Anda di halaman 1dari 2

‫ِإ َذا َس ِمعْتَ َش ْيًئا فَا ْكتُ ْبهُ َولَوْ فِي ْال َحاِئ ِط‬

“Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”( H.R abu khaitsamah
dalam al-ilmu no.146)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

‫ب‬
ِ ‫العل َم بال ِكتا‬
ِ ‫قيِّدُوا‬

“Jagalah ilmu dengan menulis.” (Shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
sahih).

Allah Ta’ala berfirman,

ُ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن ِإلَ ٰى َأ َج ٍل ُم َسمًّى فَا ْكتُبُوه‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah: 282)
Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa,
ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat. Allah pun telah
mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mencatat karena itu bermaslahat untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai