Anda di halaman 1dari 17

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul SEL, ORGAN, DAN KELANGSUNGAN HIDUP


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Struktur dan Fungsi Sel
2. Sistem organ
3. Reproduksi sel dan Hereditas
4. Teori asal usul kehidupan dan evolusi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah Kegiatan Belajar 1:
dan definisi) di modul ini 1. Mikroskop
Alat bantu yang digunakan untuk
mengamati mikroorganisme
2. Mikroskop elektron
Mikroskop yang menggunakan partikel
elektron agar dapat melihat
mikroorganisme
3. Transmission electron microscope
(TEM)
Jenis mikroskop elektron yang
digunakan untuk mengamati struktur
dalam sel
4. Scanning electron microscope (SEM)
Jenis mikroskop elektron yang
digunakan untuk mengamati struktur
permukaan sel
5. Mikroskop cahaya
Mikroskop yang menggunakan cahaya
matahari atau lampu agar dapat melihat
mikroorganisme
6. Lensa okuler
Bagian optik pada mikroskop yang
berada dekat dengan posisi mata
7. Lensa objektif
Bagian optik pada mikroskop yang
berada dekat dengan posisi objek yang
diamati
8. Revolver
Pengatur lensa objektif yang akan
digunakan
9. Lengan mikroskop
Bagian yang berfungsi sebagai pegangan
saat memindahkan mikroskop
10. Kaki mikroskop
Bagian yang menyangga mikroskop
11. Sel
Unit fungsional dan struktural terkecil
penyusun makhluk hidup
12. Teori endosimbion
Teori yang memperkirakan asal usul sel
eukariotik berasal dari sebuah sel
prokariot yang masuk ke dalam sel
prokariot lain yang lebih besar sebagai
mangsa, namun tidak dapat tercerna,
sehingga akhirnya keduanya
bersimbiosis saling menguntungkan
13. Transportasi pasif
Proses lalu lintas materi melalui
membran sel yang mengikuti gradien
konsentrasi, sehingga tidak
membutuhkan energi
14. Transportasi aktif
Proses lalu lintas materi melalui
membran sel yang melawan gradien
konsentrasi, sehingga membutuhkan
energi
15. Difusi
Perpindahan zat terlarut dari bagian yang
memiliki konsentrasi tinggi ke bagian
yang memiliki konsentrasi rendah
16. Osmosis
Perpindahan zat pelarut misalnya air,
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah melalui membran semipermeabel
17. Hipotonis
Kondisi lingkungan luar sel yang ditandai
dengan konsentrasi air di luar sel lebih
tinggi daripada konsentrasi air di dalam
sel, sehingga air akan masuk ke dalam
sel
18. Hipertonis
Kondisi lingkungan luar sel yang ditandai
dengan konsentrasi air di luar sel lebih
rendah daripada konsentrasi air di dalam
sel, sehingga air akan dari dalam sel
akan bergerak ke luar.
19. Transpor aktif
Mekanisme pengangkutan molekul
secara aktif oleh membran sel
menggunakan energi yang didapat dari
pemecahan ATP. Contohnya
pengangkutan glukosa melintasi
membran, pompa natrium-kalium
20. Eksositosis
Mekanisme pengeluaran molekul dari
dalam sel yang tidak dapat diangkut
melalui mekanisme transpor aktif,
dimana molekul akan diangkut melalui
vesikula ke membran sel
21. Endositosis
Kebalikan dari proses eksositosis,
molekul yang besar akan ditangkap dan
dikurung oleh membran sel, kemudian
akan dimasukkan ke dalam sel

Kegiatan Belajar 2:
1. Organ
Gabungan dari beberapa jaringan yang
berbeda, yang bekerja sama melakukan
satu fungsi tertentu atau lebih
2. Sistem organ
Rangkaian beberapa organ yang
melakukan fungsi bersama untuk
melakukan kegiatan utama tubuh
3. Sistem gerak (Sistem rangka)
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni sebagai alat gerak
pasif, pemberi bentuk serta penopang
tubuh
4. Rangka hidrostatik
Sistem gerak pada makhluk invertebrata
yang terdiri dari rongga berisi air yang
dikelilingi otot
5. Eksoskeleton
Disebut juga kerangka luar. Pembungkus
keras dan kaku yang menyelimuti bagian
luar tubuh sebagian besar makhluk
arthropoda, seperti serangga dan
crustacea
6. Endoskeleton
Disebut juga kerangka dalam. Kerangka
keras yang terdapat di dalam tubuh,
karena dibungkus oleh otot dan kulit.
Endoskeleton terdapat pada sebagian
besar vertebrata dan echinodermata
7. Kerangka aksial
Salah satu penggolongan rangka
manusia. Merupakan kelompok tulang
yang membentuk poros tubuh,
melindungi organ-organ dalam di kepala
dan dada
8. Kerangka apendikuler
Merupakan kelompok tulang yang
menopang bagian tubuh yang berfungsi
sebagai alat gerak pada manusia,
contohnya tulang tungkai
9. Tulang pipih
Tulang yang berbentuk pipih dan lebar.
Contohnya: tulang belikat
10. Tulang panjang
Tulang yang berbentuk pipa, lurus dan
berukuran lebih panjang. Contohnya:
tulang paha (femur)
11. Tulang tidak beraturan
Tulang yang bentuknya tidak beraturan.
Contohnya: ruas tulang belakang
12. Lordosis
Gangguan tulang belakang melengkung
ke arah depan
13. Kifosis
Gangguan tulang belakang melengkung
ke belakang
14. Skoliosis
Gangguan tulang belakang melengkung
ke samping
15. Fraktura
Gangguan pada tulang yakni tulang
menjadi retak atau patah
16. Osteoporosis
Gangguan pada tulang yakni tulang
belakang menjadi keropos
17. Sistem peredaran darah
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni mengedarkan
oksigen, hormon, dan nutrisi ke seluruh
tubuh.
18. Sistem peredaran darah terbuka
Sistem peredaran darah pada makhluk
invertebrata, dimana darah beredar tidak
melalui pembuluh, melainkan beredar
langsung di jaringan
19. Sistem peredaran darah tertutup
Sistem peredaran darah pada makhluk
vertebrata, dimana darah beredar melalui
pembuluh darah
20. Arteriosklerosis
Gangguan pada sistem peredaran darah,
dimana terjadi pengerasan pada
pembuluh darah
21. Arterosklerosis
Gangguan pada sistem peredaran darah,
dimana terjadi penumpukan plak di
dinding bagian dalam pembuluh darah,
yang disebabkan oleh lemak dan
kolesterol
22. Penyakit jantung koroner (PJK)
Gangguan pada sistem peredaran darah,
dimana terjadi penyumbatan di arteri
koroner, sehingga otot jantung menjadi
kekurangan oksigen dan nutrisi
23. Sistem endokrin
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni mengatur
keseimbangan homeostasis tubuh, dan
mengatur fungsi lainnya seperti
metabolisme, pertumbuhan dan
reproduksi.
24. Hormon
Zat kimia yang dijadikan alat pengatur
maupun alat berkomunikasi antar organ
di dalam tubuh, yang dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin atau organ lain yang
menunjukkan fungsi sebagai endokrin
25. Kelenjar tiroid
Kelenjar yang mengeluarkan hormon
tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) yang
mengatur tingkat pembakaran energi dari
makanan, serta hormon kalsitonin yang
berpengaruh dalam pembentukan tulang
26. Kelenjar pituitari
Kelenjar yang menghasilkan hormon
yang dapat merangsang kelanjar
endokrin lainnya.
27. Kelenjar adrenal
Menghasilkan hormon kortikosteroid
yang diantaranya berpengaruh dalam 1)
pengaturan kadar air dan garam dalam
tubuh; 2) proses metabolisme; 3) sistem
imun. Kelenjar ini juga menghasilkan
hormon adrenalin/epinefrin yang
berfungsi meningkatkan tekanan darah
dan jantung
28. Kelenjar pankreas
Menghasilkan hormon insulin dan
glukagon, yang berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah
29. Diabetes melitus
Gangguan pada sistem endokrin, dimana
kadar gula dalam darah di atas normal,
yang disebabkan pankreas tidak dapat
menghasilkan hormon insulin atau
tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang tersedia
30. Akromegali
Gangguan pada sistem endokrin, dimana
kelenjar pituitari menghasilkan hormon
pertumbuhan melebihi normal, sehingga
pertumbuhan berlebih pada tangan dan
kaki
31. Penyakit addison
Gangguan pada sistem endokrin, dimana
kemampuan kelenjar adrenal dalam
menghasilkan hormon kortisol dan
aldosteron menjadi sangat rendah
32. Sindrom cushing
Penyakit yang disebabkan oleh
berlebihannya produksi hormon kortisol
oleh kelenjar adrenal. Gejalanya adalah
penumpukan lemak di antara bahu
33. Sistem saraf
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni mengatur kordinasi
tindakan seluruh bagian tubuh
34. Sistem saraf pusat
Penggolongan sistem saraf manusia yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang
35. Sistem saraf tepi
Penggolongan sistem saraf manusia yang
terdiri dari saraf otonom dan somatik
36. Neuron
Sel-sel saraf yang menyusun sistem saraf
37. Sistem saraf simpatis
Mengatur respons tubuh terhadap suatu
potensi ancaman dengan cara
mempersiapkan tubuh untuk
menghasilkan energi. Contoh:
meningkatkan detak jantung dan laju
pernapasan
38. Sistem saraf parasimpatis
Mengembalikan tubuh dalam kondisi
normal setelah tidak ada lagi potensi
ancaman. Contoh: menurunkan detak
jantung dan laju pernapasan ke kondisi
normal
39. Alat indera
Organ-organ tubuh yang dapat menerima
rangsangan dari luar, yang kemudian
ditransfer ke otak untuk diolah. Hasilnya
otak akan memerintahkan organ yang
sama atau organ lain untuk merespon
rangsangan tersebut. Contoh: mata,
kulit, lidah, hidung, dan telinga
40. Alzheimer
Gangguan pada sistem saraf, dimana sel-
sel saraf pada otak melemah sehingga
mengganggu fungsi ingatan dan
koordinasi tubuh
41. Bell’s palsy
Gangguan pada sistem saraf, dimana
saraf pada sebagian wajah menjadi
lemah atau lumpuh
42. Epilepsi
Gangguan pada sel-sel saraf di otak,
sehingga penderita mengalami kejang-
kejang dan tidak dapat merespon
berbagai rangsangan
43. Sistem respirasi
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni mengatur mekanisme
pertukaran gas sampai dengan
penggunaan energi di dalam tubuh
44. Flu
Penyakit pada sistem pernapasan yang
disebabkan oleh virus. Gejalanya adalah
hidung tersumbat, bersin-bersin dan
pilek
45. Asma
Penyakit pada sistem pernapasan yang
disebabkan oleh alergi. Gejalanya adalah
napas menjadi sesak.
46. Pneumonia
Penyakit pada sistem pernapasan,
dimana terjadi radang pada paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau
jamur
47. Sistem imun
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni melindungi tubuh
dari bakteri, virus, jamur dan patogen
lainnya yang berbahaya bagi tubuh
48. Imunitas aktif alami
Imunitas yang diperoleh saat manusia
terserang patogen secara alami. Saat
manusia terserang patogen, tubuh akan
mengeluarkan antibodi dan limfosit
khusus.
49. Imunitas aktif buatan
Imunitas yang diperoleh melalui
pemberian vaksin
50. Imunitas pasif alami
Imunitas yang diperoleh manusia saat
masih dalam kandungan dan bayi.
Antibodi diperoleh dari ibu melalui
plasenta dan ASI
51. Imunitas pasif buatan
Imunitas yang diperoleh melalui suntikan
antibodi di dalam serum.
52. Vaksin
Patogen atau toksin yang telah
dilemahkan, sehingga dapat merangsang
tubuh untuk mengenali dan membentuk
antibodi melawan patogen tersebut.
53. Lupus
Penyakit autoimun, dimana sel darah
putih menyerang sel-sel tubuh sendiri
54. Psoriasis
Gangguan pada sistem imun, dimana
sistem imun menjadi hiperaktif. Sistem
imun merangsang kulit untuk
bereproduksi dengan cepat,
menghasilkan plak bersisik atau
berwarna perak di kulit
55. Sindrom Guillain-Barre
Gangguan sistem imun yang langka,
dimana sistem imun menyerang sel-sel
saraf
56. Sistem pencernaan
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni mencerna makanan,
dari yang molekul yang kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
57. Pencernaan kimiawi
Proses pencernaan yang melibatkan zat-
zat kimia di dalam enzim
58. Pencernaan mekanis
Proses pencernaan fisik makanan yang
melibatkan gigi dan otot-otot organ
pencernaan, agar makanan yang tadinya
kasar menjadi halus.
59. Gerakan peristaltik
Gerakan otot saluran kerongkongan
untuk mendorong makanan masuk ke
dalam lambung
60. Gastritis
Gangguan pada sistem pencernaan,
dimana terdapat peradangan pada
dinding lambung
61. Wasir
Gangguan pada sistem pencernaan,
dimana terjadi pembengkakan pembuluh
darah di sekitar atau di dalam anus
62. Esofagitis
Gangguan pada sistem pencernaan,
dimana terjadi peradangan pada dinding
kerongkongan (esofagus) sehingga terasa
nyeri dan sulit menelan makanan
63. Sistem ekskresi
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni membuang sisa-sia
metabolisme agar tidak menjadi racun di
dalam tubuh
64. Filtrasi
Tahapan pertama dalam pembentukan
urin, dimana diarah disaring dari zat-zat
sisa metabolisme. Filtrasi terjadi di
glomerulus dan menghasilkan urine
primer.
65. Reabsorbsi
Tahapan kedua dalam pembentukan
urin, dimana terjadi penyerapan kembali
zat-zat yang masih berguna bagi tubuh.
Reabsorbsi terjadi di tubulus proksimal
dan menghasilkan urin sekunder
66. Augmentasi
Tahapan ketiga dalam pembentukan
urin, dimana terjadi penambahan zat-zat
sisa metabolisme yang akan dibuang.
Augmentasi terjadi di tubulus distal dan
menghasilkan urin sesungguhnya.
67. Diabetes insipidus
Gangguan pada sistem ekskresi, dimana
penderita mengeluarkan urin melebihi
batas normal. Hal ini disebabkan
kekurangan hormon ADH yang mengatur
reabsorbsi air pada ginjal
68. Batu ginjal
Gangguan pada sistem ekskresi, dimana
terjadi pengendapan dan pengerasan
kalsium di dalam rongga ginjal, saluran
ginjal, dan kandung kemih.
69. Gagal ginjal
Gangguan pada sistem ekskresi, dimana
ginjal sudah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya
70. Albuminuria
Gangguan pada sistem ekskresi, dimana
terdapat kandungan albumin (protein) di
dalam urine.
71. Sistem gerak (Sistem otot)
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni menggerakkan
bagian-bagian tubuh secara aktif
72. Distrofi otot
Gangguan pada sistem gerak, dimana
terjadi pelemahan masa otot secara
bertahap
73. Miopati kongenital
Gangguan pada sistem gerak, dimana
terjadi keterlambatan dalam
perkembangan otot motorik
74. Miopati metabolic
Gangguan pada sistem gerak, dimana
terjadi gangguan enzim yang
berpengaruh dalam metabolisme otot
75. Sistem integumen
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni melindungi tubuh
dari dunia luar, menjaga suhu tubuh,
dan sebagai alat ekskresi
76. Bisul
Gangguan pada sistem integumen,
dimana terjadi infeksi pada kulit dengan
gejala benjolan merah dan dapat
membesar
77. Kudis
Gangguan pada sistem integumen,
disebabkan oleh parasit tungau pada
kulit
78. Eksim
Rasa gatal berlebih pada kulit, disertai
warna kemerahan akibat alergi
79. Sistem reproduksi
Rangkaian organ-organ yang bekerja
bersama untuk melakukan kegiatan
utama tubuh yakni menghasilkan sel
kelamin jantan dan betina untuk tujuan
reproduksi
80. Penis
Organ penetrasi pada laki-laki yang
digunakan pada saat kopulasi
81. Skrotum
Kulit yang membungkus testis, beserta
saraf fan pembuluh darah
82. Testis
Kelenjar yang tempat diproduksinya sel
kelamin jantan (sperma) dan hormon
testosteron
83. Tuba falopi
Saluran penghubung antara ovarium dan
uterus
84. Ovarium
Tempat diproduksinya sel kelamin betina
(ovum) dan hormon estrogen serta
progesteron
85. Vagina
Saluran yang menghubungkan leher
rahim(serviks) ke bagian luar tubuh
86. Uterus (rahim)
Bagian tempat berkembangnya janin
mulai dari zigot sampai menjadi janin
87. Vaginitis
Gangguan pada sistem reproduksi
wanita, yang diakibatkan infeksi
mikroorganisme pada vagina
88. Kanker serviks
Terdapat kanker yakni pertumbuhan
yang abnormal pada sel-sel epitel serviks
89. Prostatitis
Gangguan pada sistem reproduksi laki-
laki, yang diakibatkan oleh infeksi
bakteri pada kelenjar prostat
90. Kencing nanah
Penyakit pada sistem reproduksi laki-
laki, yang diakibatkan infeksi bakteri
Neisseria gonorrheae.

Kegiatan Belajar 3:
1. Reproduksi sel
Kegiatan sel dalam memperbanyak diri
melalui pembelahan
2. Pembelahan langsung/biner/amitosis
Pembelahan yang terjadi pada organisme
bersel satu, tanpa melalui tahapan
pembelahan
3. Pembelahan tidak langsung (mitosis
dan meiosis)
Pembelahan yang terjadi melalui tahapan-
tahapan pembelahan
4. Pembelahan mitosis
Pembelahan sel somatik, dimana sel
anakan berjumlah dua, masing-masing
memiliki jumlah kromosom yang sama
dengan jumlah kromosom sel induk
5. Pembelahan meiosis
Pembelahan sel gamet, dimana sel
anakan berjumlah empat, masing-masing
memiliki separuh dari jumlah kromosom
sel induk.
6. Interfase (fase instirahat)
Fase dimana sel mengalami pertumbuhan
dan mempersiapkan diri menuju fase
mitotic atau fase pembelahan. Interfase
terbagi menjadi: 1) fase G1; 2) fase
sintesis; dan 3) fase G2.
7. Fase mitotic atau fase pembelahan
Fase terjadinya pembelahan pada sel. Ada
4 fase, yaitu: Profase, metafase, anafase,
dan telofase.
8. Profase
Fase pembelahan sel yang ditandai
dengan membran sel inti muai hilang,
benang-benang kromatin memadat
menjadi kromatid, gelendong pembelahan
mulai terbentuk
9. Metafase
Fase pembelahan sel yang ditandai
dengan kromosom berjejer pada bidang
pembelahan
10.Anafase
Fase pembelahan sel yang ditandai
dengan sister kromatid dari setiap
pasangan tertarik menuju arah yang
berlawanan
11.Telofase
Fase pembelahan sel yang ditandai
dengan mulai terbentuknya membran inti
pada masing-masing sel anak
12.Pewarisan sifat
Penurunan sifat-sifat baik yang tampak
maupun yang tidak tampak dari induk ke
keturunannya
13.Genetika
Ilmu yang mempelajari pewarisan sifat
14.Kromosom
Berbentuk benang-benang kromatin, yang
di dalamnya tersimpan materi genetik
yang dapat diwariskan kepada
keturunannya
15.Autosom
Kromosom yang mengatur sifat-sifat
tubuh suatu organisme
16.Genosom
Kromosom yang mengatur jenis kelamin
17.Gen
Satuan informasi genetik yang berupa
urutan nukleotida pada DNA
18.Lokus
Tempat gen di dalam kromosom
19.Genotipe
Sifat-sifat makhluk hidup yang tidak
terlihat, berupa susunan gen di dalam
tubuh makhluk hidup
20.Fenotipe
Sifat-sifat makhluk hidu yang dapat
dilihat, merupakan gabungan antara
genotipe dan lingkungan
21.Homozigot
Gen yang sama jenisnya
22.Heterozigot
Gen yang beda jenisnya
23.Alel
Gen-gen yang terletak pada lokus yang
bersesuaian pada kromosom homolog
24.Dominan
Gen yang menutupi pasangan gen alelnya
25.Resesif
Gen yang ditutupi pasangan gen alelnya
26.Hukum Mendel I
Dikenal juga sebagai hukum segregasi,
dimana gen-gen se-alel akan terpisah saat
pembentukan sel gamet, sehingga setiap
sel gamet akan mengandung satu alel
27.Hukum Mendel II
Gen-gen yang memisah saat
pembentukan sel gamet, akan
berkelompok secara bebas dengan gen-
gen lain walaupun bukan se-alel
28.Pindah silang (crossing-over)
Peristiwa pindahnya materi genetik akibat
pertukaran tempat dua kromatid dari
kromosom yang berbeda
29.Pemilahan kromosom secara bebas
Merupakan kemungkinan pembagian
kromosom homolog secara acak pada
proses pembelahan meiosis
30.Persilangan monohibrid
Persilangan antara dua strain induk yang
memiliki dua sifat berbeda. Rasio fenotip
F1 adalah 100% dominan, sedangkan
pada F2 adalah 3:1 (Dominan:Resesif).
31.Persilangan dihibrid
Persilangan antara dua strain induk yang
memiliki dua sifat yang berbeda. Rasio
fenotip F1 adalah 100% dominan,
sedangkan pada F2 adalah 9:3:3:1.
32.Determinasi seks
Penentuan jenis kelamin berdasarkan
jenis kromosom seks (gonosom). Contoh:
pada manusia jenis kelamin ditentukan
oleh keberadaan kromosom X dan Y, XX
adalah perempuan, XY adalah laki-laki.
33.Pautan seks
Sifat fenotip yang dipengaruhi oleh
kromosom seks (gonosom)
34.Pewarisan alel resesif autosomal
Kelainan/penyakit yang akan muncul,
jika individu keturunan memiliki alel
homozigot resesif autosomal
35.Anemia sel sabit
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel resesif autosomal, gejalanya sel darah
merah penderita berbentuk abnormal,
sehingga fungsinya terganggu
36.Albino
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel resesif autosomal, gejalanya kulit
penderita tidak mampu untuk
membentuk pigmen melanin
37.Thalassemia
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel resesif autosomal, gejalanya adalah
ketidakmampuan hemoglobin dalam
mengikat oksigen
38.Pewarisan alel dominan autosomal
Kelainan/penyakit yang akan muncul,
jika individu keturunan memiliki alel
heterozigot atau homozigot dominan
autosomal
39.Akondroplasia
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel dominan autosomal, gejalanya adalah
gangguan pada pertumbuhan tulang,
sehingga menimbulkan gejala kekerdilan
40. Brakidaktili
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel dominan autosomal, gejalanya adalah
ruas-ruas jari yang pendek atau tidak
tumbuh sempurna
41.Polidaktili
Contoh kelainan yang diwariskan melalui
alel dominan autosomal, gejalanya adalah
tumbuhnya jari tambahan pada satu atau
kedua tangan/kaki.
42.Alel resesif terpaut kromosom seks “X”
Kelainan/penyakit yang kebanyakan
muncul pada keturunan berjenis kelamin
perempuan dan memiliki alel resesif.
43.Hemofilia
Contoh kelainan/penyakit yang
diwariskan melalui alel resesif terpaut
kromosom X, gejalanya adalah jika terjadi
luka, darah sukar membeku
44.Buta warna
Contoh kelainan/penyakit yang
diwariskan melalui alel resesif terpaut
kromosom X, gejalanya adalah tidak
dapat membedakan warna, terutama
warna hijau dan merah
45.Sindrom fragile x
Contoh kelainan/penyakit yang
diwariskan melalui alel resesif terpaut
kromosom X, gejalanya adalah penderita
akan mengalami keterbelakangan mental
46.Alel resesif terpaut kromosom seks “Y”
Kelainan/penyakit yang hanya muncul
pada keturunan berjenis kelamin laki-laki
dan memiliki alel resesif.
47.Hipertrikosis
Contoh kelainan/penyakit yang
diwariskan melalui alel resesif terpaut
kromosom Y, gejalanya adalah
tumbuhnya rambut berlebihan pada area
wajah dan telinga
48.Weebed toes
Contoh kelainan/penyakit yang
diwariskan melalui alel resesif terpaut
kromosom Y, gejalanya adalah
tumbuhnya kulit di antara jari-jari kaki
atau tangan, sehingga menyerupai kaki
katak atau bebek
49.Aberasi kromosom
Kelainan yang disebabkan oleh
berubahnya ukuran dan jumlah dari
kromosom normal
50.Sindrom jacobs
Contoh aberasi kromosom, dimana
penderita memiliki 44 autosom dan 3
gonosom (XYY). Gejalanya adalah
antisosial, perilaku kasar dan agresif,
berwatak kriminal, dan IQ di bawah
normal
51.Sindrom down
Contoh aberasi kromosom, dimana
penderita memiliki kelebihan satu
autosom pada kromosom nomor 21.
Kelainan ini memiliki karakteristik wajah
yang khas, wajah melebar, mata sipit
menyamping, gigi berukuran kecil dan
renggang, bibir tebal, lidah besar dan
cenderung menjulur, jari pendek, IQ
rendah, dan umumnya steril.
52.Sindrom klinefelter
Contoh aberasi kromosom, dimana
penderita memiliki 44 autosom dan 3
kromosom seks (XXY). Penderita adalah
pria, yang memiliki ciri-ciri bersifat
kewanitaan, seperti dada sempit, pinggul
melebar, tubuh cenderung tinggi, alat
reproduksi tidak berkembang, serta
mental tidak berkembang.
53.Sindrom turner
Contoh aberasi kromosom, dimana
penderita memiliki 44 autosom dan satu
kromosom seks (X). Kelainan ini terjadi
pada wanita, dengan karakteristik alat
reproduksi tidak berkembang, payudara
tidak berkembang, badan dan leher
cenderung pendek, memiliki gelambir
pada leher serta keterbelakangan mental.
54.Sindrom cri du chat
Contoh aberasi kromosom, dimana
penderita memiliki kekurangan kromosom
pada nomor 5. Karakteristik penderita
memiliki kepala berukuran kecil, dengan
penampakan wajah yang khas, serta
memiliki tangisan yang khas seperti suara
kucing. Penderita umunya meninggal saat
masih bayi atau balita.
55. Seleksi
Salah satu dari rangkaian kegiatan
pemuliaan makhluk hidup, untuk
mendapatkan makhluk hidup dengan
genotip yang diinginkan
56.Seleksi pedigree
Disebut juga seleksi silsilah. Seleksi
dilakukan pada generasi awal F2 dengan
karakter yang diinginkan, turunannya
diseleksi kembali pada generasi-generasi
selanjutnya sampai mencapai kemurnian
genetik.

Kegiatan Belajar 4:
1. Teori abiogenesis
Dikenal juga sebagai teori generatio
spontanea. Teori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda tidak
hidup. Dipelopori oleh Aristoteles.
2. Teori biogenesis
Teori yang mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya. Dipelopori oleh, francessco
redi, spalanzani, dan louis pasteur.
3. Teori evolusi biokimia
Dipelopori oleh alexander oparin. Pada
mulanya atmosfer bumi mengandung
Ch4, NH3, H2O, dan H2. Kemudian gas-
gas tersebut mendapat pemanasan dari
sinar kosmis dan halilintar, sehingga
berubah menjadi molekul sederhana,
seperti molekul pembentuk asam amino.
Molekul tersebut kemudian terkumpul di
cekungan perairan yang disebut
primordial soup. Molekul-molekul
sederhana tersebut selanjutnya
membentuk monomer, polimer dan
protobion, yang merupakan cikal bakal
kehidupan.
4. Teori evolusi kimia - harold urey
Zat-zat organik penyusun kehidupan
berasal dari zat-zat anorganik
5. Teori kimia – stanley miller
Zat-zat organik penyusun kehidupan
berasal dari zat-zat anorganik yang
terbentuk secara spontan
6. Teori evolusi biologi – oparin
Menurut Oparin, pada awalnya, lautan
kaya akan bahan-bahan organik. Lama
kelamaan bahan-bahan organik tersebut
berikatan satu dengan lainnya
membentuk selaput-selaput, kemudian
molekul organik berselaput ini mengikat
molekul lainnya dan menyatukan diri
sehingga terbentuk gabungan molekul
baru. Ikatan kompleks inilah yang
diperkirakan merupakan awal dari
kehidupan.
7. Teori evolusi lamarc
Berdasarkan teori ini, dikatakan bahwa
variasi pada makhluk hidup diperoleh
karena adanya latihan-latihan atau
kebiasaan yang dilakukan oleh makhluk
hidup tersebut.
8. Teori evolusi darwin
Berdasarkan teori ini, darwin mengatakan
bahwa evolusi terjadi karena adanya
seleksi alam, yakni faktor alam yang
dapat menyeleksi makhluk hidup.
9. Mutasi
Perubahan materi genetik yang terjadi di
dalam sel yang diwariskan ke
keturunannya
10. Migrasi
Perpindahan makhluk hidup
11. Pergeseran genetik
perubahan dalam genpool karena faktor
tertentu yang menyebabkan frekuensi alel
dalam populasi tersebut mengalami
perubahan
12. Seleksi alam
Faktor-faktor alam yang dapat menyeleksi
makhluk hidup
2 Daftar materi yang sulit 1. Proses mitokondria dalam pembentukan
dipahami di modul ini ATP.
2. Proses autofagi pada lisosom.
3. Badan golgi berperan dalam ekskresi
dalam sel.
4. Kerja badan golgi yang berkaitan dengan
sortir protein.
5. Kroloplas berasal dari proplastida,
proplastida berukuran lebih kecil dari
kloroplas dimana terdapat sedikit bahkan
tanpa membran internal.

3 Daftar materi yang sering Kegiatan Belajar 2:


mengalami miskonsepsi 1. Sistem saraf
“Saraf yang membentuk sistem saraf tepi
dinamakan sebagai akson” (halaman 22)
2. Sentrosom disaat reproduksi sel akan
membelah menjadi sentriol.

Anda mungkin juga menyukai