Anda di halaman 1dari 27

Sejarah Indonesia

Butet Amnawati S.Pd


SMKN 1 Cileungsi
JALUR REMPAH
Negara Indonesia adalah negara yang dikenal
sebagai "Negara Maritim" mengingat indonesia
adalah negara kepulauan atau Archipelago State.
Secara etimologi Archipelago sendiri berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri dari kata arc yang berarti
"besar atau utama" dan peagos yang berati "laut"
dan jika disambungkan berarti "laut utama". Serta
memiliki keaneka ragaman budaya yang sangat
tinggi, salah satunya adalah budaya yang terkait
dengan laut.
Negara Indonesia adalah negara yang juga dikenal
sebagai "Negara Agraris" mengingat Indonesia
adalah negara yang sumber mata pencahariannya
juga berasal dari pertanian dan perkebunan,
mengingat Indonesia merupakan negara yang
memiliki tanah yang subur. Hal ini dikarenakan
Indonesia berada didaerah vulkanis yang memiliki
beberapa gunung berapi yang dapat menyuburkan
tanah.
RUTE PERDAGANGAN REMPAH-REMPAH
Menurut buku The Austronesians:
Historical and Comparative Perspectives
yang ditulis oleh Peter Bellwood, sesuai
dari Teori out of Taiwan bahwa bangsa
Ausronesia dikenal sebagai bangsa
maritim yang sebagian besar hidupnya
berkelana dan menjelajahi dari pulau ke
pulau yang lain.
Bangsa Austronesia mulai berimigrasi
ke Nusantara sekitar 4.500 SM dengan
dua jalur. Kedatangan mereka
membuat posisi ras penutur Melansoid
yan merupakan ras pertama yang
mendiami Nusanara terdesak hngga ke
daerah Indonesia bagian Timur seperti
ke Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nusa
Tenggara hingga ke pelosok Papua
Nugini.
Ras Melansoid yang tidak sempat ke Papua
mulai berinteraksi damai dengan terjadinya
percampuran antar dua ras yaitu
Austronesia-Melansia yang nantinya
melahirkan ras keturunan baru yaitu
Melayu-Melanesia yang sekarang ini telah
menjadi penduduk Nusa Tenggara Timur
dan kepulauan Maluku. Budaya mereka
inilah yang nantinya menjadi fondasi dasar
kebudayaan bahari.
PETA MIGRASI BANGSA AUSTRONESIA
Datangnya bangsa penutur bahasa
Austronesia di tanah Nusantara juga
menjadi awal terjadinya proses
akulturasi budaya dan juga proses awal
mula terjadinya perdagangan, yaitu
pertukaran rempah-rempah dengan
komoditas lainnya. Kebudayaan mereka
inilah yang nantinya menjadi cikal bakal
lahirnya kebudayaan maritim yang
memunculkan jalur perdagangan laut
dan khususnya dengan berdagang
membawa hasil rempah-rempah
belahan dunia.
RUTE PERDAGANGAN REMPAH-REMPAH

Mereka (Austronesia) mendirikan rute perdagangan dari Nusantara ke Hindustan


dan Sri Lanka, yang akhirnya mengkoneksikan jalur perdagangan maritim ke rute
Dupa yang berada di Laut Merah, dekat dengan Teluk Aden dan Tanduk Afrika
yang membuka akses ke Mesir dan Laut Mediterania. Rute Dupa sendiri
merupakan rute perdagangan maritim darat romawi India yang dibentuk oleh
pedagang India dan Persia. Jalur perdagangan maritim kemudian diperluas hingga
ke daratan Timur Tengah dan kemudian menuju Afrika Timur yang menghasilkan
kolonisasi Austronesia di Madagaskar.
JENIS KOMODITAS REMPAH-REMPAH
Nusantara adalah negeri yang memiliki
keanekaragaman hayati terbesar di dunia
dengan sumber daya alam yang kaya. Sekitar
11% jenis tumbuhan dunia ada di hutan tropis
Nusantara. Jumlahnya lebih dari 30.000
spesies, yang sebagian diantaranya
dipergunakan dan dikenal sebagai rempah. Oleh
karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa
Nusantara disebut sebagai "Negeri Rempah-
Rempah".

Salah satu daerah di Nusantara yang kaya akan


sumber rempah-rempah adalah di daerah
Indonesia Timur, khususnya adalah kepulauan
Maluku yang dekat berada di Sulawesi. Indonesian
bagian Timur dianggap sebagai daerah paling
pertama munculnya perdagangan rempah-
rempah. Disanalah bangsa Austronesia mulai
menanam dan kemudian memperdagangkan
rempah-rempahnya.

Berikut adalah jenis rempah-rempah yang berasal dari Nusantara


dan paling banyak diperdagangkan.

1. Cengkeh (syzygium aromaticum)


2. Kayu Manis (cinnamomum burmanii)
3. Lada (piper nigrum)
4. Pala (myristica fragrans)
5. Cendana (santalum album)
MANFAAT REMPAH-REMPAH BAGI BANGSA
ASING
1. Cengkeh (syzygium aromaticum)
Temuan arkeologis cengkeh pertama ditemukan di pelabuhan perdagangan di Sri Lanka, sekitar tahun 900-1100
M. Pada abad ketiga SM, kaisar China dari dinasti Han mengharuskan mereka yang berbicara dengan mereka
untuk mengunyah cengkeh untuk menyegarkan napas mereka.

2. Pala (myristica fragrans)


Dalam buku "Mixed Frontal of Botanical Garden" karya K.F.P von Martius, seorang ahli botani Jerman menyatakan
bahwa penggunaan pala dulu pernah digunakan oleh orang-orang Hindu di masa kuno digunakan untuk bahan
medis menyembuhkan sakit kepala, demam dingin, dan deman saraf. Pala sendiri sudah tertulis dalam kitab
Wedha sejak 3500 SM.

3. Lada (piper nigrum)


Di Yunani kuno, lada adalah mata uang persembahan suci, serta bumbu makanan dan lada digunakan untuk
menghormati para dewa serta mata uang untuk membayar pajak dan uang tebusan. Lada juga ditemukan dalam
mumi Ramses ll dimana lada tersebut dimasukkan kedalam lubang hidung, diletakkan di sana sebagai ritual
mumifikasi, yang menggambarkan kemewahan dari rempah-rempah Firaun.
4. Kayu Manis (cinnamomum burmanii)
Pada 2000 SM, Kayu Manis telah menjadi bahan utama masyarakat Mesir kuno untuk melakukan proses
pembalseman pada mumi. Dalam buku "Tacuinum Sanitatis", rempah-rempah dianggap sebagai bahan obat-
obatan yang paling mujarab. Rempah ini dulu juga digunakan oleh para dokter Eropa untuk menciptakan obat
"adrenalin" untuk meningkatkan stamina para ksatria bangsawan Eropa.

5. Cendana (santalum album)


Di Asia Timur, Cendana adalah bahan dupa yang paling umum digunakan oleh masyarakat China, Korea, dan
Jepang dalam ibadah dan berbagi upacara. Bangsa Mesir kuno juga menggunakan Cendana untuk dupa dalam
ritual mumifikasi. Masyarakat Skandinavia kuno menggunakan Cendana untuk mengasinkan ikan teri dan
beberapa jenis makanan lainnya. Kemudian, suku Aborigin di Australia memakan buahnya dari pohon cendana.
KEBUDAYAAN REMPAH-REMPAH DI INDONESIA
1. Kebudayaan Rempah-Rempah di Tanah Jawa

Pulau Jawa merupakan salah satu daerah di Nusantara yang dikenal sebagai Negeri yang memiliki
banyak kerajaan dan bahkan menjadi basis utama dalam kegiatan perdagangan atau perniagaan serta
masuk dalam jajaran jalur rempah. Salah satu budaya dari hasil rempah adalah jamu. Jamu sendiri,
konon jamu sudah dikenal sejak zaman kerajaan Mataram sekitar tahun 1300 M.

Bahan Rempah-Rempah untuk Membuat Jamu


1. Cengkeh
2. Kayu Manis
3. Kapulaga
4. Jahe
5. Kunyit
6. Merica
2. Kebudayaan Rempah-Rempah di Tanah Sumatera

Pulau Sumatera terletak di bagian Barat gugusan kepulauan Nusantara dan pulau ini juga sangat dekat
dengan area yang menjadi jalur perdagangan dan pelayaran, salah satunya adalah Selat Malaka di
sebelah timurnya. Sumatera merupakan daerah dimana masyarakat banyak memanfaatkan rempah-
rempah, salah satunya dijadikan sebagai manisan atau jajanan.

Contohnya: Manisan pala


3. Kebudayaan Rempah-Rempah di Bali

Bali merupakan daerah penghasil rempah-rempah seperti pulau-pulau di Nusantara lainnya dan tidak
sekaya seperti layaknya kepulauan Maluku. Tetapi, rakyat Bali sendiri sudah memiliki rempah-rempah
sejak lama dan diperkirakan para pedagang dari India, Jawa, dll juga pernah singgah di Bali dan
berdagang serta membawa hasil ekspor rempah-rempah mereka sesuai dalam Prasasti Sembiran. Di
Bali sendiri, rempah-rempah banyak sekali dimanfaatkan salah satunya untuk media ritual.

Bahan Rempah-Rempah untuk Media Ritual


1. Cengkeh
2. Kemiri
3. Kapulaga
4. Jahe
5. Lada
4. Kebudayaan Rempah-Rempah di Sulawesi

Sulawesi merupakan pulau yang berada di daerah Indonesia bagian Timur dan merupakan daerah yang
berdekatan dengan kepulauan Maluku (daerah sumber rempah-rempah paling besar dan melimpah di
Indonesia) yang tidak dapat dipungkiri bahwa Sulawesi menjadi bagian yang terkena efek dari lalu lintas
perdagangan jalur rempah yang dibentuk oleh bangsa Melayu sekitar 4500-5000 tahun yang lalu. Salah
satu hasil budaya dari jalur rempah ini adalah "Pengobatan Bakera".

Bahan Rempah-Rempah untuk Pengobatan Bakera


1. Cengkeh
2. Kayu Manis
3. Pala
5. Kebudayaan Rempah-Rempah di Kalimantan

Pulau Kalimantan atau yang disebut "Borneo Island" adalah wilayah yang diapit oleh berbagai selat yang
dijadikan sebagai jalur perdagangan membuat daerah ini menjadi salah satu jaringan jalur rempah di
Nusantara. Salah satu hasil budaya dari Kalimantan akibat jalur rempah adalah "sebagai tuak" dan
khususnya oleh masyarakat suku Dayak disana.

Tuak (minuman beralkohol)


FILOSOFI REMPAH-REMPAH
JAMU

Jamu berasal dari kata


"Jampi Usodo" yang
diambil dari bahasa Jawa
kuno. Jampi itu artinya
"doa" dan Usodo berarti
"kesehatan".
Base Genep adalah bumbu dasar yang berasal dari Bali. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
membuat base Genep terdiri dari 15 macam rempah-rempah yang diaduk menjadi satu. Menurut
guru besar sejarah Universitas Udayana AA Bagus Wirawan memperkirakan bahwa bumbu Genep
adalah sejak zaman Bali kuno sekitar 2000 tahun yang lalu dan itu tertuang dalam kitab Lontar.
Base Genep terdiri dari 15 jenis bumbu dan terdapat 4 unsur utama yang terdiri
kencur, jahe, lengkuas, serta kunyit dan empat unsur ini juga dikenal dengan sebutan
"Bebungkilan".

1. KUNYIT 2. LENGKUAS

Kunyit dengan warna kuning berada di Lengkuas dalam budaya Bali menjadi
arah Barat dan merupakan wakil dari perwakilan arah Selatan yang merupakan
Dewa Mahadewa. simbol keberadaan Dewa Brahma.

3. KENCUR
4. JAHE
Kencur yang berwarna putih adalah Jahe di Utara dengan warna hitam
representasi Dewa Iswara. merupakan simbol Dewa Wisnu.
"Rempah-rempah tidak hanya berbicara soal cita rasa
dan kaya aroma. Tidak hanya berbicara soal pelayaran
dan perniagaan. Tetapi juga berbicara soal seni,
filosofi dan budaya yang menjadi simbol integritas
bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia".

~Candra Rahmat Akbar

Anda mungkin juga menyukai