Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

UPTD TOILI III


STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Kejang Demam
Kelompok Sasaran : Semua Penderita Kejang Demam Sederhana, dan Kejang
Epilepsi umur 6 bulan s/d 6 tahun

Pernyataan Standard : Semua Penderita Kejang Demam Sederhana dan Kejang Demam
Epilepsi harus segera ditangani dengan pemberian Diasepam
(IM/Per-Rektal) untuk mencegah komplikasi akibat kejang.

PROSES

- Petugas melakukan Anamnesa (Heteroanamnesa)


 Riwayat Febris dengan kejang dalam setahun < 4 x
 Lamanya kejang < 15 menit
 Umur Pasien 6 bulan s/d 6 tahun
 Kejang terjadi pada 16 jam pertama dapat diserta dengan infeksi yang lain
- Lakukan pemeriksaan fisik
 Terdapat febris, kejang da kesadaran baik
- Berikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang penyakit kejang demam, penyebabnya serta
tindakan yang akan dilakukan kepada penderita
- Penatalaksanaan
 Longgarkan pakaian, posisi kepala dimiringkan
 Masukkan spatel/sendok kedalam mulut (cegah lidah tergigit)
 Kompres es batu dengan memakai handuk kecil untuk menurunkan suhu tubuh
 Berikan medika mentosa : Injeksi diazepam sesuai umur/BB
 Dosis berat badan < 10 kg, 0,5 mg/Kg BB/x secara IM/per-rektal
 Berat badan > 10 Kg 1 mg/Kg BB/x secara IM/per-rektal
 Pemberian dapat diulang sampai 3 x dengan interval < 15 menit Bila masih kejang.
 Bila setelah 3 x pemberian masih kejang rujuk ke rumah sakit.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
UPTD TOILI III
STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Hekting vulnus Apertum
Kelompok Sasaran : Semua penderita dengan vulnus apertum
Pernyataan Standart : Semua vulnus Apertum harus dibersihkan dan dijahit dengan
benar untuk mencegah bahaya infeksi

PROSES

- Berikan konseling tentang tindakan yang akan dilakukan kepada penderita dan keluarganya
- Penderita menandatangani inform consent
- Petugas memakai handscoon
- Pasang doek lubang pada medan yang akan diheckting, lakukan desinfeksi dengan menggunakan
betadine dan alkohol 70%
- Anastesi lokal dengan suntikan lidokain
- Mencuci luka dengan NaCl sampai bersih lalu diolesi dengan bethadine
- Lakukan penjahitan di daerah luka sesuai besarnya luka
- Luka diolesi dengan bethadine lalu ditutup dengan kain kasa lalu diplester
- Berikan konseling tentang perawatan luka penggunaan obat dan pemeriksaan ulang
- Beri resep yang berisi antibiotik (ampisilin, tetrasiklin) analgetik (antalgin/asam mefenamat) sesuai
dosis.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
UPTD TOILI III
STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Pemberian Infus
Kelompok Sasaran : Penderita yang memerlukan pemasangan infus

Pernyataan Standart : Semua pemasangan infus dapat dilakukan dengan metode yang benar dan
sesuai dengan indikasi

PROSES

- Petugas melakukan Anamnesa / Heteroanamnesa


 Riwayat diare dengan BAB encer berkali-kali disertai muntah yang berulang-ulang, rasa haus
yang nyata atau adanya trauma dengan perdarahan yang hebat
 Riwayat terjadi reaksi inafilaktik
- Lakukan pemeriksaan fisik.
Didapati tanda-tanda dehidrasi berat seperti
 Mata sangat cekung, mulut dan lidah kering, turgor sangat jelek, malas minum/tidak mau
minum, kesadaran menurun.
 Tanda-tanda syok hipovolemik oleh karena pendarahan seperti : nadi kecil kadang-kadang tidak
teraba, tensi darah turun < 80 mm hg kesadaran turun (delier/apatis)
Langkah-Langkah :
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga pasien tentang tujuan tindakan
2. Siapkan alat-alat dan membawanya dekat pasien
3. Atur posisi pasien, bebaskan daerah penusukan dari pakaian
4. Memasang pengalas di bawah anggota badan yang akan di pasang infus
5. Perawat mangadakan desinfeksi
6. Membuka perangkat infus dan memasang infus set ke dalam botol infus
7. Mengalirkan cairan infus ke dalam bengkok, dari pipa infus sampai setengah dari gelas tabung
pengatur tetesan cairan, setelah dipastikan udara tidak ada kemudian di klem kembali
8. Anggota badan yang akan diinfus dibendung dengan karet kemudian kulit yang akan di infus
disterilkan dengan kapas alkohol
9. Masukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah vena dengan jarum mengarah ke atas, bila
darah mengalir ke dalam pipa infus berarti tusukan telah tepat ke vena dan karet pembendung di lepas,
klem selang dilonggarkan
10. Pangkal abocath ditutup dengan kasa steril yang telah diberi iodine dan tutup plester
11. Perawat mengatur tetesan cairan sesuai dengan advis dokter
12. Memasang bidai bila perlu
13. Perawat merapikan pasien dan membersihkan alat-alat.
14. Perawat mecuci tangan dengan sabun
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
UPTD TOILI III
STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Insisi Abses
Kelompok Sasaran : Penderita Abses yang telah matang (fluktuasi positif)

Pernyataan Standart : Semua abses yang telah matang harus diiris untuk mengeluarkan
pus yang ada didalamnya sehingga proses penyembuhan menjadi
lebih cepat.

PROSES

- Berikan konseling tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan kepada penderita pasien/lalu
keluarga pasien menandatangani blanko inform consent
- Petugas memakai masker, cuci tangan, memakai sarung tangan
- Preparasi medan operasi dengan menggunakan alkohol 70% kemudian dengan larutan bethadine
- Pasang doek lubang pada medan operasi
- Anastasi lokal dengan menyemprotkan chloroethyl pada medan operasi hingga tampak berwarna
putih calon tempat insisi
- Lakukan insisi di tempat fluktuasi yang maksimal irisan sampai fasia
- Membuka abses dengan memasukkan sonde atau klem arteri secara tumpul hingga pus keluar
- Keluarkan semua infiltrat dengan sonde atau cukup dengan jari saja pada daerah yang lunak
- Masukkan tampon kain kasa yang telah dibasahi rivanol
- Sisakan tanpon + 1 cm untuk mempermudah pengangkatan
- Ganti tampon tiap hari sampai sekret berwarna jernih
- Setelah tampon dikeluarkan, beri salep levertran untuk merangsang pertumbuhan jaringan
- Berikan konseling tentang perawatan luka, penggunaan obat dan kontrol ulang
- Buat resep yang berisi anti biotik dan analgetik misalnya : ampicillin, tetrasiklin, antalgin.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
UPTD TOILI III
STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Reaksi Anafilaktik
Kelompok Sasaran : Penderita yang mengalami reaksi anafilaktik untuk semua
golongan umur

Pernyataan Standard : Semua pasien yang mengalami reaksi anafilaktik harus segera
mendapat kan penanggulangan dengan cepat dan tepat untuk
mencegah kamatian

PROSES

- Petugas melakukan Anamnesa / Heteroanamnesa adanya rasa gatal, rasa hangat terutama pada
daerah ketiak dan pangkal paha
- Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
- Kulit kemerahan atau urtikaria, udem pada mulut, leher, jaringan lunak, pasien kelihatan cemas
atau panik, nadi pela dan lemah, tensi dapat tak terukur.
- Penatalaksanaan :
15. Hentikan pemberian obat penyebab reaksi anafilaksis
16. Baringkan pasien dengan tungkai lebih tinggi dari kepala
17. Suntikan adrenalin 1 : 1000 (1 mg/ml) secara Intramuscular / subcutan
Dosis : Dewasa 0.3 – 0.5 ml
Anak 0,01 ml / kg BB
18. Pasang perangkat infus IV dan pertahankan volume darah dengan SPPS atau Larutan Kristaloid
(NaCl/RL)
19. Adrenalin IV diberikan bila :
a. Tidak ada respons terhadap adrenalin Intramuscular
b. Terjadi kegagalan sirkulasi dan Syok
Dosis : 5 ml adrenalin 1 : 10.000 (0,1 mg/ml)
Dewasa : diencerkan kedalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan selama 10 menit
Anak : 0,1 ml/kg BB larutan adrenalin 1 : 10.000 yang diberikan perlahan selama 10 menit atau 0,01
ml/kg BB larutan adrenalin 1 : 1000 yang diencerkan dalam 10 ml larutan garam faali dan diberikan
perlahan selama 10 menit
6. Bebaskan jalan nafas (kalau perlu buat jalan nafas melalui mulut atau intubasi endotrakea)
7. Berikan oksigen
8. Bila perlu berikan bantuan ventilasi (dengan kantong & masker, atau pipa endotrakea)

Tindakan Penunjang
1. Pantau tanda vital dengan intensif sedikitnya selama 4 jam
2. Tenangkan pasien, istirahatkan, hindarkan dari udara panas
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
UPTD TOILI III
STANDART PELAYANAN
Topik : UGD / Rawat Jalan
Sub topik : Trauma Kepala
Kelompok Sasaran : Penderita dengan trauma kepala

Pernyataan Standart : Semua pasien yang mengalami trauma kepala dengan keluhan pusing dan
pingsan tak lebih dari 10 menit harus ditangani dan diopservasi untuk
mencegah komplikasi

PROSES

- Petugas melakukan Anamnesa (Hetero-anamnesa)


- Riwayat trauma pada kepala dengan pingsan tidak lebih dari 10 menit dan dapat disertai dengan
muntah, pusing dan amnesia retrograd
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Selama pasien pingsan periksa suhu badan, nadi, tensi, respirasi, dan pupil penderita
- Setelah pasien sadar dapat terjadi amnesia retrograd
- Observasi terus tanda-tanda vital (tensi nadi, respirasi, suhu badan, pupil, dan kesadaran pasien)
- Berikan medika mentosa oral bila pasien sadar yaitu :
- Manitol untuk mencegah edema otak
- Antibiotika bila ada luka
- Sinptomatis bila perlu
- Rujuk dokter ahli syaraf (bila perlu)
- Bila pasien sadar dan tak ada komplikasi pasien dapat dipulangkan dengan anjuran istirahat dan
kontrol kembali pada hari berikutnya

Anda mungkin juga menyukai