaffer Ruskhan, Abdul, Kompas Bahasa Indonesia, Jakarta: Grasindo 2007.


http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_alih_aksara_Arab_ke_Latin. diakses pada
selasa 14 november 2017 pukul 20.30.
M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemah Arab Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
2011.
Ening Herniti. 2005. Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Pokja Akademik UIN  Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Fitriyah, Mahmudah,.dan Ramlan A. Gani. 2010. Disiplin Berbahasa Indonesia.


Jakarta: FITK PRESS.

Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.

Anda mungkin juga menyukai